Analisa Saringan Agregat Halusxxxxx

  • Uploaded by: Sefrianus Remak
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Saringan Agregat Halusxxxxx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,598
  • Pages: 17
Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

II.5.

Kelompok III

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

A. Teori Dasar Analisa saringan agregat adalah suatu kegiatan analisis yang digunakan untuk menentukan presentase berat butiran agregat yang lolos dalam suatu set saringan, yang angka persentase kumulait digambarkan pada grafik pembagian butir. Ukuran nominal maksimum agregat adalah ukuran saringan yang terbesar dimana diatas saringan tersebut terdapat sebagian agregat yang tertahan. Ukuran butiran maksimum dan gradasi agregat dikontrol oleh spesifikasi susunan dari butiran agregat sangat berpengaruh dalam perencanaan suatu perkerasan. Ukuran butiran agregat halus ditentukan dengan menyaring sejumlah agregat halus (pasir) melalui seperangkat saringan yang disusun dengan lubang yang paling besar berada paling atas dan makin kebawah makin kecil. Saringan yang digunakan yaitu saringan No. 4, 8, 16, 30, 50, No 100, No 200 dan PAN. Berat agregat halus yang tertahan ditiap saringan dihitung beratnya dan persentase kumulatif dari berat agregat yang melewati tiap saringan dihitung beratnya. Besarnya butiran agregat digambarkan dalam grafik .

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

B. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat. Data distribusi butiran pada agregat diperlukan dalam perencanaan adukan beton. Pelaksanaan penentuan gradasi ini dilakukan pada agregat halus. Alat yang digunakan adalah seperangkat saringan dengan ukuran tertentu. Tujuan pengujian ini ialah untuk memperoleh distribusi besaran atau jumlah persentase butiran baik agregat halus. Distribusi yang diperoleh dapat ditunjukan dalam tabel atau grafik.

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

C. Alat danBahan 1. Alat a) Timbangan neraca dengan ketelitian 1 gram b) Timbangan digital dengan ketelitian 0.1 gram c) Seperangkat saringan dengan ukuran : No. Saringan

Ukuran lubang mm

inch

4

4,75

-

8

2,36

-

16

1,18

-

30

0,60

-

50

0,30

-

100

0,15

-

200

0,075

-

d) Talam e) Kuas

2. Bahan Agregat halus sebanyak 1000 gr

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Kelompok III

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

D. Prosedur Praktikum 1. Ambil kemudian timbang benda uji yang akan dijadikan sampel sebanyak 1000 gram . 2. Siapkan saringan dan susun dari nomor ( No. 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200) 3. Masukkan benda uji pada saringan, kemudian saringan diguncangkan dengan tangan selama 15 menit. 4. Setelah itu timbang berat tertahan di tiap-tiap saringan kemudian catat .

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

E. Uraian Perhitungan 1. Persentase tertahan (%) a) Saringan No. 4

=0%

b) Saringan No. 8

= Berat Total Tertahan x 100 %

Tertahan No.8

=

70,0

x 100 %

995,6

= 7,031 % c) Saringan No. 16 = =

Tertahan No.16 Berat Total Tertahan 141,0 995,6

x 100 %

x 100 %

= 14,162 % d) Saringan No. 30 = =

Tertahan No.30 Berat Total Tertahan 190,3 995,6

x 100 %

x 100 %

= 19,114 % e) Saringan No. 50 = =

Tertahan No.50 Berat Total Tertahan 196,4 995,6

x 100 %

x 100 %

= 19,728 % f) Saringan No.100 = =

Tertahan No.100 Berat Total Tertahan 246,7 995,6

x 100 %

= 24,779 %

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

x 100 %

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

g) Saringan No.200

= =

Tertahan No.200 Berat Total Tertahan 118,6 995,6

Kelompok III

x 100 %

x 100 %

= 11,912 % h) PAN

= =

Tertahan PAN Berat Total Tertahan 32,6 995,6

x 100 %

x 100 %

= 3,274 % 2. Persentase tertahan kumulatif (%) a) No. 4

=0%

b) No. 8

= Persen tertahan kumulatif No. 4 + Persen tertahan No. 8 = 0 + 7,031 = 7,031 %

c) No. 16 = Persen tertahan kumulatif No. 8 + Persen tertahan No. 16 = 7,031 + 14,162 = 21,193 % d) No. 30 = Persen tertahan kumulatif No. 16 + Persen tertahan No. 30 = 21,193 + 19,114 = 40,307 % e) No. 50 = Persen tertahan kumulatif No. 30 + Persen tertahan No. 50 = 40,307 + 19,728 = 60,035 %

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

f)

Kelompok III

No. 100 = Persen tertahan kumulatif No. 50 + Persen tertahan No.100 = 60,035 + 24,779 = 84,814 %

g) No. 200 = Persen tertahan kumulatif No.100 + Persen tertahan No.200 = 84,814 + 11,912 = 96,726 % h) PAN

= Persen tertahan kumulatif No. 200 + Persen tertahan PAN = 96,726 + 3,274 = 100 %

3. Persentase lolos kumulatif (%) a) No. 4

= 100 %

b) No. 8

= Persen lolos kumulatif No. 4 - Persen tertahan No. 8 = 100 – 7,031 = 92,969 %

c) No. 16

= Persen lolos kumulatif No. 8 - Persen tertahan No. 16 = 92,969 – 14,162 = 78,807 %

d) No. 30

= Persen lolos kumulatif No. 16 - Persen tertahan No. 30 = 78,807 – 19,114 = 69,693 %

e) No. 50

= Persen lolos kumulatif No. 30 - Persen tertahan No. 50 = 69,693 - 19,728 = 39,965 %

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

f) No.100 = Persen lolos kumulatif No. 50 - Persen tertahan No. 100 = 39,965 – 24,779 = 15,186 % g) No.200 = Persen lolos kumulatif No. 100 - Persen tertahan No. 200 = 15,186 - 11,912 = 3,274 % h) PAN

= Persen lolos kumulatif No. 200 - Persen tertahan PAN = 3,274 - 3,274 =0%

4. Modulus Kehalusan Modulus Kehalusan = = =

Persen tertahan kumulatif No 4 + 8 +16 +30 + 50 + 100 + 200 100 0 + 7,031 + 21,193 + 40,307 + 60,035 + 84,814 + 96,728 100 310,106 100

= 3,10

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

F. Tabel dan Kurva Gradasi Agregat Halus Analisa saringan bagi butiran antara diameter 4,75 mm - 0,07 mm

Nomor saringan

Berat contoh = 1000 gr

Mm inci

4

4,75

0

0

0

100

95-100

8

2,36

70,0

7,031

7,031

92,969

80-100

16

1,18

141,0

14,162

21,193

78,807

50-85

30

0,60

190,3

19,114

40,307

59,693

25-60

50

0,30

196,4

19,728

60,035

39,965

10-30

100

0,15

246,7

24,779

84,814

15,186

2-10

200

0,07

118,6

11,912

96,726

3,274

0-2

32,6

3,2

100

0

995,6

100

310,106

Ukuran lubang ayakan

Berat

Persentase

tertahan

tertahan

(gram)

(%)

Pan Total

Persentase

Persentase

tertahan

lolos

kumulatif

kumulatif

(%)

(%)

Spesifikasi ASTM C 33

3,10

Modulus kehalusan

Grafik Pembagian Butir Agregat Halus Persentase Lolos Komulatif (%)

120

100 80 60

DATA HASIL

BATAS ATAS

40

BATAS BAWAH

20 0 0.07

0.15

0.30

0.60

1.18

Ukuran Lubang Ayakan (mm)

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

2.36

4.75

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

Catatan: -

Berdasarkan SNI-2002 Pasal 3.3 menyatakan bahwa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami batuan atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.

-

Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33 menyatakan bahwa agregat halus ialah agregat yang semua butirnya menembus ayakan berlubang 4,75 mm.

-

Berdasarkan SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33 memberikan batasan modulus halus butir 2,3 sampai 3,1.

-

SKSNI T-15-1990-03 memberikan batas gradasi agregat halus seperti pada tabel di bawah ini :

Persen Berat Butir Yang Lewat Ayakan

Lubang Ayakan (mm)

I

II

III

IV

10

100

100

100

100

4,8

90-100

90-100

90-100

95-100

2,4

60-95

75-100

85-100

95-100

1,2

30-70

55-90

75-100

90-100

0,6

15-34

35-59

60-79

80-100

0,3

5-20

8-30

12-40

15-50

0,15

0-10

0-10

0-10

0-15

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

-

Kelompok III

SNI-2002 Pasal 5.3 Ayat 1.1 yang mengacu pada ASTM C.33 memberikan syarat mutu agregat halus seperti pada tabel di bawah ini.

Ukuran Lubang Ayakan

Persen Lolos Kumulatif

(mm)

(%)

9,5

100

4,75

95-100

2,36

80-100

1,18

50-85

0,6

25-60

0,3

10-30

0,15

2-10

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

G. Kesimpulan a. Modulus kehalusan butir yang diperoleh sebesar 3,101 (Spesifikasi 2,20 -3,10) dengan demikian modulus kehalusan memenuhi syarat ASTM C 136 – 2012. b. Dari grafik dapat dilihat bahwa, dengan mengacu pada Spesifikasi ASTM C33, maka nomor ayakan yang memenuhi batas atas dan batas bawah adalah nomor 4, 8, 16, dan 30 sedangkan nomor 50, 100 dan 200 tidak memenuhi, c. Berdasarkan SKSNI T-15-1990-03, maka persentase lolos komulatif agregat halus berada pada daerah II. H. Saran Agar pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan lancar maka kami menyarankan : 1. Ketertiban jadwal pelaksanaan praktikum lebih diperhatikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 2. Fasilitas dalam laboratorium dapat diperbaharui agar dapat menunjang kegiatan pelaksanaan praktikum selanjutnya. 3. Setelah pemakaian fasilitas laboratorium agar segera dibersihkan dan dikembalikan ke posisi semula.

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

I. Foto Alat dan Bahan a. Foto Alat

Neraca dengan ketelitian 1 gram

Talam

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Kuas

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Seperangkat Saringan

Kelompok III

Timbangan Digital Ketelitian 1 gr

( No. 4, 8, 16, 30, 50, 100, 200 )

Stopwatch

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

b. Foto Bahan

Agregat halus ( Pasir ) Sebanyak 1000 gr

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Kelompok III

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

J.

Foto Kegiatan

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Kelompok III

Laporan Praktikum Bahan dan Struktur Beton

Kelompok III

K. Referensi Pedoman Pelaksanaan Praktikum Beton, Dr. Ir. Jonie Tanijaya, MSc, Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar, 2004. SNI ASTM C-136-2012“METODE ANALISIS SARINGAN AGGREGAT HALUS”.

Bab II.5. Analisa Saringan Agregat Halus

Related Documents


More Documents from "Muhammad Irfan"