a) Asam salisilat = efek jangka panjang asam salicilat, karena bersifat keratolitik, maka dapat menipiskan lapisan kulit. Asetosal = Perdarahan, gangguan lambung, kematian Paracetamol = Gangguan fungsi hati b) Asetosal = Vitamin K Paracetamol = N.Acetylsistein Asam salisilat = c) Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan Gunakan setelah makan Jangan gunakan jika hanya nyeri ringan
a) Anak kecil sudah terpapar oleh pB > dan pb terakumulasi di tulang semasa pertumbuhan, setelah masa kehamilan pb berpindah dari tulang ke janin, kemampuan kognitif janin berkurang jika lahir b) Pb anorganik diserap saluran nafas dan cerna, melalui kulit tidak baik Pb organik diserap dengan baik oleh kulit c) Gangguan saraf sensoris, motorik saraf, mental, sakit kepala inhalasi uap : akut = pneumonitis kimia dan edema paru non kardiogenik, gingivostomatitis dan gangguan sistem saraf. Kronis = tremor, gangguan neuropsikiatris d) Pemberian susu, mengikat racun dalam tubuh dan protein
a) e coli = sakit perut, demam, muntah, diare berdarah, gangguan penggumpalan darah pada usus halus. pengobatannya cpz 25 mg melalu IM b) dapat bersifat korosif, memicu alergi pada kulit, dan rambut. cara mengatasi = membasuh dengan air bersih yang tidak mengandung kaporit, dan diberikan antihistamin bersihkan pada kulit bila gejala timbul
a) Reaksi yang terjadi karena penggunaan obat kanker dengan dosis berlebihterjadi karena penumpukan zat dalam darah akibat dari gangguan metabolism ekskresi sehingga dapat menyebabkan kerusakan/injuri Contoh : Doksorubisin = menyebabkan gagal jantung Vinkristin = meningkatkan klirens hati b) Dosis obat dihitung secara cermat berdasarkan luas permukaan atau berat c) Terjadinya inflirtasi obat kemoterapi yang vesikon/iritasi dari vena ke jaringan sekitarnya tatalaksana : stop infus kanul jangan dicabut. aspirasi darah dari kanul, aspirasi jaringan, sc apabila memungkinkan. dan beri antidote sesuai cara iv, cabut kanulnya, beri antidote sesuai obat secara sc dengan jarum 1 ml, hindari perabaan pada area ekstravasi > lakikan pemotretan untuk dokumen, berikan kompres, istirahatkan observasi secara teratur, beri terapi antinyeri, dokumeuntasi.
a) Takikardia, hipertensi, diaphoresis, agitasi, midriasis b) Tidak ada antidote, cara mengatasinya dengan: Tindakan emergensi = mempertahankan nafas Dekontaminasi dengan orang sakit Kontrol tekanan darah
a) Hepatoksik, Nefrotik, Kardiotoksik, Fototoksik, Merusak jaringan tulang Contoh : Levofloxacin, Ciprofloxacin, Ofloxacin b) c) Reaksi alergi, Anemia megaloblastik, gangguan system hematopeutik Contoh : Sulfadiadzin, Sulfamerazin, Cotrimoxazol d) Tidak aman, Sulfa dapat menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir. e) tipe rx sulfonamide tipe 1, paling ditakuti, berakitan dengan antibiotic, biasa nya terjadi pada area kulit ekstrem, nasofaring dll tipe 2 = melibatkan reaksi ubah sensitifitas yg diperantarai antibody penghancur sel, berhubungan dengan reaksi sitotoksik terhadap hapter.