Case Report Session
BENDA ASING DI HIDUNG
Oleh: Adnan Yunaidi Latief Adellia Tiara Suci 1840312226
Preseptor : dr. Ade Asyari, Sp.THT-KL (K), FICS
BAGIAN ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER (THT-KL) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS RSUP DR M DJAMIL PADANG 2018
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Case Report Session
ditemukan pada sisi kanan dibanding sisi kiri.1,2
BENDA ASING DI HIDUNG
Corpus alienum atau benda asing di
Adellia Tiara Suci, Adnan Yunadi Latief
hidung adalah benda asing yang berasal dari luar tubuh atau dalam tubuh, dimana
1. PENDAHULUAN
pada keadaan normal tidak terdapat pada
Benda asing di hidung merupakan kasus
hidung. Benda asing dalam suatu organ
yang sering ditemukan pada anak-anak.
dapat terbagi atas benda asing eksogen
Anak-anak
mempunyai
(dari luar tubuh) dan benda asing endogen
kebiasaan memasukkan suatu benda yang
(dari dalam tubuh). Selain itu benda asing
kecil pada lubang atau rongga pada
dapat terbagi atas dua jenis , yaitu benda
tubuhnya terutama pada lubang hidung
hidup
disebabkan rasa ingin tahu, kurangnya
(anorganik).1
pengawasan orang tua dan tersedianya
Benda asing di hidung merupakan salah
benda tersebut di sekitar mereka. Kasus
satu kedaruratan di bidang telinga hidung
tersebut sering ditemukan pada anak-anak,
tenggorok yang cukup sering terjadi pada
pada orang dewasa kasus ini umumnya
anak-anak. Kebanyakan kasus benda asing
dialami oleh mereka yang mengalami
asimtomatik dan terdapat sekitar 11% dari
retardasi mental atau penderita gangguan
seluruh
jiwa. Benda asing hidung yang sering
hidung dan tenggorok.2
ditemukan
manik-manik,
Faktor yang mempermudah terjadinya
kancing baju, bagian dari mainan, lilin
aspirasi benda asing dalam hidung antara
plastisin, kertas, batu, kacang, kapur, dan
lain faktor personal (umur, jenis kelamin,
baterai.
cenderung
antara
lain
1
(organik)
dan
kedaruratan
benda
dibidang
mati
telinga
pekerjaan, kondisi sosial dan tempat tinggal), kegagalan mekanisme proteksi
Prevalensi kasus benda asing hidung lebih banyak
ditemukan
pada
laki-laki
dibanding perempuan. Pada anak-anak insiden tertinggi ditemukan pada usia 2-5 tahun. Lokasi benda asing yang paling sering adalah pada anterior konka media atau di bawah konka inferior (gambar 1). Benda
asing
unilateral
lebih
sering
normal
(keadaan
tidur,
penurunan
kesadaran, alkoholisme, dan epilepsi), ukuran, bentuk, serta sifat benda asing, serta faktor kecerobohan. Benda asing
1
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dapat
dapat
menyebabkan
morbiditas
dari Tulang hidung (os nasal), Prosesus
bahkan mortalitas bila masuk ke saluran
frontalis os maksila, Prosesus nasalis os
nafas bawah3Sebagai dokter pada layanan
frontal.sedangkan kerangka tulang rawan
primer, diagnosis benda asing di hidung
terdiri dari beberapa pasang tulang rawan
harus dapat ditegakkan dan ditatalaksana
yang terletak di bagian bawah hidung,
secara komprehensif. Dokter keluarga
yaituSepasang kartilago nasalis lateralis
dapat mengeluarkan benda asing tersebut,
superior,
namun hal ini bergantung pada beberapa
lateralis inferior yang disebut juga sebagai
faktor seperti lokasi dari benda asing,
kartilago
bahan material benda asing, apakah benda
kartilago septum.
berupa bahan yang mudah diambil (lebut dan irregular) atau tidak mudah diambil (keras dan bulat), ketrampilan dokter, dan kerjasama
pasien.4
Oleh
karena
itu
pengkajian terhadap benda asing di hidung yang merupakan level kompetensi 4 dan sering terjadi di masyarakat sangat penting dilakukan.
Sepasang
ala
kartilago
mayor,
Tepi
nasalis
anterior
Rongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang, dipisahkan oleh septum nasi dibagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintu masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut nares posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.1
2. TINJAUAN PUSTAKA Bagian dari kavum nasi yang letaknya ANATOMI DAN FISIOLOGI
sesuai dengan ala nasi, tepat di belakang
Hidung terdiri dari hidung bagian luar
nares
berbentuk
bagian-
Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang
bagiannya dari atas ke bawah :Pangkal
mempunyai banyak kelenjar sebasea dan
hidung (bridge), Batang hidung (dorsum
rambut-rambut panjang (vibrise). 1
piramid
dengan
nasi), Puncak hidung (hip), Ala nasi, Kolumela, dan Lubang hidung (nares anterior).
anterior
disebut
vestibulum.
Tiap kavum nasi mempunyai empat buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior, dan superior. Dinding medial
Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang
adalah septum nasi yang dibentuk oleh
dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit,
tulang dan tulang rawan. Septum dilapisi
jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang
oleh perikondrium pada bagian tulang
berfungsi melebarkan atau menyempitkan
rawan dan periostium pada bagian tulang,
lubang hidung. Kerangka tulang terdiri
2
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
sedangkan di luarnya dilapisi oleh mukosa hidung.1
Batas Rongga Hidung Dinding inferior merupakan dasar rongga hidung dan dibentuk oleh os maksila dan os palatum. Dinding superior atau atap hidung sangat sempit dan dibentuk oleh lamina kribriformis merupakan lempeng tulang berasal dari os etmoid, tulang ini berlubang-lubang
(kribrosa=saringan)
tempat masuknya serabut-serabut saraf olfaktorius. Di bagian posterior, atap rongga hidung dibentuk oleh os sfenoid.1 Vaskularisasi Bagian atas rongga hidung divaskularisasi oleh
Gambar 1. Anatomi hidung
arteri
etmoidalis
anterior
dan
posterior yang merupakan cabang dari Pada dinding lateral terdapat 4 buah
arteri oftalmika dari arteri karotis interna.1
konka. Yang terbesar dan letaknya paling bawah ialah konka inferior, kemudian
Bagian
bawah
yang lebih kecil ialah konka media, lebih
divaskularisasi
kecil lagi ialah konka superior, sedangkan
maksilaris
yang terkecil disebut konka suprema ini
palatina mayor dan arteri sfenopalatina.
biasanya rudimenter.1
Arteri sfenopalatina keluar dari foramen
hidung. Terdapat
meatus yaitu meatus
oleh
interna,
sfenopalatina Di antara konka-konka dan dinding lateral
rongga
dan
cabang diantaranya
memasuki
hidung arteri arteri
rongga
hidung di belakang ujung posterior konka media.1
inferior, medius, dan superior. Pada meatus inferior terdapat muara (ostium)
Bagian depan hidung divaskularisasi oleh
duktus
meatus
cabang-cabang a. fasialis. Pada bagian
medius terdapat muara sinus frontal, sinus
depan septum terdapat anastomosis dari
maksila dan sinus etmoid anterior. Pada
cabang-cabang a. sfenopalatina, a. etmoid
meatus superior terdapat muara sinus
anterior, a. labialis superior, dan a.
etmoid posterior dan sinus sfenoid.1
palatina mayor, yang disebut pleksus
nasolakrimalis.
Pada
kiesselbach (little's area).1
3
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Vena-vena hidung mempunyai nama yang
petrosus superfisialis mayor dan serabut
sama dan berjalan berdampingan dengan
saraf simpatis dari n. petrosus profundus.
arteri. Vena divestibulum dan struktur luar
Ganglion
hidung bermuara ke v.oftalmika yang
belakang dan sedikit di ujung posterior
berhubungan dengan sinus kavernosus.
konka media.1
Vena-vena di hidung tidak memiliki katup, sehingga merupakan faktor predisposisi untuk
mudahnya
penyebaran
infeksi
sampai ke intrakranial.1
Jaringan limfatik berasal dari mukosa limfatik
olfaktorius. Saraf ini turun melalui lamina kribrosa dari pemukaan bawah bulbus
yang menuju leher. Jaringan limfatik posterior terbagi menjadi tiga kelompok. superior
penghidu
pada
mukosa
olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung. 1
anterior
bermuara di sepanjang pembuluh fasialis
Kelompok
di
Fungsi penghidu berasal dari nervus
reseptor
Jaringan
terletak
olfaktorius dan berakhir pada sel-sel
Jaringan limfatik
superfisial.
sfenopalatina
bermuara
pada
kelenjar limfe retrofaringea. Kelompok media menuju ke kelenjar limfe jugularis. Kelompok inferior menuju ke kelenjar
Fisiologi Hidung Berdasarkan
teori
struktural,
teori
evolusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis hidung dan sinus paranasalis adalah: 1 1. Fungsi
respirasi
untuk
mengatur
limfe di sepanjang pembuluh jugularis
kondisi udara (air conditioning),
interna.1
penyaring
udara,
penyeimbang
Innervasi
mendapat persarafan sensoris dari n. anterior
yang
merupakan
lokal,
2. Fungsi penghidu karena terdapat mukosa olfaktorius dan reservoir
cabang n. nasosiliaris yang bersal dari n.
udara
oftalmikus.
stimulus penghidu,
sebagian
pertukaran
tekanan dan mekanisme imunologik
Bagian depan dan atas rongga hidung
etmoidalis
dalam
humidifikasi,
Rongga besar
hidung
terdapat
lainnya, persarafan
untuk
menampung
3. Fungsi fonetik yang berguna untuk
sensorik dari nervus maksilla melalui
resonansi
ganglion
ini
proses bicara dan mencegah
n.
hantaran suara sendiri melalui
menerima
sfenopalatina. serabut
Ganglion
sensoris
dari
maksilaris, serabut parasimpatis dari n.
suara,
konduksi tulang,
membantu
4
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
4. Fungsi statik dan mekanik untuk meringankan
beban
kepala,
proteksi terhadap trauma dan pelindung panas, dan 5. Refleks nasal, dimana mukosa hidung
merupakan
refleks
yang
dengan
reseptor
berhubungan
saluran
cerna,
kardiovaskuler dan pernapasan yang dapat menyebabkan refleks bersin
dan
rangsang
napas
bau
berhenti,
tertentu
akan
menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.3 Fisiologi Hidung:1 Berdasarkan
teori
4. Fungsi statik dan mekanik untuk meringankan
beban
kepala,
proteksi
terhadap trauma dan pelindung panas, dan 5. Refleks nasal, dimana mukosa hidung merupakan berhubungan
reseptor
refleks
yang
dengan
saluran
cerna,
kardiovaskuler dan pernapasan yang dapat menyebabkan refleks bersin dan napas berhenti, rangsang bau tertentu akan menyebabkan
sekresi
kelenjar
liur,
lambung dan pankreas. DEFINISI Secara umum benda asing dalam suatu organ adalah benda asing yang berasal
struktural,
teori
evolusioner dan teori fungsional, fungsi fisiologis hidung dan sinus paranasalis adalah:
baik dari dalam (benda asing endogen) maupun luar (benda asing eksogen)tubuh yang dalam normal tidak ada.Benda asing di
hidung
merupakan
salah
satu
1. Fungsi respirasi untuk mengatur kondisi
kedaruratan di bidang telinga hidung
udara (air conditioning), penyaring udara,
tenggorok yang cukup sering terjadi pada
humidifikasi,
dalam
anak-anak. Kebanyakan kasus benda asing
mekanisme
asimtomatikdan terdapatsekitar 11% dari
pertukaran
penyeimbang tekanan
dan
imunologik lokal, 2.
Fungsi penghidu karena terdapat
seluruh
kedaruratan
dibidang
telinga
hidung dan tenggorok.3
mukosa olfaktorius.
KLASIFIKASI BENDA ASING
3.
Fungsi fonetik yang berguna untuk
Benda asing eksogen dapat berupa zat
resonansi suara, membantu proses bicara
padat, cair atau gas. Benda asing eksogen
dan mencegah hantaran suara sendiri
padat terdiri atas zat organik (yang berasal
melalui konduksi tulang,
dari tumbuhan seperti kacang-kacangan dan yang berasal dari kerangka binatang seperti tulang) dan zat anorganik seprti paku, jarum, peniti, dan batu. Benda asing
5
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
eksogen cair dibagi dalam benda asing
1.
Benda asing hidup, yang pernah
yang bersifat iritatif dan non-iritatif.
ditemukan yaitu larva lalat, lintah, dan
Benda asing endogen berupa secret kental,
cacing.
darah, bekuan darah dan lain-lain. Berikut
a.
Larva lalat
adalah jenis-jenis benda asing berdasarkan
Beberapa kasus miasis hidung yang pernah
asalnya:3
ditemukan di hidung manusia dan hewandi
1.
Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen dapat berupa zat padat, cair atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik seperti kacang-kacangan (yang berasal dari
tumbuhan-tumbuhan),
tulang
(yang berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu, kapur barus (naftalen) dan lain-lain. Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda cair non-iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. 2.
Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh. Benda asing endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta,
perkejuan,
dan
membran
difteri. Cairan amnion, mekonium dapat masuk ke dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.2
Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi menjadi benda asing mati dan benda asing hidup.
Indonesia disebabkan oleh larva lalat dari spesies Chryssomya bezziana.Chrysomya bezziana adalah serangga yang termasuk dalam famili Calliphoridae, ordo diptera, subordo Cyclorrapha, kelas Insecta. Lalat dewasa berukuran sedang berwarna biru atau biru kehijauan dan berukuran 8-10 mm, bergaris gelap pada toraks dan pada abdomen
bergaris
melintang.
Larva
mempunyai kait-kait di bagian mulutnya berwarna coklat tua atau coklat orange. Lalat dewasa meletakkan telurnya pada jaringan hidup dan hewan berdarah panas yang hidup liar dan juga pada manusia misalnya pada luka, lubang-lubang pada tubuh seperti mata, telinga, hidung, mulut dan traktus urogenital.3,7 b.
Lintah
Lintah (Hirudinaria javanica) merupakan spesies
dari
kelas
hirudinae.
Hirudinea adalah kelas dari anggota hewan belakang yang dalam filumannelida.
tak
bertulang termasuk
Anggota
jenis
cacing ini tidak mempunyai rambut, parapodia, dan seta. Tempat hidup hewan ini ada yang berada di air tawar, air laut, dan di darat. Lintah merupakan hewan
6
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
pengisap darah. Pada tubuhnya terdapat
harus
dikeluarkan
segera,
karena
alat pengisap di kedua ujungnya yang
kandungan zat kimianya yang dapat
digunakan untuk menempel pada tubuh
bereaksi terhadap mukosa hidung.3
inangnya. Pada saat mengisap, lintah ini mengeluarkan zat penghilang rasa sakit dan mengeluarkan zat anti pembekuan darah sehingga darah korban tidak akan membeku. Setelah kenyang mengisap darah, lintah itu akan menjatuhkan dirinya ke dalam air. Bentuk tubuh lintah ini pipih,
bersegmen,
mempunyai
warna
kecokelatan, dan bersifat hemaprodit.
Gambar 2. Manik-manik di bawah konka inferior
Lintah menghisap darah pasien sehingga akan memperbesar ukurannya, itu akan
Berdasarkan konsistensinya benda asing
menyebabakan lintah sulit diambil. Pasien
dapat juga digolongkan menjadi benda
bisa
saja
syok
akibat
asing yang lunak seperti kertas, kain,
sehingga
pasien
penghapus, sayuran, dan benda asing yang
mengalami
kehilangan
darah,
keras seperti kancing baju, manik-manik,
membutuhkan transfusi darah.10 c.
baterai dan lain-lain.1
Cacing
Ascaris
lumbricoides
nematoda
usus
yang
merupakan masih
menjadi
ETIOLOGI
DAN
FAKTOR
PREDISPOSISI3
masalah di negara berkembang seperti Indonesia. Hidung dapat menjadi Port d’entry
atau
tempat
cacing
-
pekerjaan,
tersebut
2.
kondisi
sosial,
tempat
tinggal
bermigrasi dari usus untuk mendapatkan oksigen yang lebih banyak.
Faktor Personal : Umur, jenis kelamin,
-
Benda asing mati, yang tersering yaitu
Kegagalan mekanisme proteksi yang normal:
manik-manik, baterai logam, kancing
keadaan
tidur,
kesadaran
menurun, alkoholisme dan epilepsy
baju. Kapur barus merupakan kasus yang
jarang
naftalen
namun
yang
mengandung
bersifat
juga
harus
Faktor fisik: kelainan dan penyakit neurologic
sangat
mengiritasi. Kasus baterai logam di hidung
-
-
Ukuran dna bentuk benda asing
-
Faktor kecerobohan
diperlakukan
sebagai kasus gawat darurat yang
7
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dapat terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan
EPIDEMIOLOGI Sebesar lima puluh persen kasus benda asing di saluran nafas terjadi pada anak yang berumur kurang dari 4 tahun. Bayi di bawah 1 tahun yang gawat napas karena aspirasi benda asing merupakan penyebab utama
kematian.
Kacang
atau
biji
tumbuhan lebih sering teraspirasi pada anak yang berumur 2-4 tahun karena belum memiliki gigi molar yang lengkap dan belum dapat mengunyah makanan dengan baik. Benda asing pada hidung lebihs erring terjadi pada anak-anak yang berusia 2-4 tahun karena anak yang berumur
2-4
memasukkan
tahun benda-benda
cenderung yang
ditemukan dan dapat dijangkau ke dalam lubang hidung, mulut, atau oleh teman bermain. Selain itu pada anak yang berusia 1-3
tahun
belum
terjadi
koordinasi
menelan dan penutuoan glottis yang
grnaulasi, dan dapat berlanjut menjadi sinusitis. Sedangkan benda asing hidup (animate
foreign
bodies)
dapat
menyebabkan reaksi inflamasi dengan derajat yang bervariasi, dari infeksi lokal sampai destruksi massif tulang rawan dan tuang hidung dengan membentuk daerah supurasi yang dalam dan bau. Cacing askariasis dapat menimbulkan iritasi pada hidung karena gerakannya.3 MANIFESTASI KLINIS Gejala sering tidak ada sehingga luput dari perhatian orang tua dan bertahan untuk waktu yang lama. Dapat timbul rinolith disekitar benda asing. Gejala yang paling sering adalah:Hidung tersumbat, Rinore unilateral dengan cairan yang kental dan berbau, Nyeri, Demam, Epistaksis, dan Bersin.
sempurna.3,4Pada anak-anak juga sering
Benda asing seperti karet busa sangat
ditemukan benda asing pada bagian
cepat menimbulkan sekret yang berbau
anterior kavum nasi hingga ke bawah
busuk. Hal ini dikarena kan proses dari
konka inferior dan medial. Kavum nasi
peradangan-peradangan yang terjadi di
kanan lebih sering terkena pada anak-
sekeliling
anak, hal ini disebabkan oleh karena bnyak
berakumulasinya jaringan epitel
anak yang lebih dominan memakai tangan
mati,
kanan.7
mediator inflamasi. Tak jarang pula akibat
sel-sel
benda
asing
leukosit
dan
sehingga yang
mediator-
benda asing yang tidak segera dikeluarkan, PATOGENESIS Benda asing mati (inanimate foreign body) pada hidung dapat menyebabkan edema dan inflamasi mukosa hidung sehingga
akan menimbulkan infeksi sekunder. DIAGNOSIS
8
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Diagnosis klinis benda asing di saluran
Secara klinis yang paling umum adalah
napas ditegakkan berdasarkan anamnesis
penyumbatan hidung unilateral. Dokter
adanya riwayat tersedak sesuatu, tiba-tiba
harus memikirkan diagnosis benda asing
timbul "choking" (rasa tercekik), gejala,
pada semua pasien dengan iritasi hidung,
tanda,
dengan
epistaksis, bersin, mendengkur, sinusitis,
pemeriksaan
stridor, mengi, atau demam. Beberapa
pemeriksaan
penulis
pemeriksaan
auskultasi,
palpasi
radiologik
fisik dan
sebagai
bahkan
telah
melaporkan
penunjang.2 Benda asing di hidung pada
menemukan benda asing sebagai etiologi
anak sering luput dari perhatian orang tua
pasien dengan klinis tidak biasa, seperti
karena tidak ada gejala dan bertahan untuk
mudah marah, halitosis (bau napas yang
waktu lama. Gejala paling sering muncul
tidak menyenangkan), atau bromhidrosis
adalah hidung tersumbat, rinore unilateral
umum
dengan
berbau.
menghindari komplikasi dan pengobatan
Diagnosis pasti benda asing di saluran
tertunda, dokter harus mempertahankan
napas
indeks kecurigaan yang tinggi untuk
cairan
kental
ditegakkan
dan
setelah
dilakukan
tindakan rinoskopi yaitu terlihat benda asing
di
kavum
nasi.
Penggunaan
nasoendoskopi atas indikasi diagnostik dan terapi jika dengan rinoskopi anterior sulit dinilai lokasi benda asing tersebut. 3,7
(malodor
tubuh).
Untuk
diagnosis ini.8 Kecurigaan benda asing di dalam hidung dapat muncul
apabila pasien datang
dengan usia anak-anak, hidung terasa tersumbat
unilateral,
sekret
unilateral
Anamnesis yang cermat perlu ditegakkan,
kavum nasi yang kronik, nyeri di hidung
karena kasus aspirasi benda asing sering
tanpa penyebab yang jelas, atau gejala
tidak segera dibawa ke dokter pada saat
yang
kejadian. Dalam satu penelitian, presentasi
mendengkur, dan bernapas melalui mulut.
pasien datang lebih dari 48 jam setelah
Gejala yang paling sering adalah hidung
memasukkan benda asing di hidung
tersumbat, rinore unilateral dengan cairan
menyumbang 14% dari semua kasus.
kental
Anamnesis dengan pasien, orangtua, dan
terdapat rasa nyeri, demam, epistaksis, dan
pegasuh haruslah menyeluruh agar jelas
bersin. Benda asing, seperti karet busa,
dalam mengidentifikasi jenis benda asing
sangat cepat menimbulkan sekret yang
dan memudahkan dalam penatalaksanaan
berbau busuk.3,7
nantinya.7
menyertai
dan
Pemeriksaan terpenting
seperti
berbau.
fisik untuk
bersin-bersin,
Kadang-kadang
merupakan
hal
mendiagnosis
serta
9
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dibutuhkan kerjasama yang baik dengan
PENATALAKSANAAN
pasien maupun orangtua pasien. Pasien harus dalam keadaan imobilisasi agar memudahkan pemeriksaan, oleh karena itu terkadang dibutuhkan obat-obat sedatif pada pasien pediatrik. Kadang-kadang, bukti trauma lokal mungkin ada, dengan eritema,
edema,
perdarahan,
atau
keduanya. Apabila benda asing sudah terlalu lama di dalam rongga hidung, biasanya muncul temuan klinis lainnya seperti adanya discharge hidung dan bau busuk. Pada pemeriksaan, tampak edema dengan
inflamasi
mukosa
hidung
unilateral dan dapat terjadi ulserasi.3,7
Penatalaksanaan benda asing di hidung pada anak-anak cukup sulit karena biasanya pasien anak-anak sulit untuk koopertif.
Hal
ini
disebabkan
oleh
ketakutan anak-anak yang berlebihan serta diperparah akibat
dengan
nyeri
ketakutan
yang
mereka
ditimbulkan
saat
mengeluarkan benda asing di hidung sebelumnya baik oleh orang tua maupun tenaga kesehatan.1 Kerjasama pemeriksa
antara
sangat
pasien
diperlukan
dan untuk
mengeluarkan benda asing dari hidung. Pasien biasanya diperiksa dalam posisi duduk.
Pada
anak-anak,
sebaiknya
dipangku dan dipegang erat oleh orang tuanya sambil duduk di kursi pemeriksaan agar tenang sehingga dapat mencegah kemungkinan aspirasi.5,6Terdapat
terjadinya beberapa
metode
dalam mengeluarkan benda asing di hidung, seperti dengan memakai pengait (hook) yang dimasukkan ke dalam hidung bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sencara menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan ditarik Gambar 3. Cara fiksasi Anak pada saat Hampir seluruh kasus benda asing pada
hidung
tidak
memerlukan
kedepan.Dapat pula menggunakan forsep aligator, cunam Nortman atau “wire loop”. Bila benda asing berbentuk bulat, maka
pemeriksaan penunjang. Namun terdapat
sebaiknya
pengecualian pada kasus benda asing
ujungnya tumpul.1 Berikut ini beberapa
berjenis
teknik mengeluarkan benda asing di
metal
yang
memberikan
gambaran radiolusen pada foto X-Ray.3
hidung.
digunakan
pengait
yang
10
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Peralatan 1.
Persiapan
sebelum
melakukan
yang
digunakan
meliputi:7
Teknik
-
Lampu kepala
di
-
Vasokonstriktor topical
hidung dapat dicoba oleh dokter yang
-
Spekulum hidung
berpengalaman
dapat
-
Bag-valve mask
diekstraksi. Jika ada keraguan tentang bisa
-
Forseps alligator
tidaknya ekstraksi, harus dikonsultasikan
-
Probe hooked
ke
dan
-
Balon kateter
tenggorok. Pengeluaran benda asing yang
-
Kuret
dicoba berulang kali dapat mengakibatkan
-
Peralatan suction
meningkatnya
Anestesi
Pengambilan
spesialis
benda
jika
mungkin
telinga,
trauma
asing
hidung,
dan
berpotensi
lokal
biasanya
tidak
memindahkan benda asing ke lokasi yang
diperlukan, karena rasa sakit seringnya
tidak
tidak
diharapkan.
Pengeluaran
secara
muncul
pada 5
selama
mekanik dari benda asing tidak harus
pengangkatan.
dicoba jika benda tersebut tampaknya di
farmakologis dari mukosa hidung dapat
luar jangkauan.7Pengangkatan tidak boleh
memfasilitasi
dilakukan tanpa sedasi pada pasien yang
pengangkatan dari benda asing di hidung.
tidak
teknik
Anestesi dan vasokonstriksi mukosa dapat
nonmekanik seperti tekanan udara positif
dicapai dengan memberikan beberapa tetes
harus dicoba pada pasien ini.7
lidokain 1% (tanpa epinefrin) dan 0,5%
kooperatif.
Idealnya,
Benda asing yang dicoba diangkat berkali-kali akan lebih berbahaya karena dapat menyebabkan pengangkatan lebih sulit, dan benda asing dapat menjadi lebih dalam. Oleh karena itu, perencanaan yang matang
sangat
penting
memaksimalkan
untuk
kemungkinan
pengangkatan pada usaha pertama. Selain itu, suplai pernapasan darurat haruslah tersedia untuk menanggulangi kebutuhan oksigen jika setelah pengangkatan hasil benda asing terjadi aspirasi.7
Namun,
pasien
vasokonstriksi
pemeriksaan
dan
phenylephrine ke lubang hidung yang terkena.
Anestesi
pada
teknik
mengeluarkan benda asing pada hidung dapat dilakukan dengan anestesi semprot dengan pilihan anestesinya yaitu lidokain.5 Untuk pasien yang khawatir, nebulasi dari 1-2 ml dari 1:1000 epinefrin telah berhasil digunakan untuk vasokonstriksi mukosa. Dari laporan kasus epinefrin nebulasi direkomendasikan hanya jika benda asing di hidung cukup besar, gerakan ke posterior hidung tidak mungkin, dan jika saluran pernafasan aman.7
11
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Jika kepala pasien tidak kooperatif tidak
yang besar, teknik tekanan positif yang
dapat distabilkan, pemberian sedasi harus
umum digunakan.7
dilakukan mekanik.
sebelum Satu
pengangkatan
penelitian
melaporkan
tingkat keberhasilan sangat tinggi (95%) dan tingkat komplikasi yang rendah dengan penggunaan sedasi.Penelitian lain berpendapat bawa pada pasien yang memiliki benda asing di hidung dan tidak
Semua upaya pengeluaran benda asing dapat
menjadi
komplikasi
akibat
kerusakan mukosa dan perdarahan. Selain itu, semua usaha yang gagal dapat mengakibatkan perpindahan benda asing ke posterior.7
koperatif sebaiknya tidak di berikan obat-
Teknik yang dipilih untuk mengeluarkan
obatan sedatif, karena dapat meningkatkan
benda asing di dalam hidung selain
komplikasi dengan mengurangi reflex
berdasarkan jenis dari benda asing sendiri
batuk dan muntah pasien.1,7
juga harus berdasarkan dengan lokasi dan
Selain itu pada anak kecil yang memiliki benda asing pada hidung sebaiknya posisi pasien harus dipegang oleh penjaga atau orangtuanya, dengan kedua kaki pasien di
bentuk benda asing tersebut.10 2.
Jenis-jenis Teknik Mengeluarkan Benda Asing di Hidung -
Instrumentasi langsung
jepit oleh kedua paha orangtua, sehingga pasien dapat terfiksasi dan tenaga medis
Teknik ini sangat ideal untuk benda asing
mudah untuk mengeluarkan benda asing
yang mudah terlihat, tidak bulat, benda
tersebut.7
asing tidak rapuh. Instrumen dijelaskan sebelumnya termasuk forsep alligator.
Beberapa
teknik
pengangkatan
yang
tersedia, dan pilihan metode tergantung pada jenis benda asing di hidung, alat yang tersedia, dan kenyamanan dokter dengan masing-masing
metode.
Untuk
benda
Benda asing rapuh dan bulat sangat sulit untuk dikeluarkan dengan teknik ini; benda rapuh bisa robek, dan benda-benda bulat mungkin sulit dan mudah pindah ke posterior.7
asing yang mudah dilihat, kebanyakan pengangkatan
Probe hooked dapat digunakan untuk
langsung. Jika benda asing sulit terlihat
benda-benda yang mudah dilihat tetapi
atau bulat atau tidak berhasil diangkat
sulit untuk dipahami. Hook ditempatkan di
dengan
langsung,
belakang benda asing tersebut kemudian
pengeluaran dengan balon kateter adalah
ditarik ke depan. Satu peneliti melaporkan
metode yang disukai. Untuk benda asing
menggunakan endoskopi fleksibel untuk
dokter
lebih
memilih
instrumentasi
12
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
melihat benda asing di hidung kemudian
juga ikut tertarik.7Teknik dengan kateter
menggunakannya sebagai pengait untuk
juga dapat digunakan sebagai pencegahan
menarik benda asing. Teknik ini, disebut
agar benda asing di bagian anterior tidak
sebagai "hook-scope", teknik ini berguna
kearah posterior saat dilakukan teknik
jika pasien kooperatif.7
lainnya.8
Beberapa
penulis
menggunakan
telah
menyarankan
kombinasi
instrumentasi
langsung dan menyarankan kateter balon ditempatkan di belakang benda asing untuk mencegah perpindahan posterior selama upaya pengeluaran.7 -
Kateter balon
Pendekatan ini sangat ideal untuk benda asing yang kecil, benda bulat yang tidak mudah
diambil
dengan
instrumentasi
langsung. Kateter yang dapat digunakan yaitu
Gambar 4. Pengunaan Forgarty Catheter
kateter Foley (misalnya, 5-8), -
kateter Forgaty (misalnya, No. 6), atau Katz Extractor Oto-Rhino Foreign Body Remover (California) juga merupakan pilihan.7 Terlepas
Tekanan positif
Benda asing yang besar bisa dilakukan teknik tekanan positif. Teknik ini dapat dilakukan oleh penderita sendiri dengan
dari
berbagai
macam
jenis
menutup
hidung
yang
normal
dan
kateter, teknik yang digunakan adalah
menghembuskan nafas dari hidung secara
sama. Pertama, balon diperiksa, dan
keras,
kateter dilapisi dengan 2% lidokain jelly.
mengalami benda asing di hidung, dapat
Kemudian pasien berbaring telentang dan
ditiup
kateter dimasukkan melewati benda asing
orangtuanya kissing technique atau masker
di dalam rongga hidung, lalu diberikan
bag-valve.2,3,4 Ketika topeng bag-valve
udara atau air ke dalam kateter (2ml pada
digunakan,
anak-anak kecil dan 3 ml pada anak-anak
dianggap untuk mencegah esophageal
yang lebih besar). Setelah dibalonkan,
insuflasi
udara.Teknik
kateter ditarik keluar sehingga benda asing
dilakukan
pada
selain
itu
mulut
pada
anak
manuver
anak
anak
tersebut
Sellick
ini dan
yang
oleh
dapat
banyak dapat
13
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
menyebabkan
komplikasi
barotrauma di telinga
seperti
dan emfisema
periorbital.Tekanan positif juga memiliki
dapat dengan mudah terluka oleh lem tempatnya.8 -
risiko yang menyebabkan barotrauma ke saluran napas, paru-paru, atau membran timpani, dan dokter harus menghindari penggunaan volume besar udara paksa. Untuk yang terbaik dari pengetahuan kita, komplikasi
yang
terakhir
belum
dilaporkan.2,11 -
Instrumen yang dibuat sendiri
Instrumen yang dibuat sendiri dapat berasal dari paper clip. Teknik ini dapat dilakukan
apabila
dilakukannya komplikasi
teknik pada
tidak
dapat
lainnya
karena
teknik
ini
dapat
menyebabkan trauma yang berat dan infeksi.8
Tekanan Negatif (Suction)
Teknik ini sangat ideal untuk benda aisng yang terlihat, halus atau bulat dimana
-
Teknik dengan menggunakan instrumen pembedahan
benda sulit diambil dengan pinset atau forcep alligator. Suction yang diberikan
Teknik mengeluarkan benda asing dengan
pada pasien biasanya yang bertekanan
instrument pembedahan biasanya apabila
100-140 mmHg.11
riwayat masuknya benda asing diikuti dengan adanya epistaksis. Pemilihan alat
-
Lem atau Perekat
Metode ini sangat efektif terhadap benda asing yang licin, bulat, dan sulit diambil dengan pinset atau forcep alligator. Benda asing yang akan diambil haruslah yang kering dan terlihat sehingga risiko kontak dengan
mukosa
sekitar
benda
asing
dihidung minimal.11
Lem
atau
perekat
atau instrument tergantung dari jenis benda asing tersebut. Forcep alligator dapat digunakan terhadap benda asing dihidung yang ireguler dan memiliki sudut yang dapat ditarik keluar, sedangkan hook, curretes,
dan
loop
dapat
digunakan
terhadap benda yang licin atau sulit di tarik keluar. Secara umum, benda asing di
dalam
hal
ini
cyanoacrylate yang digunakan di oleskan tipis ditempatkan di ujung aplikator kayu atau plastik, yang kemudian menempel benda asing selama 60 detik. Tanpa kerja sama penuh dari pasien, mukosa hidung
hidung bisa dikeluarkan secara aman oleh dokter umum. Namun, jika sulit dan gagal harus segera konsultasi ke spesialis THT. Rujukan dilakukan
ke
dokter
ketika
spesialis
ada
harus
kekhawatiran
diagnosis ke arah tumor atau massa.7,8
14
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
iritasi
dan
reaksi
inflamasi
hingga
menyebabkan hidung mengeluarkan sekret yang
muko
obstruksi.
purulen
Benda
menyebabkan
dan
asing
infeksi
mengalami juga
pada
dapat mukosa
hidung. Tidak jarang pasien datang dengan sudah adanya perforasi septum.9 Pada pasien dengan benda asing yang Gambar 5. Mengeluarkan benda asing
tidak
dikeluarkan,
akan
mencetuskan
dengan forsep aligator
terjadinya rinolit. Rinolit terjadi karena adanya benda asing yang telah lama
Tidaklah bijaksana bila mendorong benda
tinggal dalam hidung (misalnya sejak
asing dari hidung kearah nasofaring
kecil), kemudian terbungkus oleh endapan
dengan maksud supaya masuk ke dalam
garam-garam kalsium atau magnesium
mulut. Dengan cara itu benda asing dapat
sebagai ikatan fosfat atau karbonat yang
terus masuk ke laring dan saluran napas
berasal dari lacrima. Kalsifikasi benda
bagian bawah, yang menyebabkan sesak
asing di hidung dulunya dikenal dengan
napas, sehingga menimbulkan keadan
rinolit palsu (false rhinoliths) atau rinolit
yang gawat1
benar (true rhinoliths). Saat ini, istilahistilah ini telah digantikan oleh eksogen
Pemberian antibiotika sistemik selama 5-7
dan endogen, tergantung apakah ada atau
hari hanya diberikan pada kasus benda
tidak ada inti.
asing hidung yang telah menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.1
Rinolit dapat terbentuk dari bahan di luar tubuh
manusiayang
disebut
eksogen.
Rinolit endogen berasal di sekitar tubuh sendiri10,11
KOMPLIKASI Perdarahan merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, meskipun hal ini hanya bersifat minimal dan hilang dengan tampon sederhana. Selain itu benda asing pada hidung juga dapat menyebabkan
15
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
-
3. LAPORAN KASUS
Keluar ingus bercampur darah tidak ada
Identitas Pasien -
Nama
: An. CD
No. RM
: 01035261
Tanggal lahir
:17- 12 - 2015
asing ada -
Tanggal pemeriksaan : 16- 12 - 2018 Umur
: 3 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Padang
Suku Bangsa
: Minang
Riwayat mencoba mengeluarkan benda
Riwayat memasukkan benda asing ketelinga, dan tenggorok sebelumnya tidak ada.
-
Riwayat tersedak, terbatuk batuk hebat tidak ada
Anamnesis Seorang pasienperempuan,berusia 3 tahun
-
Riwayat sesak nafas tidak ada.
-
Demam dan batuk sebelumnya tidak ada.
datang diantar oleh keluarganya ke IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal Riwayat Penyakit Dahulu
16 Desember 2018dengan :
Pasien tidak ada riwayat keluhan telinga, Keluhan Utama
hidung, dan tenggorok sebelumnya.
Masuk “kerikil” ke lubang hidung kanan sejak 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Sekarang -
Awalnya
pasien
sedang
bermain
sendiri, kemudian pasien mengatakan
Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
kepada ibu pasien hidungnya sakit, dan ibu pasien melihat ada benda asing
Pasien adalah seorang anak yang tinggal
warna keputihan di hidung kanan
bersama keluarganya.
kemudian membawa pasien berobat ke RSUP Dr. M. Djamil Padang. -
Keluar darah dari hidung tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan umum
: Sedang
Kesadaran
: komposmentis
16
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Nadi
: 80x/menit
Nafas
: 22x/menit
Suhu
: 36,50C
Leher
: dalam batas normal
Toraks Jantung: dalam batas normal Paru: dalam batas normal
Pemeriksaan sistemik Kepala : tidak ada kelainan
Abdomen :
Mata
hepar dan lien tidak teraba,nyeri tekan(-)
Konjungtiva
: tidak anemis
Sklera
: tidak ikterik
Ekstremitas: akral hangat, edem tidak ada
Status Lokalis THT 1. Telinga Pemeriksaan
Daun telinga
Dinding
liang
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Kel kongenital
Tidak ada
Tidak ada
Trauma
Tidak ada
Tidak ada
Radang
Tidak ada
Tidak ada
Kel. Metabolik
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tarik
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tekan tragus
Tidak ada
Tidak ada
Cukup lapang (N)
Cukup lapang (N)
Cukup lapang(N)
Sempit
-
-
Hiperemis
Tidak ada
Tidak ada
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Ada / Tidak
Ada
Ada
Bau
Tidak ada
Tidak ada
Warna
Kekuningan
Kekuningan
Jumlah
Sedikit
Sedikit
telinga
Serumen
17
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lunak
Lunak
Warna
Putih mengkilat
Putih mengkilat
Reflek cahaya
Ada, arah jam 5
Ada, arah jam 7
Bulging
Tidak ada
Tidak ada
Retraksi
Tidak ada
Tidak ada
Atrofi
Tidak ada
Tidak ada
Sklerotik
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah perforasi
Tidak ada
Tidak ada
Jenis
Tidak ada
Tidak ada
Kuadran
Tidak ada
Tidak ada
Pinggir
Tidak ada
Tidak ada
Tanda radang
Tidak ada
Tidak ada
Fistel
Tidak ada
Tidak ada
Sikatrik
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri ketok
Tidak ada
Tidak ada
Jenis
Membran timpani
Utuh
Perforasi
Mastoid
(+)
Rinne Tes garpu tala
Schwabach
Sama
( +) dengan Sama
pemeriksa
pemeriksa
Weber
Tidak terdapat lateralisasi
Kesimpulan
Telinga normal
Audiometri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Timpanometri
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
dengan
2
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2.
2. Hidung Pemeriksaan
Kelainan Deformitas
Tidak ada
Kelainan kongenital
Tidak ada
Trauma
Tidak ada
Radang
Tidak ada
Massa
Tidak ada
Hidung luar
3.
3. Sinus paranasal Pemeriksaan
Dekstra
Sinistra
Nyeri tekan
Tidak ada
Tidak ada
Nyeri ketok
Tidak ada
Tidak ada
4.
4. Rinoskopi Anterior Pemeriksaan
Dekstra
Sinistra
Vibrise
Ada
Ada
Radang
Tidak ada
Tidak ada
Cukup lapang (N)
+ Tampak benda
+
Vestibulum
Kavum nasi Sempit
asing diantara Konka
3
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lapang
Inferior dan Septum, berwarna keputihan.
Sekret
Lokasi
Konka inferior
Tidak ada
Jenis
Mukoid
Tidak ada
Jumlah
Minimal
Tidak ada
Bau
Tidak ada
Tidak ada Eutrofi
Ukuran Eutrofi Konka inferior
Warna
Merah muda
Merah muda
Permukaan
Licin
Licin
Tidak ada Tidak ada
Edema
Eutrofi
Ukuran Sulit dinilai Warna
Sulit dinilai
Merah muda
Permukaan
Sulit dinilai
Licin
Konka media
Sulit dinilai Tidak ada
Edema
Septum
Cukup lurus/deviasi
Cukup lurus
Cukup lurus
Permukaan
Licin
Licin
Warna
Merah muda
Merah muda
Spina
Tidak ada
Tidak ada
Krista
Tidak ada
Tidak ada
Abses
Tidak ada
Tidak ada
Perforasi
Tidak ada
Tidak ada
Lokasi
Tidak ada
Tidak ada
Bentuk
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran
Tidak ada
Tidak ada
Permukaan
Tidak ada
Tidak ada
Massa
4
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Warna
Tidak ada
Tidak ada
Konsistensi
Tidak ada
Tidak ada
Mudah digoyang
Tidak ada
Tidak ada
Pengaruh vasokonstriktor
Tidak ada
Tidak ada
5.
5.
Rinoskopi Posterior Pemeriksaan
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Cukup lapang (N)
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Edem
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Jaringan granulasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Ukuran
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Permukaan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Edem
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Adenoid
Ada/tidak
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Muara tuba eustachius
Tertutup secret
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Edem mukosa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Lokasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Koana
Sempit Lapang
Mukosa
Konka inferior
Ukuran Massa Bentuk Permukaan Post Nasal Drip
Ada/tidak
5
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Tidak dilakukan
Jenis
Tidak dilakukan
6. 6. Orofaring dan Mulut Pemeriksaan
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Posisi
Ditengah
Ditengah
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Bifida
Tidak ada
Tidak ada
Trismus Uvula
Palatum mole + Simetris/tidak Arkus Faring
Dinding faring
Warna
Simetris Merah muda
Edem
Tidak ada
Bercak/eksudat
Tidak ada
Warna
Merah muda
Permukaan
Licin
Ukuran
T1
T1
Warna
Merah muda
Merah muda
Permukaan
Rata
Rata
Muara kripti
Tidak Melebar
Tidak Melebar
Detritus
Tidak ada
Tidak ada
Eksudat
Tidak ada
Tidak ada
dengan Tidak ada
Tidak ada
Tonsil
Perlengketan pilar
Peritonsil
Warna
Merah muda
Merah muda
Edema
Tidak ada
Tidak ada
Abses
Tidak ada
Tidak ada
6
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Lokasi
Tidak ada
Tidak ada
Bentuk
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran
Tidak ada
Tidak ada
Permukaan
Tidak ada
Tidak ada
Konsistensi
Tidak ada
Tidak ada
Karies/Radiks
Ada
Ada
Kesan
Hygiene buruk
Tumor
Gigi
Hiperemis
Warna Bentuk
Hygiene buruk
Normal
Lidah Deviasi
Tidak ada
Massa
Tidak ada
7.
7. Laringoskopi Indirek Pemeriksaan
Kelainan
Dekstra
Sinistra
Bentuk
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Edema
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Pinggir rata/tidak
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Edema
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Gerakan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Epiglotis
Ariteniod
Ventrikular band
7
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Plica vokalis
Subglotis/trakea
Sinus piriformis
Valekula
Edema
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Warna
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Gerakan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Pingir medial
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sekret
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sekret
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Massa
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sekret ( jenisnya )
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
8.
IV. Diagnosis Korpus alienum et cavum nasi dextra
VI. Tatalaksana -
Ekstraksi korpus alienum - berhasil
VII. Prognosis Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam: bonam
8
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
4. DISKUSI Berdasarkan literatur, benda asing biasanya Telah dilaporkan pasien anak
berumur 3
tahun datng ke IGD RSUP M. DJAMIL diantar oleh keluarga dengan keluhan utama masuk serpihan bungkus permen ke lubang hidung kanan sejak 1,5 jam sebelum masuk rumah sakit.
lebih banyak ditemukan pada anak berumur kisaran 2-5 tahun dikarenakan pada fase umur tersebut, anak sedang aktif-aktifnya dan dengan diikuti rasa ingin tahu yang tinggi. Benda asing lebih banyak di temukan di kavum nasi dekstra, dikarenakan oleh dominannya pemakaian tangan kanan. Benda
Berdasarkan anamnesa didapatkan pasien kemasukan kerikil ke lubang hidung kanan sejak 1,5 jam yang lalu. Awalnya pasien sedang bermain sendiri, kemudian pasien
asing hidung dengan letak lebih dalam biasanya disebabkan oleh adanya usaha untuk mengeluarkan benda asing yang tidak terarah.
mengatakan kepada ibu pasien hidungnya sakit, dan ibu pasien melihat ada benda asing
Pada pasien ini dilakukan ekstraksi benda
warna keputihan di hidung kanan kemudian
asing
membawa pasien berobat ke RSUP Dr. M.
sehinggabenda asing berupa kerikil dapat
Djamil Padang.
dikeluarkan. Pasien dipulangkan dengan
dengan
menggunakan
ekstraktor
edukasi untuk segera kontrol ke poliklinik Keluar darah dari hidung tidak ada.Keluar
THT jika ada keluhan. Keluarga pasien juga
ingus bercampur darah tidak ada.Riwayat
diberikan edukasi agar lebih hati-hati dan
mencoba
asing
memperhatikan
asing
terulang kejadian kemasukan benda asing ke
ada.Riwayat
mengeluarkan memasukkan
benda benda
ketelinga, dan tenggorok sebelumnya tidak ada.Riwayat tersedak, terbatuk batuk hebat tidak
ada.Riwayat
sesak
nafas
tidak
ada.Demam dan batuk sebelumnya tidak ada.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hidung kanan: cavum nasi kanan lapang, tampak benda asing dengan rhinoskopi anterior terletak diantara konka inferior dan septum
nasi
dekstra
berwarna
keputihan.Pada pemeriksaan THT lainnya tidak ditemukan kelainan.
hidungnya.
anaknya
sehingga
tidak
2
Dokter Muda THT-KL Periode Desember 2018 – Januari 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
8. Heim SW, Maughan KL.
DAFTAR PUSTAKA 1. Soetjipto
D,
Mangunkusumo
E,
Wardani RS. Hidung. Dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.
6th
ed.
FKUI.
2. Pasha. R, Mark. CS. Otolaryngology Head and Neck Surgery. Rhinology and Paranasal Sinuses. Thompson
Body. The Ear, Nose, and Throat. Virginia.
Am
Fam
Physician.
2007.76: Pg. 1185-9. 9. Gregori,Dario,
Lorenzo
Salerni,
nose
causing
complications
and
requiring hospitalization in children 0-14 age. University of Torino. ENT Department.2008 vol 46: 28-33.
Learning. 1-22 3. Junizaf MH. Benda Asing di Saluran Nafas. Dalam BUku Ajar Ilmu Telinga
Hidung
Tenggorok.6th
ed.
4. Novialdi, Rahman S. Benda Asing Batu Kerikil di Bronkus. Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL) Fakultas Universitas
Andalas
Padang.2006.http://repository.unand. ac.id/ 5. Kalan A, Tariq M. Foreign Bodies in The Nasal Cavities: a comprehensive review of the aetiology, diagnostic poiters, and therapeutic measures. Postgrad Med. 2000. 6. Davies PH, Benge JR. Foreign Body. The Nose and Ear: A Review Techniques for Removal in the Emergency Department. J Accid Emerg Med; 17. 2000. Pg. 91-94. 7. Fischer JI.2013. Nasal Foreign Body, http//emedicine.medscape.com/article /763767-overview.
10. Patil,
Karthikeya,
Mahima
V
Guledgud, Malleshi Suchettha N. Rhinoliths. 11. Detlef B, Randolf R. The Rhinolith— A Possible Differential Diagnosis of
FKUI.Jakarta:2007. 259-265.
Kedokteran
Foreign
Cecilia Scarinzi. Foreign Body in the
Jakarta:2007. 118-122
Kesehatan
3
a
Unilateral
Nasal
Obstruction.
Hindawi Publishing Coorporation. 2010.