ANGKA KUMAN PERALATAN MAKANAN DI PANTI/PONDOK PESANTREN DI KOTA PALU Oleh: Ilham Sunusi 24576/II-2/3901/06 Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2008
ABSTRAK
Latar belakang: Sanitasi makan adalah suatu upaya pencegahan yang menitik beratkan pada kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu/merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, penjualan makanan dan minuman tersebut siap dikonsumsi. Prinsip higiene dan sanitasi makanan merupakan upaya untuk mengendalikan 4 (empat) faktor penyehatan makanan yang dapat atau mungkin
dapat
menimbulkan
gangguan
kesehatan
atau
keracunan
makanan
yaitu
tempat/bengunan, peralatan, orang dan makanan. Pencucian dan tindakan pembersihan bakteri pada peralatan makan sangat penting dalam rangkaian pengolahan makanan. Alat makan merupakan salah satu faktor yang memegang peranan di dalam menularkan penyakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan angka kuman peralatan makan di pondok pesantren Kota Palu. Metode: Penelitian Dilakukan di pondok pesantren yang berada di Wilayah Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Jumlah pondok pesantren sebanyaj 12 buah. Responden adalah semua penjamah makanan yang ada di pondok pesantren, khususnya yang bertugas di bagian pencucian alat makan sebanyak 24 (dua puluh empat) orang. Sampel alat makan diambil 2 (dua) jenis alat makan yaitu piring dan gelas, masing-masing jenis alat diambil 5 (lima) buah, sehingga jumlah sampel alat yang diperlukan adalah 120 buah (60 piring dan 60 gelas). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas sarana sanitasi, pengetahuan penjamah makanan dan proses pencucian alat makan, variabel terikat adalah angka kuman alat makan. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat dengan uji Fisher Exact Probability Test dengan α = 0,0500. Hasil: Hasil test fisher hubungan antara kualitas sarana sanitasi dengan angka kuman alat makan menunjukan nilai p=0,54, sehingga tidak terdapat hubungan antara kualitas sarana sanitasi dengan angka kuman alat makan. Pengetahuan penjamah makanan dengan angka
kuman nilai p=0,015, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan penjamah dengan angka kuman alat makan. Cara pencucian alat makan dengan angka kuman menunjukan nilai p=0,015, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara cara pencucian alat makan dengan angka kuman alat makan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kualitas sarana sanitasi dengan angka kuman pada alat makan, sedangkan pada pengetahuan penjamah makanan dan proses pencucian terdapat hubungan signifikan dengan angka kuman pada alat makan. Kata kunci: Sarana sanitasi, pengetahuan, proses pencucian, angka kuman alat makan dan pondok pesantren.