REFERAT ABNORMAL UTERINE BLEEDING Oleh Aulia Nur Ahmad Humsen 217.041.010.76
Pembimbing : dr. Djamil Suherman, Sp.OG KEPANITRAAN KLINIK MADYA FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM MALANG LABORATORIUM ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD MARDI WALUYO BLITAR 2019
DEFINISI • semua gangguan menstruasi yang berupa gangguan jumlah perdarahan maupun jumlah lama waktu menstruasi. • Gejala yang muncul pada perdarahan uterus abnormal berupa perdarahan yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak dan juga menstruasi yang memanjang ataupun siklus yang tidak beraturan
EPIDEMIOLOGI • Penelitian yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Era Medical College Lucknow, India, 2014 pada 100 wanita kelompok usia perimenopausal (41-51 tahun) • AUB adalah penyebab anemia defisiensi besi 0% 21% paling umum di negara maju maupun 38% di negara berkembang di negara berkembang
41%
40-43 th
44-47 th
48-51 th
4th Qtr
KLASIFIKASI
Polip (PUA-P) • Definisi: – Pertumbuhan lesi lunak yang berlebih dari stroma dan kelenjar endometrium dan dilapisi oleh epitel endometrium yang biasa berbentuk bertangkai maupun tidak. – Gejala: gejala berupa perdarahan banyak dan di luar siklus ,pasca menopause Lesi umumnya jinak, namun sebagian atipik atau ganas.1
• Diagnostik: • USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi
Adenomiosis (PUA-A) • Definisi: • invasi jinak kelenjar dan stroma endometrium ke lapisan myometrium yang mengalami hipertrofi dan hiperplasia dan akan menyebabkan uterus membesar
• Gejala: – Nyeri saat menstruasi, nyeri saat senggama, perdarahan uterus abnormal berupa perdarahan banyak yang terjadi dalam siklus.
– Diagnostik: – Pemeriksaan Fisik: • Fundus uteri membesar secara difus.
– Penunjang – MRI, USG, histopatologi
Leiomioma (PUA-L) • Definisi: • Neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya
• Gejala: – Perdarahan uterus abnormal – Pembesaran rahim – Penekanan terhadap organ sekitar uterus, atau benjolan pada dinding abdomen Penunjang Lab , Usg, Mri, Histerokopi
Malignancy and hyperplasia (PUA-M) • Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan abnormal berlebihan dari kelenjar endometrium • Gejala: perdarahan uterus abnormal. • Diagnostik: • Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologi
Coagulopathy (PUA-C) • gangguan hemostatis sistemik yang berdampak terhadap perdarahan uterus. Tetapi belum jelas seberapa sering gangguan ini menyebakan perdarahan uterus abnormal. Penyakit yang paling sering menyebabkan perdarahan adalah penyakit von willebrand
Ovulatory Disfunction (PUA-O) • kegagalan ovulasi yang menyebabkan terjadinya perdarahan uterus. • Gejala dari klasifikasi ini bermacam - macam dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan haid banyak
Endometrial (PUA-E) • Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan dengan siklus haid teratur karena gangguan hemostasis lokal endometrium yang di sebabkan oleh penurunan produksi faktor yang terkait vasokonstriksi seperti endothelin-1 dan prostaglandin F2 serta peningkatan aktifitas fibrinolysis.
Iatrogenik (PUA-I) • Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan dengan intervensi medis seperti penggunaan estrogen, progestin – Pasien lupa atau terlambat minum pil kontrasepsi – Pemakaian obat tertentu seperti rifampisin
Not yet classified (PUA-N) • Kategori not yet classified dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi • Kelainan yang termasuk dalam kelompok ini adalah endometritis kronik atau malformasi arteri-vena
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
tatalaksana • Polip • Penanganan polip endometrium dapat dilakukan dengan : – Reseksi secara histeroskop – Dilatasi dan kuretase – Kuret hisap
• Hasil dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi
LNG-IUS : levonorgestrel intrauterine system
LNG-IUS : levonorgestrel intrauterine system