Apakah Pisang Mampu Bantu Mencegah Penularan Hiv.docx

  • Uploaded by: Nindya Adhisty
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Apakah Pisang Mampu Bantu Mencegah Penularan Hiv.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 419
  • Pages: 2
Apakah Pisang Mampu Bantu Mencegah Penularan HIV ?

Buah pisang adalah buah yang sangat bermanfaat. Selain kaya akan kandungan vitamin dan serat, ternyata dapat juga mencegah penyebaran infeksi virus menular, seperti HIV. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, bahwa penyebaran virus HIV bisa dicegah dengan mengonsumsi pisang. Ini berkat kandungan kimia pada pisang yang disebut dengan BanLec. Lectin merupakan kumpulan protein non imun asal yang mengenali dan mengikat karbohidrat / gula tanpa memodifikasinya. Dilansir dari Montreal Gazette, BanLec merupakan sejenis lektin yang merupakan protein pengikat gula yang ditemukan di beberapa jenis tanaman. Kandungan ini dinilai sama ampuhnya untuk melawan penyebaran penyakit HIV dengan kombinasi dua obat anti-HIV, T-20 dan maraviroc. Lektin ini dapat mengidentifikasi penyerbu asing, seperti virus, dan patogen yang menempelkan diri pada tubuh manusia. Cara kerja protein Lectin atau BanLec ini adalah dengan melakukan pengikatan terhadap gula envelope HIV-1 produk terbalik transkripsi dalam limfosit darah perifer. Limfosit darah perifer diobati dengan konsentrasi lektin yang berbeda 30 menit sebelum infeksi HIV-1 Bru. BanLec yang kaya gula, gp120, dan menghalangi masuknya ke tubuh, berada di tempat yang berbeda sehingga membuat virus tersebut menjadi sulit untuk melakukan mutase. BanLec kemudan bekerja pada protein envelope, yang mana bertindak untuk membungkus sel-sel HIV sehingga tercegah dari potensi menyebar atau merajalela ke sekuruh tubuh. Ketua peneliti di University of Michigan, Michael Swason menjelaskan bahwa BanLec bekerja mengikat terhadap gula envelope HIV-1 atau membungkus sel-sel HIV. Dengan demikian virus akan menjadi sulit untuk melakukan mutasi dan menyebar ke seluruh tubuh. “Permasalahannya selama ini adalah, obat anti-HIV yang telah dikembangkan bisa mutasi dan lambat laun menjadi kebal. Namun semua ini bisa diatasi dengan kehadiran lectin dalam tubuh,” papar Michael Swason. Salah satu potensial dari penggunaan lektin sebagai agen anti-HIV adalah kemampuan mereka untuk menargetkan beberapa siklus glikosilasi yang berbeda pada virus, sehingga membuatnya lebih sulit untuk mengembangkan ketahanan. Lectin dapat bervariasi sesuai derajad dari potensi dan toksisitas. BanLec juga telah dilaporkan memiliki aktivitas mitogenic. Hubungan antara aktivitas mitogenic in vitro dengan khasiat mikrobisida belum dijelaskan, sehingga masih mungkin bahwa versi rekombinan dari

BanLec dan lektin lainnya dapat dikembangkan yang mempertahankan khasiat dan juga dapat meminimalisir aktivitas mitogenic. Saat ini telah dikembangan metode biopurifikasi untuk mengisolasi BanLec dari pisang, Musa acuminata. Hasil penemuan ini diharapkan membuka jendela baru ada terapi pencegahan infeksi HIV yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Untuk diketahui, angka infeksi baru HIV melebihi jumlah individu yang mendapatkan obat antiretroviral, yakni 2,5 banding 1. Sedangkan belum ada tanda-tanda vaksin HIV akan hadir dalam waktu dekat.

Dikutip dari : 1. https://lifestyle.sindonews.com/read/1184877/155/hasil-kajian-pisang-mampubantu-mencegah-penularan-hiv-1488478941 2. http://student.cnnindonesia.com/edukasi/20170317124526-445-200858/pisangmencegah-penyebaran-virus-hiv/ 3. http://ur.umich.edu/0910/Mar22_10/931-banana-lectin-identified 4. www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2838287/

Related Documents


More Documents from "Mahwestie Pwarnasoekma"