Aprilia Perawatan Paliatif Secara Umum.docx

  • Uploaded by: Rosi Sapriyanti
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Aprilia Perawatan Paliatif Secara Umum.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,223
  • Pages: 14
PERAWATAN PALIATIF SECARA UMUM

APRILIA ARIANTI ASTARI, Amd.Kep 18311001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Perawatan Paliatif Secara Umum” Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat Penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan. Terimakasih

Pekanbaru, Maret 2019

Penulis

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN A. Latar Belakang...........................................................................

1

B. Tujuan ........................................................................................

2

TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perawatan Paliatif ....................................................

3

B. Tujuan Perawatan paliatif ..........................................................

4

C. Prinsip Perawatan Paliatif .........................................................

4

D. Elemen dalam Perawatan Paliatif ..............................................

5

E. Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif ...............................

6

F. Hak Hak Penderita .....................................................................

8

G. Dimensi Kualitas Hidup ............................................................

8

H. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care.....................................

9

I. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif........................................................................................

9

J. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif ............................................

9

K. Paliatif Care Plan .......................................................................

9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................

10

B. Saran ..........................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan

paliatif

adalah

pendekatan

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual (World Health Organization (WHO), 2016). Menurut WHO (2016), penyakit-penyakit yang termasuk dalam perawatan paliatif seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi 38,5%, kanker 34%, penyakit pernapasan kronis 10,3%, HIV/AIDS 5,7%, diabetes 4,6% dan memerlukan perawatan paliatif sekitas 40–60%. Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain, memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat sekarat dan berduka (Matzo & Sherman, 2015). Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat meningkatkan kualitas hidup (WHO, 2016). Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri dan gejala; dukungan psikososial, emosional, dukungan spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik dirumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga mereka (Canadian Cancer Society, 2016). Selain itu Matzo & Sherman (2015), juga menyatakan bahwa kebutuhan pasien paliatif tidak hanya pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologi, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan yang dikenal sebagai perawatan paliatif.

1

B. Tujuan 1. Tujuan Umum Dengan adanya makalah ini semoga mahasiswa S1 Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia keperawatan, mampu menjelaskan perspektif keperawatan dan konsep keperawatan paliatif. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perawatan paliatif b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan perawatan paliatif c. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip perawatan paliatif d. Mahasiswa mampu menjelaskan elemen dalam perawatan paliatif e. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah keperawatan pada pasien paliatif f. Mahasiswa mampu menjelaskan hak hak penderita g. Mahasiswa mampu menjelaskan dimensi kualitas hidup h. Mahasiswa mampu menjelaskan model/tempat perawatan paliatif care i. Mahasiswa mampu menjelaskan peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif j. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan perawatan paliatif k. Mahasiswa mampu menjelaskan paliatif care plan

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perawatan Paliatif Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya (Aziz, Witjaksono, & Rasjidi, 2008). Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yangmengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit

melalui

identifikasi

dini,

pengkajian

yang

sempurna,

dan

penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual (WHO, 2016). Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan pada pasien dengan penyakit yang dapat membatasi hidup mereka atau penyakit terminal dimana penyakit ini sudah tidak lagi merespon terhadap pengobatan yang dapat memperpanjang hidup (Robert, 2003). Perawatan paliatif merupakan perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga dalam mengoptimalkan kualitas hidup dengan mengantisipasi, mencegah, dan menghilangkan penderitaan. Perawatan paliatif mencangkup seluruh rangkaian penyakit termasuk fisik, intelektual, emosional, sosial, dan kebutuhan spiritual serta untuk memfasilitasi otonomi pasien, mengakses informasi, dan pilihan (National Consensus Project for Quality Palliative Care, 2013). Pada perawatan paliatif ini, kematian tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari tetapi kematian merupakan suatu hal yang harus dihadapi sebagai bagian

dari siklus kehidupan normal setiap yang bernyawa

(Nurwijaya dkk, 2010).

3

B. Tujuan Perawatan paliatif Perawatan paliatif ini bertujuan untuk membantu pasien yang sudah mendekati ajalnya, agar pasien aktif dan dapat bertahan hidup selama mungkin. Perawatan paliatif ini meliputi mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, membuat pasien menganggap kematian sebagai proses yang normal, mengintegrasikan aspek-aspek spikokologis dan spritual (Hartati & Suheimi, 2010). Selain itu perawatan paliatif juga bertujuan agar pasien terminal tetap dalam keadaan nyaman dan dapat meninggal dunia dengan baik dan tenang (Bertens, 2009). Tujuan dari perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya. Perawatan paliatif meliputi: 1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya 2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian. 3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien 4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian 5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu 6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi penyakit pasien dan kehilangan mereka. C. Prinsip Perawatan Paliatif Prinsip perawatan paliatif yaitu menghormati dan menghargai martabat serta harga diri pasien dan keluarganya (Ferrel & Coyle, 2007). Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES, 2013) dan Aziz, Witjaksono, dan Rasjidi (2008), prinsip pelayanan perawatan paliatif yaitu menghilangkan nyeri dan mencegah timbulnya gejala serta keluhan fisik lainnya, penanggulangan nyeri, menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal, tidak bertujuan mempercepat atau menghambat kematian, memberikan dukungan psikologis, sosial dan spiritual, memberikan dukungan agar pasien dapat hidup seaktif mungkin, memberikan

4

dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita, serta menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya. D. Elemen dalam Perawatan Paliatif Elemen dalam perawatan paliatif menurut National Consensus Project dalam Campbell (2013), meliputi: 1. Populasi pasien. Dimana dalam populasi pasien ini mencangkup pasien dengan semua usia, penyakit kronis atau penyakit yang mengancam kehidupan. 2. Perawatan yang berfokus pada pasien dan keluarga. Dimana pasien dan keluarga merupakan bagian dari perawatan paliatif itu sendiri. 3. Waktu perawatan paliatif. Waktu dalam pemberian perawatan paliatif berlangsung mulai sejak terdiagnosanya penyakit dan berlanjut hingga sembuh atau meninggal sampai periode duka cita. 4. Perawatan komprehensif. Dimana perawatan ini bersifat multidimensi yang bertujuan untuk menanggulangi gejala penderitaan yang termasuk dalam aspek fisik, psikologis, sosial maupun keagamaan. 5. Tim interdisiplin. Tim ini termasuk profesional dari kedokteran, perawat, farmasi, pekerja sosial, sukarelawan, koordinator pengurusan jenazah, pemuka agama, psikolog, asisten perawat, ahli diet, sukarelawan terlatih. 6. Perhatian terhadap berkurangnya penderitaan : Tujuan perawatan paliatif adalah mencegah dan mengurangi gejala penderitaan yang disebabkan oleh penyakit maupun pengobatan. 7. Kemampuan berkomunikasi: komunikasi efektif diperlukan dalam memberikan

informasi,

mendengarkan

aktif,

menentukan

tujuan,

membantu membuat keputusan medis dan komunikasi efektif terhadap individu yang membantu pasien dan keluarga. 8. Kemampuan merawat pasien yang meninggal dan berduka 9. Perawatan yang berkesinambungan. Dimana seluru sistem pelayanan kesehatan yang ada dapat menjamin koordinasi, komunikasi, serta kelanjutan perawatan paliatif untuk mencegah krisis dan rujukan yang tidak diperukan.

5

10. Akses yang tepat. Dalam pemberian perawatan paliatif dimana tim harus bekerja pada akses yang tepat bagi seluruh cakupanusia, populasi, kategori diagnosis, komunitas, tanpa memandang ras, etnik, jenis kelamin, serta kemampuan instrumental pasien. 11. Hambatan pengaturan. Perawatan paliatif seharusnya mencakup pembuat kebijakan, pelaksanaan undang-undang, dan pengaturan yang dapat mewujudkan lingkungan klinis yang optimal. 12. Peningkatan kualitas. Dimana dalam peningkatan kualitas membutuhkan evaluasi teratur dan sistemik dalam kebutuhan pasien. E. Masalah Keperawatan Pada Pasien Paliatif Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien yaitu kejadian-kejadian yang dapat mengancam diri sendiri eimana masalah yang seringkali dikeluhkan pasien yaitu mengenai masalah seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial, kultural serta spiritual (IAHPC, 2016). Permasalahan yang muncul pada pasien yang menerima perawatan paliatif dilihat dari persepktif keperawatan meliputi masalah psikologi, masalah hubungan sosial, konsep diri, masalah dukungan keluarga serta masalah pada aspek spiritual atau keagamaan (Campbell, 2013). 1. Masalah fisik Masalah fisik yang seringkali muncul yang merupakan keluhan dari pasien paliatif yaitu nyeri (Anonim, 2017). Nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul akibat rusaknya jaringan aktual yang terjadi secara tiba-tiba dari intensitas ringan hingga berat yang dapat diantisipasi dan diprediksi. Masalah nyeri dapat ditegakkan apabiladata subjektif dan objektif dari pasien memenuhi minimal tiga kriteria (NANDA, 2015). 2. Masalah psikologi Masalah psikologi yang paling sering dialami pasien paliatif adalah kecemasan. Hal yang menyebabkan terjadinya kecemasan ialah diagnosa penyakit yang membuat pasien takut sehingga menyebabkan kecemasan bagi pasien maupun keluarga (Misgiyanto & Susilawati, 2014).

6

Durand dan Barlow (2006) mengatakan kecemasan adalah keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-gejala ketegangan jasmaniah dimana seseorang mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan di masa yang akan datang dengan perasaan khawatir. Menurut Carpenito (2000) kecemasan merupakan keadaan individu atau kelompok saat mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan atau ancaman tidak spesifik. NANDA (2015) menyatakan bahwa kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang diseratai oleh respon otonom, perasaan takut yang disebabkan olehantisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan tanda waspada yang member tanda individu akan adanya bahaya dan mampukah individu tersebut mengatasinya. 3. Masalah sosial Masalah pada aspek sosial dapat terjadi karena adanya ketidak normalan kondisi hubungan social pasien dengan orang yang ada disekitar pasien baik itu keluarga maupun rekan kerja (Misgiyanto & Susilawati, 2014). Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam (Twondsend, 1998). Atau suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Kelliat, 2006 ). 4. Masalah spiritual Menurut Carpenito (2006) salah satu masalah yang sering muncul pada pasien paliatif adalah distress spiritual. Distres spiritual dapat terjadi karena diagnose penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan ritual keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri. Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan

7

mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain, seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya (Hamid, 2008). Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang dan diintegrasikan biologis dan psikososial (Keliat dkk., 2011). F. Hak Hak Penderita 1. Tahu status kesehatannya 2. Ikut serta merencanakan perawtan 3. Dapat informasi tindakan invasif 4. Pelayanan tanpa diskriminasi 5. Dirahasiakan oenyakitnya 6. Dapat bekerja dan dapat produktif 7. Berkeluarga 8. Perlindungan asuransi 9. Pendidikan yang layak G. Dimensi Kualitas Hidup Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey Scipper (1999) adalah : 1.

Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)

2.

Kemampuan fungsional dalam beraktifitas

3.

Kesejahteraan keluarga

4.

Kesejahteraan emosional

5.

Spiritual

6.

Fungsi sosial

7.

Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)

8.

Orientasi masa depan (rencana dan harapan)

9.

Seksualitas (termasuk “body image”)

10. Fungsi okupasi

8

H. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care 1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat Inap 2. Rumah (Hospice home care) 3. Hospis (Hospice care) 4. Praktek bersama, Tim/ kelompok perawatan paliatif I. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif 1. Pelaksana perawat: pemberi asuhan keperawatam, penddikan kesehatan, koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan. 2. Pengelola: manajer kasus, konsultan, koordinasi 3. PendIdik: Dipendidikan/dipelayanan 4. Peneliti J. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif 1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan dengan sungguh-sungguh 2. Menetapkan diagnosa/masalah keperawatan dengan tepat 3. Merencanakan asuhan keperawatan 4. Melaksanakan tindakan/asuhan keperawatan 5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat K. Paliatif Care Plan Melibatkan seorang partnerhip antara pasien, keluarga, orang tua, teman sebaya dan petugas kesehatan yang profesional. Support fisik, emosional, psikososial dan spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self care, pasien memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien dan keluarga (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003).

9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perawatan paliatif adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melaLui pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial, dan spiritual.

B. Saran 1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal. 2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.

10

DAFTAR PUSTAKA Azis, H. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika. Campbell, M. L. 2013. Nurse to Nurse: Perawatan Paliatif. Jakarta: Salemba Medika. Ferrel, B. R., & Coyle, N. 2007. Texbook Of Palliative Nursing. New York: Oxford University Press Friedman, M. M. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.

Related Documents


More Documents from "novasanjayayase"