Agregat Halus.docx

  • Uploaded by: Muhammad Irfan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Agregat Halus.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 560
  • Pages: 3
BAB II DASAR TEORI 2.1

Pengertian Agregat

Agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersamasama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan, menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir‐butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil (fragmen‐fragmen) yang berfungsi sebagai bahan campuran atau pengisi dari suatu beton. 1. Agregat Halus. Agregat halus pada umumnya terdiri dari pasir atau partikel yang lewat saringan No. 4, sedangkan agregat kasar tertahan pada saringan tersebut. Ukuran maksimum agregat kasar dalam struktur beton diatur dalam peraturan untuk kepentingan berbagai komponen. Namun pada dasarnya bertujuan agar agregat-agregat dapat masuk atau lewat di antara sela-sela tulangan atau acuan. Pasir sebagai agregat halus dalam pembuatan beton jika ditinjau dari asalnya dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batuan. Agar diperoleh mutu beton yang baik, pasir yang akan digunakan harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Pasir harus terdiri dari butiran tajam, keras dan bersifat kekal. Selain itu pasir tidak boleh mengandung banyak lumpur dan bahan-bahan organik karena dapat mengurangi kekuatan beton. Hal lain yang tidak kalah penting adalah keanekaragaman besar butiran agregat halus tersebut. Dengan diketahuinya gradasi (pembagian atau distribusi ukuran agregat), perencanaan adukan beton dapat dilakukan dengan tepat. Tujuan gradasi ini tidak lain adalah untuk mengurangi regangan seminimum mungkin. 2. Agregat Kasar.

agregat halus

1.2. Agregat Halus 1.3.1. Pengertian Agregat Halus Agregat halus merupakan batuan halus yang terdiri dari butiran sebesar 0,14-5 mm yang didapat dari hasil disintegrasi (penghancuran) batuan alam (natural sand) atau dapat juga dengan memecahnya (artificial sand), tergantung dari kondisi pembentukan terjadinya. 1.3.2. Syarat Agregat Halus Menurut PBI 1971 (NI-2) pasal 33, syarat-syarat agregat halus (pasir) adalah sebagai berikut :

1. Agregat halus terdiri dari butiran-butiran tajam dan keras, bersifat kekal dalam arti tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti panas matahari dan hujan. 2. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% terhadap jumlah berat agregat kering. Apabila kandungan lumpur lebih dari 5%, agregat halus harus dicuci terlebih dahulu. 3. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan–bahan organik terlalu banyak. Hal demikian dapat dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams Harder dengan menggunakan larutan NaOH. 4. Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang beranekaragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan ayakan yang ditentukan dalam pasal 3.5 ayat 1 (PBI 1971), harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat. b. Sisa di atas ayakan 1 mm, harus minimum 10% berat. c. Sisa di atas ayakan 0,25 mm, harus berkisar antara 80%-90% berat.

Pasir di dalam campuran beton sangat menentukan kemudahan pengerjaan (workability), kekuatan (strengh), dan tingkat keawetan (durability) dari beton yang dihasilkan. Untuk memperoleh hasil beton yang seragam, mutu pasir harus benar-benar dikendalikan. Oleh karena itu, pasir sebagai agregat halus harus benar-benar memenuhi gradasi dan persyaratan yang ditentukan. 1.3.3. Batasan Susunan Butiran Agregat Halus Batasan susunan butiran agregat halus dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.2. Batasan Susunan Butiran Agregat Halus

Ukuran saringan (mm) 10,00 4,80 2,40 1,20 0,60 0,30 0,15

Daerah 1 100 90-100 60-95 30-70 15-34 5-20 0-10

Prosentase lolos saringan Daerah 2 Daerah 3 Daerah 4 100 100 100 90-100 90-100 95-100 75-100 85-100 95-100 55-90 75-100 90-100 35-59 60-79 80-100 8-30 12-40 15-50 0-10 0-10 0-15

Related Documents

Agregat Halus.docx
June 2020 24
Perencanaan Agregat
August 2019 48
Agregat Kasar.docx
April 2020 23
Laporan Agregat(1).docx
December 2019 48
Test Agregat Halus.xlsx
April 2020 16

More Documents from "Kevin"

Bab2_2 State Space
June 2020 2
Bab Ii.docx
December 2019 4
Pid
June 2020 2
Daftar Isi Uji Bahan Ii.docx
December 2019 12