Pasar Persaingan Sempurna

  • Uploaded by: Vicky Faldi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pasar Persaingan Sempurna as PDF for free.

More details

  • Words: 2,967
  • Pages: 63
Pasar Persaingan Sempurna 29-10-2018

1

Market Structures • Struktur Pasar adalah: Penggolongan pasar berdasarkan Strukturnya, yaitu berdasarkan: • jumlah perusahaan/penjual dan Pembeli • kebebasan masuk ke industri • sifat produknya, homogen atau berbeda atau keduanya? • Market Powernya (kemiringan kurva permintaan), yaitu, derajat pengendalian harga oleh perusahaan.

Alternative Market Structures • Terdapat empat bentuk pasar (output) • Persaingan Sempurna (Perfect Competition) • Persaingan monopolistik (Monopolistic Competition) • Oligopoli (Oligopoly) • Monopoli (Monopoly)

Perfect Competition

4

Perfect Competition Sebuah industri persaingan sempurna adalah salah satu bentuk yang memenuhi asumsi sebagai berikut: • Terdapat sejumlah besar perusahaan, masing-masing memproduksi produk yang homogen . • Tidak ada hambatan masuk Industri • Setiap perusahaan adalah price taker, tindakannya tidak berpengaruh terhadap harga pasar • Setiap perusahaan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan • transaksi tanpa biaya, penjual dan pembeli jumlahnya sangat banyak, sehingga tidak ada biaya transaksi • Informasi yang sempurna (semua pelaku pasar mengetahui harga yang berlaku) 5

Timing of the Supply Response • Dalam analisis harga yang kompetitif, jangka waktu penting untuk diperhatikan.

• Jangka waktu sangat pendek (very short run) • Tidak ada respon suplai, wlp harga berubah (kuantitas yang ditawarkan adalah tetap)

• Jangka Pendek (short run) • perusahaan yang telah ada dapat mengubah kuantitas yang disuplai jika harga berubah, dan pada kondisi ini mulai dapat menarik perusahaan baru untuk masuk dalam industri.

• Jangka panjang (Long run) • akan menarik perusahaan baru untuk memasuki industri. Karena disamping melihat keuntungan yang diperoleh, juga permintaan konsumen yang terus meningkat. 6

Pricing in the Very Short Run • Dalam jangka sangat pendek (atau periode pasar), tidak ada respons penawaran terhadap perubahan kondisi pasar (kondisi D dan S) – harga hanya sebagai alat untuk mendapatkan jatah, dan – harga akan menyesuaikan untuk keseimbangan pasar (tergantung kekuatan D-S)

• kurva penawaran adalah garis vertikal

7

Pricing in the Very Short Run

Price S

When quantity is fixed in the very short run, price will rise from P1 to P2 when the demand rises from D to D’

P2

P1 D’ D

Q*

Quantity 8

Short-Run Price Determination • Jumlah perusahaan dalam suatu industri adalah tetap. • Perusahaan-perusahaan ini mampu menyesuaikan kuantitas yang mereka produksi, dan mereka dapat melakukan hal tsb dengan mengubah tingkat input variabel yang mereka gunakan untuk meningkatkan produksi. 9

Short-Run Market Supply • Jumlah seluruh output yang ditawarkan untuk pasar dalam jangka pendek, adalah jumlah kuantitas yang disediakan oleh setiap perusahaan. – jumlah yang disediakan oleh setiap perusahaan tergantung pada tingkat harga yang berlaku • Kurva penawaran pasar untuk jangka pendek akan miring ke atas (slope positip) karena kurva penawaran jangka pendek masing-masing perusahaan memiliki kemiringan positip 10

Short-Run Market Supply Curve To derive the market supply curve, we sum the quantities supplied at every price P

Firm A’s supply curve

P

sB

sA

P Firm B’s supply curve

Market supply curve

S

P1

q1A

quantity

q1B

quantity

Q1

Quantity

q1A + q1B = Q1 11

A Short-Run Supply Function • Misalkan ada 100 perusahaan yang identik, masing-masing dengan kurva penawaran jangka pendek berikut ; qi = 10P/3, dimana (i = 1,2,…,100) 100

100

10 P 1000 P Qs   qi    3 3 i 1 i 1

Slope lebih besar

• Hal ini berarti bahwa, fungsi penawaran pasar adalah Qs = 1000P/3 12

8-13

Penentuan : Harga, Produk, dan Keuntungan pada PPS

13

8-14

Setting Price $

$

S

Pe

Df

D QM Market

Firm

Qf 14

8-15

Profit-Maximizing Output Decision • MR = MC. • Since, MR = P, • Set P = MC to maximize profits.

15

Graphically: Representative Firm’s Output Decision (Supernormal Profit) Profit = (Pe - ATC)  Qf*

MC

$

ATC AVC Pe = Df = MR

Pe ATC

Qf*

Qf

16

8-16

A Numerical Example

8-17

• Given – P=$10 – C(Q) = 5 + Q2

• Optimal Price? – P=$10

• Optimal Output? – MR = P = $10 and MC = 2Q – 10 = 2Q – Q = 5 units

• Maximum Profits? – PQ - C(Q) = (10)(5) - (5 + 25) = $20

17

Graphically: Representative Firm’s Output8-18 Decision (Loss) Profit = (Pe - ATC)  Qf* < 0 $

ATC

MC

AVC ATC Pe

Loss

Pe = Df = MR

Qf*

Qf

18

A Numerical Example

8-19

• Given – P=$10 – C(Q) = 40 + Q2

• Optimal Price? – P=$10

• Optimal Output? – MR = P = $10 and MC = 2Q – 10 = 2Q – Q = 5 units

• Maximum Profits? --- LOSS – PQ - C(Q) = (10)(5) – (40 + 25) = $15

19

Shutdown Decision Rule

8-20

• Sebuah perusahaan yang memaksimalkan laba akan terus beroperasi (mempertahankan kerugian jangka pendek) apabila kerugian operasinya masih di bawah biaya tetapnya. Operasi mengakibatkan kerugian lebih kecil daripada berhenti. • Keputusan: – Sebuah perusahaan harus menutupnya apabila P P>AVC, tetap beroperasi.

The Firm’s Output Decision Keputusan Shutdown Sementara Jika perusahaan mengalami kerugian ekonomi, maka ia harus memutuskan apakah keluar dari indutri atau tetap berada dalam industri. Jika perusahaan memutuskan untuk tetap berada dalam industri, perusahaan harus memutuskan apakah akan menghasilkan sesuatu atau menutupnya prsh sementara. Keputusan akan menjadi salah satu yang meminimalkan kerugian perusahaan.

The Firm’s Output Decision Kerugian perusahaan sama dengan biaya tetap total (TFC) plus total biaya variabel (TVC) dikurangi total pendapatan (TR) atau Kerugian ekonomi = TFC + TVC - TR = TFC + (AVC - P) × Q Jika Q=0, (karena P=AVC), berarti perusahaan ditutup, dan perusahaan masih harus membayar TFC-nya. Dengan demikian, perusahaan mengalami kerugian ekonomi sebesar TFC. Kerugian ekonomi ini adalah yang terbesar yang harus ditanggung perusahaan.

The Firm’s Output Decision Dari gambar menunjukkan titik shutdown. Minimum AVC adalah $ 17 per sweater. Jika harganya $ 17, hasil maksimalisasi laba adalah pd output 7 sweater sehari. Berarti perusahaan mengalami kerugian sama dengan kotak yang di arsir merah, yaitu sebesar TFC.

Firm’s Short-Run Supply Curve: MC Above Min AVC

8-24

Kurva SSR perusahaan S =MC

ATC

MC

$

AVC

P min AVC

Qf*

Qf

24

The Firm’s Output Decision and Supply Curve SupplyThe Firm’s Curve

Kurva penawaran perusahaan yang bersaing sempurna menunjukkan bagaimana output profit-maximizing perusahaan bervariasi karena harga pasar yg bervariasi, hal-hal lain tetap sama. Karena perusahaan menghasilkan output di mana biaya marjinal sama dengan pendapatan marjinal (MC=MR), dan karena pendapatan marjinal sama dengan harga (MR=P), maka kurva penawaran perusahaan sama dengan kurva biaya marjinalnya. S=MC Tetapi pada harga di bawah titik shutdown, perusahaan tidak menghasilkan apa-apa. Jadi kurva S itu dimulai dari titik AVCmin <=AVC, bukan di bawah AVCmin (< AVCmin), karena perusahaan sdh tidak berproduksi (tutup).

The Firm’s Decision Gambar , menunjukkan bagaimana kurva penawaran perusahaan dibangun, yakni dimulai dari harga sama dengan AVC minimum, $ 17 (pada titik shutdown, T)., dimana Q=7.

The Firm’s Decisions *Jika harganya $ 25, perusahaan memproduksi 9 sweater sehari, kuantitas di mana P = MC. *Jika harganya $ 31, perusahaan memproduksi 10 sweater sehari, kuantitas di mana P = MC. *Kurva biru pada bagian (b) merupakan kurva penawaran jangka

The Firm’s Decisions Jika pada harga yang sama dengan AVC minimum (P=AVCmin), atau harga shutdown, yakni $17, yg terjadi adalah beberapa perusahaan akan tetap berproduksi pd titik shutdown (slope kurva S adalah +), tapi sebagian lainnya tidak berproduksi atau Q =0 (nol). Sehingga kurva penawaran pasar sangat elastis (Slove kurva S adalah horisontal)

Long Run Adjustments?

8-29

• Jika perusahaan adalah price taker, misalnya ada hambatan masuk, maka keuntungan akan bertahan dalam jangka pendek. • Jika industri ini sangat kompetitif, dan karena ada kebebasan perusahaan baru untuk masuk industri, terutama dari pemodal besar. Maka dalam jangka panjang laba cenderung ke normal profit.

Effect of Entry on Price?

$

$

S Entry

8-30

S*

Pe Pe*

Df Df* D QM Market

Firm

Qf 30

Effect of Entry on the Firm’s Output and Profits? MC

$

AC

Pe

Df

P

Df*

e*

QL

Qf*

Q 31

8-31

Laba Perusahaan dalam Jangka Panjang=0 • Keuntungan jangka pendek menyebabkan masuknya perusahaan sejenis. • Akibatnya meningkatkan kuantitas pasokan pasar, sehingga mendorong harga pasar lebih rendah. • Permintaan untuk produk perusahaan individu bergeser ke bawah. • Perusahaan mengurangi output untuk memaksimalkan keuntungan. • Keuntungan jangka panjang adalah nol.

Long-Run Analysis • Laba-maksimisasi untuk perusahaan Price-taker adalah harga sama dengan biaya marginal jangka panjang (P=LMC) • Dalam jangka panjang perusahaan juga dapat masuk dan keluar industri • persaingan sempurna mengasumsikan bahwa tidak ada biaya khusus masuk atau keluar industri

33

Long-Run Analysis • Apa yang terjadi dalam analysis PPS jangka panjang ? • Perusahaan baru akan masuk ke industri, jika keuntungan ekonominya lebih besar dari nol (Π>0) • Masuknya perusahaan akan menyebabkan kurva penawaran industri jangka pendek akan bergeser ke kanan • Harga pasar dan keuntungan akan turun. • Proses ini akan berlanjut sampai laba ekonomi menjadi nol 34

Long-Run Analysis • Perusahaan yang akan keluar dari industri adalah perusahaan yang memperoleh keuntungan ekonomi negatif (Π< 0)--rugi • Keluarnya sebagian perusahaan akan menyebabkan kurva penawaran industri jangka pendek bergeser kembali ke kiri, dan harga pasar akan naik, serta kerugian akan turun, • Proses ini akan berlanjut sampai keuntungan ekonomi nol. 35

Long-Run Competitive Equilibrium • Dalam Industri persaingan sempurna akan berada dalam ekuilibrium jangka panjang, apabila tidak ada lagi dorongan perusahaan baru untuk memasuki atau meninggalkan industri (berarti dalam kondisi normal profit) • Hal ini akan terjadi ketika jumlah perusahaan adalah sedemikian rupa sehingga P = LMC = LAC dan setiap perusahaan beroperasi pada AC minimum 36

Long-Run Competitive Equilibrium • Kondisi ekuilibrium jangka panjang, dimana semua perusahaan dalam suatu industri diasumsikan mempunyai kurva biaya yang identik, tidak ada lagi perusahaan yang mampu mengontrol sumber daya atau teknologi, sehingga • Ekuilibrium jangka panjang mensyaratkan bahwa setiap perusahaan akan memperoleh keuntungan ekonomi = nol 37

Long-Run Competitive Equilibrium Gambar, menunjukkan alokasi sumber daya yang efisien dalam pasar persaingan sempurna. Pada harga pasar P *, masing-masing perusahaan memproduksi kuantitas q * pada biaya total rata-rata jangka panjang terendah.

Competition and Efficiency Equilibrium and Efficiency Dalam keseimbangan kompetitif, sumber daya digunakan secara efisien — kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang disediakan, sehingga manfaat sosial marjinal sama dengan biaya sosial marjinal. Keuntungan dari perdagangan untuk konsumen diukur dengan surplus konsumen. Keuntungan dari perdagangan untuk produsen diukur dengan surplus produsen. Total keuntungan dari perdagangan adalah total surplus yang sama. Dalam total surplus ekuilibrium jangka panjang adalah dimaksimalkan.

Competition and Efficiency

Dinamika keseimbangan Jangka Panjang

Constant-Cost Case • Asumsi bahwa : • masuknya perusahaan baru dalam industri tidak berpengaruh pada biaya input • Berapapun banyak jumlah perusahaan yang memasuki atau meninggalkan industri, maka kurva biaya perusahaan akan tetap tidak berubah • Hal ini disebut sebagai industri dg biaya konstan. 41

Dinamika Keseimbangan Jangka Panjang

Increasing-Cost Industry • Asumsi : • Jika masuknya perusahaan baru ke dalam industri, menyebabkan biaya ratarata semua perusahaan akan meningkat, dan input yang menjadi langka juga akan menaikkan harga input, maka • Hal ini disebut sebagai industri dg biaya yang meningkat (increasing cost). 42

Dinamika Keseimbangan Jangka Panjang

Decreasing-Cost Industry • Asumsi : • Jika masuknya perusahaan baru ke dalam industri, menyebabkan biaya rata-rata semua perusahaan akan menurun, karena harga input yang rendah (misalnya karena pembelian input dalam jumlah besar, dan faktor-faktor lain), sehingga menggeser kurva AC ke bawah dan kurva S beregeser ke kanan dengan cukup besar.

• maka hal ini disebut sebagai industri dg biaya yang menurun (decreasing cost). 43

Shape of the Long-Run Supply Curve • Kondisi zero-profit adalah faktor yang menentukan bentuk kurva penawaran jangka panjang – jika biaya rata-rata konstan, dalam jangka panjang kurva suplai akan horisontal – jika biaya rata-rata meningkat karena perusahaan baru masuk, maka dalam jangka panjang kurva suplai miring ke atas – jika biaya rata-rata menurun karena perusahaan baru masuk, dalam jangka panjang, maka kurva suplai akan miring negatif 44

Kurva SLR pada kasus constan cost

45

Kurva SLR pada kasus increasing cost

46

Kurva SLR pada kasus decreasing cost

47

CHOOSING OUTPUT IN THE LONG RUN Long-Run Profit Maximization Perusahaan memaksimumkan laba dengan memilih output pada saat P= LMC, sehingga Laba perusahaan meningkat dari ABCD ke EFGD dengan meningkatkan output dalam jangka panjang. Akan tetapi mengundang prsh baru masuk industri, sehingga suplai meningkat, akibatnya harga output menurun, dan penurunan tsb akan berlanjut sampai normal profit

Normal Profit

Firm 48

Long-Run Competitive Equilibrium CHOOSING OUTPUT IN THE LONG RUN Awalnya ekuilibrium jangka panjang pd harga produk $ 40 per unit, dan Q1 pada (b) yakni pada perpotongan kurva D dan S1.Pada (a) dpt dilihat bahwa perusahaan-perusahaan memperoleh keuntungan positif. Shg Laba positif tsb mendorong masuknya perusahaan baru dan menyebabkan pergeseran kurva penawaran ke kanan dari S1 ke S2, seperti yang ditunjukkan pada gambar (b) Harga output turun, dari $40 menjadi $30. Dalam jangka panjang harga menjadi sama dg biaya rata-rata per unit mencapai minimal $ 30 pada kuantitas q2. Ekuilibrium jangka panjang terjadi pada harga $ 30, lihat gb (a), di mana setiap perusahaan memperoleh laba nol dan tidak ada lagi insentif untuk masuk atau keluar dari industri.

Entry and Exit

Market 49

Long-Run Elasticity of Supply • Elastisitas penawaran jangka panjang (eLS, P) adalah Rasio % perubahan dalam output industri jangka panjang terhadap % perubahan harga output eLS,P

% change in Q QLS P    % change in P P QLS

• eLS,P koefisiennya bisa bertanda positif atau negatif, tergantung, apakah industri bersifat increasing atau decreasing costs ( biaya meningkat atau menurunan) 50

Important Points to Note: • Dalam jangka pendek, harga ekuilibrium terjadi pada perpotongan antara permintaan konsumen yang bersedia membayar dan perusahaan yang bersedia untuk memproduksi (seperti yang tercermin pada kurva penawaran jangka pendek) • harga ini diperlakukan sebagai harga tetap yang dihasilkan dari proses pengambilan keputusan baik oleh konsumen maupun oleh pemasok. 51

Important Points to Note: • Kurva Marginal Cost adalah merupakan kurva Penawaran jangka pendek (MC = SSR), yang menunjukkan harga terendah pada biaya ratarata variabel minimum. • Perusahaan dapat memperoleh keuntungan positif dalam jangka pendek, karena dapat menutupi biaya tetap, dan perusahaan akan memilih output, selama pendapatan marginal masih melebihi biaya rata-rata variabel MR>AVC 52

Important Points to Note: • Dalam jangka panjang, jumlah perusahaan adalah variabel dalam merespon peluang keuntungan • asumsi bebas masuk dan keluar, menyiratkan bahwa, perusahaan dalam industri yang kompetitif, akan mendapatkan keuntungan ekonomi nol, dalam jangka panjang (P=AC) • karena perusahaan juga mencari keuntungan maksimal, kesamaan P = LAC = LMC menyiratkan bahwa, perusahaan akan beroperasi pada AC minimum jangka panjang. 53

Important Points to Note: • Bentuk kurva penawaran jangka panjang tergantung pada bagaimana masuk dan keluar perusahaan dalam mempengaruhi biaya input. • Dalam kasus constan cost, harga input tidak berubah dan kurva penawaran jangka panjang adalah horisontal • Dalam kasus increasing cost, masuknya perusahaan menyebabkan harga input naik, sehingga biaya input meningkatkan, dan kurva penawaran jangka panjang akan memiliki kemiringan positif • Dalam kasus decreasing cost, masuknya perusahaan akan mengurangi biaya input, dan kurva penawaran jangka panjang akan memiliki kemiringan negatif 54

Profit Maximization and Input Demand

Jumlah output perusahaan ditentukan oleh jumlah input yang digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara input dan output diringkas oleh fungsi produksi. Keuntungan ekonomi suatu perusahaan juga dapat dinyatakan sebagai fungsi dari input:  = TR - TC (K,L) = Pq – TC(q) = Pf(K,L) – (vK + wL)

Profit Maximization and Input Demand

• The first-order conditions for a maximum are /K = P[f/K] – v = 0 /L = P[f/L] – w = 0

• Sebuah perusahaan yang memaksimalkan laba harus membayar biaya input hingga titik di mana kontribusinya terhadap pendapatan marjinal (P*MP=MRx) sama dengan biaya marjinal (MCx) untuk menyewa input per unit tsb. Atau dpt ditulis:

Profit Maximization and Input Demand

• Untuk memastikan maksimum benar, kondisi orde kedua mengharuskan: KK < 0 LL < 0 KK LL - KL2 > 0 Modal dan tenaga kerja harus menunjukkan kecukupan untuk mengurangi produktivitas marjinal, sehingga biaya marjinal meningkat sebagai konsekuensi dari peningkatan output.

SOAL-SOAL 1. Jika C=100+Q2, harga jual per unit $60, a. Hitung berapa output harus dijual agar keuntungan max, b. Berapa keuntungan tersebut. 2. . Jika terdapat 1000 perusahaan identik yang menghasilkan barang X, dengan kurva biaya total masingmasing perusahaan : TC = Q2+wQ Pertanyaan : a. Jika w=10 ribu/jam, tunjukkan fungsi penawaran jangka pendek perusahaan. b. Tunjukkan bentuk fungsi penawaran Industri c. Jika perusahaan ingin memaksimumkan keuntungannya. Hitung jumlah barang Q yang diproduksi pada harga jual 20 ribu/unit, dan hitung berapa % peningkatan produksi Q jika harga jual naik menjadi 3058

Terima Kasih Mohon maaf atas kekurangan

59

SOAL TUGAS

60

3. Jika fungsi biaya total jangka pendek TC = 1/3Q3+10Q2+100Q+48 a. Tunjukkan fungsi penawaran jangka pendek, dalam bentuk Q=f(P) b. Hitung berapa Q, pada harga 423, dan 625 c. Hitung laba pada masing-masing harga tsb. 4. Fungsi biaya rata-rata jangka panjang AC=0.01Q –1+100Q-1 a. Jika pasar berada pada keseimbangan jangka panjang, hitung berapa Q, AC, dan MC. b. Apa yang harus dilakukan, jika output (Q) yang dijual dinaikkan dari kondisi Q pada point a, P tetap. Jelaskan . c. Apabila harga di pasar adalah P=3, asumsi jangka waktu sangat pendek, berapa keuntungan diperoleh. 61

Penentuan Harga dan Output Optimal pada PPS Jangka Panjang

8-62

5. Terdapat 100 perusahaan sejenis, harga jual per unit barang Q (harga penataan rambut per orang oleh salon ) P = $20, dan TC = 5625 + 5Q + 0.01Q2. a. Tentukan P dan Q perusahaan agar diperoleh laba maksimum, misal per bulan. b. Tentukan total output Industri per bulan

Profit Max di Psr INPUT 6. Fungsi Produksi: Q = 100 + 6L2 – 1/3 L3 Harga jual output = Rp. 2200 per unit Harga Input TK = Rp 250 per jam kerja. Jika Pasar yang dihadapi baik psr output maupun psr input yang dihadapi adalah PPS Pertanyaan: a. Hitung berapa input L yang digunakan dalam proses produksi agar laba maksimum b. Berapa Unit output (Q) yg harus dijual agar laba maximum. c. Hitung Rata-Rata produksi d. Hitung berapa Laba yang diperoleh

Related Documents


More Documents from "Komang Dinda Safitri"