i
PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERGLIKEMIA
Oleh : DESTY NATALIA DAMAYANTHI NIM. PO.62.20.1.16.129
KEMENTERIAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN KELAS REGULER III Tahun 2019
i
ii
PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERGLIKEMIA
Oleh : DESTY NATALIA DAMAYANTHI NIM. PO.62.20.1.16.129
KEMENTERIAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN KELAS REGULER III Tahun 2019
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Pendidikan Kesehatan Hiperglikemia Disahkan di Palangka Raya tanggal 11 Maret 2019
Pembimbing,
Natalansyah, S.Pd., M. Kes NIP. 196812251991031001
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya lah sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Proposal Pendidikan Kesehatan Hiperglikemia ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan DM. Dan tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada Dosen pembimbing, yang membantu saya menyelesaikan proposal ini. Pada kesempatan ini saya juga berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan proposal ini, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Saya menyadari isi proposal ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi kalimat, isi, maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat saya harapkan demi kesempurnaan proposal ini dan proposal-proposal selanjutnya.
Palangka Raya, Februari 2019
Penyusun
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman Halaman sampul depan ............................................................................................... i Halaman sampul dalam ............................................................................................... ii Lembar pengesahan .................................................................................................... iii Kata pengantar ............................................................................................................ iv Daftar isi ...................................................................................................................... v DESKRIPSI KEGIATAN ..............................................................................................
A. Nama kegiatan ............................................................................................ B. Tema kegiatan ............................................................................................ C. Sasaran kegiatan ......................................................................................... D. Pelaksanaan ................................................................................................ E. Pembicara .................................................................................................... F. Materi ........................................................................................................... G. Literatur ....................................................................................................... H. Langkah-langkah kegiatan .......................................................................... I. Evaluasi ........................................................................................................
1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
PENUTUP ................................................................................................................... A. Kesimpulan ................................................................................................. B. Saran ...........................................................................................................
4 4 4
LAMPIRAN ................................................................................................................ A. Materi Pendidikan Kesehatan ..................................................................... B. Lampiran: Media Pendidikan Kesehatan .................................................. 1. Powerpoint ............................................................................ 2. Leaflet ................................................................................... 3. Poster ..................................................................................... 4. Lembar Balik ......................................................................... 5. Lembar Konsul ......................................................................
5 5 11 11 11 11 11 11
v
1
DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN A.
Nama Kegiatan
: Cegah dan Kenali Tanda Kenaikan Gula Darah
B.
Tema Kegiatan
: Mengenal Hiperglikemia
C.
: Klien dan Keluarga
E.
Sasaran Kegiatan Pelaksanaan Hari/tanggal Jam Tempat kegiatan : Edukator
F.
Materi
: 1) Menjelaskan pengertian dari Hiperglikemia.
D.
: : : :
12 Maret 2019 08.00 WIB Kampus B Desty Natalia Damayanthi 2) Menjelaskan penyebab terjadinya Hiperglikemia. 3) Menjelaskan patofisiologi Hiperglikemia 4) Menjelaskan apa saja tanda dan gejala Hiperglikemia. 5) Menjelaskan komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi pada Hiperglikemia 6) Menjelaskan jenis pemeriksaan diagnostik yang dilakukan. 7) Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan apa saja pada Hiperglikemia.
G.
Sumber Belajar
: ADA (American Diabetes Association). 2014. Diagnosis and Clasification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. Agoes, Azwar. 2009. Penyakit Di Usia Tua. Jakarta : EGC Corwin, Elizabeth J. 2013. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC Mansjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4 Jilid 2. Jakarta : media aesculopius Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah Diabetes Melitus Dengan Perubahan Gaya Hidup. Jakarta: IN Media Sustrani Lanny Dkk. 2014. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
H. Langkah-Langkah Kegiatan
N O
TAHAP
1
Pendahuluan
KEGIATAN BELAJAR
Pembukaan: 1) Menyampaikan salam 2) Menjelaskan
METODE
MEDIA
SUMBER BELAJAR
Powerpoint 1) ADA (American
Ceramah, Tanya Jawab
Diabetes Association). 2014. Diagnosis and Clasification of
1
ALOKA SI WAKTU
5 Menit
2 tujuan 3) Kontrak waktu
2
Penyajian
Penyajian: 1) Menjelaskan pengertian dari Hiperglikemia 2) Menjelaskan penyebab terjadinya Hiperglikemia 3) Menjelaskan patofisiologi Hiperglikemia 4) Menjelaskan apa saja tanda dan gejala Hiperglikemia 5) Menjelaskan komplikasikomplikasi yang mungkin terjadi pada Hiperglikemia 6) Menjelaskan jenis pemeriksaan diagnostik yang dilakukan. 7) Menjelaskan pencegahan dan penatalaksanaan apa saja pada Hiperglikemia
Ceramah
Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 2) Agoes, Azwar. 2009. Penyakit Di Usia Tua. Jakarta : EGC 3) Corwin, Elizabeth J. 2013. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC 4) Mansjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4 Jilid 2. Jakarta : media aesculopius 5) Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah Diabetes Melitus Dengan Perubahan Gaya Hidup. Jakarta: IN Media 6) Sustrani Lanny Dkk. 2014. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Powerpoint 1) ADA (American Diabetes Association). 2014. Diagnosis and Clasification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 2) Agoes, Azwar. 2009. Penyakit Di Usia Tua. Jakarta : EGC 3) Corwin, Elizabeth J. 2013. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC 4) Mansjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4 Jilid 2. Jakarta : media aesculopius 5) Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah Diabetes Melitus Dengan Perubahan Gaya Hidup. Jakarta: IN Media 6) Sustrani Lanny Dkk. 2014. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
20 Menit
3 3
Penutup
Penutup: 1) Membuat kesimpulan 2) Memberi sesi tanya jawab 3) Memberi pujian atas jawaban yang telah disampaikan 4) Mengucapkan salam
Ceramah, Tanya Jawab
Powerpoint 1) ADA (American Diabetes Association). 2014. Diagnosis and Clasification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. 2) Agoes, Azwar. 2009. Penyakit Di Usia Tua. Jakarta : EGC 3) Corwin, Elizabeth J. 2013. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC 4) Mansjoer, Arif. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 4 Jilid 2. Jakarta : media aesculopius 5) Rumahorbo, Hotma. 2014. Mencegah Diabetes Melitus Dengan Perubahan Gaya Hidup. Jakarta: IN Media 6) Sustrani Lanny Dkk. 2014. Diabetes. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
I. Evaluasi Peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali : 1. Pengertian dari Hiperglikemia. 2. Penyebab dari Hiperglikemia. 3. Patofisiologi Hiperglikemia 4. Tanda Dan Gejala Hiperglikemia. 5. Komplikasi yang mungkin terjadi pada Hiperglikemia 6. Jenis-jenis pemeriksaan diagnostik yang dilakukan. 7. Bagaimana pencegahan atau penatalaksanaan pada Hiperglikemia.
5 Menit
4
PENUTUP
A. Kesimpulan Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripada rentang kadar puasa normal 80-90 mg/dL darah atau rentang non puasa sekitar 140-160 mg/ 100 ml darah. Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting. Tanda dan gejala yang dapat terjadi yaitu kadar gula darah sewaktu (acak) melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula darah puasa melebihi 126 mg/dl meningkat, poliuria (banyak dan sering kencing), Polipagia (banyak makan), Polidipsi (banyak minum), Kelemahan tubuh (lesu, cepat lelah, tidak bertenaga), Berat badan menurun, Rasa kesemutan (karena iritasi/perangsangan) pada serabut-serabut saraf), Kelainan kulit (gatal-gatal, bisul-bisul), Infeksi saluran kencing, Infeksi yang sukar sembuh, dan Glukosuria. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu diet (tritologi 3J), latihan fisik/jasmani, dan obat-obatan. B. Saran Masih perlu dilakuka pendidikan kesehatan agar penderita dan keluarga mengetahui penyebab, tanda gejala dan pencegahan dari hiperglikemia itu sendiri agar menghindari terjadinya komplikasi bagi penderita.
4
5
LAMPIRAN MATERI 1. PENGERTIAN Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripada rentang kadar puasa normal 80-100 mg/dL darah atau rentang non puasa sekitar 140-160 mg/ 100 ml darah. (Elizabeth J. Corwin, 2013) Menurut
American
Diabetes
Association
(2014)
berpendapat
bahwa
hiperglikemia adalah terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal kadar glukosa darah adalah 3.0 – 5.0 mmol/liter). Hiperglikemia merupakan tanda yang biasanya menunjukkan penyakit diabetes melitus. Jadi, hiperglikemia adalah istilah medis dimana kadar gula dalam darah lebih tinggi dari nilai normal.
2. PENYEBAB Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting. Penyebab dari hiperglikemia dapat pula karena mengkonsumsi makanan mengandung karbohidrat dengan berlebihan, faktor psikologis seperti stress, dan kurangnya aktifitas tubuh. Yang lain akibat pengangkatan pankreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans. Faktor presdiposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi, pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.
3. PATOFISIOLOGI Hiperglikemia timbul akibat berkurangnya insulin sehingga glukosa darah tidak dapat masuk ke sel-sel otot, jaringan adipose atau hepar. Dalam keadaan normal kirakira 50% glukosa yang dimakan terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke sel sehingga energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak. Lipolisis bertambah dan lipogenesis terhambat, akibatnya dalam jaringan banyak tertimbun asetil KoA (zat yang penting pada siklus asam sitrat dan prekusor utama dari lipid dan steroid, terbentuk dengan cara menggabungkan gugus asetil pada koenzim A selama 5
6
oksidasi karbohidrat, asam lemak atau asam-asam amino), dan senyawa ini akan banyak diubah menjadi zat keton karena terhambatnya siklus TCA (Tricarboxylic Acid Kreb’s Cycle). Zat keton sebenarnya merupakan sumber energi yang berguna terutama pada saat puasa. Metabolisme zat keton pada pasien DM meningkat, karena jumlahnya yang terbentuk lebih banyak daripada yang dimetabolisme. Keadaan ini disebut ketoasidosis yang ditandai dengan nafas yang cepat dan dalam disertai adanya bau aseton (Sustrani, 2014)
4. TANDA DAN GEJALA a. Kadar gula darah sewaktu (acak) melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula darah puasa melebihi 126 mg/dl meningkat b. Poliuria (banyak dan sering kencing) c. Polipagia (banyak makan) d. Polidipsi (banyak minum) e. Kelemahan tubuh, lesu, cepat lelah, tidak bertenaga. f. Pandangan kabur g. Berat badan menurun h. Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf i.
Kelainan kulit, gatal-gatal, bisul-bisul
j.
Infeksi saluran kencing
k. Infeksi yang sukar sembuh l.
Glukosuria
(ADA, 2014)
5. KOMPLIKASI a. Komplikasi akut 1) Hipoglikemia/koma hipoglikemia. Hipoglikemik adalah kadar gula yang rendah kadar gula normal 60-100 mg%. 2) Sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik (HHNC/HONK) 3) Ketoasidosis Diabetic (KAD) b. Komplikasi kronik 1) Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi koroner, vaskuler perifer dan vaskuler serebral
7
2) Mikrovaskuler (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata (retinopati), dan ginjal (nefropati). Kontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler 3) Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki 4) Rentan infeksi, seperti tuberkolosis paru dan infeksi saluran kemih 5) Ulkus/ gangren/ kaki diabetik (Mansjoer dkk, 2012) 6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosis dapat dibuat dengan gejala-gejala diatas + GDS > 200 mg% (plasma vena). Bila GDS 100-200 mg% maka perlu pemeriksaan test toleransi glukosa oral. Kriteria baru penentuan diagnostik DM menurut ADA menggunakan GDP > 126 mg/dL. Pemeriksaan lain yang perlu diperhatikan pada pasien hiperglikemia adalah : o Glukosa darah
: meningkat 200-100 mg/dl atau lebih
o Aseton plasma
: positif secara mencolok
o Asam lemak bebas
: kadar lipid dan kolesterol meningkat
o Osmolalitas serum
: meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l
o Natrium
: mungkin normal, meningkat atau menurun
o Kalium
: normal atau peningkatan semu (perpindahan seluller)
selanjutnya akan menurun
o fospor
: lebih sering menurun
o Hemoglobin Glikosilat
: kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari normal
yang mencerminkan kontrol DM yang kurang selama 4 bulan terakhir (lama hidup SDM) dan karenanya sangat bermanfaat dalam membedakan DKA dengan kontrol tidak adekuat versus DKA yang berhubungan dengan insiden o Glukosa darah arteri
:
biasanya
menunjukkan pH rendah dan
penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik. o Trombosit darah
:
Ht
mungkin
meningkat
(dehidrasi),
leukositiosis, hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap stress atau infeksi o Ureum / kreatinin
:
mungkin
(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
meningkat
atau
normal
8
o Amilase darah
: mungkin meningkat yang mengindikasikan
adanya pankreatitis akut sebagai penyebab dari DKA o Insulin darah
: mungkin menurun/ bahkan sampai tidak ada
(tipe I) atau normal sampai tinggi (tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi insulin./gangguan dalam pengunaanya (endogen/eksogen). Resisiten insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukan antibodi (auto antibodi) o Pemeriksaan fungsi tiroid
: peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat
meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin o Urine
: gula dan aseton positif, berat jenis dan
osmolalitas mungkin meningkat. o Kultur dan sensitivitas
: kemungkinan adanya infeksi pada saluran
kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka
7. PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN Pasien yang menghentikan kebiasaan merokok, menjaga berat badan yang ideal, dan melakukan aktifitas fisik. Diet rendah lemak dan pengobatan hipertensi juga akan menurunkan kadar lipid. (Agoes Azwar, dkk, 2009) Pencegahan lain diuraikan sebagai berikut : a. Diet Trilogi 3 J 1) J1 : Jumlah kalori harus sesuai 2) J2 : Jadwal harus ditentukan sesuai jam 3) J3 : Jenis makanan harus diperhatikan Tujuan Diet 1) Memperbaiki kesehatan umum 2) Menjaga BB ideal 3) Mempertahankan glukosa darah normal Rumus Diet dan Kebutuhan Kalorinya
RBW =
BB TB-100
x 100%
9
RBW
Kebutuhan Kalori
Kurus
< 90 %
BB x 40 - 60kal/hari
Normal
90 - 100%
BB x 30 kal/hari
Gemuk
> 110 %
BB x 20 kal/hari
Obesitas
110 – 130 %
BB x 10 - 15kal/hari
Faktor yang menentukan kebutuhan kalori: 1) Jenis kelamin (wanita 25 kal/kg BB dan laki-laki 30 kal/kg BB) 2) Umur 40-59 tahun kebutuhan kalori dikurangi 10%, 60 sampai lebih dari 70 tahun dikurangi 20% 3) Aktivitas fisik atau pekerjaan, dimana dalam keadaan istirahat ditambah 10% dari kebutuhan basal, aktivitas ringan 20%,
aktivitas sedang 30%, dan
aktivitas berat 50% 4) Berat badan gemuk dikurangi 20-30% dan kurus ditambah 20-30% b. Latihan Jasmani Latihan fisik/latihan jasmani didefinisikan sebagai aktivitas olahraga yang dilakukan secara sistematik dalam jangka waktu lama yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan fungsi fisioligis dan psikologis. Latihan fisik akan mengubah senyawa glukosa dan lemak di jaringan dan pembuluh darah menjadi energi. (Rumarhorbo, 2014) Tujuan : 1) Menjaga kebugaran 2) Menurunkan BB 3) Meningkatkan kepekaan reseptor sel-sel terhadap insulin 4) Melancarkan peredaran darah sehingga pemanfaatan glukosa menjadi lebih baik Jenis-jenis : 1) Latihan Fisik Primer :
Untuk semua penderita DM
Latihan fisik ringan, teratur setiap hari (1-1,5 jam sesudah makan )
2) Latihan Fisik Sekunder
Untuk penderita DM dengan obesitas
Latihan fisik primer ditambah latihan fisik agak berat untuk menurunkan berat badan
10
3) Latihan jasmani secara teratur : 3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit Latihan yg dianjurkan :
Aerobik (berjalan kaki, bersepeda santai, jogging, berenang)
Tetap berjalan kaki ke pasar atau menggunakan tangga
c. Terapi Obat-obatan Jenis: 1) OAD (Obat Oral Anti Diabetes) Biguanide
: Bekerja di hepar untuk menjaga pengeluaran glukosa
dari pemecahan glikogen Sulfoniureas
: Menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan insulin
Thiazolidinesiones : Meningkatkan sensitifitas sel-sel di otot terhadap insulin 2) Insulin Khasiat Kerja Cepat Kerja Sedang
Kerja Panjang
Jenis Insulin Reguler Insulin Actrapid Humulin R Neural Protein Hagadoin (NPH) - Humulin N Protamin Zige Insulin (PZI)
Pemberian 3-4x/24 jam ½ jam sebelum makan 1-2x/24 jam 1x/24 jam
3) Indikasi pemberian insulin :
IDDM (Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) / Tergantung insulin)) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
DMTM (DM terkait malnutrisi)
Koma diabetik
NIDDM (Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) / Tak tergantung insulin) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan
11
merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen. Pada keadaan : -
DM dengan kegagalan menggunakan obat oral
-
DM saat hamil
-
DM dengan disertai selulitis atau gangren
-
DM dengan disertai penyakit hepar
12
LAMPIRAN PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Powerpoint 2. Leaflet 3. Poster 4. Lembar Balik 5. Lembar Konsul
11