Anestesi Infiltrasi

  • Uploaded by: Anonymous AZKhZJ
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anestesi Infiltrasi as PDF for free.

More details

  • Words: 293
  • Pages: 1
ODONTEKTOMI No. Dokumen

Tanggal Terbit

No. Revisi

Halaman :

Ditetapkan : Direktur

SPO (Standar Prosedur Operasional) dr. Niken Retno WHN, MARS NIP. 197811132011012003 Pengertian Tujuan

Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Odontektomi adalah Sebagai acuan prosedur odontotektomi. 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung Nomor 080/841.1/RSUD-ABKTT/III/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit 2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung Nomor 081/841.1/RSUD-ABKTT/III/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Publik Rumah Sakit 1. Dilakukan disinfeksi jaringan di luar dan di dalam rongga mulut sebelum odontektomi, dapat digunakan obat kumur antiseptik selanjutnya dilakukan blok anestesi. 2. Dibuat insisi dengan memperhitungkan garis insisi tetap akan berada di atas tulang rahang setelah pengambilan jaringan tulang pasca odontektomi, dan selanjutnya dibuat flap. 3. Tulang yang menutup gigi diambil seminimal mungkin dengan perkiraan besar setengah dari besar gigi yang akan dikeluarkan. 4. Selanjutnya dilakukan pemotongan gigi yang biasanya dimulai dengan memotong pertengahan mahkota gigi molar ketiga impaksi ke arah bifurkasi atau melakukan pemotongan pada regio servikal untuk memisahkan bagian mahkota dan akar gigi. Selanjutnya dilakukan pemotongan menjadi bagian-bagian lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. Mahkota gigi dapat dipotong menjadi dua sampai empat bagian, demikian pula pada bagian akarnya, kemudian bagianbagian tersebut dikeluarkan satu per satu. 5. Selanjutnya dilakukan kuretase untuk mengeluarkan kapsul gigi dan jaringan granulasi di sekitar mahkota gigi dan dilanjutkan dengan melakukan irigasi dengan air steril atau larutan saline 0,09 % steril. 6. Pada saat melakukan pemotongan tulang dan gigi dengan menggunakan bur, tidak boleh dilakukan secara blind akan tetapi operator harus dapat melihat secara langsung daerah yang dilakukan pengeboran.Tindakan pengeboran secara blind akan dapat menyebabkan terjadinya trauma yang tidak diinginkan dijaringan sekitarnya. 7. Penjahitan dilakukan mulai dari ujung flap dibagian distal molar kedua dan dilanjutkan ke arah anterior kemudian ke arah posterior. Poli Gigi

Related Documents

Anestesi Infiltrasi
August 2019 51
Anestesi
November 2019 48
Anestesi Endotracheal.pptx
November 2019 42
Infiltrasi Zionisme Di As
October 2019 23
Obat Anestesi
May 2020 25
Anestesi Lokal.docx
April 2020 25

More Documents from "Muhammad Nizam"