ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PEMICU Ny.J 34 th dirawat di ruang IRNA karena diare sudah 1 bulan tdk sembuh,nyeri panggul dan rasa terbakar saat miksi. Terdapat kandidiasis pada lidah, herperszooster dan neuropati perifer. Pekerjaan Ny.J adalah WTS, Ny.J mudah lelah, BB menurun,. Oleh perawat didapatkan hasil laborat Limfosit < 500, Hb 11 gr/dl, Leukosit 20.000 unit, Trombosit 160.000/uL, konjungtiva anemis.
1.
Pengkajian I. Identitas
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status perkawinan
Pendidikan
: SD
Suku/Bangsa
: Indonesia
Alamat
Pekerjaan
Sumber informasi
: Ny.J : Perempuan : 34 tahun : Belum menikah
: Ds pakis tuban : WTS : Pasien
II.
Keluhan Utama : Diare
III.
Riwayat Keperawatan
Riwayat Penyakit Sekarang :
P
: Ny.J diare sudah 1 bulan yg lalu, sebelumnya sudah dibawa ke puskesmas terdekat dan sudah
diberikan oralit serta obat diare tp smpai saat ini tdk sembuh, sehingga dibawa ke RS
Q
: diare sering muncul dg feses yg encer disertai mukus. Timbulnya tiba2. Sehari hampir 6-7 kali
keluar masuk WC
R
: diare pada sistem pencernaannya
S
: diare sangat mengganggu pekerjaan dan segala aktivitasnya selama 1bulan terakhir ini
T
: diare muncul hampir setiap hari. Mulai pagi hingga pagi lagi.
Riwayat Penyakit Dahulu
: Ny.J sering mengalami mual nyeri lambung
Riwayat Penyakit Keluarga : ibunya telah meninggal karena AIDS
IV.
Keadaan Umum : •
Tampak lelah
•
Konjungtiva anemis
•
BB menurun
•
Kulit kering
•
Mukosa mulut pucat
•
S : 38 celcius (normal 36,5 – 37,5 celcius)
•
N : 110 x/menit ( 60 – 100 x/menit)
•
TD : 90/60 mmHg (100 -140, 60 – 90 mmHg)
•
RR : 16 x/menit (16 – 20 x/menit)
TTV :
V.
Observasi dan Pemeriksaan Fisik
Body System
B1 (Breathing)
•
Ny.J tampak mudah lelah
•
Napasnya terkadang memendek
•
Terkadang batuk
B2 (Blood)
•
Konjungtiva Ny.J tampak anemis
•
Tekanan darah hipotensi (90/60 mmHg)
•
Nadi takikardi (110 x/menit
B3 (Brain)
•
Terdapat herpeszooster
•
Dan neuropati perifer
•
Biasanya pada klien HIV tingkat kesadarannya apatis
-
B4 (Bladder Ny.J merasakan rasa terbakar saat miksi
•
B5 (Bowel) Ny.J diare sudah 1bulan tdk sembuh
•
BB menurun
•
Turgor kulit buruk
-
B6 (Bone)
•
Ny.J merasakan nyeri panggul
•
Terlihat lelah.
VI.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium a.
Tes Enzim – Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Tujuan : mengidentifikasi spesifik untuk HIV, dimana tes ini tidak menegakkan diagnosa AIDS tapi hanya menunjukan seseorang terinfeksi atau pernah terinfeks, orang yang didalam darahnya mengandung antibody HIV disebut seropositif
b. Westeren Blot Assay Tujuan : mengenali antibody HIV dan memastikan seropositif HIV
ANALISA DATA Data DS: Ny.J mengeluh diare sudah 1
Etiologi
Masalah
Invasi mikroorganisme ke
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
saluran pencernaan
bulan tdk sembuh Do: •
Infeksi saluran pencernaan
TTV : S : 380C N : 110x/menit
Peningkatan flora normal dalam kolon
TD : 90/60 mmHg RR : 16 x/menit •
konjungtiva anemis
•
Tampak lelah
•
BB menurun
•
Turgor buruk
•
Mukosa mulut pucat
Peningkatan peristaltic kolon
Mal absorbsi
Diare
•
Kulit kering
•
Pemeriksaan lab : Na 98 mmol/L
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
K 2,8 mmol/L Cl 110 mmol/L 2.
Diagnose keperawatan Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit b.d diare berat
3.
Rencana Intervensi dan Implementasi keperawatan Diagnosa : Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit b.d diare berat Tujuan : Diare berkurang atau hilang dan dapat mempertahankan hidrasi Kriteria Hasil : Dalam waktu 1x24 jam : - Membran mukosa lembab, - turgor kulit membaik, - tanda-tanda vital stabil - klien terlihat segar - BB perlahan naik Tgl/Jam 13-1211 08.00
INTERVENSI Pantau tanda-tanda vital Catat peningkatan suhu dan durasi demam.
RASIONAL Indikator dari volume cairan sirkulasi. Meningkatkan kebutuhan metabolisme dan diaforesis yang berlebihan. Kaji tugor kulit, Indikator tidak langsung membran mukosa, dan dari status cairan. rasa haus
IMPLEMENTASI memantau tanda-tanda vital. Mencatat peningkatan dan durasi demam.
suhu
mengkaji tugor kulit, membran mukosa, dan rasa haus.
Timbang berat badan Meskipun sesuai indikasi.
berat
kehilangan menimbang berat badan sesuai
badan
dapat indikasi.
menunjukan penggunaan
otot,
fluktuasi
tiba-tiba
menunjukan
status
hidrasi Pantau pemasukan oral dan memasukan cairan sedikitnya 2500 ml/ hari.
memantau pemasukan oral dan memasukan cairan sedikitnya 2500 ml/ hari.
Hilangkan
Mempertahankan keseimbangan cairan, mengurangi rasa haus, dan melembabkan membran mukosa. makanan Mungkin dapat
menghilangkan makanan yang
yang
potensial mengurangi diare
potensial menyebabkan diare,
menyebabkan yakni
yang
makanan
diare,
yakni yang pedas/ makanan
pedas/
berkadar lemak tinggi, kacang,
berkadar
kubis, susu.
lemak tinggi, kacang, kubis, susu. Kolaborasi
:
Mungkin
diperlukan memberikan cairan/ elektrolit
Berikan
cairan/ untuk
elektrolit
melalui memperbesar
selang
mendukung/ melalui
selang
pemberi
volume makanan/ IV.
pemberi sirkulasi, terutama jika
makanan/ IV.
pemasukan
oral
tak
adekuat, mual/ muntah terus menerus. Pantau hasil pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi mis: Hb/ Ht, Elektolit serum/urine, BUN/ Kreatinin. Berikan obat-obatan sesuai indikasi: Antiemetik, Antidiare, Antiseptik
Bermanfaat dalam Memantau hasil pemeriksaan memperkirakan laboratorium sesuai indikasi kebutuhan cairan. mis: Hb/ Ht, Elektolit serum/urine, BUN/ Kreatinin.
Mengurangi insiden Memberikan obat-obatan muntah, menurunkan sesuai indikasi: Antiemetik, jumlah dan keenceran Antidiare, Antiseptik fases, membantu mengurangi demam dan
respons hipermetabolisme, menurunkan kehilangan cairan tak kasatmata.
4.
Evaluasi Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien
-
S : Ny.J mengatakan masih diare,tetapi sehari 3 x keluar masuk WC
-
O:
-
TTV sebagian dalam normal
•
TD : 90/60 mmHg
•
N : 105 x/mnt
•
RR : 16 x/mnt
•
S : 37 celcius
-
Konjungtiva anemis
-
Ny.J masih terlihat lelah
-
Membran mukosa lembab
-
turgor kulit masih buruk
-
kulit klien masih terlihat kering
-
BB naik 1kg
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi