ASKEB PATOLOGI Sabtu, 25 Juni 2016
BAYI; BBLR
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI PADA NY “N” DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD H. PADJONGA DAENG NGALLE TANGGAL 29 SEPTEMBER 2015 No. Register
:
Tanggal Lahir
: 29 September 2015
jam 15.30 wita
Tanggal Pengkajian
: 29 September 2015
jam 17.00 wita
Nama Pengkaji
: MUTIARA
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas Bayi Dan Orang Tua 1. Identitas Bayi Nama
: Bayi Ny “N”
Tanggal Lahir
: 29 September 2015
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Anak Ke
: II ( dua)
2. Identitas Orang Tua Nama
: Ny”N” / Tn”D”
Umur
: 32 tahun / 36 tahun
jam 19.59 wita
Nikah/ Lamanya : 1 kali Suku
: Makassar
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan Pekerjaan Alamat
: SMA / SMA : IRT / wiraswasta : Rajaya/ Takalar
B. Data Biologis / Fisiologis 1. Riwayat Kehamilan
GII PII A0
HPHT tanggal 5 januari 2015
HTP tanggal 12 oktober 2015
Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali
Ibu mendapatkan imiunisasi TT sebanyak 2 kali pada tanggal 10 maret 2015
Ibu tidak ada riwayat penyakit hipertensi, DM dan lain-lain
2. Riwayat Persalinan Sekarang
Bayi lahir tanggal 29 september 2015
Tempat persalinan di RSUD H.PADJONGA DAENG NGALLE
Penolong persalinan bidan dan mahasiswa
Bayi lahir spontan segera menangis dengan apgar skor No Tanda/nilai
0
1
2
1.
Efference (warna)
Biru, pucat
Merah muda, ekstremitas biru
Seluruh merah muda
Puse (denyut jantung) Gimance (reflex) Activity
Tidak <100 ada Tidak Menyeringai ada Tidak Ekstremitas
2. 3. 4.
>100 Bersin, batuk Gerakan
Menit Menit 1 2 2
2
2
2
1
2
1
2
(tonus otot) ada fleksi Resfiration Tidak Lambat, (pernapasan) ada tidak teratur SKOR 5.
aktif Menangis kuat 2 8
Perlangsungan persalinan
Kala I
: 8 jam
Kala II
: 1 jam
3. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Nutrisi / Cairan a.
Reflex isap masih lemah
b. Ibu belum pernah mencoba menyusui bayinya Eliminasi a.
BAK 3X dalam sehari (normal 4-6X /hari)
b. BAB 2X dalam sehari Personal Hygiene a.
Bayi dibersihkan dengan menggunakan washlap
b. Tali pusat masih basah c.
Pakaian bayi diganti tiap kali basah
Kebutuhan Tidur a.
Bayi lebih banyak tidur
b. Ibu mengatakan bayinya selalu tidur dan menangis setiap popoknya basah C. Riwayat Psikososial Ekonomi 1. Ibu mulai beradaptasi dengan bayinya 2. Ibu dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayinya 3. Ibu dan keluarga mendoakan agar bayinya normal
2 10
4. Biaya perawatan ditanggung oleh suami D. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan Umum BBL
: 2200 gram
PBL
: 45 cm
Lingkar Kepala
: 30 cm
Lingkar dada
: 31 cm
LILA
: 8 cm
TTV : S : 36,6o c, N : 142 x/menit, P : 42 x/menit 2. Pemeriksaan Fisik Kepala
: tidak ada caput, sutura tampak jelas, kepala lebih besar dari badan.
Mata : sclera tampak putih dan tidak ikterus Hidung : tidak terdapat secret dan tidak ada capung hidung Mulut : reflex isap masih lemah, bibir tampak merah mudah, lida tampak bersih Telinga : simetris kiri dan kanan, lekuk telinga kesan normal Leher : tidak ada benjolan atau nyeri tekan Dada : simetris kiri kanan, gerakan dada seirama dengan nafas bayi Perut : tali pusat masih basah, tidak ada benjolan pada perut Genetalia : vulva dan anus berlubang, dua buah testis sudah turun kedalam skrotum. Ekstremitas atas bawah : simetris kiri kanan, jari-jari lengkap, pergerakan lemah Kulit : warna kulit kemerah-meerahan, tidak ada bercak hitam, kulit tipis dan lemak subcutan kurang LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa : BBLR DS : umur kehamilan ibu adalah 39 minggu
DO : bayi lahir tanggal 29 september 2015 bayi lahir spontansegera menangis TTV : N : 142 x/menit, S : 36,6o C, P : 42 x/menit, LK : 32 cm LP : 31 cm reflex isap masih lemah BBL : 2200 gram PBL : 42 cm Analisa dan intervensi data Bayi dengan berat lahir rendah memiliki karakteristik seperti BB kurang dari 2500 gram dan PB kurang dari 45 cm (ilmu kebidanan pengetahuan kandungan dan KB untuk pendidikan bdan 1 manuaba hal. 328) Bayi yang BBLR disebabkan oleh keadaan yang mengganggu pertukaran zat ibu ke janin sehingga bayi mengalami reterdasi pertumbuhan intrauteri (synopsis obstetric patologi 2013) LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Diagnosa : 1. Potensial terjadinya hipotermi DS : bayi baru lahir DO : BBL : 2200 gram PBL : 45 cm S : 36,6o c Lemak subcutan kurang Kulit tipis tampak kemerahan Analisa dan intervensi data Pada BBLR mudah terjadi hipotermi karena sulit untuk mengatur panas badan, otot masih lemah, kemampuan metabolisme panas masih rendah sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan.
2. Potensial terjadinya infeksi tali pusat DS : bayi baru lahir DO : mampak tali pusat masih basah Tampak pembulu darah pada tali pusat yang terpotong Tali pusat terbungkus dengan kain kasa TTV ( N : 142 x/menit
P : 42 x/menit
S : 36,6o c)
Analisa dan intervensi data Adanya luka potongan tali pusat yang menyebabkan jaringan dan pembuluh darah terbuka serta dalam keadaan basah dan lembab merupakan media berkembangnya mikroorganisme sehingga dapat terjadi infeksi (buku ajaran “Asuhan pada bayi segera setelah lahir” hal 3). 3. Potensial terjadinya gangguan nutrisi DS : bayi baru lahir bayi tidak mau mengisap puting susu ibunya DO : reflex mengisap lemah bayi belum pernah menyusui pada ibunya ASI belum lancar Analisa dan intervensi data Bayi lahir membutuhkan nutrisi yang cukup, ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang lengkap (colostrum) yang diberikan sebagai antibody yang dapat mencegah infeksi pada bayi. LANGKAH IV. TINDAKAN EMERGENCY / KOLABORASI Tidak ada data yang menunjang LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN Tujuan : bayi dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan tidak terjadi hipotermi dan infeksi tali pusat tidak terjadi gangguan nutrisi Criteria : TTV dalam batas normal
N ( 120-160 x/menit)
S (36,5o C-37,5o C)
P (40-60 x/ menit)
Intervensi 1. Observasi TTV Rasional : tanda-tanda vital merupakan salah satu indicator untuk mengetahui keadaan bayi 2. Timbang berat badan bayi setiap hari Rasional : menimbang berat badan dapat mengetahui perkembangan bayi 3. Pertahankan suhu tubuh bayi tetap hangat Rasional : dengan mempertahankan suhu bayi tetap hangat maka tidak akan terjadi hipotermi pada bayi 4. Ganti pakaian bayi setiap kali basah dan selimut bayi supaya tetap hangat Rasional : panas tubuh diambil oleh permukaan benda-benda disekitarnya yang suhunya lebih tinggi (hal ini untuk mencegah kehilangan panas secara konduksi) 5. Berikan ibu HE tentang pentingnya ASI Rasional : jika ibu tau tentang penting ASI maka ibu akan rajin menyusui bayinya 6. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara terus-menerus Rasional : rangsangan isapan bayi yang lebih sering pada payudara menyebabkan adanya rangsangan untuk memproduksi ASI 7. Anjurkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi untuk menambah produk ASI Rasional : asupan yang cukup pada ibu menyusui sangat mempengaruhi produksi ASI dan kuantitas ASI 8. Beri nutrisi selain ASI berupa nutrisi tambahan sebanyak 15 cc setiap 2 jam Rasional : bayi BBLR membutuhkan nutrisi yang adekuat sehingga harus diberikan nutrisi untuk meningkatkan berat badan 9. Berikan vit K dan HB0 saat bayi lahir Rasional : dengan memberikan vit K pada bayi dapat mencegah perdarahan pada otak dan HB0 untuk pencegahan hepatitis pada bayi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI Tanggal 29 Agustus 2014
jam 06.00 wita
1. Mengobservasi TTV Hasil : N : 142 x/menit, S : 36,6o C, P : 42 x/menit 2. Menimbang berat badan bayi setiap hari Hasil : BB : 2200 gram 3. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat Hasil : prosedur telah dilakukan 4. Menganti pakaian bayi setiap kali basah dan menyelimuti bayi supaya hangat Hasil : prosedur telah dilakukan 5. Memberikan HE pada ibu tentang pentingnya ASI Hasil : ibu mengerti tentang HE 6. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI secara terus-menerus Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya 7. Mengajarkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya 8. Memberikan nutrisi selain ASI berupa nutrisi tambahan sebanyak 15 cc setiap 2 jam Hasil : prosedur sudah dilakukan 9. Memberikan vit K dan HB0 saat bayi lahir Hasil : prosedur telah dilakukan LANGKAH VII. EVALUASI Tanggal 29 Agustus 2014
jam 06.05 wita
1. Bayi masih malas menyusui 2. Bayi kebanyakan tidur 3. Bayi masih dibantu dengan sendok dalam pemenuhan nutrisi
4. Tidak terjadi hipotermi karena bayi dirawat dalam keadaan hangat ditandai dengan TTV : N : 142 x/menit S : 36,6o C P : 42 x/menit 5. Berat badan bayi 2200 gram 6. Reflex isap masih lemah
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA NY “N” DENGAN BBLR HARI I DI RSUD H.PADJONGA DAENG NGALLE TANGGAL 29 SEPTEMBER 2015 No. Register
:
Tanggal Lahir
: 28 Agustus 2015
jam 15.30 wita
Tanggal Pengkajian
: 29 Agustus 2015
jam 17.00 wita
Nama Pengkaji
: MUTIARA
IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas Bayi
: bayi Ny “N”
Nama Tanggal Lahir
: 29 september 2015
Anak Ke
: II (dua)
Jenis Kelamin
: laki-laki
jam 15.30 wita
B. Identitas Orang Tua Nama
: Ny “N” / Tn “ D”
Umur
: 32 tahun / 36 tahun
Nikah
: 1 kali
Suku
: Makassar
Agama
: islam / islam
Pendidikan
: SMA / SMA
Pekerjaan
: IRT / wiraswasta
Alamat
: Rajaya/Takalar
DATA SUBJEKTIF (S) Ibu datang di puskesmas dengan HPHT tanggal 5 januari 2015, ibu melahirkan tanggal 29 september jam 15.30 wita, bayi diberikan nutrisi tambahan berupa susu formula. Ibu mengatakan bayinya belum menyusui dan sering tidur. DATA OBJEKTIF (O) Dari hasil anamnase didapatkan bahwa HTP tanggal 12 oktober 2015, umur kehamilan ibu 39 minggu. Pada saat lahir bayi tampak lemah (kurang aktif), dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa BB sekarang adalah 2200 gram, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 31 cm dan LILA 8 cm, bayi banyak tidur dan tali pusat masih basah. ASSESMENT (A) Diagnosa : BBLR (Berat Bayii Lahir Rendah) serta berpotensial terjadinya hipotermi, terjadinya infeksi tali pusat, dan gangguan nutrisu PLANNING (P) Tanggal 29 Agustus 2015
jam 06.00 wita
1. Mengobservasi TTV ( N : 142 x/menit, S : 36,6o C, P : 42 x/menit)
2. Menimbang berat badan bayi tiap hari, BB : 2000 gram 3. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat, telah dilakukan 4. Mengganti pakaian bayi setiap kali basah dan menyelimuti bayi supaya hangat, prosedur telah dilakukan 5. Memberikan HE pada ibu tetang pentingnya ASI, ibu mengerti 6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI terus menerus, ibu pun mengerti dan mau melakukannya 7. Mengajurkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi untuk menambah produksi ASI, ibu mengerti dan bersedia melakukannya 8. Memberikan nutrisi selain ASI berupa nutrisi tambahan sebanyak 15 cc setiap 2 jam, telah dilakukan sesuai prosedur 9. Memberikan vit K dan HB0 saat bayi lahir, prosedur telah dilakukan
Diposting oleh Tiara mutiara di 11.20 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar: Posting Komentar Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Tiara mutiara Lihat profil lengkapku
Arsip Blog ▼ 2016 (6) ▼ Juni (6) GSR; KISTA OVARIUM KB; SUNTIKAN DEPOPROGESTIN BAYI; BBLR PNC; PERDARAHAN REST PLASENTA INC; PERSALINAN SEROTINUS ANC ; HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I
Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.