Arti Dari Istilah Gangguan Dalam Kendaraan Bermotor Berikut Ini Beserta Penyebab Dan Contoh Kasusnya.docx

  • Uploaded by: hendrikus praditya
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Arti Dari Istilah Gangguan Dalam Kendaraan Bermotor Berikut Ini Beserta Penyebab Dan Contoh Kasusnya.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,877
  • Pages: 9
JAWABAN UJIAN TAKE HOME MATA KULIAH DIAGNOSIS KENDARAAN

Disusun Oleh :

Nama

: Hendrikus Praditya Bagus P

NIM

: 16504241018

Kelas

:A

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019

1. Arti dari istilah gangguan dalam kendaraan bermotor berikut ini beserta penyebab dan contoh kasusnya. A. Premature Brake Lining Wear Premature brake lining wear adalah keausan pada kampas rem yang terjadi secara tidak normal atau lebih cepat.  Penyebab dari keausan/borosnya kampas rem dikarenakan berat kendaraan yang berlebihan, kecepatan awal pengereman dan frekuensi penggunaan rem. Selain penyebab tersebut, penyebab lain yang dapat berpotensi teradinya keausan dini kampas rem, yaitu : a) Jarak Main pedal yang tidak tepat b) Katup pengembali pada master silinder yang macet c) Kekocakan bearing roda d) Kegagalan kembalinya piston wheel cylinder/ wheel cylinder piston macet e) Drumbrake yang terlalu oval f) Permukaan drumbrake/disbrake yang terlalu kasar. g) Kerusakan pada boster rem h) Material kampas rem yang tidak tepat i) Kegagalan pendinginan rem j) Celah bebas kampas rem dengan drum brake/disk brake yang terlalu sempit 

Contoh Kasus: seorang pemilik kendaraan bermotor mengeluhkan kampas rem pada kendaraaan nya cepat habis walaupun belum lama dilakukan penggantian kampas rem, setelah dilakukan pengecekan oleh mekanik ternyata piston penekan kampas rem tidak dapat kembali secara sempuena setelah dilakukan proses pengereman sehingga kampas rem selalu berhesekan dengan piringan cakram dan menyebabkan kampas cepat aus.

B. Over Heating Over Heating adalah suatu kondisi mesin tak bisa bekerja secara normal yang disebabkan oleh suhu kerja mesin berada di atas suhu normal mesin kendaraan.  Penyebab Over Heating pada kendaraan adalah karena sistem pendingin pada mesin kendaraan tidak dapat berkerja dengan maksimal untuk melepas panas dari mesin sehingga terjadi panas berlebih. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti air radiator habis, kipas radiator tidak berkerja, dan sistem sirkulasi oli pada kendaraan tidak berkerja.



Contoh Kasus: sebuah kendaraan yang mogok ketika cairan radiator habis sehingga mesin kendaraaan tidak dapat melepas panas dan terjadi panas berlebih yang menyebabkan mesin tersebut tidak berkerja. C. Shimmy Shimmy adalah gejala kerusakan pada stir mobil dengan gejala setir bergetar/goyang ketika pada kecepatan tertentu.  Penyebab Shimmy adalah kondisi roda depan kendaraan yang tidak balans sehingga akan timbul getaran ketika ban berputar pada RPM tertentu yang mejalar hingga kemudi kendaraan.  Contoh Kasus: Ketika mobil berjalan pada kecpatan sedang maka timbul getaran pada kemudi. D. Clutch Slip Clutch Slip adalah sebuah gejala selip yang terjadi pada sistem kopling kendaraan sehingga tenaga yang disalurkan oleh mesin ke poros penggerak tidak dapat tersalur dengan sempurna dikarenakan terjadinya slip kopling.  Slip kopling atau clutch slip yang terjadi pada kendaraan dapat disebabkan oleh 4 faktor utama yaitu faktor penyebab slip kopling dari clutch disc, clutch control, faktor pengemudi, dan faktor yang berhuungan dengan unit kopling seperti yang tertera pada diagram fishbone mengenai faktor penyebab slip kopling dibawah ini.

Diagram 1. Diagram fishbone Faktor Penyebab Slip Kopling.



Contoh Kasus: suatu kendaraan tidak dapat melewati jalan yang menanjak dikarenakan kopling slip hingga berasap karena kondisi kampas kopling yang sudah mulai aus dan terlalu sering mengijak pedal setengah kopling.

E. Pitching

Gambar 1. Pitching Pitching adalah gerakan naik turun dari bagian depan dan belakang kendaraan yang berpusat di titik pusat dari kendaraan tersebut.  Penyebab Pitchinga adalah pegas yang digunakan pada kendaraan tidak bagus lagi alias lemah atau bisa juga karena kendaraan sedang melewati lubang atau tonjolan.  Contoh Kasus: mobil yang bergerak naik turun pada bagian depan dan kendaraan secara keras ketika melewati permukaan jalan yang tidak rata. 2. Pada motor bensin atau motor diesel yang menggunakan sistem pendingin air seringkali terjadi kasus overheating akibat air pendingin di dalam sistem cepat berkurang, apakah penyebab dan akibat yang dapat ditimbulkan dari kasus tersebut serta bagaimana menguji dan mengatasinya. Penyebab Air Radiator Cepat Berkurang. A. Tutup Radiator Melemahnya tutupa radiator dapat menyebabkan air radiator habis, karena apabila karet pada tutup radioator sudah longgar/melemah, dapat membuat air radiator mengalir menuju taabung untuk air cadangan dengan cepat

B. Sirip Radiator Bocor Sirip Radiator yang mengalami kebocoran bisa juga menjadi penyebab air radiator mobil cepat habis. Sebaiknya sering untuk mengecek rutin pada bagian tersebut, sehingga bila terjadi kebocoran maka bisa segera mengatasinya. C. Kipas Radiator Lemah

Air radiator cepat habis juga disebabkan oleh kipas radiaotr lemah, putaran kipas radiator tidak maksimal untuk mendinginkan suhu cairan, selain itu juga carbon brush yang mulai habis, magnet yang ada pada cooling fan sedikit bergeser. Hingga kipas yang menggunakan visco fan radiator, yang ada cairan di dalam kopling kipas tersebut terbuang keluar.

 Cara menguji dan Mengatasi Gejala diawali dengan munculnya 'ngelitik' (knocking) berlebih pada mesin. Selain itu, mobil yang dilengkapi dengan indikator jarum, akan terlihat peningkatan suhu. Sementara yang memakai gambar, mesin akan langsung mati ketika overheat. Tunggu beberapa menit sampai suhu mesin turun, bisa dibantu dengan menyiram air di penampang radiator. Setelah dingin cek kondisi air. Saat membuka tutup radiator dan masih terasa panas, pergunakan kain tebal dan putar secara perlahan. Jika ada tekanan air, tutup radiator ditekan sambil diputar perlahan. Apabila volume air masih penuh, tutup kembali radiator dan tunggu sampai temperatur normal. Jika sudah mengetahui apa saja penyebab air radiator cepat habis, maka yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah merawat air radiator mobil. Dengan cara yang tepat dalam merawat air radiator mobil, maka air radiator akan tetap terjaga dan mobil akan selalu optimal. A. Volume Air Radiator Mengechek ait radiator secara berkala pada awal sebelum berkendara, untuk memastikan kondisi air radiator dalam tingkat normal B. Bersihkan Tangki Radiator Membersihkan tanki radiator serta mengganti air radiator secara berkala, untuk menghindari korosi pada radiator maupun mesin serta untuk mengoptimalkan pendinginan mesin. Pembersihan/pengurasan radiator dapat dilakukan minimal 2 minggu sekali, agar temperatur mesinnya tetap normal kondisinya. C. Hanya Menggunakan Cairan Khusus Collant Radiator Cairan pendingin khusus pada radiator memiliki kandungan senyawa aditif yang menyebabkan titik didih air radiator lebih tinggi dibandingkan dengan air murni pada umumnya hal tersebut mengakibatkan cairan radiator tidak mudah menguap ketika pada suhu tinggi.

3. Jika diketahui dari hasil pengujian emisi bahwa sebuah motor berteknologi EFI dan telah dilengkapi catalitic converter mengasilkan CO = 3,5%; HC = 800 ppm, O2 = 2,5% CO2 = 12% dan lambda (λ) = 0,895. Menurut anda apakah masalah yang terjadi pada kendaraan tersebut, serta berikan penjelasannya. A. CO terlalu tinggi : Pada kedaraan ini, CO yang dihasilan melebihi dari standar, yang seharusnya motor dengan EFI dilengkapi catalitic converter harus dapat menghasilakan CO dengan kadar 0%, namun kendaraan ini menghasilkan CO sebesar 3,5%, dari sini dapat diindikasikan bahwa penyebab dari besarnya CO yang dihasilkan adalah karena Filter udara kotor, filter udara yang kotor mengakibatkan penyaringan udara tidak maksimal, sehingga banyak zat-zat atau kotoran yang dapat masuk ke dalam sistem, yang menyebabkan CO meningkat. B. HC terlalu tinggi : Penyebab tingginya kadar HC pada kendaraan ini yang seharusnya 50 ppm melunjak hingga 800 ppm adalah dikarenakan pengapian yang dihasilkan terganggu, karena busi atau kabel busi bermasalah, baik dalam memercikkan api untuk proses pembakaran tidak baik, yang mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar sempurna, selain itu juga karena penginjeksian bahan bakar tidak tepat, baik sebelum torak mencapai TMA yang terlalu jauh atau sesudah torak mencapai TMA, sehingga bahan bakar tidak terbakar maksimal yang menghasilkan HC C. CO2 : CO2 yang dihasilkan normal, tidak ada trouble yaitu sesuai standar, 12% D. O2 terlalu tinggi : O2 yang dihasilkan terlalu tinggi, penyebabnya sama dengan peningkatan HC, yaitu karena pengapian yag terganggu yang diakibatkan oleh busi dan kabel busi bermasalah atau timing injection yang tidak tepat E. Lamda terlalu kecil : Campuran bahan bakar yang diatur terlalu gemuk Sumber : Power Point Materi Diagnosis Kendaraan “ Baku Mutu Emisi “

4. Apabila pada kendaraan penggerak roda belakang saat melaju dengan kecepatan tinggi terdengar suara mendengung di bawah kendaraan bagian belakang, jelaskan kemungkinan penyebabnya dan cara menguji dan mengatasinya. Gangguan yang terjadi apabila terdengar suara mendengung dari bawah kendaraan bagian belakang, biasanya terjadi pada differential Suara dalam differential dapat dibedakan dalam beberapa macam gerakan kendaraan yaitu: A. Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus suara differential mendengung B. Bunyi pada saat kendaraan berbelok suara differential ngoklok. C. Bunyi pada saat kendaraan akselerasi ataupun deakselerasi mendengung dengan suara keras. Penyebab bunyi tersebut terjadi akibat komponen-komponen dibawah ini yang telah mengalami kerusakan : 

Ring gear Apabila ring gear mengalami kerusakan, giginya patah atau run outnya besar, maka akan timbul suara pada ring gear pada saat daya mulai dipindahkan. Run out ring gear akan menyebabkan terjadinya gesekan yang abnormal pada perkaitan gigi antar ring gear dengan drive pinion . gesekan yang tidak normal akan mengakibatkan keausan, dan keausan ini akan mengakibatkan jarak kebesaran antara ring gear dengan drive pinion (back lash) menjadi tidak normal atau tidak sesuai dengan standarnya sehingga menimbulkan suara saat kendaraan berjalan. kerusakan ring gear karena run out besar atau gigi lebih terasa saat kendaraan baru mulai berjalan atau kendaraan sedang melakukan akselerasi atau deakselerasi dan saat kendaraan jalan lurus.

 Drive pinion Perkaitan gigi antara drive pinion dengan ring gear mempengaruhi besar kecilnya permukaan gesek, dimana permukaan gesek menentukan besar kecilnya luas bidang yang menjadi bidang kerja. Apabila perkaitan tidak baik atau telah terjadi keausan pada gigi drive pinion, maka ketika kendaraan sedang berjalan akan timbul suara pada differential suara akan lebih terasa ketika kendaraan berjalan pada jalan yang lurus. Untuk memeriksa kerusakan pada komponen-komponen tersebut, dapat dilakukan dengan :

Penyetelan back lash drive pinion dengan ring gear, menggukan feeler gauge: 1) Gerakan drive pinion ke depan ke arah pusat ring gear. 2) Ukur back lash drive pinion dengan ring gear menggunakan feeler gauge, back lash yang ditetapkan 0,1524 mm 3) Apabila back lash terlalu rapat atau renggang maka jaraknya dikurangi atau ditambahkan shim pada drive pinion untuk memperkecil gerakan drive pinion ke depan atau ke belakang. 

Cara memperbaiki: 1) Gesekan drive pinion ke arah pusat ring gear dengan memasang sebuah shim dibelakang drive pinion. 2) Setel kembali back lash gigi jika tapak gigi terdapat di sepanjang alas tetapi tipis.

5. Pada saat kendaraan dilakukan pemeriksaan spooring (front wheel alignment) ternyata hasil pengukuran camber diperoleh perbedaan yang cukup besar antara roda depan kiri dan kanan, maka penyebabnya dan dampak dari kondisi tersebut.  Penyebab dari kondisi perbedaan chamber yang cykup besar antara roda kanan dan roda kiri kendaraan disebabkan oleh titik poros roda kiri dan roda kanan yang sudah tidak “center” lagi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah sau faktor utama adalah terjadinya benturan yang sangat keras pada chasis dan poros roda kendaraan sehingga mengakibatkan poros roda kendaraan tersebut bergeser.  Dampak yang ditimulkan dari kondisi tersebut adalah kendaraan tidak dapak berjalan dengan normal walaupun sudah dilakukan spooring. 6. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan kerusakan ban yang disebut spot wear. Kerusakan tersebut dapat disebabkan A. Side Wall Sparation

Gambar 2. Kerusakan Pada Ban Side wall sparation

Kerusakan band Sidewall Separation adalah mengelupasnya lapisan ban bagian samping, ditandai dengan dinding samping ban yang mengelupas, menggelembung, dan akhirnya pecah. Permukaan kelupasannya mulus/halus. Penyebab terjadinya kerusakan ini adalah dikarenakan oleh tekanan angin yang tidak standar sehingga lapisan rubber pada dinding ban terkelupas. B. Spot Wear (Tire Rack)

Gambar 3. Spot wear (Tire Rack) Pada gambar diatas terlihat bekas gesekan ban pada permukaan jalan sehinggga ban terjadi aus pada satu titik tertentu dimana ban tersebut bergesekan langsung dengan permukaan jalan, hal ini dapat diakibatkan ketika sebuah kendaraan yang melaju kencang kemudian direm mendadak hingga ban terkunci dan terjadi gesekan antara perukaan ban dengan permukaan jalan.

Related Documents


More Documents from "AdriantoBisda"