ANATOMI FISIOLOGI
Dosen Pengampu : Dr. Donna Novina Kahanjak, M. Biomed
Disusun Oleh Nama 1. 2. 3. 4. 5.
: NIM
Gemmy Fitrianaswilar Utari Herlin Susilowati Iin Sintya Ferenanda Kartika Dwi Cahyani Khanti Rahayu
PO.62.31.3.18.260 PO.62.31.3.18.261 PO.62.31.3.18.262 PO.62.31.3.18.263 PO.62.31.3.18.264
JURUSAN GIZI REGULER V POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA TAHUN 2018
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan dalam membuat makalah Kaitan Kesehatandan Lingkungan tersebut. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Palangka Raya, 13 Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI JUDUL…………………………………………………..………………… i KATA PENGANTAR……………………………………………………....ii DAFTAR ISI………………………………………………………….….…iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah………………………………………………....1 C. Tujuan…………………………………………………………......1
BAB II PEMBAHASAN A. B. C. D. E.
Mata……………………………………………………………….2 Telinga…………………………………………………………….5 Hidung…………………………………………………………….7 Lidah…………………………..…………………………….….....8 Kulit………………………………………………….……………9
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………..….10 B. Saran………………………………………………………...…..10 C. Daftar Pustaka………………………………………………......11
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui bermacam-macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki resptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat bersaal dari dirinya sendiri atau dari luar. Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu indera penglihat (mata), pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah). Untuk lebih memahami kelima alat indera tersebut, maka kami akan membahasnya dalam Alat Indera. Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang khas tempat setiap organ berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan system saraf yang menghubungkan badan indra dan system dengan system saraf pusat. Organ indra adalah sel – sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai system organ indra hanya mampu menerima stimulus, diklasifikasikan menjadi dua yaitu, organ indra umum seperti reseptor raba terbesar diseluruh tubuh dan organ indra khusus seperti putting pengecap yaqng penyebarannya terbatas pada lidah.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan panca indera? 2. Apa saja fungsi panca indera? 3. Apa saja jenis penyakit panca indera?
C. Tujuan 1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Anatomi Fisiologi 2. Agar Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan panca indera 3. Memahami lebih lanjut tugas yang diberikan
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian panca indera Alat Indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar. Alat indera manusia sering disebut panca indera, karena terdiri dari 5 indera yaitu indera penglihat (mata), indera pendengar (telinga), indera pembau/pencium (hidung), indera pengecap (lidah) dan indera peraba (kulit). Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba. Indera Penglihat (Mata)
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan syaraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari benturan, dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu, dan kotoran.
Organ Mata Luar Beserta Fungsinya Pada bagian ini Fungsinya adalah sebagai pelindung mata dari berbagi macam gangguan yang datang secara tidak terduga a. Bulu Mata Bulu ini terletak dekat sekali dengan mata yang berfungsi menyaring sinar/ cahaya yang akan di terima sebelum masuk ke bola mata.
b. Kelopak Mata Kelopak mata itu yang dapat membuka dan menutup mata yang memikili kegunaan sebagai penutup serta pelindung mata. c. Alis Mata Berada tepat di atas kelopak mata yang sebenarnya memiliki fungsi untuk menahan mata dari air jatuh dari atas seperti keringat dan saat hujan.
Organ Mata Dalam Beserta Fungsinya 1. Kornea Bagian ini terletak paling luar dari mata yang bening dan tembus pandang, munutupi iris dan pupil. Salah satu karakteristiknya saat kita sentuh mata akan menutup secara reflek. Fungsinya untuk menerima cahaya dari lingkungan sekitar 2. Lensa Krisalin Lensa ini memiliki fungsi untuk mengfokuskan cahaya yang masuk kebagian belakang mata tepat pada retina sehingga perannya sangat fital. 3. Iris Inilah bagian mata yang memiliki warna yang pada manusian kadang berbeda-beda sesuai dengan ganetiknya. Posisi dari iris ini ada di tenga dan berfungsi untuk membatasi banyaknya cahaya yang masuk. 4. Aqueous Humor Bagian ini berfungsi membiaskan cahaya kedalam mata 5. Pupil Berwarna hitam dan berada di tengah Iris yang dapat membuka dan menutup, adapun fungsinya adalah untuk mengatur masuknya cahaya pada bola mata. 6. Retina / Selaput Jala Retina adalah lapisan yang sangat tipis dari jaringan di dalam mata. Fungsi Retina Mata untuk menangkap sinar cahaya yang masuk ke mata. Impuls cahaya kemudian dikirim ke otak untuk diproses, melalui saraf optik. 7. Syaraf Optik Saraf optik mentransmisikan impuls cahaya yang di tangkap retina menuju otak. Menghubungkan ke bagian belakang mata dekat makula. Bagian terlihat dari saraf optik disebut disk optik. 8. Otot Mata Otot ini berguna untuk mengatur besar dan kecilnya lensa yang juga merupakan penyangga lensa kristalin.
9. Vitreus humor Selanjutnya cairan bening yang umumnya berada pada rongga mata. Memiliki fungsi meneruskan cahaya dari lensa menuju ke retina. 10. Bintik kuning Posisi dari bagian ini di retina yang memiliki bagian yang paling peka terhadap respon dari luar. Penyakit pada Mata a. Presbiopi Presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata tua. Pada anakanak, titik dekat mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. b. Hipermetropi Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi disebabkan bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Penderita
hipermetropi ini tidak dapat melihat benda yang dekat atau biasa disebut rabun dekat. c. Miopi Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. e. Katarak Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. f. Imeralopi Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang menyebabkan penderita menjadi rabun pada senja hari.
g. Xeroftalxni Xeroftalxni adalah kelainan pada mata, yaiut kornea menjadi kering dan bersisik. h. Keratomealasi Keratomealasi adalah kelainan pada mata yaitu kornea menjadi putih dan rusak.
Indera Pendengar
Indera Pendengar adalah telinga yang terdiri dari : 1. Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran 2. Teringa bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar (martil, landasan dan sanggur) dan saluran eusthacius 3. Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, 3 saluran setengah lingkaran tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea) Fungsi Bagian-bagian indera pendengar :
a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi Aurikula (daun telinga) bagian yang tersusun oleh tulang rawan. Bagian ini memiliki bentuk yang khas sehingga menunjang fungsinya dalam memusatkan gelombang suara agar masuk ke dalam telinga. b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam c. 3 tulang pendengaran (tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea/rumah siput. Ketiga tulang pendengaran utama ini terangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani di telinga bagian luar menuju ke jendela oval di telinga bagian dalam. d. Tingkap jorong, tingkap bundar, 3 saluran setengah lingkaran dan koklea(rumah siput) berfungsi mengubah implus dan diteruskan ke otak. 3 saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar. Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah. Penyakit Kelainan pada telinga a. Tuli Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran. b. Congek Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. c. Otitis eksterna Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut sebagai telinga perenang (swimmer's ear). d. Perikondritis Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat cedera, gigitan serangga dan pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). e. Eksim Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar dan saluran telinga, yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah serta keluarnya cairan dari telinga. Keadaan ini bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan saluran telinga. f. Cidera Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan tumpul) bisa menyebabkan memar diantara kartilago dan perikondrium. Jika terjadi penimbunan darah di daerah
tersebut, maka akan terjadi perubahan bentuk telinga luar dan tampak massa berwarna ungu kemerahan. g. Tumor Tumor pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor yang jinak bisa tumbuh di saluran telinga, menyebabkan penyumbatan dan penimbunan kotoran telinga serta ketulian. h. Kanker Kanker sel basal dan kanker sel skuamosa seringkali tumbuh pada telinga luar setelah pemaparan sinar matahari yang lama dan berulang-ulang. Pada stadium dini, bisa diatasi dengan pengangkatan kanker atau terapi penyinaran. Indera Pembau (hidung)
Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena dengan indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 - 4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Fungsi Indera pembau : 1. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara 2. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernafas 3. Selaput lender berfungsi untuk tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau 4. Serabut syaraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernafasan 5. Syaraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan ke otak
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kelainan pada hidung Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma disebabkan oleh virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun. Papiloma bisa menyebabkan suara serak, kadang cukup berat sehingga anak tidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran udara. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis). Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadangkadang panas atau sakit pada persendian. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya. Indera pengecap (lidah)
Bagian lidah yang berbintil bintil disebut papilla adalah ujung syaraf pengecap. Setiap bintil-bintil syaraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Pangkal lidh dapat mengecap rasa pahit, tepi litah mengecap rasa asin dan asam, serta ujung lidah dapat mengecap rasa manis. Kelaianan pada lidah a. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
b.
Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia. c. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal. d. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah. e. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf. Indera peraba (kulit)
Kulit kita daapt merasakan sentuhan. Bagian indera peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian-bagian kulit : 1. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh 2. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat 3. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh 4. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut 5. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh
a.
b.
c.
d.
e. f.
Kelainan pada kulit Jerawat. Jerawat mudah menyerang kulit wajah, leher, punggung, dan dada. Penyakit ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon dan kulit yang kotor. Anak-anak yang memasuki masa remaja serta orang-orang yang memiiki jenis kulit berminyak sangat rentan terhadap jerawat. Panu. Panu disebabkan oleh jamur yang menempel di kulit. Panu tampak sebagai bercak atau bulatan putih di kulit dan disertai rasa gatal. Panu timbul karena penderita tidak menjaga kebersihan kulit. Kadas. Kadas nampak di kulit sebagai bulatan putih bersisik. Pada setiap bulatan terdapat garis tepi yang jelas dengan kulit yang tidak terkena. Kadas juga menyebabkan rasa gatal. Penyakit ini disebabkan oleh jamur. Skabies. Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain. Eksim. Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik. Biang keringat. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu. Manusia mempunyai lima macam indra, yaitu mata sebagai penerima rangsang cahaya, telinga sebagai penerima rangsang getaran bunyi, hidung sebagai penerima rangsang bau berupa gas, lidah sebagai penerima rangsang zat, dan kulit sebagai penerima rangsang sentuhan.
Pada setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan
menerima rangsang dari luar tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba. B. Saran Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat, mendengar, mengecap, membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan kelima alat indera kita agar tetap sehat. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat indera.
DAFTAR PUSTAKA http://mediaananda.blogspot.com/2011/11/makalah-anatomi-fisiologi-indera.html https://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.com/2015/04/sistem-panca-inderamanusia.html http://informasibidan.blogspot.com/p/makalah-panca-indera.html http://widiayuli.blogspot.com/2014/05/makalah-biologi-tentang-indera-manusia.html http://genggaminternet.com/bagian-bagian-mata-dan-fungsinya/