LAPORAN FIELD TRIP DENGAN DIABETES MELITUS
DI SUSUN OLEH: 1. Danik Dwi Wardani 2. Felmona 3. Feri briantoro 4. Nofi Anisa 5. Purnomo 6. Rima Tesalonika 7. Tri Handyani 8. Teresa Kaminukan
AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO PARAKAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan laporan field trip diabetes ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Parakan, 14 maret 2019
kelompok 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kejadian Angka Penderita Diabetes di Indonesia Mencengangkan –Sejumlah data tentang penyakit diabetes di Indonesia cukup mencengangkan. Sample Registration Survey 2014 menyatakan diabetes menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia.Sementara data International Diabates Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta dan menempati urutan ketujuh tertinggi di dunia. Kemudian, prevalensi diabetes di Indonesia cenderung meningkat, yaitu dari 5,7% tahun 2007, menjadi 6,9% tahun 2013. Lebih mencengangkan
lagi,
seperti
dirilis
Kementerian
Kesehatan
(Kemenkes), 2/3 diabetesi (sebutan untuk penderita diabates) di Indonesia tidak mengetahui dirinya memiliki diabetes.Di kabupaten temanggung sendiri pada tahun 2017 jumlah penduduk yang mengalami diabetes adalah 15% atau sekitar 6.033 jiwa dari jumlah penduduk kabupaten temanggung. Penyakit mematikan ini masih menjadi persoalan serius dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara yang berada di urutan ke-4 dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. Bahkan jumlah pengidap diabetes terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data WHO memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tipe 2 di Indonesia akan meningkat signifikan hingga 21,3 juta jiwa pada 2030 mendatang. Dampak yang akan terjadi
Semua bentuk diabetes yang tidak ditangani kan meningkatkan resiko komplikasi dalam jangka panjang. Hal ini berkembang setelah 10-20 tahun, tetapi bisa saja gejala pertama muncul pada mereka yang belum terdiagnosis selama waktu tersebut. Komplikasi utama jangka panjang adalah rusaknya pembuluh darah. Penderita diabetes dua kali lebih berisiko untuk mendapatkan penyakit kardiovaskuler dan sekitar 75% kematian akibat diabetes disebabkan oleh penyakit jantung coroner. Penyakit pembuluh besar lainnya adalah stroke, dan penyakit pembuluh darah tepi . komplikasi pembuluh darah mikro akibat diabetes termasuk
kerusakan
pada
mata,ginjal
dan
saraf.dan
dapat
mengakibatkan kehilangan penglihatan secara berangsur dan akhirnya buta.(World Health Organization, 2014) Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan Penatalaksanaan
medis
yang
harus
dilakukan
adalah
menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah guna mengurangi munculnya komplikasi vascular dan neropatik. Ada lima komponen penatalaksanaan diabetes yaitu nutrisi,olahraga, pemantauan. Terapi farmakologis dan edukasi. Sedangkan untuk penatalaksanaan keperawatan jangka panjang untuk penderita diabetes melitus untuk menghindari
kemungkinan
terjadi
komplikasi
diabetes
seperti
memberikan pendidikan kesehatan untuk pasien,menyuluh pasien cara memberikan insulin mandiri, dan meningkatakan asuhan di rumah dan di komunitas.(Brunner & Suddarth, 2013) Penanganan terhadap klien DM Klien melakukan pengobatan secara tradisional dengan daun kelor dan daun sirsak karena klien menolak dilakukan injeksi insulin karena takut kecanduan. B. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan Umum
: Untuk memenuhi tugas field trip blok sistem
endokrin Tujuan Khusus
: Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
Asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan gangguan sistem endokrin kususnya penyakit diabetes melitus. C. Manfaat Penulisan Makalah Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan referensi tambahan bagi seluruh mahasiswa yang sedang melakukan pendidikan di Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo dan sebagai bahan perbandingan untuk membuat makalah selanjutnya. Bagi Mahasiswa Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa ilmu keperawatan mengenai penyakit system endokrin khususnya penyakit diabetes mellitus.
BAB II HASIL PENGKAJIAN Data Klien Nama
: Ny S
Alamat
: Sendang Walitelon Selatan Rt2 Rw2 Temanggung
Umur
: 62 Th
Status Pernikahan : Nikah Keluhan Utama Klien mengatakan merasa lemas, pusing dan mudah lelah Riwayat Kesehatan Masalalu Klien mengatakan pernah menderita sakit bronchitis, masuk angin, darah rendah dan Diabetes Melitus
Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan ibu dan adiknya memiliki riwayat penyakit DM, dan adiknya juga memiliki riwayat penyakit hipertensi Pengobatan yang pernah dijalani atau pengobatan yang saat ini sedang dijalani Klien mengatakan lupa jenis obat yang sudah di minum, dan klien menjalankan pengobatan herbal dengan daun kelor dan daun sirsak. Riwayat diit yang sering di konsumsi Klien mengonsumsi makanan dengan lauk banyak berupa sayur mayur dan buah .mengurangi konsumsi nasi dan makanan manisyang mengandung banyak gula.Nasi yang di konsumsi hanya ¼ porsi.klien minum 1 hari kurang lebih 8 gelas air putih dan 1 gelas minuman manis. Penghasilan Penghasilan klien kurag lebih Rp 600.000 Asupan Nutrisi dan cairan Klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan lauk sayur banyak dan nasi sedikit. Pasien mengtakan mengalami penurunan berat badan dari 70 kg menjadi 45 kg o Balance cairan Input
: 2000 cc
Output
: 1000 cc cc + 28,13 + 100cc = 1128,13
BL= input-output 2000 – 1128,13 = 871,87 cc BB
: 45 kg
Lingkar lengan atas: 20cm IMT
: BB/ (TB)2 45/(1,6 m) 2 45/ 2,56 = 17,57 kg
Jadi klien mengalami berat badan kurang BBI = (TB-100)-(TB-100)X10%
(160-100)-(160-100)x10% 60-6 = 54 Jadi BBI klien adalah 54 kg Pola Eliminasi Klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi feses lembek bau khas feses warna kuning. BAK klien 4-5x sehari dengan bau khas urine warna kuning jumlah kurang lebih 1000 cc Pengetahuan klien tentang kondisi yang sedang dialami Klien mengatakan dulu tidak tau jika memiliki penyakit DM, klien mengetahui tentang penyakitnya saat menjalani pemeriksaan di rsk. Konsep Diri Klien Harga Diri
: klien mengatakan tetap memandang dirinya adalah
seseorang yang penting, berharga dan berguna bagi orang lain. Peran Diri
:
Klien
mengatakan
tidak
terganggu
dalam
menjalankan perannya dalam kehidupan sehari-hari. Citra Tubuh
: klien mengatakan tidak malu dengan kondisi yang
sedang dialami saat ini. Ideal Diri
: klien mengatakan tidak memiliki keinginan khusus
kecuali ingin sembuh. Pemeriksaan Fisik Head To Toe a. Kepala Inspekai : rambut ada ubannya, tidak terdapat luka dan benjolan Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan bejolan b. Mata Inspeksi : memakai kaca mata, sclera berwarna putih, kornea sedikit abu-abu, bentuk simetris Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan c. Wajah Inspeksi : tidak ada bekas luka, kulit wajah keriput Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan
d. Hidung Inspeksi : tidak ada massa polip, tidak ada bekas luka, tidak ada sinus Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan e. Telinga Inspeksi : terdapat sedikit serumen, tidak ada bekas luka, gendang telinga terlihat dan berwarna abu-abu, bentuk simetris Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan f. Dada Inspeksi : tidak ada bekas luka, jahitan dan benjolan , bentuk dada simetris Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus dextra dan sinistra tidak sama Auskultasi : terdengar bunyi ronchi g. Jantung Inspeksi : ictus cordis tampak di ics V mid clavicula Palpasi : ictus cordis teraba di ics V mid clavicula dengan 2 jari, tidak ada pembesaran jantung, tidak ada nyeri tekan Auskultasi : terdengar jauh h. Abdomen Inspeksi : tidak ada bekas jahitan, luka dan benjolan Palpasi : tidak ada nyeri tekan benjolan, tidak ada pembesaran hepar Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus 20 x/menit i. Ekstermitas Inspeksi : Ekstermitas atas tidak ada bekas luka dan jahitan, kulit keriput Ekstermitas bawah tidak ada benjolan dan bekas luka, kulit keriput Palpasi : Ekstermitas atas tidak ada nyeri tekan, pembengkakan dan benjolan
Ekstermitas bawah tidak ada nyeri tekan, pembengkakan dan benjolan
BAB III PEMBAHASAN A. ANALISA DATA Data Fokus
Problem
Ds :Pasien mengatakan Kebutuhan lemas
Etiologi nutrisi Asupan Nutrisi tidak
kurang dari kebutuhan adekuat
Pasien
mengatakan tubuh
makan nasi ¼ porsi Do : pasien tampak lemas IMT : BB/ (TB)2 45/(1,6 m) 2 45/ 2,56 = 17,57 kg Ds
:
Pasien Kurang pengetahuan
mengatakan
Kurang informasi
tidak
mengetahui penyakitnya Do :
pasien
dapat
menjawab 1 dari 5 pertanyaan
yang
di
berikan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi tidak adekuat 2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi C. INTERVENSI KEPERAWATAN Hari /
No.
Tujuan dan Kriteria
Tanggal
Dx
hasil
Intervensi
Kamis / 14 1 Maret 2019
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
B. SARAN