PENANGANAN SYOK ANAFILAKTIK No.Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
SOP
: : : :
PUSKESMAS TANAH GARAM
Dr.MINDASARI NIP.19660809 200604 2 001
1. Pengertian
Adalah suatu kondisi timbulnya reaksi alergi yang berlebihan yang timbul segera setelah
2. Tujuan
terpajan oleh alergen. Agar petugas dapat menegakkan diagnosis dermatitis kontak alergi dan memberikan pengobatan yang tepat.
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur
6. Langkah-langkah
Panduan Praktek Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer edisi revisi tahun 2014 Alat dan bahan : - Tensimeter - Stetoskop - Termometer 1. Petugas menerima pelanggan dengan sigap 2. Petugas melakukan penanganan syok. Membaringkan pelanggan, posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Membebaskan jalan napas, melakukan pemasangan O2 3-4|pm. Memberikan injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc im/sc atau 0,1-0,2 cc iv. 3. Tindakan dapat diulang jika observasi 5-10 menit nadi belum mencapai 90x/menit 4.
atau TD sistolik belum mencapai 90mmHg Petugas melakukan tindakan berikutnya bila tidak ada perbaikan Pemberian IVFD NaCl tetesan cepat Pemberian injeksi Aminophilin 5mg/kgBB perlahan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan dosis maintenance 0,5-0,9mg/kgBB/jam dalam larutan NaCl
5. 6.
0,9% Pemberian Diphenhidramine 10-20mg im/iv Pemberian 1 ampul Dexamethasone iv Petugas malakukan evaluasi tindakan dan melakukan observasi tanda-tanda vital
7.
pelanggan Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada buku register UGD, lembar catatan
8.
medik pelanggan Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila tidak ada perbaikan selama 1-2 jam
7. Diagram Alir
Petugas menerima pelanggan dengan
1.
sigap
Petugas melakukan anamnesis : Menanyakan keluhan utama, riwayat penyakit,riwayat alergi. Menggali riwayat terpajan alergen. Alergen jenis protein : serum (imunisasi), hormone (KB), enzim, serangga, makanan.
Alergen jenis hapten : antibiotic, obat anestesi, obat analgetik, atau kombinasi vitamin Petugasvitamin melakukan pemeriksaan fisik, ditemukan : KU gelisah ada penurunan kesadaran, Pelanggan tampak kebiruan / sianosis, Akral dingin, keringat berlebihan,
Vital sign abnormal (TD tak terukur, nadi meningkat, respirasi meningkat)
Petugas melakukan penanganan syok. Membaringkan pelanggan, posisi kaki lebih tinggi dari kepala. Membebaskan jalan napas, melakukan pemasangan O2 3-4|pm. Memberikan injeksi adrenalin 0,3-0,5 cc im/sc atau 0,1-0,2 cc iv.
Tindakan dapat diulang jika observasi 5-10 menit nadi belum mencapai 90x/menit atau TD sistolik belum mencapai 90mmHg Petugas melakukan tindakan berikutnya bila tidak ada perbaikan Pemberian IVFD NaCl tetesan cepat Pemberian injeksi Aminophilin 5mg/kgBB perlahan selama 5-10 menit, dilanjutkan dengan dosis maintenance 0,50,9mg/kgBB/jam dalam larutan NaCl 0,9% Pemberian Diphenhidramine 10-20mg im/iv
Pemberian 1 ampul Dexamethasone iv Petugas malakukan evaluasi tindakan dan melakukan observasi tandatanda vital pelanggan
Petugas mencatat kunjungan pelanggan pada buku register UGD, lembar catatan medic pelanggan
Petugas merujuk pelanggan ke Rumah Sakit bila tidak ada perbaikan selama 1-2 jam
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10.Dokumen Terkait
IGD Catatan medik, buku register, blanko resep, blangko kunjungan BPJS
11. Rekaman historis perubahan No Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
Disahkan oleh Kepala Puskesmas
MORBILI
DAFTAR TILIK PUSKESMAS WATUMALANG
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
Langkah Kegiatan
No 1
Apakah
2
Apakah
3
Apakah
5
Apakah
6
Apakah
7
Apakah
8
Apakah
9
Apakah
6
Apakah
7
Apakah
8
Apakah
9
Apakah
10
Apakah
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut. Petugas menulis identitas pasien di buku register Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar). Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah Petugas melakukan pemeriksaan nadi Petugas melakukan pemeriksaan suhu Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu: a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler) c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler). Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia)
: : : : :
Dr.Dian Hayu N NIP.19780725 200801 2 018
Ya
Tidak
Tidak Berlaku
11
Apakah
12
Apakah
13
Apakah
14
Apakah
15
Apakah
16
Apakah
17
Apakah
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masingmasing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Petugas menulis resep Petugas menyerahkan resep kepada pasien Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien Petugas menandatangani rekam medic Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
CR: …………………………………………%. ……………………………… Pelaksana/ Auditor
(………………………………)