Kasus Seorang bayi lahir prematur (usia gestasi 30 minggu) dari ibu berusia 26 tahun, G3 P1 A1 melalui bedah cesar atas indikasi infeksi intrauterin. Ibu datang ke RSCM atas rujukan dari bidan Puskesmas dengan ketuban pecah sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit.Ibu selanjutnya dirawat dengan diagnosis ketuban pecah dini, infeksi saluran kemih, dan oligohidramnion. Riwayat pemeriksaan antenatal dikatakan teratur dan tidak didapatkan penyakit atau komplikasi lain selama kehamilan. Selama dua hari perawatan sebelum terminasi kehamilan ibu sempat mendapat injeksi deksametason dua dosis. Pasien lahir dengan berat 1510 gram, panjang 43 cm dengan skor APGAR menit pertama 6 dan menit kelima 8. Saat lahir pasien mendapat pembersihan jalan nafas, diberikan O2 5 liter per menit melalui masker dan stimulasi taktil. Pasien berespon baik kemudian dirawat di ruang transisi, namun tidak lama kemudian pasien terlihat sesak napas dengan nafas cuping hidung, retraksi dada, dan grunting. Pasien selanjutnya mendapat ventilasi tekanan positif dengan neopuff dan dialih rawat ke ruang perawatan intensif neonatal (NICU) dengan diagnosis neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan, distress pernafasan et causa/ tersangka sepsis awitan dini, diagnosis banding dengan penyakit membran hialin. Pasien dipasang CPAP, dilakukan septic work-up, foto toraks, dan diberi antibiotik. Pada hari perawatan kedua, pasien mengalami peningkatan usaha nafas dan perburukan profil gas darah sehingga dilakukan intubasi dan diberikan bantuan nafas dengan ventilator. Hari perawatan keempat, dari pemeriksaan fisis ditemukan murmur kontinyu derajat 3/6 pada pinggir kiri atas sternum. Pasien kemudian dilakukan ekokardiografi dan didapatkan DAP besar dengan ukuran 2,5 mm dengan pirau kiri ke kanan, dilatasi ringan atrium kiri, defek septum atrium kecil dan patent foramen ovale. Pasien direncanakan untuk diberikan indometasin oral, namun saat itu belum diberikan karena pasien masih harus dipuasakan. Pada hari perawatan ke 11 dilakukan ekokardiografi ulang dengan hasil masih terdapat DAP dengan ukuran 1,4- 1,8 mm, dilatasi ringan atrium dan ventrikel kiri, dan dilatasi arteri pulmoner utama. Pasien selanjutnya diberi indometasin atau ibuprofen. Pada hari perawatan ke 16, ibuprofen mulai diberikan dengan dosis 10 mg/kgBB hari pertama, diikuti dengan dosis 5 mg/kgB hari kedua dan hari ketiga. Pada hari perawatan ke duapuluh, pasien dilakukan ekokardiografi ulang dengan hasil DAP sudah menutup.
A. Pengkajian 11 Pola Gordon 1. Pola persepsi kesehatan Ketban pecah dini Pasien mendapat pembersihan jalan nafas Data yang dikaji lebih lanjut:
Apakah nyeri saat melahirkan? Apakah pasien mengalami penrnan kesadaran?
2. Pola ntrisi-metabolik Data ang dikaji lebih lanjut:
Apakah pasien mengalami malnutrisi setelah lahir? Apakah berat badan pasien rendah saat lahir?
3. Pola eliminasi Data yang dikaji lebih lanjut : Apakah pasien mengalami gangguan untuk memenuhi kebutuhan
eliminas? Berapakah frekuensi urin pasien dalam sehari?
4. Pola aktivitas dan latihan Data yang dikaji lebih lanjut: apakah pasien mengalami penurunan kesadaran? Apakah sesak pasien mengganggu keaktifan pasien? 5. Pola istirahat dan tidur Riwayat : Jalan nafas menyempit pada saat bayi sedang tidur Data yang dikaji lebih lanjut: Apakah sesak mengganggu tidur pasien? Apakah sesak muncul pada saat pasien tidur/pada malam hari? 6. Pola persepsi diri atau konsep diri Data yang dikaji lebih lanjt : Pada kasus ini pola ini tidak bermasalah (tidak ada ganggan) 7. Pola persepsi diri dan konsep diri Data yang dikaji lebih lanjut : Tidak dikaji 8. Pola peran dan hubungan Data yang dikaji lebih lanjt : Apakah pasien ditemani oleh keluarganya di rs? Apakah pasien ditemani oleh ibunya?
9. Pola reprodksi seksalitas Data ang dikaji lebih lanjt :
Apakah pasien berjenis kelamin perempuan atau laki-laki? Apakah pasien mengalami gangguan pada organ reproduksi?
10. Pola koping-toleransi terhadap stres Data yang dikaji lebih lanjut: Tidak dikaji 11. Pola nilai dan kepercaaan Data ang dikaji lebih loanjut : Apakah keluarga pasien berdoa untuk kesembuhan pasien? Apakah ibu pasien mendoakan anaknya?
B. Analisa Data Data Sbjektif : Ibu pasien mengatakan pasien sesak nafas Data Objektif :
Pasien tampak sesak nafas dengan cuping hidung Tampak grunting Tampak terpasang oksigen Dipasang CPAP Retraksi dinding dada Dilakkan septic work-up
Pemeriksaan fisik : Auskltasi : murmur jantng Data Penunjang :
Dilakukan ekokardiografi dan didapatkan DAP besar dengan mm,patent fontment ovale, pasien diberi indometasin atau ibuprofen
ukran 2,5
C. Diagnosa dan Intervensi No 1
Diagnosa Keperawatan NOC Ketidakefektifan bersihan jalan Label : nafas b.d infeksi
status
NIC Label :
pernafasan
:
Manajemen jalan nafas
kepatenan jalan nafas DS : Pasien
dalam
waktu
1x24
mendapat jam dengan Indikator: pembersihan jalan nafas Frekensi Pasien sesak pernapasan DO : Pasien terpasang oksigen Pasien dilakukan septic work up Pasien dipasang CPAP
Apakah pasien gelisah? Apakah pasien mengalami sianosis? Apakah pasien mengalami ortopnea?
Posisikan
pasien
aktual/potensial
skala
untuk
1
(deviasi
berat dari kisarsan normal)
dan
ditingkatkan 3
ke diviasi
sedang dari kisaran
ntk
memaksimalkan ventilasi Identivikasi kebthan
dipertahankan pada
skala Data yang dikaji lebih lanjt :
Intervensi :
memasukan
pasien alat
membuka jalan nafas Buka mjalan nafas dengan alat sesuai kebuthan pasien Kolaborasi pemberian oksigen Monitor status pernapasan
normal) Retraksi dinding dada
Label 2 :
dipertahankan
kontrol infeksi
Apakah pada pasien terdapat suara nafas tambahan?
pada
skala
1
(deviasi berat dari
Intervensi :
kisaran
Cuci tangan sebelum dan
normal)
dan ditingkatkan pada
skala
3
(deviasi
sedang
dari
kisaran
normal)
sesudah
kegiatan
perawatan pasien Pakai sarung tangan bersih Berikan terapi antibiotik Ajarkan ib dan keluarga pasien mengenai tanda dan gejala pasien
Label 2 : Keparahan
infeksi
baru
dalam
lahir
1x24 jam dengan Indikator : Takipnea dipertahankan pada skala 2 (besar) dan ditingkatkan 2
ke
skala4 (ringan). Penurunan curah jantung b.d Label : keefektifan Label : perawatan jantung: perubahan preload
pompa jantung dalam akut waktu
DS : Pasien sesak
1x24
jam
dengan indikator : Suara
jantung
Intervensi : Monitor EKG sebagaimana mestinya, apakah terdapat
abnormal DO : Tampak murmur kontinyu 3/6 pinggir kiri atas sternum DAP Data yang dikaji lebih lanjut : Apakah pasien mengalami palpitasi jantng? Apakah nadi meningkat/menrn?
pasien
perubahan segmen ST dipertahankan pada Lakkan penilaian secara komperhensif terhadap skala 3 (sedang) dan dipertahankan pada skala 4 (ringan)
status jantung Monitor irama
dan
kecepatan denyut jantung Auskultasi suara jantung Pertahankan lingkungan yang
kondusif
untuk
istirahat dan penyembuhan
Apakah pasien mengalami aritmia? Apakah pasien mengalami penrnan stroke volume? 3
Gangguan pertukaran gas b.d Label: ketidakseimbangan
status
Pertahankan
ventilasi pernafasan:
perfusi
pertukaran gas dalam
DS : Pasien sesak
1x24 jam dengan Tekanan
Perburukan profil gas darah
jalan nafas Posisikan
kepatenan klien
untuk
mendapatkan ventilasi ang
Indikator :
DO :
Label : menejemen asam basa
persial
oksigen di darah
adekuat Monitor
gas
darah
Data yang dikaji lebih lanjut :
arteri(ABGs) Monitor penyeab potensial dipertahankan dari ketidakseimbangan asam
apakah
skala 2 (deviasi
pasien
mengalami
hipoksia? Apakah pasien mengalami hiperkapnia? Apakah pasien mengalami hipoksemia?
arteri(paO2)
basa ckp berat dari Berikan terapi dengan tepat kisaran normal) ditingkatkan pada skala 4 ( diviasi ringan dari kisaran normal) Tekanan
persian
karbondioksida di darah
arteri
(paCO2) dipertahankan dari skala 2 (deviasi ckp
berat
kisaran
dari
normal)
ditingkatkan pada skala 4 ( diviasi ringan dari kisaran normal) Hasil rontgen dada dipertahankan
oksigen
pada
skala
3
(diviasi
sedang
dari
kisaran
normal
dan
ditingkatkan pada skala 5 (tidak ada deviasi
dari
kisaran normal 4
Ketidakefektifan pola nafas b.d Label:status hiperventilasi
Label : menejemen ventilasi
pernapasan
dalam mekanik: noninvasif
1x24 jam dengan
Intervensi:
Indikator :
Monitor
Frekensi pernapasan dipertahankan pada skala
1
kondisi
yang
memerlkan dkngan ventilasi noninvasif
(misalnya.,
(deviasi
obstruksi sleep apnea) Konsltasikan dengan tenaga berat dari kisaran kesehatan lain dalam normal) dan di pertahankan skala
3
pada (deviasi
sedang dari kisaran normal) Pernafasan
cping
hidung
memilih
jenis
ventilator
non-invasif(pemasangan CPAP) Pemasangan CPAP Posisikan pasien pada posisi semi fowler Dokmentasikan
sema
dipertahankan pada
respon
skala
(deviasi
ventilator
sedang dari kisaran
ventilator
(misalnya,
normal
di
observasi
pergerakan
ke
dada/askltasi,
3
dan
pertahankan
skala 5 (tidak ada deviasi dari kisaran normal) Retraksi
dinding
dada dipertahankan
klien
terhadap
dan
perbahan
torak/perbahan x-ray)
foto
pada
skala
1
(deviasi berat dari kisaran normal) dan ditingkatkan skala
3
pada (deviasi
sedang dari kisaran normal) D. Implementasi Tanggal/Wa ktu 24-09-2018 07.30 WIB
Implementasi
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi R/ ibu pasien mengatakan anaknya diposisikan setengah duduk
07.35 WIB
Identivikasi kebuthan aktual/potensial pasien untuk memasukan alat membuka jalan nafas R/ ibu pasien mengatakan anaknya akan dipasang alat pernapasan
07.40 WIB
Buka jalan nafas dengan alat sesuai kebuthan pasien
07.50 WIB
Kolaborasi pemberian oksigen R/ ibu pasien mengatakan anaknya akan di pasang oksigen
07.55 WIB
08.00 WIB
Monitor status pernapasan
Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien R/ ibu pasien mengatakan perawat selal menci tngan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
08.15 WIB
Pakai sarung tangan bersih R/ ibu pasien mengatakan perawat selalu menggnakan sarung tangan sebelum melakkan tindakan
08.20 WIB
Berikan terapi antibiotik R/ ibu pasien mengatakan anaknya diberikan obat dengan suntikan Ajarkan ibu dan keluarga pasien mengenai tanda dan gejala infeksi
08.30 WIB
R/ ibu pasien mendengarkan perawat yang sedang membrikan informasi mengenai gejala infeksi Monitor EKG sebagaimana mestinya, apakah terdapat perubahan
08.40 WIB
segmen ST Lakkan penilaian secara komperhensif terhadap status jantung
08.50 WIB Monitor irama dan kecepatan denyut jantung 09.00 WIB Auskultasi suara jantung 09.15 WIB
R/ ibu pasien menanyakan mengenai kondisi anaknya Pertahankan lingkungan yang kondusif untuk istirahat dan penyembuhan
10.30 WIB
Pertahankan kepatenan jalan nafas 10.45 WIB
Posisikan klien untuk mendapatkan ventilasi ang adekuat 11.00 WIB Monitor gas darah arteri(ABGs) 11.10 WIB Monitor penyeab potensial ketidakseimbangan asam basa 11.30 WIB Berikan terapi oksigen dengan tepat
R/ ibu pasien menanyakan mengenai pemasangan oksigen 12.00 WIB
Monitor kondisi yang memerlkan dkngan ventilasi noninvasif (misalnya., obstruksi sleep apnea) 12.30 WIB Konsltasikan dengan tenaga kesehatan lain dalam memilih jenis ventilator non-invasif(pemasangan CPAP) 13.00 WIB
Pemasangan CPAP R/ ibu pasien menanyakan mengenai pemasangan CPAP
13.30 WIB
Dokmentasikan sema respon klien terhadap ventilator dan perbahan ventilator (misalnya, observasi pergerakan dada/askltasi, foto torak/perbahan x-ray)
14.00 WIB
R/ ibu pasien menanyakan mengenai hasil
E. Evaluasi 1. Penurunan curah jantung S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah membaik O : Pasien nampak tidak gelisah, retraksi dinding dada, DAP, defek septum atrim kecil pasien sudah berkurang A : dalam 1x24 jam penurunan curah jantung teratasi P : masalah penurunan curah jantung : intervensi dihentikan 2. Gangguan pertukaran gas S : ibu pasien mengatakan keadaan pasien sudah mulai membaik O : profil gas darah mulai membaik A : dalam 1x24 jm masalah ganggan pertkaran gas teratasi sebagian P : gangguan pertukaran gas : intervensi : 3-5 dilanjutkan 3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas S : ibu pasien mengatakan pasien bernafas sudah mulai membaik O : Pasien tampak tidak rewel, tampak tenang A : dalam 1x24 jam bersihan jalan nafas teratasi sebagian P : ketidakefektifan bersihan jalan nafas : intervensi 1-5 dilanjutkan
4. Ketidakefektifan pola nafas S : ibu pasien mengatakan sesak napas pasien sudah mulai berkurang O : Pasien tampak tenang A : dalam 1x24 jam masalah ketidakefektifan pola napas teratasi sebagian P : ketidakefektifan pola nafas : intervensi 4-9 dilanjutkan