7. Teori Dan Estimasi Biaya (kelompok 6).docx

  • Uploaded by: Mitarsyh
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 7. Teori Dan Estimasi Biaya (kelompok 6).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,886
  • Pages: 17
TUGAS MAKALAH KELOMPOK “Teori Dan Estimasi Biaya”

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 6 MITA

(A021171012)

SURAYA AINUN LESTARI

(A021171505)

AHMAD YASIR

(A021171534)

EKONOMI MANAJERIAL FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan

baik

materi

maupun

pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah

agar

menjadi

lebih

baik

lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 Oktober 2018

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Teori produksi yang mencakup prinsip-prinsip pengkombinasian penggunaan input yang optimal untuk menghasilkan tingkat output yang maksimal sehingga tercapai laba yang maksimal , konsep substitutabilitas antarinput , konsep returns to scale , dan teknik penaksiran fungsi produksi secara empiris.telah kita memahami masalah- masalah produksi tersebut, baik secara teoris maupun empiris , baru kita dapat menganalisis masalah biaya. Sebelum perusahaan menentukan maksimisasi laba maka hal yang diperlukan perusahaan adalah mengestimasi biaya dan beban yang ada dalam perusahaan. Pada makalah ini kita akan membahas masalah teori biaya dan konsep – konsep biaya untuk pengambilan keputusan.

B. Rusumasan masalah

A. Bagaimana Klasifikasi Biaya B. Bagaimana Fungsi Biaya Jangka Pendek C. Bagaimana Ukuran Pabrik Dan Skala Ekonomis D. Kurva Pembelajaran E. Minimiasi Biaya Secara Internasional - Skala Ekonomis Yang Baru F. Manajemen Logistik Atau Penawaran Berantai G. Analisis Biaya-Volume-Laba Dan Tausan Operasi H. Estimasi Empiris Fungsi Biaya I. C. Tujuan A. Klasifikasi Biaya B. Fungsi Biaya Jangka Pendek C. Ukuran Pabrik Dan Skala Ekonomis D. Kurva Pembelajaran E. Minimiasi Biaya Secara Internasional - Skala Ekonomis Yang Baru F. Manajemen Logistik Atau Penawaran Berantai

G. Analisis Biaya-Volume-Laba Dan Tausan Operasi H. Estimasi Empiris Fungsi Biaya

BAB II PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK BIAYA Salah satu hal penting dalam analisis biaya adalah perbedaan antara biaya eksplisit dan implisit. 1. Biaya eksplisit (explicit cost) Berarti pengeluaran aktual perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan dalam produksi. Termasuk didalamnya adalah upah tenaga kerja, harga sewa modal, perlengkapan, gedung, dan harga pembelian bahan mentah serta barang setengah jadi. 2. Biaya implisit (implicit cost) Berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri. Meskipun perusahaan tidak mengeluarkan sejumlah biaya aktual tertentu dalam menggunakan input tersebut, input-input itu tidaklah gratis, karena perusahaan dapat menjual atau menyewakan input yang dimiliki kepada perusahaan lain. Jumlah input yang dimiliki yang dapat perusahaan jual atau sewakan kepada perusahaan lain mencerminkan biaya produksi perusahaan yang memiliki dari menggunakan input-input tersebut. Biaya implisit meliputi gaji tertinggi yang dapat diperoleh oleh si pengusaha apabila bekerja di tempat alternatif terbaiknya (misalkan mengelola perusahaan lain), dan pendapatan tertinggi yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modalnya dalam alternatif lain yang paling mcnguntungkan atau menyewakan tanah dan bangunan yang dimiliki kepada penawar tertinggi (dibandingkan dengan menggunakan sendiri). Untuk biaya eksplisit maupun implisit, perusahaan harus dipertimbangkan dalam mengukur biaya produksi diantaranya : 

Memasukkan biaya alternatif atau biaya uportunitas (alternative or opportunity cost) seluruh input baik yang dimiliki atau dibeli perusahaan, alasannya bahwa perusahaan tidak menahan input yang

disewa jika input tersebut dibayar dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dibayar oleh perusahaan lain. 

Biaya ekonomis (economic cost) seperti ini harus dibedakan dari biaya akuntansi (accounting cost), yang hanya mengacu pada pengeluaran aktual perusahaan atau biaya eksplisit, yang digunakan untuk membeli atau menyewa input. Biaya akuntansi atau biaya historis penting untuk laporan keuangan perusahaan dan untuk pajak. Bagi tujuan pengambilan keputusan manajerial (yang merupakan perhatian utama), biaya ekonomis atau biaya oportunitas adalah konsep biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.



Dalam mendiskusikan biaya produksi, kita juga harus membedakan antara biaya marginal dan biaya tambahan. Biaya marginal berarti perubahan biaya total untuk satu unit perubahan output. Sebagai contoh, jika biaya total adalah $140 untuk memproduksi 10 unit output dan $150 untuk memproduksi 11 unit output, biaya marginal dari unit ke-11 adalah $10.



Biaya tambahan (incremental cost) di sisi lain, konsep yang lebih luas yang merujuk pada perubahan biaya total dari implementasi keputusan manajerial tertentu, seperti memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan, atau memproduksi sendiri komponen yang dibeli sebelumnya.

B. FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK Dalam sub bab ini kita membedakaan antara biaya tetap (fixed cost) dengan biaya variabel (variable cos) dan menurunkan fungsi biaya total dan biaya per unit dari suatu perusahaan. 

Fungsi biaya total dan biaya per unit jangka pendek Mendefinisikan jangka pendek sebagai suatu periode dimana beberapa input perusahaan adalah tetap (tidak dapat diubah dengan mudah, kecuali mungkin dengan beban yang besar). Biaya tetap total (total fixed cost/TFC) adalah kewajiban total perusahaan per periode waktu untuk seluruh input tetap

Biaya variabel total (total variable cost/TVC) adalah kewajiban total perusahaan per periode waktu untuk seluruh input variabel yang digunakan. Biaya total (total cost/TC) sama dengan biaya tetap total (TFC) di tambah dengan biaya variabel total (TVC). TC = TFC+TVC Dari fungsi biaya tetap total, biaya variabel total, dan biaya total, kita dapat menurunkan fungsi biaya per unit (biaya tetap ratarata, rata-rata variabel, variabel total dan marginal). Biaya tetap rata-rata sama dengan biaya tetap total (TFC) dibagi dengan tingkat output (Q). Biaya variabel rata-rata sama dengan biaya variabel total (TVC) dibagi dengan output. Biaya total ratarata juga sama dengan biaya tetap rata-rata ditambah dengan biaya variabel rata-rata. Biaya marginal (MC) adalah perubahan biaya total atau perubahan dalam biaya variabel total (TVC) akibat perubahan dalam jumlah output per unit. Sehingga, 𝑻𝑭𝑪

AFC =

𝑸

AVC = ATC = MC =

𝑻𝑽𝑪 𝑸 𝑻𝑪 𝑸

𝚫𝑻𝑪 𝚫𝑸

= AFC + AVC =

𝚫𝑻𝑽𝑪 𝚫𝑸

Kurva Biaya Total dan Biaya Per Unit Jangka Pendek C. UKURAN PABRIK DAN SKALA EKONOMIS Skala Ekonomis merujuk pada suatu situasi dimana pertumbuhan output secara proporsional lebih cepat dibandingkan input. Sebagai contoh, output yang dihasilkan lebih dari dua kali lipat output menjadi lebih rendah. Sehingga skala hasil meningkat tercermin dalam penurunan kurva LAC. Disisi lain, skala hasil penurunan berarti suatu situasi dimana pertumbuhan output secara proporsional lebih rendah dibandingkan

penggunaan input. Dengan harga input konstan, akan menyebabkan biaya per unit menjadi lebih tinggi. Sehingga, skala hasil menurun tercermin dalam suatu kurva LAC yang meningkat (naik). Titik terendah pada kurva LAC terjadi pada tingkat output dimana tekanan terhadap skala hasil meningkat dan menjadi seimbang dengan tekanan terhadap skala hasil menurun. Dalam dunia nyata, tekanan untuk skala hasil meningkat dan menurun sering berjalan beriringan, dimana skala hasil meningkat timpul pada tingkat output yang kecil sementara skala hasil menurun cenderung muncul pada tingkat output yang lebih besar sehingga kurva LAC meningkat, titik terendah dari kurva lAC terjadi pada saat tekanan untuk skala hasil meningkat dan menurun sama satu dengan yang lainnya. Dalam dunia nyata kurva LAC sering ditemukan hampir datar pada bagian bawah dan lebih berbentuk L dibandungkan berbentuk U. hal ini menunjukkan bahwa skala ekonomis lebih cepat habis dibandingkan dengan skala hasil tetap atau hampir sama yang terjadi pada kisaran yang cukup panjang dari output diberbagai industri. Skala ekonomis harus dibedakan dari akupan ekonomis (economies of escope). Cakupan ekonomis berarti menurunnya biaya yang sering dialami perusahaan ketika memproduksi dua atau lebih produk secara bersama dibandingkan dengan memproduksinya secara sendiri-sendiri. Sebagai contoh perusahaan jasa penerbangan kecil, secara menguntungkan dapat melakukan ekspansi dengan menyediakan jasa kargo sehingga menurunkan biaya dari masing-masing operasi. Contoh lain yang disajikan oleh perusahaan yang memproduksi produk ke dua dengan tujuan untuk menggunakan produk sampingan (yang sebelumnya harus dihilangkan oleh perusahaan dengan suatu tingkat biaya) yang timbul dari produk produksi utama. D. KURVA PEMBELAJARAN Begini perusahaan memperoleh pengalaman dalam produksi suatu komoditas atau jasa, biaya produksi rata-ratanya biasanya menurun. Artinya, untuk suatu tingkat output per periode waktu, peningkatan output total secara kumulatif selama beberapa periode waktu, sering memberikan

pengalaman memproduksi yang memungkinkan perusahaan menurunkan biaya rata-rata produksi. Kurva Pembelajaran (Learning Curve) menunjukan penurunan dalam biaya input rata-rata serta peningkatan output total secara kumulatif sepanjang waktu.

E. MINIMIASI BIAYA SECARA INTERNASIONAL - SKALA EKONOMIS YANG BARU Perdagangan Internasional Dalam Input Selama dekade yang lalu perdagangan international untuk komponen dan suku cadang telah meningkat secara tajam. Sekarang, lebih banyak lagi produk yang dibuat oleh perusahaan internasional, suku cadang dan komponennya dibuat di berbagai negara, Alasannya adalah untuk meminimumkan biaya produksi. Sumber input asing sering kali bukan masalah pilihan untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, tetapi hanya merupakan persyaratan untuk tetap kompetitif.

Skala Ekonomis Internasional Baru Perusahaan harus secara konstan melakukan eksplorasi sumbersumber input yang murah dan produksi di luar negeri untuk tetap kompetitif dalam dunia yang semakin sempit. Tentu saja, proses ini dapat dipertimbangkan sebagai suatu skala ekonomis internasional yang baru dalam ekonomi global saat ini. Skala ekonomis internasional yang baru dapat dicapai pada lima dasar yaitu pengembangan produk, pembelian, produksi, manajemen permintaan dan pemenuhan pesanan.

F. MANAJEMEN LOGISTIK ATAU PENAWARAN BERANTAI Logistik (logistic), atau manajemen penawaran berantai, merujuk pada penggabungan di tingkat korporat atas fungsi pembelian, transportasi, pergudangan, distribusi, dan pelayanan konsumen. Dari pada dilakukan

sendiri-sendiri secara terpisah di antara mereka di tingkat divisi Logistik atau manajemen penawaran berantai tampaknya tidak sesederhana hanya sekedar cara mengurangi biaya transportasi, tetapi menjadikan hal tersebut sebagai keunggulan kompetitif. Ada tiga alasan munculnya dan pertumbuhan yang cepat atas logistik. 1. Pengembangan algoritma yang baru dan lebih cepat dan komputerkomputer yang lebih cepat yang secara luas memfasilitasi pemecahan permasalahan logistik yang kompleks. 2. Pertumbuhan penggunaan manajemen persediaan just-in-time, dimana pembelian input dan penjualan produk yang lebih rumit dan terintegrasi lebih tertutup dengan keseluruhan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. 3. Meningkatnya kecenderungan menuju globalisasi produksi dan distribusi dunia saat ini.

G. ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA DAN TAUSAN OPERASI 

Analisis Biaya Volume Laba Biaya volume laba atau analisis titik impas (cost volume profit or

breakeven analysis) membahas hubungan antara penerimaan total. Biaya volume laba atau analisis titik impas sering digunakan para eksekutif bisnis untuk menentukan volume penjualan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mencapai titik impas. 

Tausa Operasi Tausa operasi menagcu pada rasio biaya tetap total dengan biaya

variabel total pada perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi tausan suatu perusahaan. Apabila erusahaan menjadi lebih otomatis atau makin tinggi tausan (mengganti biaya Variabel dengan biaya tetap), biaya tetap total perusahaan naik tetai biaya variabel turun. Karena tingginya biaya overhead, maka tinggkat outut balik modal perusahaan naik.

H. ESTIMASI EMPIRIS FUNGSI BIAYA Estimasi empiris fungsi biaya penting untuk mencapai berbagai tujuan keputusan manajerial.fungsi biaya jangka pendek sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan tingkat output optimum pada harga yang di bebankan. Pengetahuan tentang fungsi biaya jangka panjang penting dalam perencanaan untuk skala optimum pabrik yang di bangun perusahaan pada jangka panjang.

Masalah Data dan Pengukuran dalam Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Pendek Metode yang di gunakan dalam mengistimasi fungsi biaya jangka pendek yaitu adalah analisis regresi,di mana biaya variabel total diregresikan terhadap output dan beberapa variable lainya,seperti hatga input dan kondisi operasi selama periode waktu di mana ukuran pabrik tetap.yang biasa di estimasi adalah fungsi biaya variabel total dan fingsi biaya total karena sulitnya mengalokasikan biaya tetap kedalam berbagai produk yang di produksi oleh perusahaan. Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Cross-Sectional Regression Analysis Tujuan estimasi kurva biaya jangka panjang adalah untuk menentukan skala pabrik terbaik yang di bangun perusahaan untuk meminimumkan biaya dalam memproduksi tingkat output yang di harapkan dalam jangka panjang. secara teoritis ,kurva biaya jangka panjang dapat di estimasi dengan analisis regresi menggunakan baik data deret-waktu (observasi biaya kuantitas untuk perusahaan atau pabrik yang di berikan melampaui waktu) atau data lintas bagian- cross sectional data (data biaya kuantitas untuk sejumlah perusahaan pada suatu titik yang di berikan). namun analisis regresi dengan menggunakan data cross-section

untuk mengestimasi kurva biaya jangka panjang juga memunculkan beberapa kesulitan. Mengestimasi Fungsi Biaya Jangka Panjang dengan Teknik Rekayasa dan Survival Bila data yang cukup tidak tersedia untuk melakukan estimasi kurva biaya jangka panjang,maka dapat di gunakan tehnik rekayasa atau survival. tehnik rekayasa menggunakan pengetahuan mengenai hubungan fisik antara input dan output yang di nyatakan oleh fungsi produksi untuk menentukan kombinasi input optimum yang di butuhkan dalam memproduksi berbagai tingkat output. dengan mengalihkan kuantitas optimum masing-masing input dengan harga input tersebut, kita dapat memperoleh fungsi biaya jangka panjangnya. kelebihan tehnik rekayasa di banding analisis regresi adalah tehnik rekaysa di dasarakan pada tekhnologi saat ini, sehingga terhindarkan bercampurnya teknologi lama dan baru yang di gunakan oleh perusahaan yang berbeda dalam analisis cross-section. Tehnik survival pertama kali di temukan oleh John Stuart Millpada tahun 1850-an dan di kembangkan oleh George Stigler satu abad kemudian.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Hubungan-hubungan biaya memainkan peran kunci dalam hampir semua keputusan manajerial. Konsep-konsep biaya menunjukkan hubungan antara fungsi biaya dengan fungsi produksi dan beberapa hubungan jangka pendek dan jangka panjang. Walaupun konsep biaya relevan berbeda-beda untuk suatu keadaan dengan keadaan lainnya, tetapi ada beberapa hubungan yang umum ditemui dalam analisis biaya tersebut. Pertama, biaya relevan biasanya didasarkan pada konsep penggunaan alternatif : biaya relevan suatu sumberdaya ditentukan oleh nilainya dalam penggunaan alternatif yang terbaik. Kedua, biaya relevan dari sebuah keputusan hanya mencakup biaya-biaya yang dipengaruhi oleh tindakan yang sedang dilakukan. Inilah yang disebut dengan biaya inkremental. Jika satu biaya tertentu tidak berubah dengan adanya suatu tindakan, maka biaya inkremental yang relevan adalah sama dengan nol. Penggunaan konsep biaya relevan membutuhkan suatu informasi tentang hubungan biaya/ output dari sebuah perusahaan atau fungsi biayanya. Fungsi biaya tersebut ditentukan oleh fungsi produksi dan fungsi penawaran input yang digunakan perusahaan tersebut, di mana fungsi produksi menunjukkan hubungan teknis antara input dan output dan hargaharga input mengubah hubungan fisik tersebut menjadi fungsi biaya/output. Dua fungsi biaya yang utama yang digunakan dalam pembuatan keputusan-keputusan manajerial adalah fungsi biaya jangka pendek yang digunakan dalam keputusan-keputusan sehari-hari dan fungsi biaya jangka panjang yang digunakan untuk tujuan-tujuan perencanaan.

DAFTAR PUSTAKA Dominick Salvatore ( 2005 ) ; EKONOMI MANAJERIAL ; Salemba Empat , Jakarta. https://www.pdfcoke.com/document/363270215/Makalah-Ekonomi-ManajerialTeori-Biaya

PERTANYAAN 1. Apa manfaat dari analisis dari BEP ? jumlah penjualan minimal harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian; - Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu; - Seberapa jauhkah yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu; - Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi - Untuk mengetahu bagaimana efek perubahan harga jual biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh. 2. Apa Perbedaan Dari Estimasi Jangka Panjang Dengan Estimasi Jangka Pendek? Estimasi empiris kurva biaya jangka panjang lebih sulit dibandingkan estimasi kurva biaya jangka pendek. Tujuan estimasi kurva jangka panjang adalah untuk menentukan skala pabrik terbaik yang dibangun oleh perusahaan untuk meminimumkan biaya dalam memproduksi tingkat output yang di harapkan dalam jangka panjang. Secara teoritis, kurva biaya jangka panjang dapat diestimasi dengan analisis regresi menggunakan baik data deret – waktu (observasi biaya kuanntitas untuk perusahaan atau pabrik yang diberikan melampaui waktu) atau data lintas bagian cross – sectional data (data biaya kuantitas untuk sejumlah perusahaan pada suatu titik yang diberikan) 3. Apa Peran Manajer Dalam Minimasi Biaya? Sebagai seorang manajer dalam sebuah perusahaan produksi tentu kita harus selalu dapat berpikir untuk meraup keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pertimbangan biaya produksi yang seminimum mungkin. Maka dari itu,manajer patut memainkan perannya sebagai peminimasi biaya produksi perusahaannya. Adapun scenario yang dapat dilakukan di antaranya ; a. biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan keuntungan.

b. Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar. c. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu. d. Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC). 4. Apa Perbedaan Antara Biaya Eksplisit Dan Implisit? Biaya yang diukur dengan bukti keluarnya kas. Sedangkan Implisit cost yaitu biaya non kas yang diukur melalui konsep opportunity cost. Contoh: Cost of capital dari equity bersifat implisit cost , Cost of capital dari debt bersifat explisit cost.

5. Bagaimana Cara Meminimalkan Biaya? Sebagai langkah awal, tentunya kita harus memahami betul apa saja komponen yang masuk dalam biaya produksi kita. Biasanya komponen biaya produksi terbagi menjadi 4 bagian, yakni sebagai berikut 1.Biaya bahan Usahakan agar penggunaan bahan baku se-efisien mungkin. Langkah ini bisa Anda mulai dengan cara meminimalkan bahan yang terbuang. Disamping itu, pada saat pembelian bahan baku juga harus diupayakan mendapatkan harga kulakan yang paling kompetitif. Dengan begitu biaya pembelian bahan tidak mengalami pembengkakan. 2. Tenaga kerja Untuk menekan biaya, maka kita harus mengupayakan agar tenaga kerja kita mampu bekerja dengan produktifitas semaksimal mungkin. Sebaiknya, tentukan target kerja yang harus dicapai setiap karyawan agar mereka bisa bekerja semaksimal mungkin di bidangnya masing-masing. 3. Peralatan

Pembelian dan penggunaan peralatan harus sesuai prosedur agar peralatan tersebut memiliki usia pakai seperti yang telah direncanakan para pemilik perusahaan. Jika peralatan yang dibeli kualitasnya di bawah rata-rata dan dipergunakan dengan cara yang tidak semestinya, pastinya akan menimbulkan biaya perawatan yang tidak sedikit. Untuk itu sebelum membeli dan menggunakan peralatan-peralatan, perhitungkan dengan matang agar tak ada biaya tambahan yang harus Anda keluarkan. 4. Biaya operasional dan overhead Selalu mencari terobosan/ cara baru agar operasional perusahaan bisa berjalan lebih efisien. Contohnya seperti mengusahakan untuk mencari cara efektif untuk meminimalisir biaya operasional.

Related Documents


More Documents from "Mitarsyh"