Analisa Risiko dan Proses Penilaian Risiko Pada Aktivitas Maritim Pada tugas kali ini bertemakan analisa risiko pada aktifitas maritim. Pertama-tama kita harus mengetahui apa itu risiko? Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap tujuan (AS/NZS 4360 : 2004). Berkenaan dengan tugas ini saya mengambil sebuah aktivitas maritim yaitu penyebrangan di daerah malengkeri yang menghubungkan dengan Desa Taeng, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. 1. Definisi Masalah
Seperti yang dilihat pada gambar diatas ini merupakan aktifitas yang ada pada daerah malengkeri. Perahu yang ada pada gambar digunakan sebagai alat transportasi penyebrangan sungai Jeneberang yang memisahkan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa.
Perahu yang digunakan beralaskan papan, tidak memiliki pengaman pada kanan dan kirinya dan mesin yang digunkan adalah mesin motor. Bila dilihat pula perahu ini memiliki dua lambung dan beratapan terpal. Keadaan saat perahu itu berlayar cukup tenang dan tidak menegangkan. Perahu ini dapat mengangkut 22 motor beserta pengendaranya dalam satu kali angkut. Waktu pelayaran tidak sampai lima menit. Kedalaman sungai kurang lebih 22
meter dengan panjang tidak lebih dari 25 meter. Tarif yang diberlakukan hanya Rp 2.000,00. Yang menjadi kru pada perahu itu hanya dua orang, satu yang menjaga di haluan dan yang lain di buritan. Terkadang, yang menjadi kru bukanlah orang dewasa yang dapat mengawasi penumpangnya melainkan anak remaja yang dapat dilihat dari umurnya masih berkisaran 16 tahunan.
2. Analisis dan Penilaian Risiko Risiko yang mungkin terjadi: a. Kebocoran pada lambung sehingga dapat menenggelamkan perahu. b. Propeller tidak dapat berfungsi akibat tanaman laut yang menyangkut. c. Jatuhnya penumpang karena tidak ada pengaman pada perahu. Penilaian risiko Probabilitas - Sangat sering :9 - Sering :7 - kurang :5 - 1 tahun sekali :3 - Hamper tidak pernah :1 Konsekuensi - Meninggal : 10 - Luka parah :8 - Luka ringan :7 - Rugi : 6 (Pada kasus ini kerugian motor) Ekspos - Sangat sering :7 - Sering :5 - kurang :3 a. Kebocoran pada lambung sehingga dapat menenggelamkan perahu NO. 1
2
3
FAKTOR
KLASIFIKASI Sangat sering Sering PROBABILITAS 1 tahun sekali Hampir tidak pernah Meninggal Luka Parah KONSEKUENSI Luka Ringan Rugi Sangat sering EKSPOS Sering Kurang TOTAL
RATING 7
10 7
5 29
b. Propeller tidak dapat berfungsi akibat tanaman laut yang menyangkut NO. 1
2
3
FAKTOR
KLASIFIKASI Sangat sering Sering PROBABILITAS 1 tahun sekali Hampir tidak pernah Meninggal Luka Parah KONSEKUENSI Luka Ringan Rugi Sangat sering EKSPOS Sering Kurang TOTAL
RATING
1
7 6
3 17
c. Jatuhnya penumpang karena tidak ada pengaman pada perahu. NO. 1
2
3
FAKTOR
KLASIFIKASI Sangat sering Sering PROBABILITAS 1 tahun sekali Hampir tidak pernah Meninggal Luka Parah KONSEKUENSI Luka Ringan Rugi Sangat sering EKSPOS Sering Kurang TOTAL
RATING
1
8 6
3 18
3. Tindakan yang diberikan Dari hasil penilaian risiko diatas, yang memiliki nilai tertinggi yaitu bocornya perahu yang mengakibatkan tenggelamnya perahu dan risiko yang lain pun memiliki nilai risiko yang cukup tinggi. Maka, tindakan yang harus diberikan yaitu: a. Kru yang ada harus dapat berenang untuk menghindari sewaktu-waktu jika terjadi musibah. b. Papan yang digunakan cepat rapuh sebaiknya diganti dengan papan yang lebih berkualitas. c. Sebaiknya perahu dilengkapi dengan pengaman yang portable sehingga dapat dengan mudah digunakan. Jadi ketika perahu berlayar, pintu atau pagar yang berfungsi dapat dengan mudah dipasang agar penumpang yang berada diatas merasa aman dan mengurangi risiko penumpang yang jatuh diatas perahu. d. Dibuatkan jembatan khusus motor
TUGAS ANALISIS RISIKO DAN PROSES PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN MARITIM
Oleh: RIZKA RAMADANI D311 14 010
JURUSAN PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN