BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 PENGKAJIAN KEPERAWATAN Tanggal Pengkajian
:
19 Maret 2019
Jam Pengkajian
:
09.00 WITA
Ruangan/Kelas
:
Walet Bawah / III
Nomor Registrasi
:
533204
Tanggal Masuk
:
18 Maret 2019
A. DATA BIOGRAFI 1. Biodata Klien Nama
: Ny. R
Usia
: 38 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jln. Trans Sulawesi, Desa Labuan
Suku Bangsa
: Kaili
Status Pernikahan
: Menikah
Agama
: Islam
Pekerjaan
: I.R.T
Diagnosa Medis
: Diabetes Melitus
2. Biodata Penanggung Jawab Nama
: Tn. R
Usia
: 18 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: -
Hubungan Dengan Klien : Anak Kandung
B. KELUHAN UTAMA
: Luka pada kaki kanan
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
21
C. RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat Kesehatan Sekarang Tanggal 18 Maret 2019 klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah. Keluhan dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengatakan lukanya makin hari makin bertambah lebar, sehingga klien memutuskan masuk rumah sakit karena takut lukanya bertambah parah dan berharap di Rumah Sakit klien mendapat perawatan luka yang lebih baik. 2. Riwayat Kesehatan Lalu Klien mengatakan pernah masuk Rumah Sakit Madani 1 bulan yang lalu dengan diagnosa medis Diabetes Melitus dan ada luka pada kaki kanan. klien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan kaki kiri terasa keram. Setelah dirawat 5 hari klien meminta pulang karena klien ingin bekerja dirumah dan ingin merawat lukanya sendiri. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga
A
B
C
D
D
E
Deskripsi genogram Generasi 1
: Klien tidak mengetahuinya
Generasi 2
: Klien mengatakan orang tuanya meninggal karena penyakit DM
: Laki-laki : Perempuan
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
22
: Klien : Hubungan bersaudara (kakak adik) : Ikatakan pernikahan : Tinggal serumah : Meninggal dunia
D. RIWAYAT PSIKOSOSIAL Klien mengatakan selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, klien mengatakan lingkungan rumah bersih tidak tercemar dan kompleks perumahan klien juga aman dan merasa tenang. Di Rumah Sakit klien tampak berinteraksi dengan baik kepada perawat dan pasien yang lain. E. RIWAYAT SPIRITUAL Klien beragama Islam. Dalam kehidupan sehari-hari, klien sering mengerjakan sholat 5 waktu. Namun ketika di Rumah Sakit klien tidak pernah lagi mengerjakan sholat 5 waktu. Keluarga selalu memberi support dan doa kepada klien.
F. PEMERIKSAAN FISIK 1.
Keadaan Umum Klien Keadaan umum klien sedang, dan klien tampak terbaring. Penampilan klien sesuai dengan usia, ekspresi wajah klien tampak cemas, dalam berbicara klien kooperatif. Berpakaian dan kebersihan umum klien baik.
2.
Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah
: 130/90 mmHg
Nadi
: 94 x/menit
Suhu
: 36,5 °C
Respirasi Rate
: 20 x/menit
Berat Badan
: Tidak diukur
Tinggi
: Tidak diukur
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
23
3.
Sistem Pernapasan Hidung
: Letak hidung tepat ditengah jajah, lubang hidung Simetris kiri kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada secret / polip. Tidak ada massa pada daerah luar, tidak ada nyeri
tekan
pada
sinus,
dan
tidak
teraba
panas
disekitarnya. Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak adanya benjolan / tumor.
Dada
: Bentuk dada normal, simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi, suara napas vesikuler, tidak ada bunyi suara napas tambahan, tidak terdapat clubbing finger.
4.
Sistem Kardiovaskuler Conjungtiva tidak anemis, bibir lembab, arteri carotis teraba, tekanan vena jugularis normal, ictus cordis teraba pada ics V, suara jantung normal, CRT ≤ 2 detik.
5.
Sistem Pencernaan Sklera tidak ikterus, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada paltokisis, gigi klien tidak lengkap, kemampuan menelan baik, tidak ada kembung, peristaltik usus normal (18 x/menit). Perut datar, tidak ada lesi, tidak ada keluahn BAB.
6.
Sistem Indra Mata
: Simetris kiri dan kanan, lapang pandang baik, klien tidak menggunakan kacamata.
Hidung
: Simetris, tidak ada nyeri, tidak ada secret, klien dapat membedakan bau.
Telinga
: Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
7.
Sistem Syaraf a. Fungsi Cerebral 1) Status Mental
: Orientasi baik, daya ingat klien baik, perhatian dan bahasa klien baik.
2) Kesadaran
: Composmentis
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
24
3) Bicara
: Baik, klien kooperatif saat dilakukan pengkajian
b. Fungsi Cranial
: Nervus I – XII dalam batas normal
c. Fungsi Motorik
: Tidak ada massa, tonus dan kekuatan otot baik
d. Fungsi Sensorik : Klien bisa membedakan rasa, sensasi nyeri dan getaran serta suhu e. Fungsi Cerebellum : Koordinasi dan keseimbangan baik f. Refleks 8.
: Ekstremitas atas dan ekstremitass bawah baik
Sistem Moskuloskeletal a. Kepala
: Bentuk kepala normal
b. Vetebra ROM (+), pelvit ROM (+), pelvis ROM (+), lutut ROM (+), kaki simetris kiri dan kanan, terdapat ulkus DM, kaki sebelah kanan, jari-jari lengkap c. Bahu
: Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
d. Tangan
: Simetris kiri dan kanan, jari-jari lengkap, ROM (+), terpasang venflon pada lengan kanan
9.
Sistem Integumen a. Rambut
: Tampak bersih, beruban, kebersihan cukup
b. Kulit
: Warna sawo matang, kelembapan cukup, tidak terdapat ruam
c. Kuku
: Pendek, tampak bersih
10. Sistem Endokrin Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada tanda-tanda gigantisme. 11. Sistem Perkemihan Klien mengatakan sakit pada saat BAK, saat dirawat klien BAK ± 8-10 x/hari. 12. Sistem Reproduksi Payudara simetris kanan dan kiri, tidak dilakukan pemeriksaan genetalia. 13. Sistem Imun Klien tidak ada riwayat alergi terhadap cuaca, debu atau makanan. Klien tidak ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca, klien belum pernah melakukan transfusi darah.
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
25
G. AKTIVITAS SEHARI-HARI No
Aktivitas
1 Nutrisi Selera makan Menu makan Frekuensi Makanan yang disukai Cara makan Ritual sebelum makan 2 Cairan Jenis minuman Frekuensi minum 3 Eliminasi BAB Tempat pembuangan Frekuensi Keluhan BAK Tempat pembuangan Frekuensi Warna Bau Keluhan 4 Istirahat Tidur Tidur siang Tidur malam Keluhan 5 Olahraga Program olahraga Lamanya
Sebelum Sakit (Di Rumah)
Saat Sakit (Di Rumah Sakit)
Baik Nasi jagung, lauk, sayur 3 x/hari Nasi, sayur-sayuran Bersama keluarga Berdoa
Baik Diet Tinggi Kalori Tinggi protein 3 x/hari Diatur sesuai resep Sendiri Berdoa
Air putih 1500 - 2000 cc/hari
Air putih 1000 - 1500 cc/hari
WC 2 x/hari Tidak ada
WC BAB Lancar Tidak ada
WC 3 - 4 x/hari Kuning Khas amoniak Tidak ada
WC ± 8 - 10 x/hari Kuning Khas amoniak Sakit saat BAK
Jam 14.00 - 15.00 WITA Jam 23.00 - 05.00 WITA Tidak ada
± 15 – 20 menit Jam 20.00 - 05.00 WITA Tidak ada
Jalan pagi ± 30 menit
-
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
26
6 Riwayat merokok, alkohol, obat-obat tertentu
Tidak ada
-
2 x/hari Setiap hari 2 x/hari
1 x/hari Tidak ada 1 x/hari
-
-
Menonton TV
-
7 Personal Hygine Mandi Cuci rambut Sikat gigi 8 Aktivitas/Mobilitas Fisik Kegiatan sehari-hari Pengaturan jadwal harian Penggunaan alat bantu 9 Rekreasi
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 18 Maret 2019) Parameter WBC
Hasil 7.7
Flags
Satuan 10^3/uL
Nilai Normal 4.8 – 10.8
RBC
4.9
-
10^6/uL
4.7 – 6.1
HGB
12.8
g/dL
14 – 18
HCT
37.2
%
42 – 52
MCV
76.2
FL
80 – 99
MCH
26.2
+
Pg
27 – 31
MCHC
34.4
-
g/dL
33 – 37
PLT
289
10^3/uL
150 – 450
RDW-CV
14.1
+
%
11.5 – 14.5
RDW-SD
39.6
+
FL
37 – 54
PDW
10.7
FL
9 – 13
MPV
8.6
FL
7.2 – 11.1
P-LCR
16
%
15 – 25
NEUT%
63.3
%
40 – 74
LYM%
29.6
%
19 – 48
MXD%
7.1
%
4 – 18
NEUT#
4.9
10^3/uL
1.5 – 7
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
27
LYM#
2.3
10^3/uL
MXD#
0.5
10^3/uL
GDS
393
mg/dl
1 – 3.7 0 – 1.2 80 - 199
2. Pemeriksaan Laboratorium (Tanggal 20 Maret 2019) No
Pemeriksaan Urine
Hasil
1
Glucose 2 jam PP
328
Flag mg/dl
Nilai Rujukan 80 - 199
I. TIDAKAN DAN TERAPI 1. Terpasang IVFD RL 16 tetes/menit 2. Injeksi Ranitidin 1 ampul / 12 jam / IV. (Jam 12.00 dan jam 24.00) 3. Injeksi Ceftriaxone 2 gr / hari / IV. (Jam 12.00) 4. Injeksi Novarapid (Pagi 10 unit - Siang 10 unit – Malam 10 unit)
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
28
3.2 PATHWAY Usia
Penurunan fungsi indra pengecap
Penurunan fungsi pankreas
Konsumsi makanan manis
Penurunan kualitas dan kuantitas insulin
Gaya hidup
Hiperglukemia
Penurunan glukosa dalam sel
Kerusakan vasikuler Neuropatik perifer
Cadangan lemak dan protein menurun Penurunan Berat badan
Gangguan mobilitas fisik
Ulkus Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Nyeri Akut
Resiko infeksi
Kerusakan Integritas Kulit
Cemas Pembedahan debridement Pengeluaran histamine dan prostaglandin Peningkatan leukosit
Perlukaan pada kaki
Luka insisi tidak terawat
( mattaqin, 2008 )
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
29
J. KLASIFIKASI DATA Data Subjektif 1. Klien mengeluh luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah
Data Objektif 1. Keadaan umum klien sedang 2. Tampak ada luka dibagian kaki kanan
2. Klien mengatakan lukanya makin hari makin bertambah lebar
yang berisi nanah 3. Tampak hematoma pada kedua kaki
3. Klien mengatakan tertusuk paku tindis
4. Ekspresi wajah tampak meringis
ketika beraktivitas dirumahnya pada
5. Saat dikaji skala nyeri ringan 3
kaki sebelah kanan
6. Klien tampak cemas
4. Klien mengeluh merasa nyeri ketika
7. TTV. TD = 130/90 mmHg, N = 94 x/menit, RR = 20 x/menit, S = 36,5 0C
berjalan pada kaki kanan 5. Klien mengatakan merasa takut dengan kondisi lukanya
8. Klien tampak takut dengan penyakit yang diderita saat ini
6. Klien mengatakan merasa keram pada kedua kakinya 7. Klien
mengatakan
kedua
kakinya
bengkak
PROFESI NERS ANG. VII STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
30
K. ANALISA DATA No 1
Waktu 19 Maret 2019
Data Fokus DS : Klien mengeluh luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah Klien mengatakan lukanya makin hari makin bertambah lebar Klien mengeluh merasa nyeri ketika berjalan pada kaki kanan
Etiologi Gangguan turgor kulit
Masalah Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan turgor kulit
DO : Keadaan umum klien sedang Tampak ada luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah Saat dikaji skala nyeri 3 Tanda-Tanda Vital TD : 130/90 mmHg N : 94 x/menit S : 36,5 0C RR : 20 x/menit
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
31
2
3
19 Maret 2019
19 Maret 2019
DS : Klien mengeluh luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah Klien mengatakan lukanya makin hari makin bertambah lebar DO : Keadaan umum klien sedang Tampak ada luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah Tanda-Tanda Vital TD : 130/90 mmHg N : 94 x/menit S : 36,5 0C RR : 20 x/menit DS : Klien mengatakan merasa takut dengan kondisi lukanya
Gangguan integritas
Resiko infeksi
kulit
Perubahan Status
Ansietas
Kesehatan / ancaman pada status terkini
DO : 1. Klien tampak takut dengan penyakit yang diderita saat ini 2. Klien tampak cemas
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
32
3. Keadaan umum klien sedang 4. Klen berkeringat dingin 5. Tanda-Tanda Vital TD : 130/90 mmHg N
: 94 x/menit
S
: 36,5 0C
RR : 20 x/menit
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS 1.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan turgor kulit
2.
Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan turgor kulit
3.
Ansietas berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan / ancaman pada status terkini
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
33
M. INTERVENSI KEPERAWATAN No
Waktu
1
19/03/2019
Diagnosa Keperawatan Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan turgor kulit ditandai dengan DS : Klien mengeluh luka dibagian kaki kanan yang berisi nanah Klien mengatakan lukanya makin hari makin bertambah lebar Klien mengeluh merasa nyeri ketika berjalan pada kaki kanan DO : Keadaan umum klien sedang Tampak ada luka dibagian kaki kanan
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Tujuan Dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan
Perencanaan 1. Observasi luka
keperawatan 2 x 24 jam
: lokasi luka,
diharapkan dapat teratasi
luas luka,
dengan kriteria hasil:
kedalaman
-
-
Integritas kulit yang
luka, warna
baik bisa dipertahankan
kemerahan,
(sensai, elastisitas,
jaringan
temperatur, hidrasi,
nekrotik, tanda-
pigmentasi).
tanda infeksi,
Tidak ada luka/lesi pada kulit
-
Perfusi jaringan baik
Rasional
2. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien 3. Ajarkan keluarga tentang luka beserta perawatannya 4. Lakukan teknik perawatan luka dengan prinsip
34
steri 5. Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian obat
yang berisi nanah Saat dikaji skala nyeri 3 Tanda-Tanda Vital TD : 130/90 mmHg N : 94 x/menit S : 36,5 0C RR : 20 x/menit 2
Resiko infeksi
Setelah
berhubungan dengan
keperawatan
2
gangguan turgor kulit
diharapkan
dapat
DS :
dengan kriteria hasil:
Klien mengeluh
-
luka dibagian kaki kanan yang berisi
-
dilakukan x
teratasi
setelah dipakai pasien lain -
Monitor tanda
infeksi sistemik
lukanya makin hari
infeksi Menunjukan hidup sehat
1.
lingkungan
Menunjukkan
mencegah
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
jam
Bersikan
dan gejala
Klien mengatakan
lebar
-
dan gejala infeksi
kemampuan
-
24
Klien bebas dari tanda
nanah
makin bertambah
tindakan
untuk timbulnya
dan lokal -
Cuci tangan setiap sebelum
perilaku
dan sesudah tindakan
35
DO :
Keadaan umum
keperawatan -
Instruksikan
klien sedang
pada
Tampak ada luka
pengunjung
dibagian kaki kanan
untuk mencuci
yang berisi nanah
tangan saat
Tanda-Tanda Vital
berkunjung dan
TD : 130/90 mmHg
setelah
N : 94 x/menit
berkunjung
S : 36,5 0C
meninggalkan
RR : 20 x/menit
pasien -
Berikan terapi antibiotic bila perlu infrction protection (proteksi terhadap infeksi)
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
36
3
Ansietas berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
dengan Perubahan
keperawatan 2 x 24 jam
tingkat
Status Kesehatan /
diharapkan dapat teratasi
kecemasan
ancaman pada status
dengan kriteria hasil:
terkini
-
Identifikasi
Kegunakan
Klien mampu
pendekatan
mengidentifikasi dan
yang
mengungkapkan gejala
menenangkan
cemas
-
-
Dorong pasien
Mengidentifikasi,
untuk
mengungkapkan dan
mengungkapkan
menunjukan teknik
perasaan,
untuk mengontrol
ketakutan,
cemas
persepsi
Vital sign dalam batas
-
Jelaskan semua prosedur dan
normal
apa yang dirasakan selama prosedur -
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
Berikan obat
37
untuk mengurangi kecemasan
N. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (CATATAN KEPERAWATAN) No 1
Waktu
Diagnosa Keperawatan Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan turgor kulit ditandai dengan
Tindakan Keperawatan 1. mengobservasi luka : lokasi luka, luas luka, kedalaman luka, warna kemerahan, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi, 2. memonitor aktivitas dan
Respon Klien / Hasil 1. klien mengatakan masih terdapat nanah diluka 2. klien masih dapat mengerakan kaki 3. keluarga klien
mobilisasi pasien
mengatakan belum
3. mengajarkan keluarga
mengetahui tentang
tentang luka beserta perawatannya
TTD
perawatan luka 4.
4. melakukan teknik perawatan luka dengan prinsip steril
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
38
5. berkolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian obat
2
Resiko infeksi
-
berhubungan dengan gangguan
membersikan lingkungan
3.
setelah dipakai pasien lain -
turgor kulit
memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
-
mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
-
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
-
Berikan terapi antibiotic bila perlu infrction protection (proteksi
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
39
terhadap infeksi) 3
Ansietas
-
berhubungan dengan
1.
tingkat kecemasan -
Perubahan Status
menggunakan pendekatan yang
Kesehatan / ancaman pada
mengidentifikasi
menenangkan -
status terkini
mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
-
menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
-
memberikan obat untuk mengurangi kecemasan
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
40
O. EVALUASI [ Hari ke I ] No
Waktu
1
21 Februari 2018
Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi
14.00
berhubungan
Catatan Perkembangan
TTD
dengan gangguan turgor kulit 2
21 Februari 2018
Resiko infeksi
14.00
berhubungan dengan gangguan turgor kulit
3
21 Februari 2018
Ansietas
14.00
berhubungan dengan Perubahan Status Kesehatan
[ Hari ke II ]
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
41
No
Waktu
1
22 Februari 2018
Diagnosa Keperawatan
Catatan Perkembangan
TTD
14.00
2
22 Februari 2018 14.00
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan Infeksi saluran kemih atau ISK adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih Infeksi saluran kencing merupakan masalah kesehatan yang cukup serius bagi jutaan orang di setiap tahun. Infeksi Saluran Kemih merupakan penyakit infeksi nomor 2 yang paling banyak menyerang manusia di muka bumi.Umumnya penyakit ini menyerang kaum wanita tapi sering juga ditemukan laki-laki yang menderita Infeksi Saluran Kemih. Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika suatu organisme penginfeksi, biasanya suatu bakteri gram negatif seperti E.coli, masuk ke saluran kencing.Radang area lokal terjadi, diikuti dengan infeksi ketika organisme bereproduksi.Bakteri radang muncul di kulit area genital dan memasuki saluran perkemihan melalui pembukaan uretra.Ada dua jalur utama terjadi isk, yaitu ansending dan hematogen.Dalam penyakit ISK ini terdapat beberapa klasifikasi yaitu Infeksi Saluran Kemih Bawah dan Infeksi Saluran Kemih Atas.Pemeriksaan diagnostik penyakit ISK ada beberapa macam pemeriksaan seperti, tes kultur dan sensitivitas, cystoscopy, studi sinar x ginjal, ureter, kandung kemih (KUB), prostate spesific antigen (PSA) test, pengumpulan urin 24 jam, urinalysis, urine flow studies, voiding cystogram.
3.2 Saran Untuk perawat atau teman sejawat agar dapat memprioritaskan masalah sesuai kebutuhan dasar manusia dan masalah utama klien tersebut, dan rencana tindakan dapat dilakukan dengan baik. Untuk perawat agar dapat mendokumentasikan semua data pada klien baik subjektif maupun obyektif dengan benar sehingga dapat membuat evaluasi dengan baik. Untuk menunjang pendokumentasian pihak rumah sakit harus menyediakan lembaran renpra untuk perawat ruangan.
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
43
Dan saran untuk penderita penyakit ISK agar lebih menjaga kebersihan alat genital supaya tidak terjadi atau menderita penyakit yang sama, dan juga seperti memperhatikan kelembaban daerah kelamin ketika cebok atau membersihkan alat kelamin harus benar-benar bersih dan dikeringkan dengan handuk.
DAFTAR PUSTAKA Brashers, Valentina L. 2008. Aplikasi Klinis Patofisiologi. Jakarta : ECG Corwin, Elizabeth J. (2012). Buku Saku Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta. Depkes
Ri,
(2014).
Wasdapa
Infeksi
Saluran
Kemih.
http://www.depkes.go.id/index.php?wasada+infeksi+saluran+kemih&act/. Engram, Barbara. (2015). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah volume 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
44
M. Rendy Clevo, Margareth TH. (2012 ). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Nuha Medika. Milagros. (2012). Waspadai Sakit Saat Buang Air Kecil. Di unduh dari: Http://milagros.co.id/?do=news. read&id= 95&offset=1. Sibuea, W. Heidin. (2015). Ilmu Penyakit Dalam. Rineka Cipta: Jakarta Syaifudin, H. (2013). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Perawat Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta Tambayong, Jan. (2013). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.
PROFESI NERS ANG. V STIKes WIDYA NUSANTARA PALU
45