Akuntansi Sektor Publik Kelompo 12.docx

  • Uploaded by: Adrianus Toding Allo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Akuntansi Sektor Publik Kelompo 12.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,195
  • Pages: 11
MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

Oleh: Adrianus Toding

17 304 006

Firnade Tandi Pau 17 304 005 Sulio Elkin Frando R 17 304 077

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MANADO 2019

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayaNya sampai saat ini sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tugas kelompok pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik (ASP).Adapun makalah tentang akuntansi Manajemen sector Publik ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan dari berbagai pihak. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis berharap saran dan kritik untuk membangun kesempurnaan makalah ini. Penyelesaian ini berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada :

1. Terhormat Ibu Dosen Anita N . Kambey, SE. M. Acc yang telah memeberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami serta telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan 2. Anggota kelompok dengan kerja sama yang kompak dan sukses berhasil menyusun makalah ini. 3. Seluruh anggota kelompok yang banyak memberikan saran dan bantuan hingga makalah ini dapat terselesaikan. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan makalah kami dapat menjadi acuan serta referensi untuk mahasiswa Universitas Negeri Manado Khususnya jurusan Akuntansi.

Tondano, 25 Maret 2019

Kelompok 12

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................................1 .......................................................................................................................................... B. Rumusan Masalah............................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Manajemen sector publik............................................................3 B. Sejarah Perkembangan Akuntansi Manajemen Sektor Publik........................................4 C. Peran dan Tujuan Akuntansi Manajemen dam sector Sektor Publik...............................4 D. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi............................................................5 E. Proses Perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sector public....................7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................................8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia akuntansi sudah tidak asing lagi dengan yang namanya manajemen sektor publik. Manajemen sektor publik sangat dipengaruhi oleh adanya reformasi pelayanan publik dan reformasi akuntansi sektor publik. Hal ini menyebabkan munculnya pemahaman mengenai pengertian akuntansi manajemen sektor publik. Di Indonesia Reformasi Pelayanan Publik dirasakan masih belum memadai. Reformasi pelayanan publik masih ketinggalan dibandingkan reformasi di bidang lainnya. Di era reformasi, pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan pelayanan publiknya. Berbagai upaya dilakukan baik dari sisi hukum ketatanegaraan, politik, peraturan perundangan, perekonomian maupun manajemen pengelolaan keuangan Negara. Spirit berbagai perubahan tersebut adalah untuk membentuk sistem pemerintahan Indonesia yang baik. Namun, beberapa pertanyaan yang timbul mengenai reformasi pelayanan publik adalah sebagai berikut: 1. Apa manfaat laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP)? 2. Apakah pelaporan keuangan tersebut mampu menunjukkan kinerja pemerintahan sebenarnya? 3. Apakah pelaporan keuangan tersebut mampu mewujudkan keinginan masyarakat untuk kesejahteraan mereka? 4. Apakah mampu mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik? Selain reformasi pelayanan public, ada juga Reformasi Akuntansi Sektor Publik. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia dimulai dari krisis ekonomi Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997, diikuti oleh era reformasi pada tahun 1998, pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999 sering disebut-sebut sebagai trigger dari reformasi keuangan dan akuntansi pemerintahan. Menurut Bastian (2006), perjalanan manajemen keuangan Negara atau daerah di Indonesia dapat dibagi dalam tiga fase, yaitu: 1. Era sebelum otonomi daerah 2. Era transisi otonomi (reformasi tahap 1) 3. Era pascatransisi (reformasi tahap 2)

Pada era reformasi tahap 2, terjadinya perubahan dalam perkembangan perundangundangan keuangan Negara/daerah, yaitu undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

B. Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5.

Apa yang dimakud dengan Akuntansi Manajemen Sektor Publik? Bagaimana perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia? Bagaimana Sejarah Perkembangan Akuntansi Manajemen Sektor Publik? Apa Peran dan Tujuan Akuntansi Manajemen Sektor Publik? Bagaimana proses pengendalian manajemen sektor public?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Manajemen sector publik Pengertian akuntansi manajemen dalam sektor publik menggabungkan pengertian akuntansi manajemen dan pengertian sektor publik. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang integral. Menurut Chartered Institute of Management Accountants (1981), akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi unsur-unsur laporan keuangan yang digunakan untuk:       

Perumusan strategi Perencanaan dan pengendalian aktivitas Pengambilan keputusan Pengoptimalan penggunakan sumber daya Pengungkapan (disclosure) kepada pemegang saham dan pihak luar organisasi Pengungkapan kepada karyawan dan, Perlindungan aktiva

Pada dasarnya prinsip-prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan sektor swasta. Akan tetapi sifat dan karakteristik akuntansi sektor publik memiliki perbedaan dengan sektor swasta, sehingga teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak bisa digunakan secara langsung tanpa modifikasi. Fokus akuntansi manajemen sektor publik adalah penyediaan informasi guna efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik. Sedangkan, pengertian sektor publik telah dijelaskan di awal dalam artikel Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik. Pada intinya adalah akuntansi manajemen sektor publik tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan prinsip-prinsip manajemen di sektor swasta. Tetapi yang harus digaris bawahi ialah sektor publik memiliki perbedaan pada karakteristik serta sifat

dibandingkan dengan sektor swasta, sehingga penerapannya tidak dapat langsung diterapkan tanpa modifikasi terlebih dahulu. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen cenderung memberikan laporan yang sifatnya prospektif dan digunakan untuk perencanaan di masa yang akan datang terkait dengan informasi pada pihak intern. Sedangkan, pengertian akuntansi keuangan terkait pada pemberian laporan dan informasi yang bersifat historis dan retrosprektif kepada pihak ekstern.

B. Sejarah Perkembangan Akuntansi Manajemen Sektor Publik Akuntansi sektor publik pada dasarnya dipengaruhi perkembangan pemikiran manajemen. Perkembangan pemikiran ini tidak terlepas dari knowledge management. Knowledge management ini sendiri memengaruhi peran daripada akuntansi manajemen. Pada dasarnya, akuntansi manajemen ini lebih didasari oleh praktik:   

Factory Accounting. Budgeting. Cost Accounting.

Proses Akuntansi Manajemen  Flatening struktur manajemen merupakan proses penyederhanaan struktur.  Menggunakan cross fungsional team merupakan proses saling isi menurut keahlian dan kekuatan antara tim yang terlibat.  Menyampaikan informasi secara cepat dan tepat merupakan teknik penyaringan informasi yang relevan.  Pendelegasian kuasa kepada tenaga kerja merupakan teknik pengembangan kekuatan tim melalui pemberian kepercayaan. C. Peran dan Tujuan Akuntansi Manajemen dam sector Sektor Publik Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi: 1. Perencanaan Stratejik (strategic planning) Dalam tahap pertama ini tim manajemen organisasi menyusun alternatifalternatif progam yang bia mendukung strategi efektif organisasi. Peran akuntansi manajemen disini ialah memberikan data / informasi akurat seputar akuntansi seperti cost of program serta cost of activity. 2. Pemberian Informasi Biaya Tahap kedua adalah memberikan rincian biaya sedetail mungkin meliputi biaya input, output, serta biaya proses. 3. Penilaian investasi

Tahap ketiga adalah penilaian investasi, fungsi ini memang lebih rumit jika dibanding dengan sektor swasta. Karena teknik-tekik yang digunakan dalam penilaian investasi berbeda dengan swasta. Organisasi swasta menyasar keuntungan sedangkan organisasi sektor publik tidak. Karena itulah pada tahap ini biasa menggunakan analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis).

4. Penganggaran Peran keempat adalah penganggaran, akuntansi manajemen sektor publik diharapkan mampu berperan dalam memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang lebih efektif terkait dengan 3 fungsi anggaran antara lain alat alokasi sumber daya publik, distribusi, serta stabilitas. Karena itulah akuntansi manajemen menjadi alat / tools vital dalam pengalokasian serta pendistribusian sumber dana publik kepada masyarakat secara tepat, efisien, adil, serta merata. 5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for services). Akuntansi manajemen digunakan untuk menghitung berapa banyak pengeluaran / cost yang digunakan untuk membuat layanan / jasa publik, termasuk menghitung seberapa banyak subsidi yang diberikan untuk publik. 6. Penilaian kinerja Akuntansi manajemen dibutuhkan untuk pengendaliansistem. Akuntansi manajemen digunakan untuk melakukan penilaian kinerja untuk mengukur seberapa besar tingkat efektivitas serta efisiensi organisasi guna mencapai tujuan yang sudah dicanangkan. Adapun tujuan akuntansi Manajemen:   

Membantu manajemen memformulasi kebijakan organisasi. Membantu manajemen dalam proses perencanaan organisasi Membantu manajemen dalam mengendalikan operasi/kegiatan organisasi.

D. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi aktivitas yang sifanya strategic, taktis dan melibatkan aspek operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk

memfasilitasi perencanaan. Proses perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan system perencanaan, penetapan tujuan dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor perkembangan pencapaian tujuan. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, system perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidak pastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi. Semakin tinggi tingkat ketidak pastian dan ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan system perencanaan yang semakin kompleks dan canggih. Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini. Sementara itu, tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi informasi yang merambah ke seluruh sector, termasuk sektor publik. Sebagai missal, perkembanganinternet menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-government. E-government merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan prosedur administrasi di pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi (internet) agar memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya. Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat ketidakpastian. Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainnya seolah-olah tanpa batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan cepat mempengaruhi negara lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan arah organisasi. Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sementara itu, organisasi sector public seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc. Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi dan sebagainya Pada organisasi sector public, saluran informasi lebih banyak bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relative jarang dilakukan. Hal tersebut adalah karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.

Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Pola pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain), meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manjemen. Sementara itu, organisasi sector public karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta adanya pengaruh politik yang besar, makan alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan birokrasi. Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umunya dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengintegrasian informasi dari tiap-tiap unit organisasi yang pada akhirnya membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan. Lebih lanjut, informasi akuntansi memungkinkan bagi organisasi untuk mengitegrasikan aktifitas organisasi. Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau system aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik. Sementara itu, penegndalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian aktivitas fungsional kedalam system organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam sebuah usulan investasi public, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi di butuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi, social dan politik dari investasi yang diajukan. E. Proses Perencanaan dan pengendalian manajerial organisasi sector public Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersamasama. Tanpa pengendalian, perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak

lanjut (follow-up) untuk mengidentifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu organisasi.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengertian akuntansi manajemen dalam sektor publik menggabungkan pengertian akuntansi manajemen dan pengertian sektor publik. Akuntansi manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang integral. Menurut Chartered Institute of Management Accountants (1981), akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi unsur-unsur laporan keuangan yang digunakan untuk mengambil keputusan. Pada intinya adalah akuntansi manajemen sektor publik tidak memiliki perbedaan yang mencolok dengan prinsip-prinsip manajemen di sektor swasta. Tetapi yang harus digaris bawahi ialah sektor publik memiliki perbedaan pada karakteristik serta sifat dibandingkan dengan sektor swasta, sehingga penerapannya tidak dapat langsung diterapkan tanpa modifikasi terlebih dahulu. B. Saran Untuk memahami mengenai akuntansi manajemen sector public kita harusnya lebih dahulu mempelajari tentang akuntansi manajemen. Agar kita bias paham bagaimana proses dalam akuntansi manajemen sector public. Dari sebab itu, sebagai penulis kami meyadari juga akan kekurangan dan keterbatasan kami dalam menyajikan materi ini. Oleh karenya, kami harap kritikan dan saran dari pembaca materi ini.

Related Documents


More Documents from "Putri Kristiani"