Askeb

  • Uploaded by: Annisa Amalia
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askeb as PDF for free.

More details

  • Words: 3,796
  • Pages: 10
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TM I, II, III Adaptasi anatomik, dan fisioligik serta biokmiawi yang terjadi pada wanita selana masa kehamilan yang pendek itu begitu besar Perubahan-perubahan tersebut segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan.Kebanyakan adaptasi yang besar sekali ini terjadi sebagai respon terhadap stimulasi fisiologik yang diberikan oleh janin atau jaringan janin, sistem komunikasi ibu-janin.Yang sangat menakjubkannya adalah bahwa wanita yang sedang hamil tersebut kembali dengan hampir sempurna keadaannya sebelum hamil setelah melahirkan dan setelah ber- henti menyusui. Perubahan akibat kehamilan dialami oleh seluruh tubuh wanita, mulai dari sistem pencernaan, pernafasan, kardiovaskuler, integu-men, endokrin, metabolisme, muskuloskeletal, payudara, kekeba- lan dan sistem reproduksi khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna.Dalam hal ini hormon esterogen dan progesteron mempunyai peranan penting . Untuk dapat menunjang pemahaman akan materi ini, harus dikua- sai terlebih dahulu anatomi dan fisiologi pada keadaan normal (tidak hamil) dan biologi reproduksi.Hand out ini khusus mem- bahas perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil dilihat dari sistem pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler, pernafasan, integuman, dan metabolisme. Sisten reproduksi dan payudara 1. Perubahan uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehanilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada penilaian 12 minggu sebesar teluar angsa. Pada 16 minggu jumlah kepala bayi / orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan dan usia kehamilan normal dan pertumbuhan janin normal, pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm . Pada kehamilan 40 minggu TFU kembali dan terletak 3 jari di bawah prosesus xyfoideus Berat menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan, ukurannya untuk pertumbuhan janin rahirm menjadi besar, endometrium menjadi desidua, ukuran kehamilan 30 x 25 x 20 dari 4000 cc. Triwulan I yang aktif tumbuh akibat estrogen, bentuk yang berubah seperti buah alpukal pada bulan pertama, bentuknya bulat pada kehamilan 4 bulan, akhir hamil bentuknya seperti bujur telor, telur ayam: tidak hamil, satu bulan telur bebek, 3bulan telur angsa . Minggu pertama istimus rahim bertambah panjang dan hiper- tropi jadi terasa lebih lunak (Tanda Hegar), Kehamilan bulan rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dinding rahim tipis karena itu bagian-bagian anak dapat diraba melalui makan perut dan rahim; Terbentuk Sigmen aas rahim (S.A.R) dan Sigmen bawah rahim (S.B.R), Posisi rahim dalam kehamilan Awal kehamilan Ante atau Retofleksi; Akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua jari di atas Symphisis pubis keluar dari rongga panggul; Akhir 36 minggu 3 jari di bawah Procesus xypidieus; Uterus yang hamil sering berkontraksi tanpa rasa sakit juga kalau disentuh pada waktu pemeriksaan (palpasi) konsistensi bebas kembali; Kontraksi ini disebut kontraksi Baxton Hichs; Merupakan tanda.Kehamilan mungkin dan

untuk menentukan anak dalam kan-dungan atau tidak; Kontraksi hingga akhir kehamilan menjadi miliknya (Prawirohardjo, 1999). 2. serviks uteri Serviks yang terdiri dari sebagian besar jaringan ikat dan hanya sedikit yang terdiri dari jaringan yang memiliki kelipatan pada multipara dengan porsio yang bundar, porsi yang lebih diperuntukkan bagi lecet dan robekan, jadi posisikan tampilan porsio yang terbelahditampilkan dan menganga. Perubahan ditentukan setelah konsepsi perubahan kekenyalan, tanda Goodel serviks menjadi bebas warna menjadi biru, membesar (Odema) pembuluh darah meningkat, lendir dikumpulkan oesteum uteri (kanalis cervikalis) cerviks menjadi lebih mengkilap (Prawirohardjo, 1999). Vaskularasi ke serviks meningkat selama kehamilan, sehingga serviks menjadi lebih baik dan warnya lebih biru. Perubahan serviks sebagian besar terdiri atas jaringan fibrosa. Glandula servikalis mensekresikan lebih banyak lendir dan plak bahan mukus yang akan membutuhkan kanalis servikalis. Fungsi utama dari plak mukus ini adalah untuk menutup kanalis servikalis dan untuk anggota yang menggunakan infeksi genital yang meluas ke atas. Menjelang akhir kehamilan kadar hormon relaksin memberikan perlakukan kadar kolagen pada serviks (Verrals, 2003) Dalam persiapan persalinan, estrogen dan hormon plasenta relaksin membuat serviks semakin banyak. Lendir Sumbat yang disebut operculum terbentuk dari sekresi serviks pada kehamilan minggu ke-8. Lendir Sumbat tetap berada dalam serviks sampai persalinan dimulal, dan pada saat itu, dilatasi serviks menyebabkan sumbat tersebut dilepaskan. Terlihat lendir serviks merupakan salah satu tanda dini persalinan (Farrer, 2001). 3. Segmen Bawah Uterus Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama-sama isthmus uteri.Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehami- lan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin.Serviks bagian bawah baru menipis dan 8si Ba an menegang setelah persalinan terjadi (Farrer, 2001). 4. Kontraksi Braxton -Hikcs Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di sepanjang kehamilan.Kontraksi ini barang kali mem- bantu sirkulasi darah dalam plasenta (Farrer, 2001). 5. Vagina dan Vulva Vagina dan servik akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula.Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick.Vagina: Membiru karena pelebaran pembuluh darah, PH 3.56 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja laktobaci Acidophilus, Keputihan, Selaput lendir vagina mengalami edematus, Hypertrophy, lebih sensitif meningkat seksual terutama triwulan IIl (Prawirohardjo, 1999) Pada awal kehamilan, vaginadan serviks memiliki warna merah yang hampir biru (normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda).Warna

kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesterone (Farrer, 2001). Thrus merupakan infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida Albicans secara berlebihan.Kehamilan dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi dalam sirkulasi darah merupakan kondisi yang mendukung pertumbuhan candida dan peningkatan pertumbuhan jamur ini menyebabkan iri- tasi lokal, produksi sedikit sekret yang berwama seperti keju,timbulnya bercak merah yang kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta keluhan priritis hebat (Farrer, 2001). 6. Ovarium Pada permulan kehamilan masih didapat korpus luteum gra- viditas sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.Korpus luteum graviditas berdiameterkira-kira 3 cm.Lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk.Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing, suatu immunoreaktive inhibin dalam sirkulasi maternal.Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm. 7. Mammae. Mammae akan membesardan tegang akibat hormon somato- mammotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga mammae menjadi lebih besar.Apabila mammae akan membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi.Pada kehamilan 12minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, proges teron, laktogen plasental dan prolaktin.Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara.Sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkindialaml, khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu ke-4 minggu, cairan yang jernih ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu (Farrer, 2001). Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran sertaberatnya meningkat hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara.Areola menjadi lebih gelap dan dikelingi oleh kelenjar-kelenjar sebasea yang menonjol (tuberke montgomery), kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu (Farrer, 2001). Sistem Endokrin, Kekebalan, Perkemihan 1. Sistem endokrin. Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.Sel-sel trofoblast menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan mempertahankan korpus luteum . Setelah plasenta mengambil alih, sekresi estrogen dan proges- teron mengalami peningkatan yang nyata.Kadar kedua hor- mon ini tetap tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi

plasenta dengan rentang usia yang terbatas mulai mengalami penurunan.Ketika hal ini terjadi, kadar hormon plasenta mulai menurun. Estrogen : Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan fetus;Pertumbuhan payudara, Retensi air dan natrium;Pelepasan hormon hipofise Progesteron: Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui gsi Relaksasi otot polos;Relaksasi jaringan ikat, Kenaikan suhu Pengembangan duktus laktiferus dan alveoli;Perubahan sekre- gu ra ah torik dalam payudara. Hormon-hormon plasenta lainnya: Disamping korionik gona- dotropin, estrogen dan progesteron, plasenta menghasilkan dua hormon spesifik lainnya, yaitu hormon laktogenik dan relaksin, Hormon laktogenik plasenta meningkatkan pertum buhan, menstimulasi perkembangan payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme lemak mate nal. Kadar hormon laktogenik plasenta sebagaimana namanya relaxin memberikan efek relaksan, khususnya pada jaringan ikat. Perubahan endokrin lainnya: Sekresi kelenjar hipofise umum. nya menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan mening katkan sekresi semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid dan adrenal). Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsurangsur menjelang akhir kehamilan namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disupresi sampai plasenta dilahirkan dan kadar estrogen menurun. (Prawirohar djo, 1999), 2. SIstem Kekebalan Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam fungsi imunologi secara humoral dan seluler untuk menyesuaikan diri dengan graft janin semialogenik "asing" Sebenarnya, titer antibody humoral melawan beberapa virus misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A, menurun selama kehamilan. Tetapi penurunan titer sebanding dengan efek hemodilusi pada kehamilan (Baboonnian dan Griffiths 1983 dalam Cunningham 1995), Hitung leukosit darah bervariasi cukup besar selama kehamilan normal (Efrati dkk, 1964). Biasanya berkisar dari 5.000 sam- pai 12.000 per pl. pada saat persalinan dan masa nifas awal, hitung leukosit ini mengikat secara mencolok, hingga mencapai 25.000 atau bahkan lebih; tetapi konsentrasi rata-rata adalah 14.000-16.000 (taylor dkk 1981). Sebab peningkatan yang yang menco sama terjadi selama dan setelah pengerahan tenaga yang keras. Ini mungkin menggambarkan timbulnya kembali sirkulasi leu- kosit yang sebelumnya dipintas dari sirkulasi aktif. (Cunning- ham 1995). 3. Tractus Urinarius Pada wanita hamil hamil besar, Bailey dan Rollenston (1971), misalnya menernukan ginjal 1,5 cm lebih lama selama masa nifas awal dari yang baru 6 bulan kemudian. Kecapatan filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan, yang pertama sebanyak 50 persen pada awal trimester kedua, dan yang terakhir tidak cukup banyak, yang sesuai untuk memperbaiki hal-hal pada saat belum dipikirkan (Cunningham, 1995) Progesteron dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos yang diakibatkan dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter. Penumpukan urin terjadi di bagian bawah ureter, dan penurunan tonus kandung kemih dan menimbul pengosongan kandung kemih yang tidak

tuntas. Pielone- fritis dapat terjadi dan karena alasan ini, kateterisasi selama penilaian harus dikeluarkan sebelum benar-benar diperlukan (Farrer, 2001). Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama dipikirkan, rahim akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul. Setelah usia kehamilan 3 bulan, rahim keluar dar dalam rongga panggul dan fungsi kandung kemih kembali normal. Kehamilan air panas yang sering timbul kembali pada saat hamil dihabiskan untuk menyajikan bagian bayi masulk ke dalam rongga panggul (Farrer, 2001). Ketidakmampuan untuk mengendalikan aliran air urin, khusus- nya akibat desakan (stres) yang ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang mendadak (seperti kompilasi tertawa atau bersin) dapat terjadi pada akhir pengobatan. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan tonus otot pada dasar panggul (akibat progesteron) dan peningkatan tekanan akibat bahan bakar isi rahim (Farrer, 2001). Akibat perubahan ini Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membuncah timbul sering kencing. Jika Anda tidak memiliki kehamilan lebih lanjut jika uterus gravidus keluar dari rongga panggul.

Sistem Pencernaan, Muskuloskeletal, Kardiovaskuler, Integumen 1. Sistem Pencernaan. Pada bulan-bulan pertama kehamilan Ada perasaan enek (mual). Mungkin ini meningkatkan kadar hormon esterogen yang meningkat, ada pula sumber yang mengatakan Peningkatan kadar hCG dalam darah. Toner otot-otot pencernaan menurun, sehingga motilitas seluruh traktus ini juga menurun, yang merupakan akibat dari jumlah proges- teron yang lebih besar dan menurunnya jumlah motalin, sekitar hormon, yang terkait dengan perangsangan otot-otot polos. Makanan lebih lama berada di dalam dan apa yang telah dicernakan lebih lama dari dal usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi, akan tetapi menimbulkan juga obstipasi, yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada bulan-bulan rtama kehamilan gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari yang dikenal dengan sikcnes pagi. Emesis, jika terlampau sering dan terlalu banyak dikeluarkan, disebut emesis gravidarum, keadaan ini patologik. Nausea (mual) atau vornitus (muntah) yang terjadi pada awal bulan pemantauan (saat tidur) sering dijumpai karena sangat ringan. Penyebabnya pasti tidak perlu, tetapi lebih besar, ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jika berlang-sung berlebihan 14 minggu atau bila berat (hiperemesis) pada mual pagi hari dianggap sebagai keadaan abnormal dan memerlukan tindakan aktif (Farrer, 2001). 2. Sistem Muskuloskeletal Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil, menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehami- lan membutuhkan penyesuaian-ulang (realignment) kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.

Lordosis progresf merupakan gambaran karakteristik pada kehamilan hormal. Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang terus membesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai bawah. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal, dan sendi pubis bertambah besar, dan karena itu menyebabkan rasa tidak nyaman pada punggung bagian bawah, khususnya pada akhir kehamilan, Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah kadangkala dialami pada anggota badan atas, kemungkinan sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu, yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus. (Cunningham, 1995) Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titk pusat gaya tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas (lordosis) Demikian pula, jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak dalam mempersiapkan persalinan (Farrer, 2001). 3. Sistem Kardiovaskuler Perubahan yang teradi pada jantung, yang khas denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut permenit pada kehamilan, Karena diafragma semakin naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sementara pada waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu pan jangnya. Akibatnya apeks jantung digerakan agak ke lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil normal, dan membesarnya ukuran bayangan jantung ditemukan pada radiograf, luasnya perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen, dan komfigurasi abdo- leii Vol den lum pur yan yar me sas sco leb men dan toraks (Cunningham 1995). Curah jantung selama kehamilan normal, menyebabkan arteri an resistensi vasculer menurun sementara volume darah berat badan ibu, dan basal metabolisme rate meningkat. Setiap peristiwa ini diharapkan mempengaruhi curah jantung dengan sedikit menimbulkan penurunan output tetapi yang lain menyebabkan peningkatan (Cuninningham, 1995). Tekanan darah arteri bervariasi sesuai usia. Ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Faktor-faktor ini meliputi posisi ibu, kecemasan ibu, dan ukuran manset. Posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi uterus dapat menghambat aliran balik vena, dengan demikian curah jantung dan tekanan darah menurun. Tekanan darah brakhialis tertinggi saat wanita duduk, terendah saat wanita berbaring pada posisi rekumben lateral kiri, sedangkan pada posisi terlentang, tekanan darah berada di antara kedua posisi tersebut. Oleh karena itu, pada setiap kunjungan, gunakan lengan, dan posisi yang sama untuk mengukur tekanan darah. Posisi dan lengan yang digunakan harus dicatat bersama hasil pengukuran, Selama pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5-10 mmHg. Penurunan tekanan darah ini kemungkinan disebabkan oleh vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal selama masa hamil. Selama trimester ketiga, tekanan darah ibu harus kembali ke tekanan darah selama trimester pertama. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembu- luh-pembuluh darah yang membesar juga, mammae dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Vo- lume darah akan bertambah banyak , kira - kira 25 % , dengan puncak kehamilan 32 minggu, dikuti dengan cardiac output yang meninggi

kira - kira 30 % . Akibat hemodilusi tersebut . yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam dekompen- sasi kordis. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Hal ini tidak boleh dinamakan anemia fisiologik dalam kehamilan, oleh karena jumlah hemoglobin pada wanita hamil dalam keseluruhannya lebih besar dari pada sebelum hamil. Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000 per ml, dan produksi trombosit meningkat pula. Laju endap darah pada umumnya meningkat sampai empat kali, sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagal ukuran, Segera post partum, sirkulasi antara uterus dan plasenta berhenti, sejumlah darah untuk sirkulasi umum akan membebani jantung dan bila ada visium kordis, dapat timbul dekompensasi kordis. Setelah partus, terjadi pula hemokonsentrasi dengan puncaknya pada hari ke 3-5 postpartum. Hal ini harus diperhatiakan jika berha- dapan dengan ibu yang menderita visium kordis. Derajat ekspansi volume darah sangat bervariasi. Volume darah meningkat sekitar 1500 ml ( nilai normal 8,5 % sampai 9 % beat badan). Peningkatan terdini atas 1000 ml plasma ditambah 450 ml sel darah merah. Peningkatan mulai terjadi pada minggu Metabolisme, Berat dan Indeks Masa Tubuh, Sistem Pernafasan, Sistem Persyarafan 1. Metabolisme Pada wanita hamil, laju metabolik basal (Basal Metabolik Rate/ BMR), biasanya meningkat pada bulan keempat gestasi. BMR meningkat ) 5-20 % yang umumnya ditemukan pada triwulan terakhir (Prawirohadjo 1999) a). Metabolisme Karbohidrat Kadar gula darah wanita hamil lebih tinggi dari pada keadaan tidak hamil, hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis insu- lin yang dihasilkan oleh plasenta. Akibatnya adalah jumlah gula dalam darah maternal untuk waktu yang lebih lama sehingga gula yang banyak ini akan diteruskan ke dalanm janin. Glikosuria sering dijumpai dan disebabkan oleh kadar gula darah yang lebih tinggi serta peningkatan jumlah darah yang beredar melalui ginjal (Farrer, 2001). b). Metabolisme Protein dan Lemak Protein cenderung menumpuk selama kehamilan karena kebutuhan janin dan ibu terhadap pertumbuhan. Sim- panan nitrogen terbentuk (hal ini tidak sepenuhnya dipaha- mi) untuk mengantisipasi produksi ASL Dengan demikian, konsentrasi ureum darah menurun (Farrer, 2001). Proteir sangat diperlukan untuk perkembangan badan, alat kan- dungan, payudara, dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi. Diperkirakan satu gram protein untuk setiap kg berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan dalam albumin dan pula sedikit penurunan gamma globu- lin. Globulin alpha 1, 2 dan beta dan fibrinogen meningkat Kondisi ini akan kembali pada keadaan sebelum hamil dalam satu minggu paskapersalinan (Prawirohadjo, 1999). 2. Berat dan Indeks Masa Tubulh WHO (1985) menyatakan batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT/ Body Mass Index (BMI). IMT didefinisikan sebagai berat badan yang dibagi tinggi badan kemudian dikalikan 100. IMT me- rupakan alat sederhana untuk memantau stattus gizi orang dewasa yang berusia >18 tahun, kecuali bayi, anak-anak, ibu hamil, olahragawan, dan orang dengan penyakit khusus sepert asites, diabetes mellitus, dll.

IMT = Berat badan (kg) / Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m) BMI dapat dintepretasikan dalam kategori sebagai berikut 1. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah 2. 19,8 sampai dengan 26,0 normal 3. 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi 4. Lebih dari 29 obesitas (Wordpress, 2008), Dengan batasan laki-laki antara 20,1-25,0 dan bagi wanita antara 18,7-23,8. Pada ibu hamil, terdapat empat kategori IMT, yaitu berat badan kurang, berat badan normal, berat badan lebih, dan obesitas Kisaran kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan IMT kehamilan. Berat badan wanita hamil akan mengalami kenaikan sekitar 6,5-16,5 kg. kenaikan berat badan terlalu banyak ditemukan pada kasus precklampsi dan eklampsi. Kenaikan berat badan wanita hamil disebabkan oleh janin, uri, air ketuban, uterus,payudara,kenaikan volume darah,lemak ,protein dan retensi air 3. Sistem Pernafasan Mengubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas aru. Frekuensi respirasi meningkat untuk dapat lebih banyak oksigen yang di perlukan ,keadaan ini menimbulkan sedikit hiperventilasi 4. Sistem Persyarafan Sedikit sekali yang diketahui tentang perubahan yang spesifk pada fungsi persyarafan selama kehamilan, disamping peruba- han neurohormonal pituitari-hipotalamik Perubahan fisiologis yang spesiik yang diakibatkan oleh kehamilan mungkin menyebabkan beberapa gejala neurologis dan neurovaskuler antara lai adanya kompresi persyarafan pelvis atau slasis vaskuler disebabkan oleh pembesaran uterus yang menyebabkan perubahan sensori pada kaki. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN lbu hamil sangatlah sensitif dan rapuh. Banyak ketakutan yang muncul akan bahaya yang mungkin saja terjadi pada diri ibu maupun janinnya. Ketakutan yang tidak mendasar ini mungkin disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada tubuhnya tampaknya tidak bisa ia kendalikan dan proses hidupnya berubah dan tidak dapat dikembalikan lagi Inilah saat ibu hamil memerlukan saran, dorongan, pengarahan dan bantuan dari orang-orang sekitarnya Oleh karena perubahan psikologis secara spesifik dapat diduga berdasarkan perubahan biologis selama kehamilan. Perubahan psikologis ini dapat dibagi berdasarkan trimester kehamilan. Sebagai seorang bidan, dengan menyadari adanya perubahan- perubahan tersebut pada ibu hamil dapat memberikan dukungarn dan memperlihatkan keprnhatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan-pertanyaannya Perubahan Psikologis Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis diantaranya adalah

Perubahan Psikologis Pada kehamilan Trimester I Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penye- suaian. Penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian wanita merasa sedih tentang kenyataan bahwa ia hamil . Kurang lebih 80 % wanita mengalami kekece . waan, penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Beberapa wanita yang telah merencanakan kehamilan atau berusaha keras untuk hamil, merasa senang sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari tanda bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi. Ada beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara uniurm merupakan waktu terjadinya penurunan libido. Libido secara uniurm sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, yang merupakan hal normal terjadi pada trimester dan masalah lain merupakan pertama. (Varney's, 2007) Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester II Peningkatan rasa memiliki dan mulai dapat kembali pada minat semula, adanya gerak anak menjadikan ibu semakin merasakan Kehamilan, mulai membayangkan fisik calon bayi dan merancang rencana masa depan untuknya, ibu merasakan peningkatan Ketergantungan dan gairah seksual namun perubahan pada bentuk tubuh dapat membuat stress, http:l/ksuheimi bloaspot com/2007/10 anamnesis-riwayat psikoseksual ht)Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase ; prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan berikut: 1. Fase prequickening Selama akhir trimester pertama dan masa preqluckening pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya darn segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi basis/dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya, la akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negatif ibunya 2. Fase postquickening Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehami- lannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai scorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan meninggal- kan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita mul- tigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan hubu- ngan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses inan. Perubahan Psikologis Pada Trimester III Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadi- ran bayinya sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang bayl. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun,

membuatnya berjaga jaga dan memperhati- kan serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul. Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang mengingatkan keberadaan bayi. Wanita mungkin merasa cernas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir normal. Pada trimester ketiga ibu akan kembali merasakan ketidaknya- manan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan, la akan

Related Documents

Askeb
October 2019 72
Askeb Pkl.docx
April 2020 37
Askeb Kehamilan.docx
May 2020 31
Askeb Keluarga.docx
November 2019 46
Askeb Persalinan.docx
June 2020 5
Askeb Anc.docx
April 2020 24

More Documents from "sandra"