4
BAB II PENGAMBILAN SAMPLING 2.1 Tujuan Tujuan pengambilan sampel ialah untuk mengetahui cara memperoleh contoh tanah yang terganggu dan tidak terganggu di lapangan.
2.2 Keadaan Lokasi Pengambilan Sampel Tanah Tanah yang digunakan dalam proses pengujian berasal dari area desa alue raya yang merupakan tanah dari Politeknik Negeri Lhokseumawe. Kondisi cuaca pada saat pengambilan sampel adalah cerah. Sampel yang diambil merupakan sampel terganggu dan sampel tidak terganggu.
Denah Lokasi Pengambilan Sampel Tanah 2.3 Cara Pengambilan Sampel Tanah Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan hammer pengambil sampel tanah, cangkul, sekop, lam, cicin sampel, kantong plastik, palu karet, meteran dan pisau pemotong. Kedalaman pengambilan sampel ± 50 cm, hal ini disebabkan lapisan atas tanah mengandung humus. Setelah itu sampel tidak
terganggu di masukkan dalam cetakan dan sedangkan sampel terganggu dimasukkan kedalam plastik dan diikat guna mencegah terjadinya penguapan yang berakibat berkurangnya kadar air aslinya.Setelah pengambilan sampel selesai selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium. Ciri-ciri sampel tersebut antara lain: 1. Berwarna kuning kecoklatan 2. Tidak berhumus dan liat. 1
Proses pembersihan rumput 2
Gambar 1: Membersihkan rumput menggunakan cangkul
Proses pengambilan sampel menggunakan hammer tanah
Gambar 2: Pengambilan sampel menggunakan hammer tanah
Peletakan cincin cetakan di atas dasar tanah Hasil cincin cetakan tanah di atas tanah dasar
Gambar 3. Mencetak tanah untuk pengambilan sampel dengan menggunakan cincin cetakan.
Sampeltanahdimasukkankedalamplastik
Gambar 4. Semua sampel tanah dimasukkan kedalam plastic agar kadar airnya terjaga. 2.4 Pengangkutan Sampel Tanah Setelah selesai pengambilan sampel untuk benda uji dan dimasukkan kedalam plastik, selanjutnya sampel tanah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.