ANALISIS MORFOSTRUKTUR, MORFOLOGI, DAN MORFOSTRATIGRAFI GUNUNG MARAPI PROVINSI SUMATER BARAT
ABSTRAK Gunung Marapi adalah salah satu gunung api aktif di sumatera yang terletak di provinsi sumatera barat. Gunung ini merupakan gunung tipe strato karena tipe letusannya eksplosif dan efusif secara bergantian dan terus-menerus. Gunung Marapi muncul akibat proses magmatisme yang ditengarai oleh proses subduksi lempeng indo-australia terhadap lempang eurasia.Analisis yang digunakan untuk mengetahui karakteristik gunung ini yaitu dengan analsis morfostruktur, morfologi, dan morfostratigrafi dengan menggunakan data citra DEM SRTM, citra Google Earth, dan peta topografi Gunung Marapi.Analisi Morfostruktur meliputi analisi kelurusana mikro,meso, makro dan analisis rekahan sayap gunung. Analisis Morfologi meliputi analisis bentuk lahan asal gunung api. Analisis Morfostratigrafi meliputi analisis satuan vulkanostratigrafi gunung api. A. PENDAHULUAN Gunung Marapi (juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi) adalah gunung berapi tipe strato yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia. Gunung ini berada pada lintang 0 22’ 47,72” o
LS dan 100o 28’ 16,71” BT. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di Sumatera,
terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Gunung ini dapat juga dilihat dari kota Bukittinggi, kota Padangpanjang dan kabupaten Tanah Datar dan memiliki ketinggian 2.891 m. Gunung Marapi sudah meletus lebih dari 50 kali sejak akhir abad 18. Gunung Marapi ini diduga terbentuk dari proses magmatisme di pulau suamtera. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka kemudian dilanjutakn dengan interpretasi peta topografi, citra google earth, dan peta geologi untuk melakukan identifikasi morfostruktur, morfologi, dan morfostratigrafi Gunung Marapi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Morfostruktur Gunung Marapi
1.1.Kelurusan Gunung Merapi : a.
Kelurusan Makro Gunung Marapi
Gambar 1. Kelurusan Makro Gunung Marapi (Sumber : Google Earth)
Pembentukan gunung api di Pulau Sumatera ditengarai sebagai akibat dari adanya titik pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Indo-Australia yang menghasilkan zona subduksi. Aktivitas di zona subduksi tersebut menghasilkan instrusi-instrusi magma di sepanjang jalur yang dinamakan busur vulkanik yang terutama berada di bagian barat pulau sumatera. Kelurusan makro Gunung Marapi ini memiliki orientasi barat laut-tenggara dengan arah tegasan utara-selatan. Tegasan utara-selatan ini akan menghasilkan sesar besar suamtera yang menjadi inisiasi dari cikal bakal pembentukan busur gunung api di barat sumatera. Kelurusan makro Gunung Marapi mulai dari barat laut ke tenggara diantaranya adalah Gunung Seulawah Agam, Gunung Sagoe, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, Gunung Sorik Marapi, Gunung Mahalintang, Gunung Talakmau, Gunung Tandikat, Gunung Talang, Gunung Kerinci, Gunung Kunyit, Gunung Hutapanjang, Gunung Pendan, Gunung Kaba, Gunung Bukit Daun, Gunung Dempo, Gunung Patah, Gunung Besar, Gunung Sekincau Belerang, Gunung Suoh, dan Gunung Hulubelu.
b. Kelurusan Meso Gunung Marapi
Gambar 2. Kelurusan Meso Gunung Marapi (Sumber : Google Earth) Aktivitas Subduksi yang terjadi di barat sumatera berupa subduksi miring mengakibatkan terbentuknya sesar besar sumatera dengan orientasi barat laut-tenggara dan membentuk rekahan-reakahan besar di sekitar sesar tersebut serta aktivitas magmatisme berupa intrusi-intrusi yang menjadi asal-usul terbentuknya gunung api. Di sekitar Gunung Marapi terlihat adanya 2 buah kelurusan yang relatif saling tegak lurus dengan orientasi barat laut-tenggara dan timur laut-barat daya. Diinterpretasikan bahwa kelurusan yang relatif barat laut-tenggara merupakan kelurusan gunung api yang dahulunya terbentuk akibat adanya rekahan yang terbentuk akibat pengaruh sesar besar sumatera, sedangkan kelurusan gunung api yang relatif timur laut-barat daya dinterpretasikan bahwa gunung tersebut terbentuk akibat adanya rekahan-rekahan akibat dari sesar besar sumatera.
c. Kelurusan Mikro Gunung Marapi
Gambar 3. Kelurusan Mikro Gunung Marapi (Sumber : Data DEM SRTM)
Gunung Marapi memiliki bentuk kerucut dengan tipe strato. Gunung api strato merupakan gunung api yang terbentuk karena letusan Ekstrusi (Erupsi) Ekslposif dan Ekstrusi (Erupsi) Efusif secara terus-menerus dan saling bergantian. Berdasarkan kelurusan mikro diinterpretasikan bahwa kelurusan yang dominan pada tubuh gunung api berupa kelurusan radial sebagai akibat dari tekanan dari bawah permuakaan bumi yang menekan ke atas sehingga membentuk gunung api dan ada beberapa kelurusan yang merupakan kelurusan sesar besar sumatera dengan orientasi barat laut- tenggara yang berada di bagian barat daya Gunung Marapi.
1.2.Jenis Rekahan
Gambar 4. Rekahan Gunung Marapi (Sumber : Data DEM SRTM) a. Rekahan Radial Berdasarkan penarikan kelurusan pada tubuh gunung api terlihat bahwa tubuh gunung api didominasi oleh rekahan radial dengan kemapakan morfologi berupa lembah di lereng gunung api. hasil injeksi magma berbentuk siil yang menerobos tubuh gunungapi dan berakhir dengan pembentukan rekahan.
1.3.Posisi dan Jenis Pusat Erupsi
Gambar 5. Pusat Erupsi Gunung Marapi Berdasarkan lokasi pusat kegiatan, Rittmann (1962) membuat klasifikasi letusan gununapi, yaitu : a. Letusan Pusat (Terminal Eruption) Dengan menggunakan citra google earth di atas maka kita mengetahui bahwa posisi pusat erupsi berada pada lubang kepundan gunungapi. 2. Analisis Morfologi Gunung Marapi
Gambar 6. Peta Geomorfologi Gunung Marapi 1. Kepundan Gunung Api (V!) : Merupakan lubang atau kawah tempat keluarnya lava dari perut bumi. Terdapat 2 kepundan pada gunung ini. Kepundan pada Gunung Marapi ini dikelilingi oleh padang tuff lapilli
2. Padang Abu Tuff Lapilli (V2) :
daerah tempat pengendapan material erupsi
gunungapi. Bentuk lahan ini tersebar pada sekitar kerucut Gunung Marapi. 3. Kerucut Gunung api (V3) : bagian tubuh gunungapi paling atas yang langsung mendapat material dari kawah saat terjadi erupsi. Gerakan material pada kerucut gunungapi adalah gerakan gravitatif. Material endapannya berupa material erupsi yg masih sangat kasar hingga kasar. 4. Lereng Gunung Api (V4) : Lereng terbentuk dari hasil endapan material erupsi secara bertahap. Proses material berupa pengangkutan bahan material secara gravitatid dan oleh tenaga air 5. Kaki Gunung Api (V5) : Dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai. Didominasi oleh pengendapan material gunungapi melalui lembah-lembah sungai: lumpur, endapan lava, dan material piroklastik 6. Dataran Antar Gunung Api (V6) : dataran yang terletek diantara dua atau lebih gunungapi 7. Padang Lava (V7) : wilayah endapan lava hasil dari aktivitas erupsi gunungapi dan biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi, akan tetapi di Gunung Marapi ini Padang Lava berada pada kerucut gunung api dan dekat dengan kepundan. 8. Baranko (V8) : bentuklahan hasil depresi pada puncak vulkanik berupa Merupakan jurang2 dalam di lereng gunungapi.Terbentuk karena proses pengikisan yang lebih intensif dibandingkan. Baranko ini tersebar di utara, barat dan timur Gunung Marapi.
3. Analisis Morfostratigrafi Gunung Marapi
Gambar 7. Peta Geomorfologi Gunung Marapi
Pada suatu hari hiduplah seorang pak tani dengan kancilnya
Morfostratigrafi yang terdapat pada kompleks Gunung Marapi, yaitu :
1. Morfonit lava 1, lava 2, lava 3, lava 4, dan lava lima tersebar pada lereng bagian timur, timur laut, utara, barat laut, dan barat Gunung Marapi. Morfonit ini dicirikan dengan adanya punggungan yang curam. 2. Morfonir Lahar 1 terdapat pada lembah-lembah dalam yang dikelilingi oleh tebing yang curam di lereng Gunung Marapi bagian timur, utara, dan barat. 3. Morfonit Piroklastik tersebar luas di seluruh tubuh gunung api, akan tetapi lebih dominan pada bagian selatan. Morfonit ini dicirikan dicirikan dengan morfologi yang relatif lebih landai. 4. Morfoset Tanah Datar terdiri atas morfonit lava 1, lava 2, lava 3, lahar 1, dan piroklastik yang tersebar pada bagian timur Gunung Marapi 5. Morfoset Agam terdiri dari morfonit lava 4, lava 5, dan piroklkastik pada bagian barat Gunung Marapi. 6. Morfotem Marapi terdiri dari morfoset agam dan morfoset tanah datar.
D. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka didaptkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisis morfostruktur menunjukkan adanya kelurusan makro dengan orientasi realtif barat laut-tenggara sepanjang bagian barat pulau sumatera, kelurusan meso dengan orientasi barat laut-tenggara dan barat daya-timur laut, dan kelurusan mikro dengan pola sebaran radial yang mengelilingi tubuh Gunung Marapi dan ada yang lurus memanjang dengan orientasi barat laut-tenggara pada bagian barat daya Gunung Marapi. Rekahan sayap yang terdapat pada Gunung Marapi hanya berupa rekahan radial yang mengelilingi tubuh gunung api. Pusat erupsi Gunung Marapi terdapat pada lubang kepundan/pusat (Terminal Eruption). 2. Analisis morfologi menunjukkan bahwa Gunung Marapi tersusun oleh bentuk lahan kepundan, padang lava, padang abu tuff lapilli, kerucut gunung api, baranko, lereng gunung api, kaki gunung api, dan daratan antar gunung api.
3. Analisi morfostratigrafi didapatkan bahwa pada tubuh Gunung Marapi terdapat beberapa satuan morfonit yaitu morfonit lava 1, lava 2, lava 3, lava 4, lava 5, lahar, dan piroklastik. Morfoset berupa morfoset Agam dan morfoset Tanah Datar. Morfotem berupa morfotem Gunung Marapi.
UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada para Dosen Pengampu Mata Kuliah Vulkanologi yaitu Pak Eko Teguh Paripurno, Pak Dwi Fitri, Pak Arif, dan Bu Intan yang telah memberikan kuliah vulkanologi dan senantiasa bersabar untuk mengajarkan kepda kami para mahasiswa dalam memahami materi kuliah vulkanologi.
DAFTAR PUSTAKA Paripurno, Eko Teguh. 2018. Materi Kuliah (Power Point) tentang Morfologi, Morfostruktur, dan Morfostratigrafi Gunung Api. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. 2013. Data Dasar Gunung Marapi. Kementrian ESDM : Badan Geologi
0