Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
TUGAS INDIVIDU KEGAWATDARURATAN II KASUS 1
Oleh : NAMA : DINI DIAN PUTRI NIM
: ( 151211109 )
KELAS : IV C
DOSEN PEMBIMBING Ns. Lola Despitasari, M.Kep
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG TAHUN AKADEMIK 2018
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
1
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
KASUS 1 Seorang laki-laki 52 tahun, datang ke RSUP DR M Djamil Padang tanggal 23 september 20016, rujukan dari RSU Solok. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas terutama ketika beraktivitas. Saat ini Tn. Y dirawat di ICU, terpasang ventilator BIPAP. P Inspirasi 15, PEEP 5, FiO2 50%. Tercatat pernafasan spontan rata-rata 6 klai permenit, dengan bantuan ventilator rata-rata 7 kali permenit. Pasien terpasang EKG monitor, nadi rata-rata 71 kali permenit, SaO2 rata-rata 97%. Tekanan darah 178/83 mmHg, MAP 116. Pasien terpasang NGT dan kateter. Kesadaran compos mentis. Terdengar pasien ngorok, cairan suction +- 45cc pada jam 8 pagi. Pasien didiagnosa gagal nafas, asma, CHF klas III dan DM tipe 2 terkontrol. Suhu 37 oC, udem pada ekstremitas atas kiri dan ekstremitas bawah kiri dan kanan. Kulit abdomen tegang, palpasi terasa keras, nyeri tekan abdomen. Urine dari jam 9-11 +- 150 cc. Nilai AGD terakhir: pH 7.613, PCO2 41.4, PO2 144.5, BE -1.5, HCO3 41.2, SaO2 98.6%. Nilai labor diapatkan kalium 42. natrium 135, dan cl 56. Hasil EKG: probably right ventricle hypertrophy, Suspeced Miocard Injury. Pada tahun 1988, pasien didiagnosa hipotensi dan mengalami stroke. Selain itu, pasien didiagnosa DM Tipe II. Pada tahun 2007, pasien dirawat di M. Djamil karena WSD paru kiri. Pasien memiliki riwayat merokok dan konsumsi kopi berlebihan.
BAGIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
2
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
PROGRAM STUDI NERS STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
FORMAT PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa
:Dini Dian Putri
Tanggal Praktek :
Nim
:151211109
Tempat Praktek :
Nama Pasien
: TN. Y
Umur : Perempuan L/P
1. Pengkajian Primer A : Terdengar pasien ngorok, cairan suction +- 45cc pada jam 8 pagi. B : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas terutama ketika beraktivitas. Saat ini Tn. Y dirawat di ICU, terpasang ventilator BIPAP. Pernafasan spontan rata-rata 6 klai permenit, dengan bantuan ventilator rata-rata 7 kali permenit. SaO2 rata-rata 97%. Nilai AGD terakhir: pH 7.613, PCO2 41.4, PO2 144.5, BE -1.5, HCO3 41.2, SaO2 98.6%. C : nadi rata-rata 71 kali permenit, Tekanan darah 178/83 mmHg, Suhu 37 oC, udem pada ekstremitas atas kiri dan ekstremitas bawah kiri dan kanan. Urine dari jam 9-11 +- 150 cc, MAP 116, Pasien terpasang NGT dan kateter
D : Kesadaran compos mentis. E : Pasien terpasang EKG monitor, Hasil EKG: probably right ventricle hypertrophy
2. Data Demografi Nama Lengkap
: Tn. Y
Tanggal Masuk RS : 23 September 2016 Tempat/tgl lahir
: Sumani, 06 Mei 1966
Status perkawinan : Kawin Agama
: Islam STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
3
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Jalan. Jendral Sudirman Blok. AD No. 2
Sumber informasi : Keluarga terdekat yang bisa dihubungi : Nama
: Ny. S
Pendidikan
: SMA
Alamat
: Jalan. Jendral Sudirman Blok. AD No. 2
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
3. Status Kesehatan Saat Ini : Alasan kunjungan / keluhan utama
: Pasien datang dengan keluhan sesak nafas.
Faktor pencetus
: aktivitas berlebihan.
Lamanya keluhan
:……………… mendadak / bertahap
Faktor memperberat
:……………………………………..
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… Diagnosa medik : 1) Gagal napas, Asma, CHF kelas III, v
Tanggal : 23 September 2016
2) Hipotensi, stroke, dan DM tipe II
Tanggal : 1988
3) Dirawat karna WSD paru kiri
Tanggal : 2007
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu : Penyakit yang pernah dialami (jenis penyakit, lama dan upaya untuk mengatasinya) : Pada tahun 1988, pasien didiagnosa hipotensi dan mengalami stroke. Pada tahun 2007, pasien dirawat di M. Djamil karena WSD paru kiri.
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
4
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Alergi
:-
Kebiasaan
: Klien memiliki riwayat merokok/kopi/alcohol/lain-lain
Obat-obatan yang sering digunakan (nama dan frekuensi) :
Pola nutrisi
:
Berat badan
: 65 kg
Tinggi Badan : 160
Jenis makanan : makanan hewani dan nabati Makanan yang disukai : Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : baik/sedang/berkurang Perubahan berat badan dalam 6 bulan terakhir : … kgbertambah/berkurang
Pola eliminasi : Buang air besar Frekuensi
: 2x/hari
Waktu : pagi dan sore
Warna
: coklat kekuningan
konsistensi : lembek
Kesulitan
:-
Buang air kecil Frekuensi
: 7x/hari
Kesulitan
:-
warna : kuning jernih
Pola tidur dan istirahat : Lama tidur
: +- 8 jam /hari
waktu : siang dan malam
Kesulitan dalam tidur : Tn.Y terkadang bangun dimalam hari untuk BAK
Pola aktivitas dan latihan : Kegiatan dalam pekerjaan
:-
Olahraga rutin (jenis dan frekuensi) :Kegiatan di waktu luang
: Istirahat
Keluhan dalam beraktifitas
: sesak napas
Pola bekerja
: bekerja setiap hari STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
5
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Jenis pekerjaan
: berdagang
lama bekerja : 7 hari
Jadwal bekerja: setiap hari
jumlah jam kerja : 08.00-21.00
5. Riwayat keluarga Genogram beserta penyakit yang dialami oleh anggota keluarga lain : Genogram beserta penyakit yang dialami oleh anggota keluarga lain : X
X
X
X
Keterangan : Tn.Y mempunyai penyakit Gagal nafas, Asma, CHF klas III. Dia mengatakan ayah dan kakaknya menderita Diabetes Melitus (penyakit gula). 6. Pengkajian sekunder Kepala : Inspeksi / palpasi
: kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri dan benjolan di kepala.
Keluhan
: tidak masalah
Mata : Fungsi penglihatan
: baik
Ukuran pupil
: isokor/unisokor
Akomodasi
: isokor/unisokor
Konjungtiva
: anemis
Edema palpebra
: tidak ada
Keluhan
: tidak masalah
palpebra : terbuka/tertutup
sklera : ikterik
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
6
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Telinga : Fungsi pendengaran : baik Keluhan
fungsi keseimbangan : baik
: tidak ada
Hidung dan sinus : Inspeksi
: simetris kiri dan kanan
Pembengkakan
:-
Keluhan
:tidak ada
perdarahan :-
Mulut dan tenggorokan : Inspeksi
: mukosa kering
Keadaan gigi
: ada karies gigi
Keadaan membran mukosa
: kering
Kesulitan menelan
: ada, pasien terpasang NGT
Leher Inspeksi / palpasi
: tidak ada pembesaran kelenjar
Limfe
: tidak ada pembesaran nodus limfe
Auskultrasi
:-
Thoraks Inspeksi
: simetris kiri dan kanan sama
Auskultrasi
: bunyi s1 dan s2
Perkusi paru
: redup
Perkusi jantung
: pekak
Auskultrasi paru
: ronchi
Pola ventilator
: BIPAP
Deskripsi ventilator
: P inspirasi 15, PEEP 5, FiO2 50% STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
7
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Auskultrasi jantung
: lup dup
Gambaran EKG
: probably right ventrikel hypertropy
Sirkulasi Frekuensi nadi
: 75x/menit
SaO2 : 97 %
Tekanan darah
: 178/83 MmHg
MAP :116
PA sistolik
: 178
PA diastolik : 83
Suhu tubuh
: 37˚
Sianosis
:-
Turgor
: jelek
CVP :PAP :-
Abdomen Inspeksi
: Kulit abdomen tegang,
Auskultrasi
: bising usus 35x/menit
Palpasi
: nyeri tekan abdomen, terasa keras,
Perkusi
: Timpani
Jenis diet
:
Pengeluaran NGT
: +- 25 cc
Frekuensi BAB
: 2x/hari
Keluhan
: tidak ada
Frekuensi BAK
: 7x/hari
Volume urin : 1.500 cc
Pengeluaran kateter
: 1200 cc/hari
Hematuri :
Keluhan BAK
: tidak ada
Nafsu makan :
Riwayat kehamilan Perdarahan per vaginam : Keluhan sistem reproduksi : -
Ekstremitas STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
8
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
Inspeksi
: udem pada ekstremitas kiri dan ekstremitas bawah kiri dan kanan
Masa otot
:
Tonus otot :
Kekuatan
:
Kejang
:
7. Data Laboratorium Nilai labor diapatkan kalium 42. natrium 135, dan cl 56. Nilai AGD terakhir: pH 7.613, PCO2 41.4, PO2 144.5, BE -1.5, HCO3 41.2, SaO2 98.6%.
8. Hasil pemeriksaan diagnostik lain Hasil EKG: probably right ventricle hypertrophy, Suspeced Miocard Injury
9. Pengobatan Pasien terpasang ventilator BIPAP
10. Kesimpulan Tn. Y mengalami sesak napas ketika beraktivitas, yang dikarenakan suspect penyakit jantung yang diderita Tn.Y, yang mengakibatkan suplai oksigen yang tidak adekut, dan didukung penyakit lain Tn. Y
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
9
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
ANALISA DATA NO DATA 1
PROBLEM
DS : - Tn.Y mengeluh sesak Ketidakefektifan nafas terutama
ETIOLOGI hipoventilasi
ketika pola nafas
beraktivitas -
Tn.Y
mengatakan
memiliki
riwayat
merokok
dan
konsumsi
kopi
berlebih DO : - Tn.Y dirawat di ICU -
Pasien
terpasangan
ETT -
Tn.Y
terpasang
BIPAP -
P Inspirasi 15, FiO2 50%
-
Pernafasan spontan 6x/i
-
Bantuan
ventilator
7x/i -
Pasien
didiagnosa
gagal nafas, asma -
Terdapat
cuping
hidung -
Tn.Y
terdengar
ngorok
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
10
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
2
DS : - Tn.Y mengeluh sesak Bersihan jalan nafas asma nafas
tidak efektif
DO : - Tn.Y didiagnosa gagal nafas, asma -
Pasien
terpasang
ETT -
Pernafasan spontan 6x/i
-
Cairan
suction
+-
45cc -
Pasien
terdengar
ngorok -
Tn.Y pernah dirawat karena WSD paru kiri
-
Terlihat pernafasan cuping hidung
Tn.Y terdengar ngorok 3
DS : - Tn.Y mengeluh sesak Intoleransi aktivitas
Ketidakseimbangan
nafas ketika beraktivitas
antara suplai dan
-
Tn.Y
mengatakan
memiliki
kebutuhan oksigen
riwayat
merokok DO : - Tn.Y didiagnosa CHF klas III -
Hasil
EKG
probably
: right
ventricle hypertrophy,
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
11
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
suspeced
miocard
injury -
Tn.Y
pernah
mengalami hipotensi dan
stroke
pada
tahun 1998 -
Tn.Y terpasang ETT
-
Tn.Y
terpasang
BIPAP -
P Inspirasi 15, FiO2 50%
-
Pernafasan spontan 6x/i
-
Bantuan
ventilator
7x/i -
pH = 7,613
-
HCO3 = 41,2
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
12
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA
NOC
NIC
O KEPERAWATAN 1
Ketidakefektifan pola nafas Respiratory b.d Hipoventilasi
Terapi Oksigen : 1. bersihkan
status
mulut,hidung,dan
Ventilation Respiratory
sekresi
status : Airway
dengan tepat 2. batasi
patency Vital sign Status Indikator:
3. pertahankan kepatenan
2) Irama pernafasan
nafas
3) Kedalaman
jalan
4. siapkan peralatan
Inspirasi nafas
auskultasi 5) Kepatenan
aktivitas
merokok
1) Tingkat pernafasan
4) Suara
trakea
oksigen
dan
berikan
melalui
sistem humidifier jalan 5. berikan
nafas
oksgen
tambahan seperti
6) Volume tidal
yang
7) Saturasi oksigen
diperintahkan
8) Disfungsi paru STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
13
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
9) Retrasi
dinding 6. monitor
dada
oksigen
10) Suara
nafas 7. monitor
adventif
Tanda
dalam rentang
posisi
perangkat
11) Sesak nafas Tanda
aliran
8. monitor vital
kemampuan pasien
untuk
mentolerir perangkatan oksigen
ketika
makan 9. amati tanda tanda hipoventilasi induksi oksigen 10. monitor peralatan oksigen
untuk
memastikan bahwa
alat
tersebut
tidak
mengganggu upaya
pasien
untuk bernafas 11. sediakan oksigen ketika
pasien
dibawa
atau
dipindahkan 12. anjurkan
pasien
untuk mendapatkan oksigen tambahan STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
14
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
sebelum perjalanan
udara
atau perjalanan ke daratan
tinggi
dengan cara yang tepat 13. anjurkan
pasien
dan
keluarga
mengenai penggunaan oksigen dirumah 14. atur dan ajarkan pasien
mengenai
penggunaan oksigen dirumah 15. rubah pilihan
kepada peralatan
pemberian oksigen
lainnya
untuk meningkatkan kenyamanan dengan tepat
Vital
sign
Monitoring 1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
15
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
2. Catat
adanya
fluktuasi tekanan darah 3. Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi
TD
pada kedua lengan dan bandingkan 4. Monitor TD, nadi, RR,
sebelum,
selama,
dan
setelah aktivitas 5. Monitor
kualitas
dari nadi 6. Monitor frekuensi dan
irama
pernapasan 7. Monitor
suara
paru 8. Monitor
pola
pernapasan abnormal 9. Monitor
suhu,
warna,
dan
kelembaban kulit 10. Monitor
sianosis
perifer 11. Monitor
adanya
cushing
triad
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
16
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) Identifikasi penyebab
dari
perubahan
vital
sign
Terapi relaksasi 1. Gambarkan rasionalisasi
dan
manfaat relaksasi sera jensi relaksasi yang tersedia 2. Uji
penurunan
tingkat energi saat ini ketidakmampuan untuk konsentrasi atau gejala lain yang
mengiringi
yang
mungkin
mempengaruhi kemampuan kognisi
untuk
befokus
pada
teknik relaksasi
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
17
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
3. Tentukan apakah ada
intervensi
relaksasi sudah
yang diberikan
manfaat 4. Petimbangkan keingin
individu
untuk berpatisipasi
,
pilihan, pengalaman masa lalu
dan
konraindikasi sebelum memilih strategi
relaksasi
tertentu 5. Ciptakan lingkungan
yang
tenag dan tanpa distraksi
dengan
lampu yang redup dan
suhu
lingkungan
yang
nyaman,
jika
memungkinkan 6. Dorong
klien
untuk mengambil posisi nyaman
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
yang dengan
18
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
pakaina
longgar
dan mata tertutup 7. Spesifikan
isi
intervensi relaksasi 8. Dapatakan perilaku
yang
menunjukan terjadi relaksasi,misalnya bernafas dalam,menguap,p ernafasan perut,atayu bayangan
yang
menenangkan 9. Minta klien untuk rileks
dan
merasakan sensasi yang terjadi 10. Gunakan
suara
yang
lembut
dengan irama yang lambat
untuk
setiap kata 11. Tunjukana
dan
praktikan
teknik
relaksasi
pada
klien
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
19
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
12. ]dorong
klien
untuk mengulang praktek
teknik
relaksasi,jika memungkinkan 13. Antisipasi penggunan relaksasi 14. Berikan informasi tertulis mengenai persiapan keterlibatan didadalam
tenik
relaksasi 15. Dorong pengulangan teknik
praktik-
praktik
tertentu
secara berkala 16. Berikan
waktu
yang
tidak
terganggu karena mungkin saja klien tertidur 17. Dorong sendiri
knotrol ketika
relaksasi dilakukan 18. Kembangkan kaset STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
teknik 20
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
relaksasi
untuk
digunakan individu
dengan
tepat
pengaturan posisi aktivitas : 1. tempatkan pasien diatas matras atau tempat
tidur
teraupetik 2. berikan
matras
yang lembut 3. dorong
pasien
untuk
terlibat
dalam perubahan posisi 4. monitor
status
oksigen 5. berikan
obat
sebelum membalikkan badan
pasien
dengan tepat 6. masukkan
posisi
tidur
yang
diinginkan kedalam rencana keperawatan jika
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
21
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
tidak
ada
kontraindiksi 7. impbilisasi sokong
atau bagian
tubuh
yang
terkena dampak 8. tinggikan
bagian
tubuh
yang
terkena dampak 9. dorong
latihan
ROM aktif dan pasif 10. sokong pasien
leher dengan
tepat jangan tempatkan paien pada posisi yang meningkatkan nyeri. 2
Bersihan jalan nafas tidak Respiratory status : efektif b.d Asma
Manajemen
ventilatory
Nafas:
Indikator:
Aktivitas:
Jalan
12) Tingkat pernafasan 1) Membuka
jalan
13) Irama pernafasan
nafas,
14) Kedalaman
menggunakan
Inspirasi 15) Suara auskultasi
dengan
teknik jaw thrust nafas
yang sesuai. 2) Posisikan
pasien
untuk STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
22
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
16) Kepatenan
jalan
nafas
memaksimalkan potensi ventilasi
17) Volume tidal
3) Mengidentifikasik
18) Saturasi oksigen
an
19) Disfungsi paru
reguingactual/pote
20) Retrasi
nsi
dinding
dada
nafas
penyisipan pasien
21) Mengerutkan bibir 4) Masukkan nafas
jalan
nafas
melalui
22) Akumulasi sputum
mulut
atau
23) Suara
nasofaring
yang
nafas
adventif
sesuai
24) Sesak Nafas
5) Melakukan
25) Respirasi agonal
fisioterapi
dada
26) Cuping hidung
yang sesuai 6) Bersihkan
sekret
dengan menganjurkan batuk atau suction 7) Mendorong lambat
balik
pernafasan
dan
batuk 8) Menggunakan teknik menyenangkan untuk mendorong pernafasan dalam untuk anak-anak
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
23
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
9) Mengintruksikan cara batuk efektif 10) Membantu dengan spirometer insetif yang sesuai 11) Auskultasi bunyi nafas,
mencatat
daerah
menurun
atau
hilangnya
ventilasi
atau
bunyi tambahan 12) Melakukan endotrakea pengisapan
yang
sesuai 13) Mengelola bronkodilator yang sesuai 14) Memonitor pernafasan status
dan
oksigenasi
yang sesuai
Fisioterapi Dada: Aktivitas: 1) Menentukan kehadiran kontraindikasi untuk penggunaan fisioterapi STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
dada 24
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
(misalnya eksaserbasiakut PPOK, pneumonia tanpa
bukti
sputum berlebihan, osteoporosis, kanker paru-paru, dan
edema
celebral 2) Lakukan fisioterapi
dada
setidaknya 2 jam setelah makan 3) Jelaskan
tujuan
dan prosedur yang digunakan selama fisioterapi
dada
pada pasien 4) Posisikan
setiap
peralatan
yang
diperlukan (misalnya peralatan suction, wadah
sputum,
dan jaringan) 5) Pantau pernafasan dan status jantung (misalnya kecepatan, irama, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
25
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
bunyi nafas, dan kedalaman nafas) 6) Memantau jumlah dan karakter sekret 7) Menentukan segmen paru yang mengandung sekresi berlebihan 8) Posisi dengan
pasien segmen
paru yang akan diperlukan dalam posisi
teratas,
membuat modifikasi untuk pasien tidak dapat mentoleransi posisi
yang
ditentukan (yaitu menghindari penempatan pasien
dengan
COPD,
cedera
kepala akut, dan masalah
jantung
dalam Trendelenburg karena
dapat
meningkatkan sesak STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
nafas, 26
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
intrakranial tekanan,
dan
stress,
masing-
masing) 9) Gunakan
bantal
untuk mendukung pasien
dalam
posisi
yang
ditunjuk 10) Mogok
dada
berirama
dan
dalam sesi cepat menggunakan tangan menangkap diatas area yang akan dikeringkan selama 3-5 menit, menghindari perkusi
diatas
tulang
belakang,
ginjal,
payudara
wanita,
sayatan,
dan patah tulang rusuk 11) Terapkan pneumatik, akustik,
atau
percussors
dada
listrik
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
27
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
12) Cepat dan penuh semangat bergetar tangan,
menjaga
bahu dan lengan lurus
dan
pergelangan tangan kaku, pada area
yang akan
dikeringkan sedangkan hembushan pasien atau batuk 3-4 kali 13) Anjurkan untuk
pasien
expatorate
sekresi melonggarkan melalui pernafasan dalam 14) Mendorong batuk selama dan setelah prosedur 15) Suction melonggarkan sekret 16) Pantau toleransipasien selama dan setelah prosedur (misalnya
pulse
oximetry,
TTV,
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
28
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
dan
meporkan
tingkat kenyamanan)
Terapi Oksigen Aktivitas: 1) Bersihkan mulut, hidung
dan
pengeluaran trakea
dengan
tepat 2) Pertahankan potensi jalan nafas 3) Siapkan peralatan oksigen
dan
jalankan
setelah
dipanaskan, sistem dilembabkan 4) Berikan
oksigen
tambahan
sesuai
order 5) Monitor
liter
oksigen 6) Monitor posisi alat bantu oksigen 7) Intruksikan pasien
tentang
pentingnya menghidupkan alat bantu oksigen STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
29
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
8) Cek secara berkala alat bantu okisigen untukmemastikan bahwa konsentrasi yang
diresepkan
lancar 9) Monitor efektifitas terapi
oksigen
dengan tepat 10) Pastikan penggantian masker
oksigen
atau kanula setiap perangkat dilepaskan 11) Monitor kemampuan pasien
dalam
menghadapi pelepasan oksigen ketiha makan 12) Ganti alat bantu oksigen
dari
masker ke nasal kanul
ketika
makan 13) Observasi
tanda
hipoventilasi induksi oksigen
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
30
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
14) Monitor
tanda
keracunan oksigen dan
penyerapan
ateletaksis 15) Monitor perawatan oksigen untuk memastikan bahwa
tidak
mengganggu usaha bernafas 16) Monitor hubungan kecemasan pasien dengan
terapi
oksigen
yang
dibutuhkan 17) Monitor kerusakan dari
kilit
pergeseran
peralatan oksigen 18) Berikan
oksigen
ketika
pasien
dibawa
atau
diangkut 19) Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
mengenai
kegunaan oksigen tambahan
ketika
beraktivitas atau tidur STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
31
dan
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
20) Intruksikan pasien dan
keluarga
tentang penggunaan oksigen dirumah 21) Mengatur penggunaan perangkat oksigen yang memudahkan mobilitas
dan
mengajarkan pasien
dengan
tepat 22) Ubah
alternatif
perangkat
bantu
oksigen
untuk
mendukung kenyamanan pasien
3
Intoleransi
Aktivitas
Ketidakseimbangan suplai oksigen
dan
b.d Toleransi
antara
Aktivitas: 1) Observasi adanya
aktivitas
kebutuhan Indikator: 1) Saturasi
pembatasan klien oksigen
dengan aktivitas
dalam melakukan aktivitas
2) Tingkat pernafasan 2) Kaji adanya faktor dengan aktivita 3) Denyut
nadi
dengan aktivitas
yang menyebabkan kelelahan monitor
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
32
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
4) Kemudahan
nutrisi dan sumber
beraktivitas
energi
5) Tekanan
darah
sistolik
yang
adekuat
dengan 3) Monitor
aktivitas
pasien
akan
6) Kekuatan
tubuh
bagian atas
adanya
kelelahan fisik dan emosi
7) Kekuatan
tubuh
bagian bawah
secara
berlebihan 4) Monitor
respon
kardiovaskuler Daya tahan
terhadap aktivitas
1) Aktivitas fisik
(takikardi,
2) Konsentrasi
disritmia,
3) Katahanan otot
nafas, diaporasis,
4) Pemulihan energi
pucat, perubahan
setelah istirahat 5) Kadar
beraktivitas
7) Kelesuan 8) Keletihan
hermodinamik)
oksigen 5) Monitor pola tidur
darah
6) Kelelahan
sesak
saat
dan lamanya tidur atau
intirahat
pasien 6) Kolaborasikan dengan
tenaga
rehabilitasi medik dalam merencanakan program
terapi
yang tepat 7) Bantu klien untuk mengidentifikasi
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
33
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
aktivitas
yang
mampu dilakukan 8) Bantu
untuk
memilih aktivitas konsisten
yang
sesuai
dengan
kemampuan fisik, psikologis,
dan
sosial 9) Bantu
untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan sumber
yang
diperlukan untuk aktivitas
yang
diinginkan 10) Bantu
untuk
mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek 11) Bantu
untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang
disukai 12) Bantu klien untuk membuat latihan
jadwal diwaktu
luang
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
34
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
13) Bantu pasien atau keluarga
untuk
mengidentifikasi kekurangan dalam beraktifitas 14) Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif
beraktivitas 15) Bantu
pasien
untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan 16) Monitor
respon
fisik,
emosi,
sosial,
dan
spiritual Vital
Sign
Monitoring Aktivitas Keperawatan : 1.
Monitor
TD,
nadi, suhu, dan RR. 2.
Catat
adanya
fluktuasi tekanan darah. 3.
Monitor VS saat pasien berbaring,
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
35
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
duduk,
atau
berdiri. 4.
Auskultasi
TD
pada
kedua
lengan
dan
bandingkan. 5.
Monitor
TD,
nadi, RR sebelum dan
setelah
aktivitas. 6.
Monitor kualitas dari nadi.
7.
Monitor adanya pulsus paradoksus.
8.
Monitor adanya pulsus alterans.
9.
Monitor
jumlah
dan
irama
jantung. 10. Monitor frekuensi
dan
irama pernafasan. 11. Monitor
suara
paru. 12. Monitor
pola
pernafasan abnormal. 13. Monitor
suhu,
warna, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
dan 36
Panduan Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat
kelembaban kulit. 14. Monitor sianosis perifer. 15. Monitor adanya cushing
triad
(tekanan
nadi
yang
melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik).
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG, 2016/2017
37