KELOMPOK 1 TEORI AKUNTANSI KEUANGAN Eka Rofi Mulyana
165020300111001
Muhammad Arif Maulana
165020300111020
Dwita Ayu Putri P N
165020307111093
1. Pertanyaan Aldi : Maksud dari it is marred by oversights, inconsistencies, and paradoxs. Jawaban : Maksudnya adalah bahwa teori positif dirusak oleh kekeliruan dan ketidak konsistenan peneliti itu sendiri. Hal ini karena, teori positif sangat cepat untuk berubah. Artinya, setiap hasil penelitian dinyatakan kurang relevan, maka akan dilakukan penelitian kembali untuk mendapatkan hasil penelitian baru yang lebih relevan. Dan hal ini, menurut penganut teori normative merupakan ketidak konsistenan suatu ilmu pengetahuan. 2. Pertanyaan Nori : Contoh penerapan teori positif dan normative? Jawaban : Contoh penerapan teori positif : 1. Creative accounting. Artinya perusahaan dapat memanipulasi angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan dengan pengetahuan dan pengalaman dari akuntan maupun management. 2. Earning management : perusahaan dapat menaikan/menurunkan perolehan laba dalam laporan keuangan. 3. Big bath : perusahaan dapat membuat perusahaan rugi pada beberapa tahun, namun setelah itu memanipulasi laporan keuangan menjadi mengalami keuntungan yang sangat besar. 4. Income smoothing : perusahaan membuat laba untuk selalu smooth. Contoh penerapan teori normatif : Menurut kami, salah satunya dalah konseptual framework yang akan mengatur praktik akuntansi dalam membuat aturan. Misalnya SAK yang ahrus dibuat berdasarkan konseptual framework yang telah ada. 3. Pertanyaan Cindy : Dalam menilai Aset berbentuk manusia, seperti manajemen Sepakbola misalnya. Bagaimana cara menilainya ? Apakah harus secara objektif maupun subjektif, bagaimana menilainya ? Jawaban
: Dalam menilai manusia, bisa digunakan penilaian secara objektif maupun secara subjektif. Untuk menilai secara subjektif akan digunakan indikator indikator seperti Tingkat Pendidikan terakhir, jumlah gol yang dihasilkan dalam satu tahun, dan pencapaian pencapaian lain yang dapat meningkatkan nilai kontrak. Untuk penilaian secara subjektif, akan dinilai hal hal seperti kejujuran, kesigapan, tingkah laku, dsb oleh HRD baian rekruitmen.
4. Pertanyaan Arya : Perbedaan metode induksi dan deduksi? Apakah metode deduksi sudah relevan digunakan di seluruh dunia?
Jawaban
: Metode induksi adalah metode dari khusus ke umum, menjelaskan suatu fenomena lalu menarik kesimpulan untuk fenomena yang sama secara keseluruhan. Sedangkan metode deduksi adalah metode dari umum ke khusus yaitu menjelaskan dari kesimpulan umum (teori) lalu menarik kesimpulan atas fenomena yang khusus. Untuk penggunaan kedua metode tersebut tergantung pada kebutuhan dan relevansi dari apa yang diteliti.