Anatomi Otak.docx

ANATOMI OTAK A. Pertumbuhan embrionik 1. Sistem saraf primitif mulai terbentuk dalam minnggu ketiga

kehidupan

embrionik. 2. Penbalan lempeng saraf, terlihat pada garis tengah bagian dorsal aksis embrio. 3. Lempeng saraf berinvaginasi untuk membentuk ceruk saraf dan dua lipatan saraf setelah minggu keempat kehamilan. 4. Tabung saraf merupakan asal otak dan medulla spinalis a. lapisan sel pada tabung saraf membentuk epidim substansi putih. b. sel-sel saraf (krista saraf) pad kedua sisi tabung saraf berubah menjadi,ganglia , dan sel –sel yang berkatian seperti yang terdapat pada medula adrenal 5. Bagian kranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak: otak depan, otak tengah dan otak belakang . a. Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi telensefalon dan diensefalon 1) Telesenfalon

merupakan

awal

hemisfer

serebral

atau

serebrum,dan basal ganglia,serta korpus striatum (substansi abuabu) pada serebrum 2) Diensefalon menjadi talamus,hipotalamus,dan epitalamus b. otak tengah (mensensefalon) terus tumbuh, dan pada orang dewasa disebut otak tengah. Bagian ini terdiri dari pendikulus, dan korpora kuadrigemina. c. otak belakang (romben sefalon) terbagi menjadi dua subdivisi, metensefalon dan minelensefalon.

(1) Metensefalon berubah menjadi batang otak (ponss) dan serebelum (2) Mielensefalon menjadi medulla oblongata d.rongga pada tulang saraf tidak berubah dan berkembang menjadi otak dan sentral medulla spinalis . C. Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang subaraknoid di sekitar otak dan medulla spinalis cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak 1.komposisi cairan serebrospenalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial,tetapi tidak mengandung protein. 2.produksi .cairan serebrospinalis di hasilkan oleh pleksus koroid yaitu jaringan – jaringan kapilar berbentuk bunga kol yang menonjol dari pia mater ke dalam dua ventrikel otak dan Sekresi sel sel ependimal, yang mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis. 3. sirkulasi cairan serebrospinalis 4. fungsi cairan serebrospinalis adalah sebagi batalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis. 5.secara klinis cairan serebrospinalis dapat diambil untuk pemeriksaan prosedur fungsi lumbal (spinal tap)

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang Telah dikemukakan bahwa hampir semua orang pernah mengalami vertigo, sejak dari masa anak anak sampai dewasa. Berapa banyak penderita gangguan keseimbangan atau vertigo yang mendatangi rumah sakit atau praktik dokter? Hal

ini sulit ditentukan. Disadari bahwa gangguan keseimbangan dapat disebabkan oleh beberapa penyakit. Jumlah penderita vertigo yang mengunjungi praktim seorang dokter spesialis penyakit dalam berbeda dari jumlah penderita dengan keluhan vertigo atau puyeng yang mengujungi praktik seorang dokter spesialis THT atau spesialis saraf. Dari 119 penyakit puyeng oleh kelainan yang disebutnya sebagai kelainan otologik, mendapatkan bahwa 49% menderita vertigo periver proksismal benigna, 18,5% penyakit meniere, 13,5% parese vestibular unilateral, 8% parese vestibular bilateral, 6% disfungsi telinga tengah dan 5% fistula. Dari 74 penderita dengan keluhan puyeng disebabkan oleh kelainan neurologik, dalam penelitian bahwa 35% adalah menderita struk atau TIA,22% menderita gangguan saraf pusat lainya, 16% menderita migren verterbrobasiler,8% nistagmus,7% antagsia sensorik,4% disfungsi ganglia basal,5% antaksia serebeler, 3% menderita epilepsi. Dari 102 penderitadengan keluhan puyeng yang mengunjungi klinik neurootologi, 5 orang menderita kelaina medik, 34 orang kelainan otologik, 23 orang kelainan neurologik dan pada 38 orang kelainannya tidak dapat ditentikan.