Di dalam kasus pasien mengeluh sakit pada telinga kirinya dan berdenging 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Data subjektif dalam kasus yaitu pasien mengeluh ada keluar cairan berwarna putih jernih, encer, tidak terlalu banyak, tidak berbau, dan tidak bercampur darah, pada telinga sebelah kiri ini disebakan karena adanya peradangan dan adanya peningkatkan produksi cairan serosa sehingga sekret keluar dari telinga. Pasien juga mengeluh sakit kepala sebelah kiri dan dibelakang telinga akibatnya terjadi nyeri akut pada pasien. Kurang lebih 1 bulan SMRS pasien mengeluh cairan keluar lagi dari telinga kiri, agak kental, berwarna kekuningan, tidak berbau, dan tidak bercampur darah. Pasien juga panas hingga menggigil ini disebabkan karena adanya infeksi pada telinga. Pasien mengeluh pendengaran telinga kiri berkurang. Sekitar 1 minggu SMRS pasien sulit berbicara dan kadang kurang dapat dimengerti bila berkomunikasi dengan keluarga. Pasien bila berbicara terdengar tidak jelas sehingga persepsi sensori pasien terganggu. Pasien mempunyai riwayat berobat ke Puskesmas dan diberi obat, cairan pada telinga dirasa berkurang tetapi sakit pada telinga kiri dan sakit kepala sebelah kiri masih tetap ada. Pasien juga memiliki riwayat gaya hidup kebiasaan mengorek-ngorek telinga dengan rumput. Data objektif dalam kasus yaitu pasien muntah 3x dalam satu hari ini, muntah berupa makanan dan minuman yang konsumsi, pasien makan dan minum kurang atau anoreksia dan menimbulkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Terapi yg diberikan saat ini - IVFD RL : D5% (1:1) 24 tts/mnt sebagai sumber elektrolit dan air untuk hidrasi, Cefotaxim inj 2 x 1 gram untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab penyakit, Metamizole 3 x 1 amp untuk mengobati rasa sakit ringan seperti pada kasus yaitu sakit kepala sebelah kiri, Otopain tetes telinga 3 x III gtt adalah obat tetes telinga yang efekti mengatasi penyakit infeksi pada telinga dengan beberapa gejala. Di dalam kasus dokter mendiagnosis pasien terkena otitis media supuratif kronis, ialah radang kronik telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, terus – menerus atau hilang timbul.