No
Judul Penelitian
Peneliti
Metode Penelitian
Sasaran dan Lokasi
Hasil Penelitian
1.
Gambaran Faktor
Desto Arisandi,
Penelitian ini merupakan
Subjek penelitian ini
Mayoritas tingkat pendidikan
Risiko Kejadian
Maria Asih
jenis penelitian deskriptif
sebanyak 60 orang
pralansia yaitu pada tingkat SD
Hiperglikemia Pada
Triyanti, Nurlaili
yang dilakukan pada
pralansia di Dusun
sebanyak 43 orang (72%). Kejadian
Pralansia Di Dusun
Farida Muhajir,
pralansia di Dusun Rejosari,
Rejosari, Kemadang,
hiperglikemia lebih banyak terdapat
Rejosari, Kemadang,
Siti Fatimah
Kemadang, Gunung Kidul,
Gunung Kidul,
pada kategori tingkat pendidikan
Gunung Kidul,
Program Studi D3
Yogyakarta sebanyak 60
Yogyakarta. Pralansia
tidak sekolah sebanyak 7 orang
Yogyakarta
Analis Kesehatan,
orang pada bulan Februari
yang memiliki kadar
(78%) dibandingkan dengan
STIKes Guna
2015.
Glukosa tinggi
kategori tingkat pendidikan SD
Bangsa
Data penelitian diperoleh dari (hiperglikemia)
sebanyak 30 orang (70%) dan
Yogyakarta
kuesioner meliputi: usia,
Sebanyak 40 orang
SMA sebanyak 3 orang (60%).
Jenis kelamin, riwayat DM,
(67%). Kejadian
Pralansia yang memiliki riwayat
tingkat pendidikan, status
hiperglikemia lebih
DM sebanyak 12 orang (20%)
merokok, ukuran lingkar
banyak terdapat pada
Kejadian hiperglikemia lebih
pinggang dan indeks masa
kategori usia
banyak terdapat pada pralansia
tubuh.
≥ 55 tahun sebanyak
yang memiliki riwayat DM
Kadar glukosa darah puasa
11 orang
sebanyak 10 orang (83%)
diketahui berdasarkan
(73%).
dibandingkan dengan pralansia
pemeriksaan menggunakan
yang tidak memiliki riwayat
metode strip.
DM sebanyak 30 orang (63%).
Data penelitian dianalisis
Pralansia yang merokok sebanyak
secara deskriptif
28 orang (30%).
menggunakan program
Kejadian hiperglikemia pada
Statistical Package for Social
pralansia yang merokok dan yang
Science (SPSS) 17 for
tidak merokok tidak ada perbedaan
windows dan disajikan dalam
proporsi yaitu sebesar (67%).
bentuk tabel, persentase dan
Pralansia yang memiliki ukuran
narasi.
lingkar pinggang dengan kategori tidak normal sebanyak 38 orang (63%). Kejadian hiperglikemia lebih banyak terdapat pada kategori tidak normal sebanyak 26 orang (68%) dibandingkan dengan pralansia yang memiliki ukurang lingkar pinggang yang normal. Indeks masa tubuh pada pralansia lebih banyak terdapat pada kategori obesitas sebanyak 26 orang (43%) Kejadian hiperglikemia lebih banyak terdapat pada kategori obesitas (≥ 25 kg/m2)sebanyak 17
orang (74%) dibandingkan dengan kategori kurus (< 18,5 kg/m2) sebanyak 2 orang (67%), ideal (18,5 -22,9 kg/m2) sebanyak 17 orang (65%) dan gemuk (23-24,9 kg/m2) sebanyak 4 orang (50%).
2.
Pengaruh Kondisi
Niyata Hananta
Penelitian ini adalah
102 pasien stroke
102 pasien stroke iskemik akut
Hiperglikemia Saat
Karunawan,
penelitian observasional
iskemik
serangan pertama onset kurang dari
Masuk RS
Rizaldy Taslim
dengan desain cross-
akut serangan pertama
24 jam yang masuk RS Bethesda
terhadap Luaran
Pinzon, Sugianto
sectional. Penelitian
onset kurang dari 24
Yogyakarta. Sebanyak 89 pasien
Fungsional Pasien
Adi Saputro
dilakukan pada pasien stroke
jam yang masuk RS
datang ke rumah sakit dengan
Stroke Iskemik
Fakultas
iskemik serangan
Bethesda Yogyakarta.
kesadaran compos mentis (87,3%).
di RS Bethesda
Kedokteran
pertama yang masuk ke
Gejala afasia ada pada 17 subjek
Universitas
Rumah Sakit
(16,7%), kelemahan lebih banyak
Kristen Duta
Bethesda Yogyakarta dengan
pada sisi kiri yaitu pada 52 subjek
Wacana/ Rumah
onset kurang
(51%), dan 37 subjek (36,3%)
Sakit Bethesda
dari 24 jam. Data subjek
dengan kekuatan otot kategori
Yogyakarta,
penelitian diambil
gerakan aktif terhadap gravitasi dan
Indonesia
dari data rekam medik pasien
beberapa tahanan.
stroke iskemik
Pasien yang datang dengan kondisi
RS Bethesda pada rentang
hiperglikemia, hiperurisemia,
waktu 2013 - 2014.
leukosit tinggi, LDL tinggi,
Hiperglikemia didef nisikan
trigliserida tinggi, HDL rendah,
sebagai peningkatan kadar
dan kolesterol total tinggi berturut-
gula darah sewaktu di atas
turut berjumlah 37 subjek (36,3%),
140 mg/dL saat masuk RS.
38 subjek (37,3%), 19 subjek
Luaran fungsional
(18,6%), 36 subjek (35,5%),
stroke dinilai menggunakan
43 subjek (42,2%), 49 subjek
modif ed Rankin
(48%), dan 52 subjek (51%).
Scale (mRS). Luaran
Komorbiditas terbanyak adalah
fungsional baik jika skor
riwayat dislipidemia pada 53 subjek
mRS ≤2, dan skor mRS >2
(52%), riwayat diabetes melitus
diartikan sebagai
tidak didapatkan pada 102 subjek
luaran fungsional buruk.
penelitian. Pasien datang dengan
Hipotesis penelitian ini
tekanan darah sistolik tinggi dan
adalah kondisi
tekanan darah diastolik tinggi
hiperglikemia saat masuk RS
sebanyak 93 subjek (91,2%) dan 77
memperburuk
subjek (75,5%). Terdapat
luaran fungsional pasien
28 subjek (27,5%) memiliki luaran
stroke iskemik di RS
buruk (skor mRS >2), yang tanpa
Bethesda Yogyakarta.
komplikasi sebanyak 58 subjek
Analisis dalam penelitian ini
(56,9%).
meliputi analisis
Terdapat variabel lain yang me
deskriptif dan analisis
miliki hubungan secara statistik
stastistik. Analisis
terhadap luaran fungsional pasien
deskriptif digunakan untuk
stroke iskemik, yakni kolesterol
menampilkan
total. Hasil analisis bivariat menggu
karakteristik data pasien
nakan uji chi-square tercantum di
subjek penelitian,
tabel 2. Kondisi hiperglikemia saat
kemudian analisis statistik
masuk RS sebagai variabel
digunakan untuk
independen dalam penelitian ini
menganalisis data.
menunjukkan nilai p: 0,697 dengan RR 1,195 (95% CI: 0,488 s/d 2,927). Hasil uji chi-square.ini menunjukkan bahwa kondisi hiperglikemia saat masuk RS tidak berhubungan signifkan terhadap luaran fungsional pasien stroke iskemik. Analisis dilanjutkan dengan uji independent t-test. Pada tabel 3 hasil analisis bivariat antara kadar gula darah dengan luaran
fungsional menggunakan independent t-test mendapatkan hasil nilai p: 0,079 (>0,05) menunjukkan tidak terdapat hubungan signif kan antara kadar gula darah dengan luaran fungsional. 3.
Hiperglikemia
Iin Novita
Penelitian ini menggunakan
Subjek penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian,
Sebagai Prediktor
Nurhidayati
desain penelitian
adalah pasien ACS
penelusuran dimulai dengan
Keberhasilan
Mahmuda,
observasional analitik dengan non-diabetes di
mencari kode diagnosis ICD
Pengobatan Pasien
Yuniana Nur
pendekatan secara cross
X pasien dengan sindrome koroner
Dengan
Rezki, Wildan
sectional. Subjek
akut sesuai dengan periode waktu
Sindrom Koroner
Priscillah
penelitian diambil dengan
yang ditetapkan penelitian
Akut Di Rsud X
Program Studi
purposive sampling
didapatkan 97 rekam medis. Setelah
Surakarta
Pendidikan
dengan analisis Uji Mann
dilakukan pengambilan data secara
Dokter, Fakultas
Whitney. Penelitian
seksama 68 subjek penelitian yang
Kedokteran
ini dilakukan di bagian
lengkap dan dapat dianalisis.
Universitas
rekam medis RSUD X
Dari data tersebut terdapat 34
Muhammadiyah
Surakarta pada November-
rekam medis pasien Sindrom
Surakarta
Desember 2017.
Koroner Akut (SKA) dengan stres
Korespondensi:
Populasi terjangkau adalah
hiperglikemia non diabetik dan 34
RSUD X Surakarta
dr. Iin Novita
pasien Sindrom
rekam medis pasien Sindrom
Nurhidayati
Koroner Akut (SKA) yang
Koroner Akut (SKA) tanpa stres
Mahmuda, Sp.
menjalani rawat inap
hiperglikemia non diabetik.
PD, M. Sc.
di Unit Kardiologi dan
Berdasarkan data pada tabel 3 di
Kedokteran Vaskuler di
atas diketahui bahwa kelompok
RSUD X Surakarta dan
lama rawat inap ≥ 7 hari dengan
sesuai kriteria restriksi
hiperglikemia berjumlah 14
antara bulan Januari 2013
(20.6%) pasien yang lebih banyak
sampai Oktober 2016.
dibandingkan dengan kelompok lama rawat inap ≥ 7 hari tanpa hiperglikemia hanya sejumlah 2 (2.9%) pasien saja. Sedangkan kelompok lama rawat inap < 7 hari dengan hiperglikemia berjumlah 20 (29.4%) pasien yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok lama rawat inap < 7 hari tanpa hiperglikemia yang berjumlah 32 (47.1%) pasien.
4.
Hiperglikemia dan
Edwina
Penelitian bertujuan untuk
Penelitian ini adalah
Jumlah total subjek yang ikut
Hubungannya
Priliantika
mengetahui hubungan kadar
studi potong lintang
pada penelitian ini sebanyak 877
dengan Fungsi
Yuliadi, Chaidir
gula darah dengan fungsi
yang melibatkan 5464
subjek, dengan persebaran 588
Ginjal pada Pasien
Mochtar
ginjal pada pasien dengan
pasien batu ginjal yang
(67.05%) subjek adalah laki-laki
dengan Batu Ginjal
1. Program Studi
batu ginjal di RSUPNCM,
berobat di Rumah
dan 289 (32.95%) subjek adalah
Pendidikan
mengetahui prevalensi
Sakit Umum Pusat
perempuan. Berdasarkan
Dokter, Fakultas
penurunan fungsi ginjal pada
Nasional Cipto
karakteristik usia, subjek dengan
Kedokteran,
pasien dengan batu ginjal di
Mangunkusumo
kategori anak (usia antara <18
Universitas
RSUPNCM, mengetahui
pada tahun 2000-2014.
tahun) berjumlah 3 (0.34%) subjek,
Indonesia, Jalan
prevalensi hiperglikemia
subjek dengan kategori dewasa
Salemba Raya 6,
pada pasien dengan batu
(usia 18 hingga 59 tahun)
Jakarta, 10430,
ginjal di RSUPNCM,
berjumlah 742 (84.61%) subjek,
Indonesia
serta mengetahui sebaran
dan subjek dengan kategori usia
2. Departemen
karakteristik demografik
lanjut (usia > 60 tahun) berjumlah
Urologi Rumah
subjek penelitian di
132 (15.05%) subjek. Pada
Sakit Cipto
RSUPNCM. Penelitian ini
kelompok subjek anak didapatkan
Mangunkusumo,
menggunakan desain studi
sebanyak 1 dari 3 (13.3%) subjek
Fakultas
potong lintang (cross
memiliki fungsi ginjal yang buruk,
Kedokteran
ectional), dengan data
pada kelompok subjek dewasa
Universitas
diambil dari data sekunder
didapatkan sebanyak 224 dari 742
Indonesia
berupa status pasien yang
(30.2%) subjek memiliki fungsi
idokumentasikan di
ginjal yang buruk, dan pada
departemen urologi Rumah
kelompok subjek lanjut usia
Sakit Umum Pusat Nasional
didapatkan sebanyak 59 dari 132
Cipto Mangunkusumo
(44.7%) subjek memiliki fungsi
(RSUPNCM). Penelitian ini
ginjal yang buruk.
dilakukan dengan tenggat
Pada kelompok subjek laki-laki
waktu 20 Januari 2014
didapatkan sebanyak 359
hingga 20 Mei 2014.
dari 588 (61.1%) subjek memiliki
Populasi target adalah pasien
fungsi ginjal yang buruk, sedangkan
dengan batu ginjal, dengan
pada kelompok subjek perempuan
populasi terjangkau adalah
didapatkan sebanyak 233 dari 289
pasien dengan batu ginjal
(80.6%) subjek memiliki fungsi
yang berobat ke poli
ginjal yang buruk.
departemen Urologi
Pada kelompok subjek anak
RSUPNCM pada tahun
didapatkan tidak ada subjek yang
2000-2014. Sebelum
memiliki kadar gula darah yang
melibatkan subjek dalam
tinggi (hiperglikemia), pada
penelitian, dipastikan terlebih
kelompok subjek dewasa
dahulu subjek memenuhi
didapatkan sebanyak 669 dari 742
kriteria inklusi dan tidak
(94.2%) subjek memiliki kadar gula
memenuhi kriteria eksklusi.
darah yang tinggi, dan pada
Kriteria inklusi dalam
kelompok subjek lanjut usia
penelitian ini adalah pasien
didapatkan sebanyak 124 dari
yang berobat di RSCM pada
132 (93.9%) subjek memiliki kadar
tahun 2000-2014, dan status
gula darah yang tinggi.
pasien terdokumentasi
Pada kelompok subjek laki-laki
secara lengkap di departemen
didapatkan sebanyak 25
urologi RSCM. Kriteria
dari 588 (4.3%) subjek memiliki
eksklusi dalam penelitian
kadar gula darah yang tinggi,
ini adalah subjek penelitian
sedangkan pada kelompok subjek
yang tidak memiliki data
perempuan didapatkan sebanyak 18
gula darah sewaktu dan/atau
dari 289 (6.2%) subjek memiliki
tidak memiliki data kreatinin.
kadar gula darah yang tinggi.
Data yang diambil diolah
Pada kelompok subjek dengan
dengan SPSS for Windo
kadar gula darah yang normal
ws versi 16, menggunakan
didapatkan 572 subjek (68.5%)
studi analitik komparatif
memiliki fungsi ginjal yang baik,
kategorik 2 kelompok
dan 263 subjek (31.5%) memiliki
tidak berpasangan. Uji
fungsi ginjal yang buruk.
hipotesis yang digunakan
Sedangkan, pada kelompok subjek
adalah chi-square, jika syarat
dengan kadar gula darah yang
expected count kurang dari
tinggi (hiperglikemia) didapatkan
20% terpenuhi. Jika
21 subjek (50%) memiliki fungsi
expected count lebih dari
ginjal yang baik, dan 21 subjek
20%, maka akan digunakan
memiliki fungsi ginjal yang buruk.
uji alternatif dari chi-square
Hasil analisis variabel kadar gula
yaitu uji Fisher. Interpretasi
darah terhadap variabel kreatinin
data dilakukan secara
menunjukkan nilai kemaknaan p
analitik untuk melihat
sebesar 0.013, yang berarti terdapat
hubungan antara variabel
hubungan yang bermakna antar
bebas dan variabel terikat.
variabel.
Variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besar nilai p. Jika didapati nilai p < 0.05, maka terdapat hubungan bermakna antara variabel yang diuji.
5.
Hubungan Antara
Chintya Anis,
Jenis penelitian ini adalah
Menganalisis
1. Hasil penelitian ini
Diabetes Melitus
Sekplin A. S.
penelitian survey analitik
hubungan antara
mendapatkan bahwa responden
(Hiperglikemia)
Sekeon, Grace
dengan pendekatan cross
diabetes melitus tipe 2
yang menderita diabetes
Dengan
D.Kandou
sectional study, dengan
dengan kualitas hidup
Kualitas Hidup Pada
*Fakultas
teknik pengambilan sampel
pada lansia di
Lansia Di Kelurahan
Kesehatan
yang digunakan yaitu
Kelurahan Kolongan,
mendapatkan bahwa responden
Kolongan,
Masyarakat
pruposive sampling dan
Kecamatan Tomohon
yang mempunyai kualitas
Kecamatan
Universitas Sam
jumlah sampel sebanyak 57
Tengah, Kota
hidup kurang baik sebesar
Tomohon Tengah,
Ratulangi
responden lansia diatas 60
Tomohon.
22,8%
tahun keatas. Instrumen yang
Jumlah sampel
digunakan adalah kuesioner
sebanyak 57 responden
diabetes melitus tipe 2 dengan
identitas pasien dan Europa
Lansia diatas 60 tahun
kualitas hidup pada lansia di
Quality of Life 5 Dimension
keatas dengan
Kelurahan Kolongan
5 Level (EQ-5D-5L) )serta
menggunakan teknik
KecamatanTomohon Tengah
alat ukur gula darah yaitu
pruposive sampling.
Kota Tomohon.
Kota Tomohon
glukometer. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kolongan, Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon pada bulan MeiJuni 2017. Analisis bivariat menggunakan uji chi square (∂= 5% dan CI = 95%).
melitus tipe 2 sebesar 35,1% 2. Hasil penelitian ini
3. Terdapat hubungan antara