Askep Kel Ank Prasek.docx

  • Uploaded by: Laksmi Sri Wardana
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Kel Ank Prasek.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,826
  • Pages: 19
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998). Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang

anak

dan

menanamkan

nilai-nilai

luhur

seperti

saling

menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati. Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah. Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan. Keperawatan

keluarga

berkaitan

erat

dengan

upaya

keluarga

mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal. Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah

atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan

positif,

membatu

keluarga

untuk

mengelola

perasaanyang

ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak prasekolah.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Definisi Keluarga. 2. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah. 3. Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Prasekolah. 4. Masalah-Masalah pada Anak Usia Prasekolah. 5. Bimbingan Selama Fase Prasekolah. 6. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Anak Prasekolah. C. TUJUAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan anak prasekolah. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia prasekolah. 5. Mahasiswa mampu menjelaskan bimbingan selam fase prasekolah. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan anak prasekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KELUARGA Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga ”kulawarga” yang berarti ”anggota” kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988). Keluarga adalah unti terkecil dari masyarakatyang terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, (UU No. 10 Tahun 1992) Keluarga

adalah

dua

individu

atau lebih

dibentuk berdasarkan

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak memiliki hubungan selaras dan antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya (BKKBN 1999)

B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRASEKOLAH 1. Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud ) Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin. a. Negatif : Memegang genetalia, Oedipus complex b. Positif : Egosentris: sosial interaksi, Mempertahankan keinginan 2. Perkembangan psikososial ( Eric Ericson ) Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya.

Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya. Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi.

Rasa

bersalah

dapat

menyebabkan

anak

kurang

bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol. 3. Perkembangan kognitif ( Jean Piaget ) Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya. Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu: a. Prokonseptual ( 2- 4 tahun ) : Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan

sebab-akibat,

trial

dan

error

dan

menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang. b. Intuitive thuoght ( 4-7 tahun ) : Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orangdewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan. 4. Perkembangan Moral ( Kohlberg ) Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya sebagai dasra peletakan nilai moral. Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: a. Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu kebaikan b. Orientasi hukuman dan ketaatan c. Anak berfokus pad motif yang menyenangkan sebagai suatu kebaikan

D. Tugas perkembangan anak usia prasekolah 1. Personal / sosial a. Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang tuanya, tetapi mandiri b. Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya c. Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat dirusak d. Keluarga merupakan kelompok utama e. Kelompok meningkat kepentingannya f. Menerima peran sesuai jenis kelaminnya g. Agresif h. Motorik i.

Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi lebih mudah 1.) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga 2.) Melempar bola, tetapi silit uintuk menangkapnya

2. Bahasa dan kognitif a. Egosentrik b. Keterampilan bahasa makin baik c. Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa? d. Pemecahan masalah sedarhana; menggunakan fantasi untuk memahami, mengatasi masalah. 3. Ketakutan a. Pengrusakan diri b. Dikebiri c. Gelap d. Ketidaktahuan e. Objek bayangan, tak dikenal.

E. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah 1. Membantu anak untuk bersosialis 2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi. 3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak 5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga 6. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

F. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih (2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu: 1. Faktor dalam (internal): a. Genetika 1.) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa 2.) Keluarga 3.) Umur 4.) Jenis kelamin 5.) Kelainan kromosom b. Pengaruh hormone Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu saat

janin

berumur

empat

bulan.

Pada

saat

itu

terjadi

pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itukelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi tulang, gigi, dan otak. 2. Faktor lingkungan a. Faktor prenatal 1.) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin, terutama selama trimester akhir kehamilan 2.) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club foot 3.) Toksin, zat kimia, radiasi 4.) Kelainan endokrin 5.) Infeksi TORCH atau penyakit menular sesksual

6.) Kelainan imunologi 7.) Psikologis ibu 3. Faktor kelahiran : Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak. 4. Faktor pascanatal : faktor yang berpengaruh terhadap TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia, psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan

G. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah 1. Masalah kesehatan : Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak. 2. Hubungan keluarga : Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua. 3. Bahaya fisik a. Kecelakaan Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan keterampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namun kecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu. b. Keracunan Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak. c. Bahaya Psikologis Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.

d. Gangguan tidur Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktuwaktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis. Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya. Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur anak bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 th. Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri. Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 th dan 10% anak berusia 6 th masih mengompol pada malam hari.

Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air (toilet training) adalah denganm mengenali kesiapan anak. Adapun tanda dari kesiapan anak adalah: 1.) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering. 2.) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika basah. 3.) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas Potty Chair (pispot khusus untuk anak-anak) atau diatas toilet (jamban, kakus). 4.) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang sederhana.

H. Bimbingan selama fase prasekolah 1. Usia 3 tahun a. Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang lebih luas. b. Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play group atau TK. c. Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu. d. Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang ragu/bimbang. e. Perubahan pada anak usia 3.5 th : anak akan menjadi kurang koordinasi, gelisah dan menunjukkan perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap. f. Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra sebagai refleksi dari kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua. g. Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 th akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 th. h. Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak. i.

Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.

2. Usia 4 tahun a. Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktifitas

motorik

dan

penggunaan

bahasa-bahasa

yang

mengejutkan. b. Eksplorasi perasaan oreng tua berkenaan dengan tingkah laku anak. c. Masukkan anak ke TK d. Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak tentang seks e. Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak f. Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika belum dilakukan diusia sebelumnya 3. Usia 5 tahun a. Masa tenang pada anak b. Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah c. Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah I. Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak 1. Fungsi permainan pada anak a. Perkembangan sensori-motorik b. Perkembangan intelektual c. Perkembangan social d. Perkembangan kreativitas e. Perkembangan kreasi diri f. Perkembangan moral g. Bermain sebagai terapi 2. Tujuan bermain a. Untuk melanjutkan tumbang yang normal pada saat sakit anak mengalami gangguan dalam tumbang. b. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta idenya. c. Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah. Permainan akan menstimulasi daya pikir, imajinasi, dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam

pikirannya pada saat melakukan permainan anak akan dihadapkan pada masalah dalam konteks permainannya, semakin lama ia bermain dan semakin tertantang untuk dapat menyelesaikannya dengan baik. d. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan dirawat di RS. Stress yang dialami anak di RS tidak dapat dihindarkan sebagai mana juga yang dialami orang tuanya untuk itu yang penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan orang tua untuk dapat beradaptasi denga stresor yang dialaminya di RS secara efektif.

BAB II PROSES KEPERAWATAN PENGKAJIAN DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga

:

2. Umur

:

3. Alamat

:

4. Pekerjaan Kepala Keluarga

:

5. Pendidikan Kepala Keluarga : 6. Komposisi Keluarga 5. Genogram

Ket : Laki-laki perempuan ------- : tinggal serumah : garis keturunan : klien 8. Tipe Keluarga

:

9. Suku Bangsa 10. Agama 11. Status Sosial Ekonomi Keluarga

12. Aktifitas Rekreasi Keluarga RIWAYAT dan TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini 2. Riwayat keluarga inti Riwayat penyakit kronis

:

Riwayat status kesehatan masing-masing anggota keluarga : Riwayat keluarga sebelumnya LINGKUNGAN 1. Karakteristik Rumah 2. Karakteristik tetangga dan komunitas 3. Mobilitas geografis keluarga 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat 5. Sistem pendukung keluarga STRUKTUR KELUARGA a. Pola komunikasi keluarga b. Struktur kekuatan keluarga c. Struktur peran (formal dan informal) d. Nilai dan norma keluarga FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afektif 2. Fungsi Sosialisasi FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap masalah) : Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang dialami : b. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan : c. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan :

FUNGSI REPRODUKSI FUNGSI EKONOMI STRES DAN KOPING KELUARGA a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor c. Strategi koping yang digunakan HARAPAN KELUARGA PENGKAJIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANAK PRA SEKOLAH I.

II.

Identitas Anak Nama anak

:

Jenis kelamin

:

Umur

:

Pendidikan

:

Riwayat Kehamilan Sampai Kelahiran a.

Prenatal Care 1) Pemeriksaan kehamilan : 2) Keluhan selama hamil :

b. Natal 1) Tempat melahirkan di Klinik persalinan 2) Persalinan spontan. 3) Penolong persalinan : 4) Cara untuk memudahkan persalinan : 5) Anak K lahir pada usia kandungan 9 bulan. c. Post natal 1) Kondisi bayi : BB lahir : III.

Riwayat Kesehatan Dan Tumbuh Kembang Anak Sampai Saat Ini 1) Riwayat kesehatan anak: 2) Riwayat tumbuh kembang anak a. Pertumbuhan Fisik 1. Berat badan

:

2. Tinggi Badan

:

3. Waktu tumbuh gigi

:

b. Perkembangan Tiap Tahap 1. Berguling

:

2. Duduk

:

3. Merangkak

:

4. Berdiri

:

5. Berjalan

:

6. Senyum pada orang lain pertama kali

:

7. Bicara pertama kali : 3) Riwayat Nutrisi a. Pemberian ASI b. Pemberian susu formula 1. Alasan pemberian

:

2. Jumlah pemberian

:

3. Cara memberikan

:

4. Pemberian makanan tambahan a) Pertama kali diberikan usia

:

b) Jenis

:

c) Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini : 4) Psikososial IV.

Pertumbuhan Dan Perkembangan Saat Ini a) Pertumbuhan fisik b) Perkembangan Kognitif c) Perkembangan moral d) Perkembangan psikososial e) Perkembangan spiritual f) Perkembangan Bahasa g) Perkembangan social

V.

Kebiasaan Saat Ini (Pola Prilaku Dan Kegiatan Sehari-Hari) a. Aktifitas b. Pola makan c. Eliminasi d. Kebiasaan tidur e. Jenis permainan yang disukai anak f. Sosialisasi g. Olahraga h. Rekreasi

VI.

Pemeriksaan Fisik a. Keadaan umum

:

b. Kesadaran

:

c. Tanda-tanda vital : Tekanan darah

:

Nadi

:

Pernafasan

:

Suhu badan

:

d. Berat badan

:

Diagnosa Keperawatan 1. Resiko cedera b.d usia perkembangan a. Kriteria Hasil -

Keamanan anak akan dipertahankan : anak akan tetap terbebas dari cedera

b. Intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Kyle Terri dan Carman Susan.2013.Buku Ajar Keperawatan Pediatri volume 1 edisi 2. Jakarta : EGC Muscari E Mary. 2005.Panduan Belajar Keperawatan Pediatrik Edisi 3.Jakarta : EGC.

TUGAS : “KEPERAWATA KOMUNITAS” ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TERHADAP ANAK USIA PRA SEKOLAH

OLEH : KELOMPOK 2

SITI NURAENA

P201601129

LAKSMI SRI WARDANA

P201601123

SARAH SARIZAN YUNAM

P201601140

WINTI PATANDUK

P201601114

WA ECI

P201601317

RESKI AMALIA FAUDU

P201601139

SAFRIANI SAMUD

P201601144

AFERIATRIFELI LILIPA

P201601130

FAJLIN OPE

P201601255

Q3. KEPERAWATAN PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2018

Related Documents

Ank
November 2019 10
Askep Kel Yes.docx
April 2020 21
Ank Red
July 2020 1
Askep Kel 16 Ulan.docx
November 2019 25
Ank Green
July 2020 6

More Documents from "Angela Mcclure"