Askep Gerontik Panti.docx

  • Uploaded by: diyah
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Gerontik Panti.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,245
  • Pages: 14
A. Karakteristik Demografi 1. Identitas Klien Nama Lengkap Tempat/ tanggal lahir Jenis kelamin Status perkawinan Pendidikan terakhir Agama Suku Bangsa Golongan darah TB/BB Alamat No telpon 2. Keluarga Yang Paling Dekat Nama Alamat Hubungan dg Klien No telp 3. Riwayat Pekerjaan Saat Ini Pekerjaan saat ini Pekerjaan sebelumnya Sumber pendapatan Kecukupan pendapat 4. Aktivitas rekreasi Hobi Bepergian/ wisata Keanggotaan Lain-lain 5. Riwayat Keluarga a. Saudara Kandung No Nama 1. Ny. M (Kakak)

: Ny. S : Semarang 5 Desember 1942 : Perempuan : Janda : SD : Islam : Jawa :: 150 cm/60kg : Candilama, Semarang :: Tn. B : Candilama, Semarang : Cucu ::: Buruh pabrik : Cucu : Cukup : Bersih-bersih rumah, menonton tv : Klien mengatakan jarang berwisata : Klien mengatakan setiap pagi mengikuti senam, dan pengajian di wisma :

Keadaan Saat ini Meninggal

2.

Tn. C (Kakak)

Meninggal

3. 4. 5.

Ny. M (Kakak) Tn. S (Adik) Tn. M (Adik)

Meninggal Meninggal Hidup

6. 7. 8.

Tn. S (Adik) Tn. S (Adik) Tn. S (Adik)

Meninggal Meninggal Hidup

Keterangan Ny. M meninggal saat umur 70 tahun Tn. S meninggal saat usia 60 tahun karena kecelakaan. Ny. M meninggalumur 62 tahun Tn. S Meninggal umur 68 tahun Ny. P kini berusia 70 tahun. Tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Hipertensi, ataupun DM. Tn. S Meninggal umur 58 tahun Tn. S Meninggal umur 60 tahun Tn. S saat ini berusia 60 tahun

b. Riwayat Kematian Keluarga Klien mengatakan jika dalam waktu kurang lebih 1 tahun terakhir tidak ada yang meninggal. c. Kunjungan Keluarga Klien mengatakan di jenguk oleh keluarga 1x setiap tahun yaitu pada saat lebaran. d. Genogram B. Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan Klien mengatakan jika klien memiliki sakit maka akan lapor kepada pengasuh di wisma. Jika ada kunjungan dokter makaklien mengikuti untuk periksa rutin kesehatan. C. Pola Kebiasaan sehari-hari 1. Nutrisi Klien mengatakan jika biasanya makan 3x dalam sehari tapi sering tidak habis karena bosan dengan rasa dan menu makan sehingga nafsu makan menurun. Klien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan tidak ada pantangan makanan. 2. Eliminasi BAK Klien mengatakan jika tidak mengalami masalah dalam BAK. BAK 6-7 kali dalam sehari. Klien tidak menggunakan alat bantu BAK seperti kateter atau pampers. Klien mengatakan tidak mengalami gangguan BAB. Klien BAB 1 dalam sehari dan lancar setiap paginya. Saat ini klien tidak mengalami kendala dalam BAB. 3. Personal higiene a. Mandi Klien mengatakan mandi 2x sehari, dapat mandi secara mandiri tanpabantuan orang lain dan alat. b. Oral hiegiene Klien mengatakan ada perubahan untuk kebersihan mulut dan giginya. Setiap hari 2x dalam sehari saat pagi dan sore hari setelah mandi gosok gigi dengan menggunakan pasta gigi c. Cuci rambut Klien mengatakan jika mencucui rambut rutin 2-3 kali daam seminggu menggunakan shampoo

d. Kuku dan tangan Klien mengatakan jika tidak menyukai kuku panjang dan rutin memotong kuku. Klien rutin memotong kuku 4. Istirahat dan Tidur Klien mengatakan sering mengalami gangguan tidur. Klien mengatakan sulit tidur saat malam, tidur hanya 5-6 jam perhari, sulit memulai tidur, kalau sudah terbangun tidak dapat tidur lagi meskipun terbangun pukul 2 pagi. 5. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang

Klien mengatakan olahraga setipa pagi bersama teman lansia yang lain. Jika di wisma klien menonton televisi dan mengobrol dengan teman yang lain. 6. Kebiasaan Yang Mempengaruhi Kesehatan Klien mengatakan tidak memiiki kebiasaan merokok, meminum minuman keras, dan tidak memiliki ketergantungan terhadap obat-obatan. 7. Uraian Kegiatan Sehari-Hari Klien mengatakan jika klien tinggal bersama teman-teman lansia dan juga pengasuh wisma. Setiap pagi klien mengikuti senam, setelah senam klien membersihkan diri dan membersihkan rumah seperti menyapu dan mengepel yang dibantu oleh temanya. Selanjutnya klien menonton TV jika semua pekerjaan sudah terselesaikan. D. Status Kesehatan 1. Status Kesehatan Saat Ini Klien mengatakan jika dalam waktu kurang lebih 1 tahun ini klien sering merasakan nyeri sendi, gatal-gatal, badan pegal-pegal. 2. Riwayat kesehatan Masa lalu Klien mengatakan jika tidak pernah di rawat di rumah sakit atau menderita penyakit kronis, dan menular. 3. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum Composmentis b. TTV TD : 140/90 mmHg N : 78x/menit S : 36,7oC R : 18x/menit c. TB/BB 148 cm/42kg d. Rambut Bersih, beruban, dan merata e. Mata Konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, sistem penglihatan menurun, tidak menggunakan alat bantu. f. Telinga Fungsi pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu, bersih, tidak terdapat serumen. g. Mulut, gigi, dan bibir Fungsi pengecapan baik, gigi bersih, terdapat gigi tanggal, dan mukosa bibir lembab. h. Dada Paru-paru I : terdapat retraksi dinding dada A : vesikuler P : pekak pada IC 4-5 P : tactil fremitus sama

i.

j. k.

l.

m. n.

o. p. q.

Jantung I : ictus cordis tidak terlihat A : BJ i-2 normal P : pekak P : ictus tidak sedikit teraba pada IC 4-5 Abdomen I : tidak terdapat lesi A : bising usus 10x/menit P : tympani P : tidak ada nyeri tekan Kulit Turgor kulit baik, CRT < 2 detik Ektremitas Atas Kekuatan otot 4/4, tidak ada lesi, tangan kanan-kiri, simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada edema. Ekstremitas Bawah Kekuatan otot 4/4, tidak ada lesi, kaki kanan-kiri, simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada edema. Sistem Imun Klien mengatakan jika klien jarang flu dan demam Sistem reproduksi Klien adalah seorang perempuan, sudah menikah, dan memiliki dua orang anak namun sudah meninggal semua. Sistem persyarafan Klien mengatakan bahwa belum pernah mengalami sakit stroke Sistem pengecapan Klien tidak mengalami masalah pengecapan, mampu membedakan rasa. Tactil respon Klien masih merasakan rabaan saat dirangsang dengan sentuhan

E. Hasil Pengkajian Khusus 1. Masalah kesehatan kronis Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit kronis. 2. Status Kognitif Berdasarkan hasil pengkajian menggunakan instrumen Mini Mental State Exam (MMSE), pada item orientasi klien tidak dapat menyebutkan hari dan tanggal, namun dapat menyebutkan bulan, tahun, musim, tempat sekarang berada, nama wisma, kota, provinsi dan negara. Pada item registrasi klien dapat mengulang nama tiga benda dengan benar (ointu, mawar, rumah). Pada item atensi dan kalkulasi klien dapat melakukan perhitungan sederhana 100-7 dan dapat mengeja terbalik kata “INTAN”. Pada item recall klien dapat menyebutkan tiga benda yang sudah disebutkan sebelumnya. Kemudian pada itembahasa klien dapat menyebutkan nama benda yang ditunjuk (pensil,meja, jam), dapat mengulangi rangkaian kata (tanpa, kalau, dan, atau, tetapi), dapat melakukan perintah mengambil kertas dan melipatnya, dapat membaca

dan melakukan perintah mengangkat tangan kiri, klien dapat menulis sebuah kalimat spontan, dan klien dapat meniru gambar segilima. Hasil skor toital yaitu 28 yang berati klien tidak mengalami demensia. 3. Pengkajian Fungsional a. Pengkajian Resiko Jatuh Berdasarkan pengkajian resiko jatuh menggunan Berg Balance Scale (BBS) klien dapat berdiri dengan mata tertutup tanpa bantuan selama 3 detik. Klien tidak dapat berdiri >30 detik dengan kedua kaki rapat. Klien dapat meraih lengan kedepan > 5 cm secara aman. Klien dapat mengambil objek dilantai dari posisi berdiri dengan mudah. Klien dapat berbalik menyamping dengan keseimbangan yang tetap terjaga. Klien dapat berdiri dengan satu kaki didepan selama 15 detik. Klien dapat berdiri dengan satu kaki namun tidak mampu bertahan selama 3 detik tanpa pegangan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa klien mendapat skor 15 yaitu resiko jatuh menengah b. Pengkajian Barthel index Berdasarkan pengkajian bartel index klien dapat melakukan pemeliharaan kesehatan diri, mandi, makan, toilteing, berpakaian, kontrol BAB dan BAK, ambulasi dapat berpindah dari kursi ke kasur semuanya secara mandiri. Namun klien tidak dapat melakukan naik turun tangga secara mandiri. Berdasarkan pengkajian tersebut didapatkan total skore 95 yang ebrarti klien memiliki ketergantungan ringan. 4. Status psikologis Klien mengatakan selama dipanti tidak dapat melakukan hal-hal yang dsukai seperti menjahit dan merasa kehidupanya kosong, merasa bosan karena kegiatan yang monoton dan tidak pernah keluar, klien juga merasa tidak berdaya karena tidak dapat melakukan banyak hal, klien merasa sering lupa , kehidupanya kurang menyenangkan karena sering bermasalah dengan teman sesamanya. Berdasarkan pengkajian menggunakan skala depresi geriatric didaptkan hasil bahwa klien mengalami depresi sedang dengan skor 6. 5. Dukungan keluarga Klien mengatakan selama di panti hanya dijenguk sebanyak 1x setiap tahun yaitu ketika lebaran idul fitri. Klien pulang selama satu minggu saat lebaran, kemudian kembali lagi ke panti. F. Lingkungan Tempat Tinggal Klien tinggal di rumah pelayanan lansia wening wardoyo ungaran di wisma kunti. Setiap pagi klien membersihkan lingkungan rumah bersama-sama dengan lansia yang tinggal di wisma kunti dan tidak lupa untuk membuka jendela agar sirkulasi udara terbuka. Wisma kunti memiliki jamban sendiri, air dari PDAM, dan biasanya sampah selalu dibuang ditempat pembuangan sampah. Sumber air minum dari galon. Keadaan kamar mandi dan wc kurang rapi dan kurang bersih, belum ada pegaman untuk berpegangan. Penerangan sangat cukup.

G. Analisa data No. 1.

2

3.

Data DS: Klien mengatakan selama dipanti tidak dapat melakukan hal-hal yang disukai seperti menjahit dan merasa kehidupanya kosong, merasa bosan karena kegiatan yang monoton dan tidak pernah keluar, klien juga merasa tidak berdaya karena tidak dapat melakukan banyak hal, klien merasa sering lupa , kehidupanya kurang menyenangkan karena sering bermasalah dengan teman sesamanya. DO: Skor Geriatric Depression Scale : 6 Klien terlihat suka menyendiri Klien terlihat lesu DS: Klien sulit tidur, tidur hanya 5-6 jam, jika sudah bangun tidak dapat tidur lagimeskipunbangun pukul 2 pagi, teman sebelahnya terkadang suka ngorok sehingga terganggu. DO: Klien tampak lesu dan kurang bersemangat DS: Klien mengatakan kaki gemetar saat berjalan Klien mengatakan sering terjatuh Klien mengeluh nyeri kedua lutut saat malam hari DO: Skore BBS : 15 (resiko jatuh menengah) Klien berusia 77 tahun Klien memiliki riwayat jatuh terpleset 2 minggu yang lalu karena lantai licin Kekuatan otot ekstremitas bawah 4/4 Klien terlihat sering kesulitan mempertahankan posisi seimbang

Etiologi gangguan konsep depresi.

Faktor lingkungan

Problem Resiko diri; ketidakberdayaan fisik

Gangguan tidur

Usia lebih dari Resiko jatuh 65 tahun

H. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko ketidakberdayaan fisik b.d gangguan konsep diri; depresi 2. Gangguan pola tidur b.d faktor lingkungan 3. Resiko jatuh b.d faktor resiko usia lebih dari 65 tahun

pola

I. Rencana Keperawatan Tgl/jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil 4/2/201 Resiko NOC 9 ketidakberda  Self esteem situational yaan fisik b.d  Coping, ineffective 10.00 gangguan  Death anxiety WIB konsep diri; Kriteria hasil : depresi.  Persepsi kemampuan  Menunjukkan penilaian pribadi tentang harga diri  Mengungkapkan penerimaan diri  Mengatakan optimisme tentang masa depan

4/2/201 9 10.10 WIB

Intervensi  Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang dapat menimbulkan ketidakberdayaan  Kaji kemampuan untuk pengambilan keputusan; buat statement positif terhadap pasien  Ajarkan keterampilan perilaku yang positive melalui bermain peran, model peran, diskusi  Beri kesempatan pasien bertanggung jawab terhadap dirinya  Bantu pasien melakukan aktivitas yang telah ditetapkan  Beri pujian jika pasien dapat melakukannya  Monitor frekuensi komunikasi verbal pasien yang negative  Kaji alasan-alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri sendiri  Kolaborasi dengan sumbersumber lain (petugas dinas sosial, perawatan spesialis klinis, dan layanan keagamaan)  Penerapan EBP : life review therapy Gangguan  Jelaskan pentingnya tidur NOC : pola tidur b.d  Rest : Extent dan Pattern yang adekuat faktor  Sleep : Extent dan Pattern  Fasilitas untuk lingkungan mempertahankan aktivitas Kriteria hasil : sebelum tidur (membaca)  Jumlah jam tidur dalam batas  Ciptakan lingkungan yang normal 6-8 jam/hari nyaman  Pola tidur, kualitas dalam  Kolaborasi pemberian obat batas normal tidur  Perasaan segar sesudah tidur  Monitor / catat kebutuhan atau istirahat tidur pasien setiap hari dan jam

Resiko jatuh NOC: b.d faktor  Trauma risk for resiko usia  Injury risk for lebih dari 65 Kriteria Hasil tahun Keseimbangan:  Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan Gerakan terkoordinasi :  Kemampuan otot untuk bekerjasama secara volunter untuk melakukan gerakan yang bertujuan Perilaku pencegan jatuh:  Tindakan individu atau pemberi asuhan untuk meminimalkan faktor resiko yang dapat memicu jatuh di lingkungan individu  Tidak ada kejadian jatuh

NIC Fall Prevention  identifikasi defisit kognitif atau fisik pasien yang dapat meningkatkan potensi jatuh dalam lingkungan tertentu  identifikasi perilaku dan faktoryang mempengaruhi resiko jatuh  identifikasi karakterisitik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi untuk jatu, misalnya; lantai licin, tangga  Sarankan pasien utnuk menggunakan alat bantu jalan  berikan pencahyaan yang memadai  Pastikan klien memakai alas kaki yang pas dan aman agar tidak mudah tergelincir

J. Tindakan Keperawatan Tgl/jam No.Dx Intervensi 4/2/2019 1  Membantu pasien untuk mengidentifikasi faktor11.00 faktor yang dapat menimbulkan ketidakberdayaan wib

Respon Paraf Ds : klien mengatakan tenaga sudah menurun sehingga tidak bisa melakukan banyak aktifitas Do : klien tampak lesu dan tidak bersemangat

11.10 wib

1

 Mengkaji kemampuan untuk pengambilan DS : klien mengatakan masuk ke rumah keputusan; buat statement positif terhadap pasien pelayanan lansia atas keinginannya sendiri DO : -

11.15 wib

3

 Mengkaji skala depresi lansia

11.20 wib

3

 Mengidentifikasi defisit kognitif atau fisik pasien DS : klien mengatakan mudah lupa, mudah yang dapat meningkatkan potensi jatuh dalam lelah, sering nyeri sendi dan badan sudah lemah lingkungan tertentu DO : pasien berjalan pelan

11.25 wib

3

 Mengidentifikasi perilaku mempengaruhi resiko jatuh

11.30 wib

1

 Mengidentifikasi karakterisitik lingkungan yang DS : klien mengatakan lantai sering licin dapat meningkatkan potensi untuk jatuh, misalnya; setelah di pel lantai licin, tangga DO : klien tampak hati hati saat berjalan dengan kondisi lantai licin

11.35 wib

1

DS :DO : klien mengalami depresi sedang dengan skor 6.

dan

faktor

yang DS : klien mengatakan sering jalan kesana kemari untuk beraktifitas di wisma. DO : klien melakukan aktifitas secara mandiri dan tidak dibantu.

 Memberi kesempatan pasien bertanggung jawab DS : klien mengatakan dapat melakukan semua terhadap dirinya kegiatan secara mandiri, tidakmembutuhkan bantuan orang lain jikatidak perlu.

DO : klien tampak melakukan aktifitas sendiri seperti mandi, makan, minum, dll 11.40 wib

1

 Memberi pujian jika pasien dapat melakukannya

11.45 wib

1

 Memonitor frekuensi komunikasi verbal pasien DS : klien mengatakan bosan dan tidak senang yang negative di wisma karena sering berantem dengan teman sekamarnya dan sering berbeda pendapat dengan lansia lain di panti. DO : pasien tampak sering mengeluh tidak nyaman dipanti dan pengen pindah kamar

12.00 wib

1

 Mengkaji alasan-alasan menyalahkan diri sendiri

13.00 wib

1

 Menerapan EBP : life review therapy Sesi 1 : menceritakan pengalaman masa kecil

13.30 wib

2

DS : pasien mengatakan senang mendapat pujian DO : pasien tampak bahagia

untuk mengkritik atau DS : pasien mengatakan dirinya sudah tidakkuat seperti dulu sehingga sering banyak merepotkan orang lain DO : pasien tampak sedih dan murung

Sesi 2 : menceritakan masa remaja

DS : klien mengatakan lahir dan tinggal di purworejo. Umur 3 tahun tinggal bersama kakek dan nenek. Klien menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan. DO: klien menceritakan tentang masa kecil DS: Klien menceritakan pengalaman semasa remajanya. Pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan. DO : Klien terlihat tersipu malu saat menceritakan kisah asmaranya, terlihat sedih saat menceritakan kematian ibunya.

13.45 wib

2

 Menciptakan lingkungan yang nyaman

14.00 wib

2

 Memonitor / catat kebutuhan tidur pasien setiap DS : klien mengatakan semalam susah tidur, hari dan jam klien tidur dari jam 11 malam sampai jam 4 sore. Dan siang hari jarang tidur siang DO : klien tampak lesu

14.15 wib

1

 Memastikan klien memakai alas kaki yang pas dan DS : klien mengatakan selalu menggunakan aman agar tidak mudah tergelincir alaskaki yang aman DO : alas kali pasien tampak pas dan tidak licin  Mengkaji kemampuan untuk pengambilan DS : klien mengatakan dalam pengambilan keputusan; buat statement positif terhadap pasien keputusan dapat dilakukan secara mandiri DO : -

5/2/2019 1 09.00 wib

DS :klien mengatakan kamar nyaman, rapi dan bersih DO : kasur klien tampak rapi dan bersih

09.15 wib

1

 Memberi kesempatan pasien bertanggung jawab DS : klien mengatakan dapat melakukan semua terhadap dirinya kegiatan secara mandiri DO : klien tampak melakukan aktifitas sendiri seperti mandi, makan, minum, dll

09.30 wib

1

 Memonitor frekuensi komunikasi verbal pasien DS : klien mengatakan bosan di wisma karena yang negative sering berbeda pendapat dengan lansia lain di panti. DO : pasien tampak sering mengeluh tidak nyaman dipanti dan pengen pindah kamar

10.00 wib

1

 Menerapan EBP : life review therapy Sesi 3 : Menceritakan pengalaman masa dewasa

DS : klien menceritakan pengalaman semasa dewasa, bertemu dan menikah dengan laki-laki yang dicintainya, bahagia saat memiliki anak dan sedih saat harus berpisah dengan anaknya karena pekerjaan.

Sesi 4 : Menceritakan pengalaman saat lanjut usia

DO : Klien terlihat senang saat menceritakan pengalaman yang menyenangkan, terlihat jengkel saat menceritakan kenyataan tentang suaminya yang ternyata sudah memiliki istridi kampung halamanya DS : Klien menceritakan pengalaman selama masa tuanya. Pengalaman yang mengharukan saat klien memutuskan untuk masuk ke rumah pelayanan sosial atas kemaunya sendiri karena tidak mau merepotkan saudara-saudaranya. DO : Klien terlihat sedih ketika menceriatkan saat klien tidak memiliki apa-apa dan sudah kehilangan keluarga (anak kandung dan suami). Klien terlihat semangat saat menjelaskan alasan masuk ke rumah pelayanan sosial.

11.00 wib

1

12.00 wib

2

 Mengkaji skala depresi pasien setelah dilakukan DS :EBP Do : skala depresi pasien 5

13.00 wib

2

 Menciptakan lingkungan yang nyaman

13.15 wib

3

 Memonitor / catat kebutuhan tidur pasien setiap DS : klien mengatakan semalam susah tidur, hari dan jam klien tidur dari jam 12 malam sampai jam 4 sore. Setiap siang jarang tidur DO : klien tampak lesu

13.30 wib

3

 Memastikan klien memakai alas kaki yang pas dan DS : klien mengatakan selalu menggunakan aman agar tidak mudah tergelincir alaskaki yang aman DO : alas kali pasien tampak pas dan tidak licin

DS :klien mengatakan kamar nyaman, rapi dan bersih DO : kasur klien tampak rapi dan bersih

K. Evaluasi keperawatan Tgl/jam 6 /2/ 2019 15.00 wib

6/2/ 2019 15.00 wib

No dx Evaluasi paraf 1 S : klien mengatakan lahir dan tinggal di purworejo. Umur 3 tahun tinggal bersama kakek dan nenek. Klien menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan menyedihkan. Klien menceritakan pengalaman semasa remajanya. Pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan. klien menceritakan pengalaman semasa dewasa, bertemu dan menikah dengan laki-laki yang dicintainya, bahagia saat memiliki anak dan sedih saat harus berpisah dengan anaka karena pekerjaan. Klien menceritakan pengalaman selama masa tuanya. Pengalaman yang mengharukan saat klien memutuskan untuk masuk ke rumah pelayanan sosial atas kemaunya sendiri karena tidak mau merepotkan saudara-saudaranya.

2

O : klien menceritakan tentang masa kecil sambil tertawa. Klien terlihat tersipu malu saat menceritakan kisah asmaranya, terlihat sedih saat menceritakan kematian ibunya. Klien terlihat senang saat menceritakan pengalaman yang menyenangkan, terlihat jengkel saat menceritakan kenyataan tentang suaminya yang ternyata sudah memiliki istridi kampung halamanya. Klien terlihat sedih ketika menceriatkan saat klien tidak memiliki apa-apa dan sudah kehilangan keluarga (anak kandung dan suami). Klien terlihat semangat saat menjelaskan alasan masuk ke rumah pelayanan sosial. Skala depresi : 5 (depresi ringan) A : masalah Resiko ketidakberdayaan fisik teratasi P : Pertahankan intervensi S : - pasien mengatakan masih sulit tidur. - Pasien mengatakan semalam tidur dari jam 12 sampai jam 4 pagi O : pasien tampak lesu, mengantuk dan tidak semangat A : masalah gangguan pola tidur belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat 2. Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca) 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman

6/2/ 2019 15.00 wib

3

4. Kolaborasi pemberian obat tidur 5. Monitor / catat kebutuhan tidur pasien setiap hari dan jam S: - Klien mengatakan kaki masih gemetar saat berjalan - Klien mengatakan sudah tidak pernah jatuh lagi - Klien mengeluh nyeri kedua lutut saat malam hari O: - Skore BBS : 15 (resiko jatuh menengah) - Klien berusia 77 tahun - Kekuatan otot ekstremitas bawah 4/4 - Klien terlihat sering kesulitan mempertahankan posisi seimbang A : masalah resiko jatuh belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1. Mengidentifikasi karakterisitik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi untuk jatu, misalnya; lantai licin, tangga 2. Sarankan pasien utnuk menggunakan alat bantu jalan 3. Memberikan pencahyaan yang memadai 4. Pastikan klien memakai alas kaki yang pas dan aman agar tidak mudah tergelincir

Related Documents


More Documents from "Comeback Cloth"