Anestesi Lokal.docx

  • Uploaded by: Muhammad Nizam
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anestesi Lokal.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 979
  • Pages: 6
D I S U S U N

OLEH : AUDINA PRISTIA MAGHFIRAH RUSLI SITI CYESYA MELANIA ZULFALIA NUZULA

SMK KESEHATAN ASSYIFA SCHOOL TAHUN AJARAN 2017 / 2018

PENGERTIAN ANESTETIK LOKAL  Anestetik secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846

 Anestetik lokal Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.

PENGGUNAAN ANESTETIK LOKAL Anestetika lokal sering kali di gunakan secara perenteral pada pembedahan (agak) kecil di mN anestesia umum tidak perlu atau tidak diinginkan. Jenis anestesia lokal dalam bentuk parenteral yang sering di gunakan adalah : A. Anestesia infiltrasi Beberapa injeksi diberikan pada atau sekitar jaringan yang akan di anestisir, sehingga mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan jaringan yang terletak di dalam, misalnya pada daerah kecil di kulit atau gusi ( pada pencabutan gigi ).B. B. Anestesia konduksi ( penyaluran saraf) Injeksi di tulang belakang, yaitu pada suatu tempat berkumpulnya banyak syaraf, hingga tercapai anestesia dari suatu daerah yang lebih luas, misalnya lengan atau kakii, juga di gunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat. C. Anestesia spinal (intra tracheal) Di sebut juga injeksi punggung (“ruggenprik”). Obat disuntikkan di cpunggung yang berisi cairan otak; jadi, injeksi melewati duramater dan biasanya antara ruas lumbal ketiga dan keempat, sehongga dapat di capai pembiusan dari kaki sampai tulang. Kesadaran penderita tidak di hilangkan dan sesuai pembedahan tidak begitu mual. D. Anestesia permukaan Sebagai suntikan banyak di gunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut geraham atau dokter keluarga untuk pembedahan kecil, seperti menjahit luka di kulit.Anestesia permukaan juga di gunakan sebagai persiapan untuk prosedur diagnostik seperti bronkoskopi, gastroskopi, dan sitoskopi E. Anestesi epidural Obat di injeksikan di ruang epidural, yakni ruang antara kedua selaput keras ( dura mater) dari sum-sum belakang. Anestesia dicapai setelah ca setengah jam. Tergantung pada efek yang di kehendaki, injeksi di berikan di lokasi yang berbeda,

misalnya secara lumbal untuk persalinan ( sectio caesarea, “keizersnede”), obstetri, dan pembedahan perut bagian bawah. Secara cervical untuk mencapai hilang rasa di daerah tengkuk; secara torakal untuk pemotongan di paru-paru dan perut bbagian atas F.

Anestesia lokal Digunakan sebagai larutan untuk nyeri di mulut atau tablet isap (sakit tenggorok), tetes mata untuk mengukur tekanan intra okuler atau mengeluarkan benda asing. Juga sebagai salep untuk gatal-gatal atau nyeri luka bakar, dan dalam suppositoria anti-wasir.

PERSYARATAN ANESTESTIK LOKAL Syarat-syarat Anestesi Lokal Ada beberapa kriteria yang harus di penuhi untuk suatu jenis obat yang di gunakan sebagai anestetikum lokal, antara lain: A. B. C. D. E.

Tidak merangsang jaringan. Tidak menyebabkan kerusakan permanen terhadap susunan syaraf. Toksisitas sistemik rendah. Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir. Mulai kerjanya sesingkat mungkin dan bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama. F. Dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga terhadap pemanasan (sterilisi).

EFEK SAMPING ANESTETIK LOKAL Efek sampingnya yang serius adalah: 1. Hipersensitasi 2. Kadang-kadang pada dosis rendah sudah dapat menyebabkan kolaps dan kematian. 3. Reaksi terhadap preparat kombinasi proka penisilin. Berlainan dengan kokain, zat tidak mengakibatkan adiksi

PENGGOLONGAN ANESTETIK LOKAL Anestetika lokal dapat di golongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok sebagai berikut: a. Senyawa-ester (PABA): Kokain, prokain, benzokain, oksibuprokain, dan tetrakain. b. Senyawa-amida: Lidokain dan prilokain. Mevikain dan buvipakaina, chinchokain, artikain, dan pramokain. c. Lainnya: Fenol,Benzilalkohol, cryofluoran, dan etilklorida. Semua obat tersebut di atas adalah sintetis, kecuali kokain yang alamiah.

ZAT-ZAT TERSENDIRI 1. Kokain: benzoylmetilekgonin. Derifat-tropan ini (1884) dengan struktur atropine terdapat secara alamiah di daun tumbuhan Erytroxylon coca (Peru, Bolivia) dengan kadar 0,8-1,5%. Berbeda dengan anestetika lain, anestetikum dari kelompok ester ini berkhasiat vasokontriksi dan bekerjanya lebih lama, mungkin karena merintangi re-uptake noradrenalin di ujung neuron adrenergic sehingga kadarnya di daerah reseptor meningkat. Selain itu , kokain juga memiliki efek simpatomimetik sentral dan perifer. Daya kerja stimulasinya terhadap SSP (cortex) menimbulkan beberapa gejala, seperti gelisah, ketegangan , konvulsi, eufori, dan meningkatnya kapasitas dan tenaga sehingga tahan lama untuk bekerja lama karena hilangnya perasaan lelah. Penggunaannya hanya untuk enestesia permukaan pada pembedahan di hidung, tenggorok, telinga atau mata. Penggunaannya sebagai tetes mata sudah di tinggalkan berhubung resiko akan cacat kornea dan sifat midriasisnya. Penggunaannya yang terlalu sering dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan necrosis (mati jaringan) akibat vasokontriksi setempat. Kehamilan : kokain dapat meningkatkan resiko abortus dan cacat pada janin, terutama pada saluran urinnya. Dosis: kedokteran mata: larutan (HCL) 1-4 %, anesthesia hidung, telinga, dan tenggorok 1-10%. 2. Benzokain : anestesin, etileminobenzoat Ester PABA ini (1900) merupakan derivate dari asam p-amino benzoate yang reabsorbsinya lambat. Khasiat anestetik obat ini lemah, sehingga hanya digunakan pada anestesi permukaan untuk menghilangkan nyeri dan gatal-gatal (pruritus). Benzokain digunakan dalam suppositoria (250-500 mg untuk Rako) atau salep (2%) anti-wasir (untuk Borraginol), juga dalam salep kulit, bedak tabor 5-20% dan lotion anti-sunburn (3%, Benzomid)

3. Prokain: Novocaine, etokain, *Gerovital (dr Aslan) Derivat-benzoat ini yang disintesa pada tahun 1905 (Einhorn). Tidak begitu toksis dibandingkan kokain. Anestetik local dari kelompok-ester ini bekerja singkat . dalam tubuh zat ini dengan cepat dan sempurna dihidrolisa oleh kolinesterase menjadi dietilamino etanol dan PABA (asam para-aminobenzoat), yang mengantagonir daya kerja sulfonamide. Reabsorbsinya di kulit buruk, maka hanya digunakan sebagai injeksi dan sering kali bersamaan dengan adrenalin untuk memperpanjang daya kerjanya.sebagai anestetik local, prokain sudah banyak di gantikan oleh lidokain karena efek-efek sampingnya.

•Sediaan, Indikasi, Kontra Indikasi, dan efek Samping 1. Benzokain Indikasi

: Anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan gatal Kontra indikasi : Efek samping : Sediaan :-

2. Lidokain Indikasi

: Anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmia

Kontra indikasi : Efek samping

: Mengantuk

Sediaan

:-

SPESIALITE ANESTETIK LOKAL NO 1

2

NAMA GENERIK Lidokain HCL (Lidocaini Hydrochloridum) Bupivakain HCL

NAMA DAGANG PEHACAIN EXTRACAIN XYLOCAIN BUPIVAKAIN MARCAIN

PABRIK Phapros Ethica AstraZeneca Ethica AstraZeneca

Related Documents

Anestesi
November 2019 48
Anestesi Endotracheal.pptx
November 2019 42
Anestesi Infiltrasi
August 2019 51
Obat Anestesi
May 2020 25
Anestesi Lokal.docx
April 2020 25

More Documents from "iaa"