1. Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di lingkungan terkontroldalam rangka mendapat keuntungan (profit). 2. Tujuan akuakultur adalah memproduksi ikan dan akhirnya mendapat keuntungan serta memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam hal pangan dan non pangan. Secara spesifik tujuan akuakultur adalah : 1. Produksi makanan 2. Perbaikan stok alam 3. Produksi ikan untuk rekreasi 4. Produksi ikan umpan 5. Produksi ikan hias 6. Daur ulang bahan organik 7. Produksi bahan industri 3. 1. Ekstensif : kolam yang digunakan keseluruhannya terbuat dari tanah, ukuran kolam antara 1-10 (ha), menggunakan pakan alami, dan keragaman ikan yang dapat dipelihara adalah monokultur ataupun polikultur. 2. Semi intensif : kolam yang digunakan bagian dindingnya terbuat dari beton/tembok sedangkan dasar kolam terbuat dari tanah, luas kolam antara 1-2 (ha), menggunakan pakan alami maupun buatan, dalam kolam intensif di anjurkan untuk memelihara ikan dengan sistem monokultur saja. 3. Intensif : kolam yang digunakan keseluruhannya terbuat dari beton/tembok baik dasar maupun dindingnya , luas kolam antara 0.1-1 (ha), menggunakan pakan buatan, dan dianjurkan untuk memelihara ikan dengan sistem monokultur saja.
4. Sistem monokultur adalah sistem pemeliharaan ikan dengan menebar satu jenis ikannke kolam empang . Keuntungan : 1. Lebih mudah penanganannya karena hanya satu jenis ikan dan lebih fokus pada satu ikan 2. Memudahkan penanggulangan hama penyakit 3. Pengelolaan air lebih mudah karena karakter ikan terhadap air berbeda-beda dalam hal kebutuhan pH, salinitas, kadar oksigen, kekeruhan, dan ketinggian air 4. Memudahkan pemberian ransum pakam karena setiap jenis ikan berbeda kebutuhan nutrisi Persaingaan di dalam kolam menjadi minimum perebutan pakan Kekurangan : 1. Ruang budidaya tidak termanfaatkan secara optimal 2. Apabila terjadi serangan penyakit dapat berakibat panen gagal total 3. Pakan tertentu dalam wadah pemeliharaan tidak termanfaatkan
5. Sistem polikultur adalah pemeliharaan secara bersama-sama atau biota ikan lebih dari dua jenis. Keuntungan : 1. Makanan alamiah seperti fitoplankton dan zooplankton yang tersedia di dalam kolam dapat di manfaatkan oleh ikan secara efektif sehingga tidak ada lagi makanan yang terbuang sia-sia
2. Penggunaan lahan menjadi efisien karena dengan luas lahan yang sama dapat dipelihara jenis ikan yang lebih banyak 3. Secara keseluruhan produksi kolam akan meningkat karena jumlah ikan yang dipelihara dalam satu kolam lebih banyak 4. Produksi tiap jenis ikan akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil pemeliharaan monokultur 5. Kepadatan pada sistem polikultur sama atau lebih rendah bila dibandingkan dengan monokultur Kekurangan : 1. Apabila terjadi serangan penyakit pada dua spesies atau lebih 2. Terjadinya perebutan pakan 3. Ikan yang besar akan memangsa ikam yang lebih kecil dari nya 6. Budidaya ikan sistem terpadu merupakan kegiatan perikanan yang di padukan dengan usaha lain non perikanan pada suatu lokasi. Tujuan dari budidaya ikan sistem terpadu adalah memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi. Contoh : mina padi, mina ayam, mina itik, mina kangkung, aqua forestry, aquaponic. 7. Pola tebar gilir adalah yaitu dimana sebuah tambak dapat digunakan untuk pemeliharaan beberapa komoditas dalam 2-3 kali musim tanam, misalnya dimulai dari udang windu, dan setelah panen dilanjutkan dengan pemeliharaan ikan (bandeng, baronang, kakap, kerapu, nila), atau komoditas lain sehingga hal tersebut sangat menarik untuk dipelajari dan dikembangkan karena dapat mengurangi resiko tertular penyakit dan akan mendapatkan profit yang optimal.