7.2.1.d Spo Pengambilan Corpus Alienum Di Mata.docx

  • Uploaded by: tanahgaram
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 7.2.1.d Spo Pengambilan Corpus Alienum Di Mata.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 753
  • Pages: 4
PENGAMBILAN CORPUS ALIENUM DI MATA SOP

No.Dokumen

:

No. Revisi Tanggal Terbit Halaman

: : :

PUSKESMAS TANAH GARAM

Dr.MINDASARI NIP.19660809 200604 2 001

1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur 6. Langkah-langkah

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pegang kepala pasien hingga tidak bergerak. Buka mata pasien dan terangi mata pasien dengan lampu sorot Perhatikan baik-baik posisi benda asing pada mata pasien. Bila benda asing kecil maka ambil dengan cotton but. Lalu teteskan tetes mata tersil untuk mencegah iritasi mata. Bila benda asing agak besar maka ambil dengan pinset, kemudian tutup mata pasien dengan kassa dan segera rujuk pasien ke rumah sakit.

7. Diagram Alir Petugas menerima pelanggan dengan

sigap 1. Petugas melakukan anamnesis :  Menanyakan keluhan utama, riwayat penyakit,riwayat alergi. Menggali riwayat terpajan alergen.  Alergen jenis protein : serum (imunisasi), hormone (KB), enzim, serangga, makanan.  Alergen jenis hapten : antibiotic, obat anestesi, obat analgetik, vitamin atau kombinasi vitamin

Petugas melakukan pemeriksaan fisik, ditemukan :  KU gelisah ada penurunan kesadaran,  Pelanggan tampak kebiruan / sianosis,  Akral dingin, keringat berlebihan,  Vital sign abnormal (TD tak terukur, nadi meningkat, respirasi meningkat)

Petugas melakukan penanganan syok.  Membaringkan pelanggan, posisi kaki lebih tinggi dari kepala.  Membebaskan jalan napas, melakukan pemasangan O2 3-4|pm.  Memberikan injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc im/sc atau 0,1-0,2 cc iv.  Tindakan dapat diulang jika observasi 5-10 menit nadi belum mencapai 90x/menit atau TD sistolik belum mencapai 90mmHg

Petugas melakukan tindakan berikutnya bila tidak ada perbaikan  Pemberian IVFD NaCl tetesan cepat  Pemberian injeksi Aminophilin 5mg/kgBB perlahan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan dosis maintenance 0,50,9mg/kgBB/jam dalam larutan NaCl 0,9%  Pemberian Diphenhidramine 10-20mg im/iv  Pemberian 1 ampul Dexamethasone iv

Petugas malakukan evaluasi tindakan dan melakukan observasi tandatanda vital pelanggan

Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada buku register UGD, lembar catatan medic pelanggan

Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila tidak ada perbaikan selama 1-2 jam

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10. Dokumen Terkait

IGD Catatan medik, buku register, blanko resep, blangko kunjungan BPJS

11. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah

Isi Perubahan

Tgl.mulai diberlakukan

Disahkan oleh Kepala Puskesmas

MORBILI

DAFTAR TILIK PUSKESMAS WATUMALANG

No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman

Langkah Kegiatan

No 1

Apakah

2

Apakah

3

Apakah

5

Apakah

6

Apakah

7

Apakah

8

Apakah

9

Apakah

6

Apakah

7

Apakah

8

Apakah

9

Apakah

10

Apakah

Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut. Petugas menulis identitas pasien di buku register Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar). Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah Petugas melakukan pemeriksaan nadi Petugas melakukan pemeriksaan suhu Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu: a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler) c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler). Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia)

: : : : :

Dr.Dian Hayu N NIP.19780725 200801 2 018

Ya

Tidak

Tidak Berlaku

11

Apakah

12

Apakah

13

Apakah

14

Apakah

15

Apakah

16

Apakah

17

Apakah

Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Petugas menulis resep Petugas menyerahkan resep kepada pasien Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien Petugas menandatangani rekam medic Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

CR: …………………………………………%. ……………………………… Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Related Documents


More Documents from "fitriatiti"