Analisis Lq 17 Sektor Di Kepulauan Riau Tahun 2014.docx

  • Uploaded by: Vicky Faldi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Lq 17 Sektor Di Kepulauan Riau Tahun 2014.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 704
  • Pages: 4
ANALISIS LQ 17 SEKTOR DI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2014-2018

Dari tabel perhitungan di Microsoft excel, diketahu bahwa pada tahun 2014 hanya terdapat 5 sektor dari tujuh belas sektor yang memiliki basis/unggulan (LQ>1) yiatu pada sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang, konstruksi, dan penyediaan akomodasi dan makan. Kemudian, pada tahun 2015 hanya terdapat tiga sektor yang unggulan yaitu pertambangan dan penggalian, industry pengolahan, dan konstruksi. Selanjutnya, pada tahun 2016 hingga 2018 sektor pertambangan dan penggalian, industry pengolahan, dan konstruksi tetap menjadi sektor yang memiliki basis/unggulan di Kepulauan Riau. Secara umum, perekonomian Provinsi Kepulauan Riau ditopang oleh lapangan usaha Industri Pengolahan dengan kota Batam sebagai pusatnya.  Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Sebagian besar wilayah kepulauan Riau didominasi oleh perairan laut, untuk potensi di subsector pertanian daratan tidak begitu banyak menyumbang dikarenakan hal ini dikarenakan lahan di Kepulauan Riau tergolong lahan yang kurang subur dengan mengandalkan perairan dari air hujan. Keadaan tanah di Provinsi Kepulauan Riau tersebut menjadi factor penyebab produksi tanam pangan yang rendah sehingga provinsi ini belum mampu memenuhi kebutuhan pangan domestic. Potensi subsector perikanan di Kep.Riau sangat besar, hal ini tidak mengherankan karena sebagian besar wilayah kepulauan Riau berupa lautan. Secara umum, produksi tanaman dan sayuran tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan 2014

dan naik kembali di tahun 2016 tetapi tahun 2017-2018 LQ mengalami penurunan.  Pendidikan Jika kita lihat dari tabel perhitungan LQ tahun 2017 lah yang paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kualitas penduduk kepulauan Riau yang didorong oleh semakin bertambahnya akses penduduk terhadap pendiidkan yang dapat diukur dengan Angka Partsipasi Sekolah (APS). Namun dalam sektor pendidikan LQ belum bisa menembus angka >1 ini mungkin terkait dengan indicator lama sekolah dan harapan lama sekolah.  Kesehatan Penduduk provinsi Kepulauan Riau lebih memilih bidan sebagai penolong kelahiran terakhir, kemudian diikuti oleh dokter, dukun bersalin dan treakhir tenaga medis lain. persentase penolong kelahiran terakhir oleh dokter semakin mengalami peningkatan di tiap tahunnya. hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pengetahuan terkait pentingnya kesehatan semakin meningkat. Di Tahun 2017 LQ sektor kesehatan merupakan yang paling besar di antara 2014-2018. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya jumlah tenaga medis dan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas.

 Listrik dan Air Pada tahun 2014 pengadaan listrik dan air memiliki LQ yang paling besar. Jumlah pelanggan pada PT.PLN kota Batam tahun 2014 sebanyak 268.775

pelanggan atau naik 6,77% dari tahun 2013. Kemudian produksi air bersih di Kepulauan Riau dipenuhi oleh Perusahaan Air Minum Tirta Kepri di Tanjung Pinang dan Adhya Tirta Batam di Batam. Kapasitas produksi air yang disalurkan oleh Tirta Kepri di Tanjung Pinang pada tahun 2014 mengalami penurunan, namun demikian jumlah pelanggan yang menggunakan air dari perusahaan tersebut mengalami peningkatan secara signfikan. Kemudian, di tahun 2015-2018 mengalami penurunan atau LQ<1, Disebabkan jumlah pelanggan dan kapasitas produksi air serta listrik mengalami penurunan.  Perdagangan Berdasarkan komoditas utama, ada lima kelompok komoditas dengan nilai ekspor tersebesar di Kepulauan Riau. Yaitu bahan bakar mineral, mesin/peralatan listrik, mesin/pesawat mekanik, benda-benda dari besi/baja dan minyak, dan lemak hewan/nabati. Di Tahun 2016, memiliki LQ yang paling besar diantara tahun 2014-2018, hal ini disebabkan neraca perdagangan provinsi Kepulauan Riau mengalami kenaikan surplus. Meningkatnya surplus perdagangan ini akan memberi dampak yang positif bagi pendapatan daerah di Kepulauan Riau. Singapura selain menjadi pangsa Ekspor terbesar juga menjadi pangsa impor terbesar di Kepulauan Riau. Nilai impor dari Negara Singapur sebesar 4,712 juta US$ atau mencapai 43,32% dari keseluruhan nilai impor di Kepuluan Riau.  Konstruksi Selain sektor industri pengolahan, sektor konstruksi menjadi sektor unggulan di Kepulauan Riau. Nilai konstruksi bangunan sipil di tahun 2014 mengalami peningkatan. Jika kita lihat di tahun 2014 memiliki LQ yang paling besar di antara tahun 2014-2018. Hal ini disebabkan oleh meningkatkan jumlah perusahaan konstruksi

sekala besar meningkat

sebanyak 1 perusahaan di tahun 2014. Pada tahun 2014, jumlah tenaga ahli di sektor konstruksi di Kepulauan Riau seluruhnya berjumlah 320 orang. Untuk tenaga ahli pemula tidak ada, tenaga ahli muda berjumlah 255 orang, tenaga ahli madya berjumlah 91 orang dan tenaga ahli utama berjumlah 4 orang. Penurunan LQ di sektor konstruksi ini disebabkan oleh menurunnya jumlah perusahaan konstruksi baik dari skala kecil,menengah maupun skala besar.

Sumber : Statistik Daerah Kepulauan Riau 2015 oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau . No katalog BPS : 110100221

Related Documents


More Documents from "nhur intan suraya"