6. Bab Iv Pembahasan.doc

  • Uploaded by: h12c94
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 6. Bab Iv Pembahasan.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 709
  • Pages: 3
27

BAB IV PEMBAHASAN

Penyakit hipertiroid mempengaruhi angka kejadian keguguran sesuai dengan usia kehamilan, semakin muda usia kehamilan maka angka keguguran akan semakin tinggi. Hal ini berkaitan dengan faktor autoimun dari ibu hamil. Secara keseluruhan prevalensi hipertiroid pada wanita hamil sekitar 0.1 %- 0.4 %. Selain penyebab diatas hipertiroid dapat disebabkan oleh struma multinodular, adenoma toksik, tiroiditis, kelebihan intake hormon tiroid. Penyakit Grave merupakan penyebab tersering dari hipertiroid karena adanya suatu proses autoimun. Ketika antibodi tiroid menempel dan mengaktivasi reseptor thyroid stimulating hormone (TSH) akan terjadi hiperfungsi dari kelenjar tiroid.13 Penegakkan diagnosis pasien hamil dengan keadaan hipertiroid berasal dari anamnesis pemeriksaan fisik dan penunjang Ny. R, 33 tahun, datang ke kamar bersalin kiriman dari IGD RSUD Mardi Waluyo tanggal 12 Februari 2019 pukul 12.00 WIB dengan diagnosa G2 P1001 UK UK 39-40 minggu T/H + KPD + hipertiroid. Pasien mengeluh keluar cairan pervaginam sejak jam 10.00 WIB. Pasien mengatakan kenceng - kenceng yang dirasakan jarang. Pasien juga tidak mengeluh keluar lendir bercampur darah. Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertiroid sejak 2 tahun yang lalu rutin kontrol ke poli IPD dan mendapatkan obat PTU . Pasien tidak memiliki riwayat kencing manis. Riwayat BAB dan BAK normal. Dari anamnesis HPHT : 07-05-2018, HPL : 14-02-2019. Kehamilan ini adalah kehamilan kedua, pada kehamilan pertama persalinan dengan usia kehamilan 9 bulan normal pada tahun 2009, pada anamnesa pasien di tanyakan gejala – gejala hipertiroid seperti gejala sering letih, mual, muntah, kulit hangat, lembab dan berkeringat pada pasien ini tidak di temukan gejala tersebut. Kita perlu tanyakan dari riwayat penyakit dahulu. Riwayat ini perlu di tanyakan untuk menentukan hipertiroid karena kehamilan atau bukan. Jika sudah terkena sejak sebelum hamil berarti terdiagnosa hipertiroid biasa dan jika terkena hipertiroid saat dalam kehamilan berarti hipertiroid karena kehamilan. Untuk pasien ini

27

mengaku sudah terkena hipertiroid sejak 2 tahun yang lalu dan pasien rutin ke poli IPD. Riwayat penyakit keluarga juga di tanyakan karena penyakit ini bisa terkena pada keluarga yang terkena penyakit ini juga Pada pemeriksaan fisik yang perlu di periksa mulai kepala sampai ke kaki untuk menilai kelainan di setiap bagian organ. Pada pemeriksaan penyakit hipertiroid yang harus di periksa mulai inspeksi bagian leher pasien melihat apakah ada pembesaran dari kelenjar tyroid dan saat pasien menelan lidah. Setealh diinspeksi atau di lihat kemudian di lakukan palsasi untuk melihat deskripsi dari pembesaran kelenjar tersebut. Evaluasi yang di lakukan berupa bentuk dan ukuran, simetris atau tidak, bernodul atau tidak . mobile or imobile. Lunak atau keras. Nyeri atau tidak pemeriksaan tanda tnda vital juga di perlukan pada pasien hipertiroid mempunyai manifestasi klinik berupa tekanan darah yang tinggi dan palpitasi. pada pasien hamil di periksa status obsteri untuk evaluasi kandungan pasien.Pada pasien ini didapatkan: KU cukup, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, Nadi 79x/menit, RR 20x/menit, suhu axilar 37,30C, BB 61 kg, TB 157 cm. Saat palpasi leher di temukan pembesaran kelenjar tyroid tidak nyeri tekan. Pada palpasi abdomen didapatkan TFU 29 cm, letak janin punggung kiri, letak kepala, belum masuk PAP, his (+) jarang, DJJ 150x/menit. Dari pemeriksaan dalam didapatkan v/v ket jernih, tidak ada pembukaan. Dari pemeriksaan penunjang darah lengkap tidak didapatkan kelainan. Dari hasil USG pada tanggal 13 Februari 2019 didapatkan kesimpulan gravida, intrauterin, tunggal, hidup, saat ini letak kepala. UK 37-38 minggu. TBJ 2327 gram, placenta baik, amnion borderline Pada pasien ini diagnosis dengan hipertiroid kehamilan didapatkan setelah pasien ini dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang. Sehingga diagnosis akhir dari pasien ini adalah G2 P1001 UK 39-40 minggu T/H + KPD + Hipertiroid. Terapi yang di berikan inj ceftriaxone 2 x 1g, observasi tanda – tanda inpartu, melanjutkan pengobatan dokter penyakit dalam (PTU 3 X 100mg). Pada pasien ini sudah tepat pemberian propiltiourasil selama kehamilan, hal ini dikarena propiltiourasil masih merupakan pilihan utama obat pada kasus hipertiroid dalam kehamilan.

27

Propiltuiourasil

lebih

dipilih

dibanding

methimazole

(MMI)

atau

carbimazole dikarenakan propiltiourasil sedikit melewati plasenta sehingga efek teratogenik ke janin lebih. Selain itu propiltiourasil memiliki kelebihan dibanding methimazole dalam kecepatan menurunkan hormon tiroid pada pasien dengan penyakit grave karena propiltiourasil menghambat konversi dari T4 ke T3. Pasien sudah mengkonsumsi propiltiourasil selama satu tahun hal ini dapat dilihat dari nilai normal yang didapatkan pada pemeriksaan laboratorium T3 dan T4. Pemberian obat propiltiourasil dilakukan seumur hidup dengan pemantauan dari kadar hormon tiroid untuk menjaga kondisi eutiroid pada pasien 14 .

Related Documents

6. Bab Iv Rev Ii.docx
May 2020 27
Bab-iv
June 2020 31
Bab Iv
June 2020 62
Bab Iv
June 2020 34

More Documents from ""

November 2019 1
Daftar Isi.docx
June 2020 2
November 2019 1