Analisis Perbandingan Pembiayaan Kredit Pada Pegadaian Konvensional Dan Pembiyaan Murabahah Pada Pegadaian Syariah.docx

  • Uploaded by: finky leony fegita
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Perbandingan Pembiayaan Kredit Pada Pegadaian Konvensional Dan Pembiyaan Murabahah Pada Pegadaian Syariah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,433
  • Pages: 10
ANALISIS PERBANDINGAN PEMBIAYAAN KREDIT PADA PRODUK PEGADAIAN KONVENSIONAL DAN PEGADAIAN SYARIAH DI PT.PEGADAIAN (Persero) CABANG LANGSA

11

Finky Leony Fegita1& Nurainun Berutu1* Program Studi Akuntansi, Politeknik LP3I Medan Telp. 061-7322634 Fax. 061-7322649 * Email : [email protected] ABSTRAK

Pegadaian merupakan badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai. Pegadaian terbagi menjadi dua yaitu, pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pada pegadaian syariah terdapat akad yaitu, perjanjian pinjam meminjam dengan menyerahkan agunan sebagai jaminan pinjaman, sedangkan pada pegadaian konvensional tidak menggunakan akad. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pembiayaan kredit pada produk di pegadaian konvensional dan syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian. Data yang dikumpulkan berupa peraturan, mekanisme dan produk kredit yang dikeluarkan oleh pegadaian konvensional dan syariah yang diperoleh berdasarkan situs resmi pegadaian dan wawancara. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan pada pegadaian konvensional 1) Mekanisme prosedur dan keunggulan pada setiap produk seperti; Kredit Cepat Aman (KCA), Kredit Agunan Fiduisa (KREASI), dan Logam Mulia untuk Investasi Abadi (MULIA) di pegadaian syariah 2) Mekanisme prosedurdan keunggulan pada setiap produk seperti; Gadai Syariah (RAHN), Ar Rahn Untuk Usaha Mikro (ARRUM), dan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi (MULIA). Penelitian ini menghasilkan perbedaan antara pembiayaan kredit beserta keunggulan dan prosedur dalam pengajuan kredit pada pegadaian konvensional dan syariah. Terdapat perbedaan tarif pada pengenaan tarif sewa modal pada pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Pada pegadaian konvensional tarif yang digunakan pada produk gadai yaitu sewa modalnya 0,75% x UP, sedangkan pada pegadaian syariah tarif Ijaroh yang digunakan pada produk rahn lebih kecil 0,45% x taksiran barang/emas. Kata kunci : pembiayaan kredit, pegadaian syariah, pegadaian konvensional PENDAHULUAN Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai. Perum pegadaian melaksanakan usaha gadai, dimana suatu barang atau surat berharga dapat digunakan sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang. Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Hadiana (2015:2) yang berjudul “Analisis Peraturan dan Mekanisme Produk Kredit Pada Pegadaian Konvensional dan Syariah Tahun 2015”. Pegadaian merupakan salah satu badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran danakemasyarakat atas dasar hukum gadai dan sebagai sarana pendanaan alternatif telah ada sejak lama dan banyak dikenal masyarakat Indonesia. Tugas pokok pegadaian adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar 1

masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Meminjam uang ke perum pegadaian tidak hanya karena prosedurnya yang mudah dan cepat, tetapi karena biaya yang dibebankan lebih ringan dibandingkan dengan lembaga keuangan yang terjadi dilapangan yang melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya. Hal ini dilakukan sesuai dengan salah satu tujuan dari perum pegadaian dalam pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan moto “menyelesaikan masalah tanpa masalah”. Pegadaian terbagi menjadi 2 yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Peneliti ingin meneliti lebih lanjut tentang perbedaan pembiayaan kredit pada pegadaian konvensional dan syariah. Untuk mengetahui hasil perbandingan tersebut maka akan dikemukakan pada jurnal yang berjudul “Analisis Perbandingan Pembiayaan kredit pada Produk Pegadaian Konvensional dan Syariah pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Langsa”. KAJIAN PUSTAKA Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2013: 114) kredit merupakan salah satu bisnis utama bank yang memiliki resiko, namun di sisi lain memberikan pendapatan dari pemberian kredit. Oleh karena itu, pemberian kredit harus dilaksanakan oleh pejabat/pegawai kredit yang mengerti dan memahami mengenai dasar-dasar pengkreditan. Menurut Soleh (2016:2) “Sistem Operasional Pegadaian Syariah Berdasarkan Surah Baqarah 283 pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Gunung Sari Balikpapan” menyatakan bahwa dalam upaya mengubah persepsi masyarakat, salah satu cara yang digunakan lembaga gadai adalah dengan menciptakan motto “menyelesaikan masalah tanpa masalah”. Dengan motto tersebut diharapkan masyarakat tidak lagi segan atau ragu untuk datang kepegadaian. Di Indonesia saat ini, ada dua tipe lembaga gadai yaitu pegadaian konvensional dan pegadaian syariah. Menurut Suhaina (2015:5) “Perbandingan Hukum Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional pada PT. Pegadaian Pekanbaru”. Pengertian Gadai Konvensional menurut Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau orang lain atas namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada yang berpiutang untuk mengambil pelunasan dari barang itu secara didahulukan dari pada orang berpiutang lainnya, kecuali biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya penyelamatannya setelah barang itu digadaikan adalah biaya-biaya mana harus didahulukan. Menurut Khadafi, dkk (2016:5) ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilaku ekonominya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam. Menurut Nurhayati &Wasilah (2015:69) sistem keuangan syariah bukan hanya berbicara mengenal larangan riba yang juga telah dilarang pada agama samawi seperti di agama Yahudi dan Kristen. Konsep sistem keungan syariah diawali dengan pengembangan konsep ekonomi Islam. Pengembangan konsep ekonomi Islam dimulai pada tahun 1970-an dengan membicarakan isu-isu ekonomi makro. Filosofi sistem keuangan syariah “bebas bunga” (larangan riba) tidak hanya melihat interaksi antara faktor produksi dan perilaku ekonomi seperti yang dikenal pada sistem keuangan konvensial, melainkan juga harus menyeimbangkan berbagai unsur etika, moral, sosial, dan dimensi keagamaan untuk pemerataan dan keadilan menuju masyarakat yang sejahtera secara menyeluruh. Menurut Muljono (2015:3) jasa keuangan yang berbasis syariah adalah kegiatan jasa dapat diartikan sebagai salah satu jasa yang disediakan oleh industri keuangan, dan dapat pula diartikan sebagai organisasi yang menangani dana. Penyedia Jasa Keuangan (PJK) diartikan sebagai penyedia jasa di bidang keuangan. Kegiatan PJK diatur oleh undangundang yang berlaku dan diterapkan oleh pemerintah. PJK meliputi dan termasuk usaha pada perbankan, perusahaan, pembiayaan, perusahaan angsuransi, dana pensiun lembaga 2

keuangan, perusahaan efek, manajer investasi/pengelola reksa dana, kustodian, wali amanat, perposan sebagai jasa penyedia giro, pedagang valuta asing, penyelenggara alat pembayar menggunakan kartu, penyelenggara e-money dan atau e-wallet, koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam, pegadaian, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditas, penyelenggara kegiatan usaha pengiriman barang, lembaga penyimpanan dan peyelesaian, ataupun PJK yang memberikan jasa dalam memutarkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan. Menurut Muljono (2015: 12) pada transaksi yang menggunakan jasa keuangan yang berbasis syariah akan menggunakan Akad. Akad berasal dari kata aqada, artinya mengikat atau mengokohkan atau secara bahasa diartikan sebagai ikatan. Tujuan akad terbagi menjadi 2 yaitu, Tabarru dan Tijarah. 1. Akad tabrru adalah bentuk transaksi atau perjanjian kontrak yang bersifat non laba atau sosial, sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan komersial atau bisnis, tetapi semata-mata untuk tujuan tolong menolong dalam rangka kebaikan. Akad tabarru berkaitan dengan memberikan dan meminjam kan sesuatu. Seperti: A. Memberikan sesuatu Akad tabarru yang berkaitan dengan memberikan sesuatu (giving something) yang dapat dibedakan menjadi empat, seperti sebagai berikut: I. Shadaqah II. Hibah III. Hadiah IV. Waqaf B. Meminjamkan sesuatu Akad tabarru yang berkaitan dengan meminjamkan sesuatu (lending something) yang dapat dibedakan menjadi 2, seperti berikut ini: I. Meminjamkan uang II. Meminjamkan jasa 2. Akad tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit transaction. Akad-akad ini dilakukan untuk tujuan mencari keuntungan karena itu bersifat komersial. Beberapa praktik yang menggunakan akad tijarah, antara lain: A. Investasi B. Jual beli C. Sewa menyewa Gambar 1. Skema Akad Pada Ekonomi Syariah Akad

Tijarah

Tabarru Tidak Ada Keuntungan

Keuntungan Past

Keuntungan Tidak Past

Wadi’ah, Wakalah, Kafalah, Hawalah, Qadrh, Hibah, Rahn,Wakaf Murabahah, Salam, Isthisna, Ijarah Mudharabah, Muzaro’ah, Musaqah, Syirkah

3

Sumber : buku pintar akuntansi perbankan dan lembaga keuangan syariah METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.Menurut Sugiono (2012:29) metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisa suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Data yang dikumpulkan berupa peraturan, mekanisme dan produk kredit yang dikeluarkan oleh pegadaian konvensional dan syariah yang diperoleh berdasarkan situs resmi Pegadaian dan wawancara terhadap karyawan. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang berupa peraturan dan mekanisme produk kredit pada PT Pegadaian (persero) konvensional dan syariah. Data sekunder diperoleh berdasarkan situs resmi Pegadaian. Data primer dalam penelitian ini berupa data tentang peraturan dan mekanisme/prosedur produk kredit pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Langsa sebelum Syariah dan sesudah Syariah. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data berupa produk kredit yang dikeluarkan oleh pegadaian konvensional dan syariah, jenis barang gadai atau agunan, ketentuan dan proses gadai dengan pedoman website resmi pegadaian. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dengan mengkaji dokumen dokumen pada website resmi PT Pegadaian (Persero) konvensional dan syariah guna untuk mendapatkan data peraturan dan mekanisme pemberian produk kredit kepada nasabah. Dalam penelitian ini data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dideskripsikan atau dipaparkan bagaimana peraturan dan mekanisme produk kredit pada pegadaian konvensional dan syariah. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Peraturan dan Mekanisme Produk Kredit pada PT Pegadaian (Persero) Konvensional a. Kredit Cepat Aman (KCA) adalah kredit dengan sistem gadai yang diberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif.KCA merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan pinjaman secara mudah, cepat dan aman. Untuk mendapatkan kredit nasabah hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas, emas batangan, mobil, sepeda motor, laptop, handphone, dan barang elektronik lainnya. Keunggulan produk KCA diantaranya adalah: I. Layanan KCA tersedia lebih dari 4400 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia. II. Prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau debitur hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas dan barang berharga lainnya ke outlet Pegadaian. III. Proses pinjaman sangat cepat, hanya butuh 15 menit. IV. Pinjaman mulai dari Rp. 50.000,- s.d. Rp. 500.000.000,- atau lebih. V. Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara membayar sewa modal saja atau mengangsur sebagian uang pinjaman. VI. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu. VII. Tanpa perlu buka rekening. dengan perhitungan sewa modal selama masa pinjaman VIII. Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai. Persyaratan dalam pengajuan kredit KCA diantaranya adalah: I. Fotocopy KTP atau identitas resmi lainnya 4

II. III. IV.

Menyerahkan barang jaminan Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK Asli Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK) Tabel 1.Tarif sewa modal produk KCA Pembiayaan KCA (Gadai Konvensional) Golonga n

Uang Pinjaman (UP) Min Max

A

50,000

500,000

B1

500,001

1,000,000

B2

1,000,001

2,500,000

B3

2,500,001

5,000,000

C1

5,000,001

10,000,000

C2 C3 D

10,000,00 1 15,000,00 1 20,000,00 1

15,000,000 20,000,000 1,000,000,00 0

Tarif Sewa Modal Emas Non-Emas 0.750 % x 0.750 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.150 % x 1.150 % x UP UP 1.000 % x 1.150 % x UP UP

Lama Pinjaman (hari) 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120 1 s/d 120

Sumber: www.pegadaian.co.id Tarif sewa modal yang digunakan pada pada produk ini berdasarkan pada Uang Pinjaman (UP) x persentase tarif sewa modal sesuai golongan barang. Tarif sewa modal dilihat dari persentase emas atau non emas. Uang pinjaman dapat dilihat melalui golongan pada tabel diatas. Jangka waktu pinjaman selama 3 bulan. b. KREASI (Kredit Agunan Fiduisa) adalah Kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Kecil dan menengan (UKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem Fidusia. Sistem Fidusia berarti agunan untuk pinjaman cukup dengan BPKB sehingga kendaraan masih bisa digunakan untuk usaha. KREASI merupakan solusi terpercaya untuk mendapatkan fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Kunggulan produk KREASI diantaranya adalah: I. Prosedur pengajuan kredit sangat cepat dan mudah. Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor II. Pinjaman mulai dari Rp.1,000,000 hingga Rp.200,000,000 III. Proses kredit hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair IV. Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah dengan angsuran tetap per bulan V. Jangka waktu pinjaman fleksibel. Dengan pilihan jangka waktu 12,18,24,36 bulan VI. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal VII. KREASI dapat diperoleh di seluruh outlet Pegadaian di Indonesia. Persyaratan pengajuan kredit diantaranya adalah: I. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1 (satu) tahun II. Fotocopy KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Nikah (jika sudah menikah) III. Menyerahkan dokumen yang sah IV. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan Faktur Pembelian) Tabel 2. Tarif sewa modal produk KREASI 5

Produk KREASI

Uang Pinjaman / Marhun Bih Min Max 1,000,000 200,000,000

Pembiayaan Mikro Tarif Sewa Modal / Ijaroh Emas Non-Emas 1.00 % x UP -

Lama Pinjaman (bulan) 12,18,24,36

Sumber: www.pegadaian.co.id Tarif sewa modal pada produk ini berdasarkan 1% x UP tergantung taksiran barang yang dijadikan agunan. Jangka waktu yang ditetapkan selama 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan. c. MULIA adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. Pembiyaan kredit pada produk MULIA di Pegadaian menggunakan prinsip yang sama dengan Pegadaian syariah yaitu menggunakan prinsip pembiayaan murabahah. Logam mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) memfasilitasi kepemilikan emas barangan melalui penjualan logam mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai atau dengan pola angsuran dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel. Akad MULIA menggunakan Akad Murabahah. 1. Peraturan dan Mekanisme Produk Kredit pada PT Pegadaian (Persero) Syariah a. RAHN dari Pegadaian Syariah adalah solusi tepat kebutuhan dana cepat yang sesuai syariah. Prosesnya cepat hanya dalam waktu 15 menit dana cair dan aman penyimpanannya. Jaminan berupa barang perhiasan, elektronik atau kendaraan bermotor. Keunggulan pada produk RAHN diantaranya adalah: I. Prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau debitur hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas dan barang berharga lainnya ke outlet Pegadaian. II. Pinjaman (Marhun Bih) mulai dari 50 ribu rupiah sampai 200 juta rupiah atau lebih. III. Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara membayar ijaroh saja atau mengangsur sebagian uang pinjaman. IV. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan ijaroh selama masa pinjaman. V. Tanpa perlu membuka rekening. VI. Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai. VII. Barang jaminan tersimpan aman di Pegadaian. Persyaratan dalam mengajukan kredit diantaranya adalah: I. Fotocopy KTP atau identitas resmi lainnya. II. Menyerahkan barang jaminan. III. Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli. Tabel 3. Tarif Ijaroh produk RAHN Pembiayaan Rahn (Gadai Syariah) Golonga n

Marhun Bih Min Max

A

50,000

500,000

B1

500,001

1,000,000

B2

1,000,001

2,500,000

Tarif Ijaroh Emas Non-Emas 0.450 % x 0.450 % x Taksiran Taksiran 0.860 % x 0.860 % x Taksiran Taksiran 0.860 % x 0.860 % x Taksiran Taksiran

6

Lama Pinjaman (hari) 1 s/d 160 1 s/d 160 1 s/d 160

B3

2,500,001

5,000,000

C1

5,000,001

10,000,000

C2 C3 D

10,000,00 1 15,000,00 1 20,000,00 1

15,000,000 20,000,000 1,000,000,00 0

0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.760 % x Taksiran

0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.860 % x Taksiran 0.760 % x Taksiran

1 s/d 160 1 s/d 160 1 s/d 160 1 s/d 160 1 s/d 160

Sumber: www.pegadaian.co.id Tarif Ijaroh pada produk ini berdasarkan taksiran barang yang diagunkan x tarif berdasarkan golongan barang apakah itu emas ataupun non emas. Jangka waktu yang diberikan selama 4 bulan. b. ARRUM (Ar Rahn Untuk Usaha Mikro) pada pegadaian syariah memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan BPKB dan emas. Kendaraan tetap pada pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha sehari-hari. Keunggulan pada produk ARRUM diantaranya adalah: I. Prosedur pengajuan Marhun Bih (pinjaman) cepat dan mudah. II. Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor. III. Proses Marhun Bih (pinjaman) hanya butuh 3 hari, dan dana dapat segera cair. IV. Ijaroh relatif murah dengan angsuran tetap per bulan. V. Pilihan jangka waktu pinjaman dari 12, 18, 24, 36 bulan. VI. Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Persyaratan pengajuan kredit diantaranya adalah: I. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1 (satu) tahun II. Fotocopy KTP dan kartu keluarga III. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopy STNK dan Faktur Pembelian). Tabel 4. Tarif Ijaroh ARRUM Pembiayaan Mikro Produk ARRUMEMAS ARRUMNONEMAS

Uang Pinjaman / Marhun Bih Min Max 20,000,00 150,000,00 0 0 3,000,000

50,000,000

Non-Emas

Lama Pinjaman (bulan)

-

12,18,24,36

Rp.700.00 x (Taksiran/Rp.100.000)

12,18,24,36

Tarif Sewa Modal / Ijaroh Emas Rp.950.00 x (Taksiran/Rp.100.000) -

Sumber: www.pegadaian.co.id Tarif ijaroh yang digunakan pada arrum emas adalah Rp950 x taksiran barang yang diagunkan, sedangkan pada arrum non emas adalah Rp700 x taksiran barang. Jangka waktu yang diberikan adalah 12,18,24, dan 36 bulan. c. Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan jangka waktu yang fleksibel. Mulia dapat menjadi alternatif pilihan investasi yang aman untuk mewujudkan kebutuhan dimasa depan. Pada produk mulia di pegadaian syariah menggunakan sistem murabahah.Murabahah adalah 7

transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Keunggulan produk MULIA diantaranya adalah: I. Proses mudah dengan layanan professional. II. Alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio aset. III. Sebagai aset, emas batangan sangat likuid untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak. IV. Tersedia pilihan emas batangan dengan berat mulai dari 5 gram s.d. 1 kilogram. V. Emas batangan dapat dimiliki dengan cara pembelian tunai, angsuran, koletif (kelompok), ataupun arisan. VI. Uang muka mulai dari 10% s.d. 90% dari nilai logam mulia. VII. Jangka waktu angsuran mulai dari 3 bulan s.d. 36 bulan. Persyaratan pengajuan kredit diantaranya adalah: I. Untuk pembelian secara tunai, nasabah cukup datang ke Outlet Pegadaian (Galeri 24) dengan membayar nilai Logam Mulia yang akan dibeli II. Untuk pembelian secara tunai, nasabah cukup datang ke Outlet Pegadaian (Galeri 24) Untuk pembelian secara angsuran, nasabah dapat menentukan pola pembayaran angsuran sesuai dengan keinginan (lihat tabel di bawah). Tabel 5.Pembiayaan produk MULIA Pembiayaan Logam Mulia Umum

Kolektif Setiap anggota bebas memilih logam mulia cap Antam, UBS atau Pegadaian Setiap anggota bebas memilih 3/6/12/18/24/36 bulan, min. 6 orang 10%

Arisan

Logam Mulia

Logam MULIA cap ANTAM, UBS atau Pegadaian

Logam MULIA cap Antam atau Pegadaian

Jangka Waktu

3/6/12/18/24/36 bulan

Uang Muka Minimal

15%

Pengambilan LM

Setelah lunas

Setelah lunas masing-masing anggota

Akad Pembiayaan

Satu akad

Satu akad masingmasing anggota

Satu akad

Biaya Administrasi

Rp. 50.000,-

Rp. 50.000,- per anggota

Rp. 50.000,-

Sesuai dengan jumlah anggota minimal 6, maks. 36 orang orang 10% dan 15% Satu keping per bulan, untuk UM 10% dimulai setelah angsuran ke-2, untuk UM 15% dimulai setelah angsuran ke1

Sumber: www.pegadaian.co.id Dalam produk MULIA terbagi menjadi Mulia umum, kolektif, dan arisan dengan jangka waktu yang sama yaitu 3,6,12,18,24, dan 36. Uang muka pada umum 10%, pada kolektif 15%, dan pada arisan 10% atau 15%. Pengambilan LM dilakukan saat pelunasan. Adanya akad menggunakan akad murabahah. KESIMPULAN

8

Pada analisis perbandingan yang telah diperoleh maka dapat diambil keputusan. 1. Sistem prosedur pada pegadaian konvensional dan syariah tidak jauh berbeda. Yang berbeda hanya pada pengenaan tarif pada pembiayaan produk yang berbeda. 2. Tarif jasa simpan pegadaian syariah lebih kecil dibandingkan sewa modal pada pegadaian konvensional. 3. Pembiyaan kredit pada pegadaian syariah jauh lebih murah dibandingkan dengan yang konvensional. Karena pada dasarnya sistem keuangan yang berbasi konvensional lebih mengedepankan sistem bunga sebagai instrument provit dan expend, sedangkan pada sitem keuangan syariah instrument provit dan expend-nya berupa sistem bagi hasil. 4. Pada produk gadai syariah bersifat secara sukarela tanpa mencari keuntungan tetapi pada gadai konvensional bersifat tolong menolong tetapi juga menarik keuntungan. 5. Pada pegadaian syariah jasa simpan dihitung berdasarkan konstanta x taksiran sedangkan pada pegadaian konvensional sewa modal dihitung berdasarkan presentase x uang pinjaman (UP). 6. Jangka waktu pinjaman pada pegadaian syariah lebih lama dibandingkan dengan pegadaian konvensional. Pegadaian syariah jangka waktu pinjaman 4 bulan sedangkan pegadaian konvensional hanya 3 bulan. 7. Pada pegadaian syariah tidak menggunakan bunga pada nasabah yang memperoleh pinjaman. Sedangkan pada pegadaian konvensional mengenakan bunga (sewa modal) terhadap nasabah yang memperoleh pinjaman. DAFTAR PUSTAKA Hadiana. (2015). Analisis Peraturan dan Mekanisme Produk Kredit Pada Pegadaian Konvensional dan Syariah Tahun 2015. Vol:5 No: 1 Tahun: 2015 Ikatan Bankir Indonesia. (2013). MemahamiBisnis Bank.Modul Sertifikasi Tingkat I General Banking. Jakarta Pusat: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Khadafi, Muamar. Siregar, Saparuddin. Harmain, Hendra. Zaki, Muhammad. Nurlaila dan Dahrani (2016). Akuntansi Syariah Meletakkan Nilai-Nilai Syariah Islam dalam Ilmu Akuntansi. Medan: Penerbit Madenatera. Muljono, Djoko. (2015). Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nasution, Rahmad Soleh. (2016). Sistem Operasional Pegadaian Syariah Berdasarkan Surah Al-Baqarah 283 pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Gunung Sari Balikpapan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Nurhayati, Sri dan Wasilah. (2015). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jagakarsa, Jakarta Selatan: Penerbit Selemba Empat Sugiono (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV Suhaina, Siti(2015). Perbandingan Hukum Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional pada PT. Pegadaian Pekanbaru. JOM Fakultas Hukum Volume III Nomor 2. www.pegadaian.co.id diakses pada tanggal 31 Januari 2018 jam 17.05.

9

10

Related Documents


More Documents from "Indah"