Untitled Document.pdf

  • Uploaded by: Patar Parasian Lumban Gaol
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Untitled Document.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,052
  • Pages: 6
Teori Pasang Surut Air Laut Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi matahari (baca: ​gerhana matahari​), bulan (baca: ​gerhana bulan​) dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak. Graya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari (baca: ​bagian bagian matahari​). Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari (baca: ​lapisan lapisan matahari​), namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi (baca: ​kerak bumi​). Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan dari masing- masing teori. 1. Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory) Teori keseimbangan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Teori ini menjelaskan mengenai sifat- sifat pasang surut air laut secara kualitatif. Teori ini terjadi pada Bumi ideal dimana seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan juga pengaruh kelembaban diabaikan. Teori keseimbangan juga menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut ini sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut. Maka dari itu untuk memahami gaya pembangkit dari pasang surut ini dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi- bulan- matahari menjadi dua macam, yakni bumi- bulan dan bumi- matahari. Teori ini diasumsikan tertutup air dimana kedalaman dan juga densitas sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal. Teori keseimbangan ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan dan juga matahari dimana gaya pembangkit ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi, dan juga air rendah pada dua lokasi. 1. Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory) Teori pasang surut dinamik ini dikemukakan oleh Laplace. Teori pasang surut dinamik ini melengkapi teori keseimbangan yang telah dijelaskan di atas, sehingga sifat- sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Teori pasang surut dinamis ini menyatakan lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh permukaan Bumi dengan kedalaman yang konstan. Namun keberadaan gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode yang sesuai dengan konstitue- konstituenya. Teori ini juga menyatakan bahwa gelombang pasang surut terbentuk karena dipengaruhi oleh resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi Bumi dan pengaruh gesekan dasar. Selain faktor- faktor tersebut, menurut teori ini pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh: ●

Kedalaman perairan dan luas perairan



Pengaruh rotasi Bumi



Gesekan dasar rotasi Bumi

Nah, itulah dua teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut. Dan itu pula konsep mengenai air laut yang pada intinya terjadinya pasang surut air laut ini sangat berkaitan dengan gravitasi serta gaya tarik menarik dari benda- benda langit.

HEADLINE

7 Dampak Pencemaran Lingkungan bagi Kehidupan

12:04:35 pm

Wednesday 13th, March 2019 /

18 March,2017



HOME



IKLIM



HUTAN



METEOROLOGI



TANAH



HIDROLOGI



ILMU SOSIAL



GEOLOGI



SAMUDERA

Go to...HomeIklimHutanMeteorologiTanahHidrologiIlmu SosialGeologiSamudera Home​ » ​Ilmu Bumi​ » ​Laut​ » Laut Pasang Surut: Pengertian, Teori, Penyebab, Tipe dan Manfaat

Laut Pasang Surut: Pengertian, Teori, Penyebab, Tipe dan Manfaat Laut merupakan sumber daya alam (baca: ​sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak​) yang dimiliki oleh Bumi. Bumi adalah planet (baca: ​ciri planet​) yang istimewa sehingga mempunyai air yang jumlahnya sangat mencukupi bagi semua makhluk hidup. Selain itu, Bumi juga mempunyai karakteristik khusus yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tidak ada planet di tata surya ini yang menyamai Bumi sebagai planet yang cocok digunakan untuk tempat tinggal. Air melimpah menutupi permukaan Bumi (baca: ​bentuk muka bumi​). Sebagai sumber daya alam, air (baca: ​jenis air​) merupakan elemen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Maka dari itulah keberadaan laut sangatlah penting, tidak hanya bagi Bumi namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya. Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena banyak sekali yang bisa dibicarakan. Mulai dari ​manfaat laut​, ​macam- macam laut​, nama- nama laut di Bumi (baca: ​inti Bumi​), keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut dan lain sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan, dan salah satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan (baca: ​fenomena alam yang menakjubkan​). Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu fenomena yang terjadi di laut yakni pasang surut air laut. Pengertian Pasang Surut Air Laut Kita mungkin sering mendengar kata pasang surut air laut. Seperti ketika kita memilih laut sebagai destinasi wisata, mungkin informasi yang di banyak dicari sebelumnya adalah mengenai kondisi dari laut tujuan wisata itu sendiri, apakah sedang dalam kondisi baik maupun tidak. Salah satu kondisi yang menjadi tolok ukur adalah pasang surutnya air laut. Apabila laut sedang pasang maka akan lebih baik kita tidak memilih laut sebagai tujuan wisata. Sebaliknya apabila laut sedang surut mungkin hal itu baik untuk kita memilih wisata laut. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kondisi pasang surut air laut ini? Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. Pada intinya, pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. Pasang surut air laut ini akan terjadi bergantian sesuai dengan periodenya atau faktor yang mempengaruhinya masing- masing. Selain itu, pasang surut yang terjadi pada lautan ini mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Hal ini akan kita jelaskan secara detail pada pembahasan di artikel ini. Teori Pasang Surut Air Laut Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi matahari (baca: ​gerhana matahari​), bulan (baca: ​gerhana bulan​) dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke

arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak. Graya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari (baca: ​bagian bagian matahari​). Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari (baca: ​lapisan lapisan matahari​), namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi (baca: ​kerak bumi​). Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan dari masing- masing teori. 1. Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory) Teori keseimbangan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Teori ini menjelaskan mengenai sifat- sifat pasang surut air laut secara kualitatif. Teori ini terjadi pada Bumi ideal dimana seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan juga pengaruh kelembaban diabaikan. Teori keseimbangan juga menyatakan bahwa naik turunnya permukaan air laut ini sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut. Maka dari itu untuk memahami gaya pembangkit dari pasang surut ini dilakukan dengan memisahkan pergerakan sistem bumi- bulan- matahari menjadi dua macam, yakni bumi- bulan dan bumi- matahari. Teori ini diasumsikan tertutup air dimana kedalaman dan juga densitas sama dan naik turun muka laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal. Teori keseimbangan ini berkaitan dengan hubungan antara laut, massa air yang naik, bulan dan juga matahari dimana gaya pembangkit ini akan menimbulkan air tinggi pada dua lokasi, dan juga air rendah pada dua lokasi. 1. Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory) Teori pasang surut dinamik ini dikemukakan oleh Laplace. Teori pasang surut dinamik ini melengkapi teori keseimbangan yang telah dijelaskan di atas, sehingga sifat- sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Teori pasang surut dinamis ini menyatakan lautan yang homogen masih diasumsikan menutupi seluruh permukaan Bumi dengan kedalaman yang konstan. Namun keberadaan gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan periode yang sesuai dengan konstitue- konstituenya. Teori ini juga menyatakan bahwa gelombang pasang surut terbentuk karena dipengaruhi oleh resultante gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi Bumi dan pengaruh gesekan dasar. Selain faktor- faktor tersebut, menurut teori ini pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh: ●

Kedalaman perairan dan luas perairan



Pengaruh rotasi Bumi



Gesekan dasar rotasi Bumi

Nah, itulah dua teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut. Dan itu pula konsep mengenai air laut yang pada intinya terjadinya pasang surut air laut ini sangat berkaitan dengan gravitasi serta gaya tarik menarik dari benda- benda langit.

Penyebab Pasang Surut Air Laut

Dalam konsep dan teori mengenai pasang surut air laut yang telah dikemukakan di atas, kita mengetahui bahwa terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh oleh gaya gravitasi serta gaya tarik menarik benda- benda langit. Namun, untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebabnya, alangkah baiknya apabila kita mengupasnya lebih dalam karena pada kenyataannya juga ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya pasang surut air laut ini. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut antara lain sebagai berikut: 1. Menurut teori keseimbangan​, pasang surut air laut dipengaruhi oleh: ●

Rotasi Bumi pada sumbunya

Rotasi Bumi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut menurut teori keseimbangan. Rotasi bumi merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah laut menghadap bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari. Air laut akan bertemu dengan bulan pada waktu malam hari. oleh karena sebelumnya sudah dikatakan bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari, maka tidak heran apabila banya air laut mengalami pasang ketika malam hari. ●

Revolusi Bumi terhadap matahari

Menurut teori keseimbangan, faktor selanjutnya ynag mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah adanya peristiwa revolusi bumi terhadap bulan. Revolusi merupakan peristiwa berputarnya benda langit mengelilingi benda langit lainnya yang menjadi pusatnya. Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah planet, termasuk bumi. Planet- planet melakuka revolusi terhadap matahari yang merupakan pusat dari tata surya. Dengan adanya revolusi ini maka kita bisa mempunyai tahun. Revolusi bumi terhadap matahari menjadi salah satu faktor penyebab pasang surut air laut karena ada masanya bumi dekat dengan matahari dan adakalanya bumi jauh dari matahari. Hal ini salah satunya karena lintasan atau orbit bumi berbentuk oval. ●

Revolusi bulan terhadap matahari

Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari, maka faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap matahari. Bulan yang merupakan ​satelit​ alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi ganda, yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama- sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.

EMPAT TIPE GELOMBANG PECAH 1. Spilling Breaker Pecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yang landai. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang yang tidak stabil turun sebagai “​white water​” (gelembung-gelembung dan buih).

2. Plunging Breaker

Pecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pentai yang miring. Pada pecahan jenis ini, gelombang yang mendekat ke pantai memiliki lereng depan yang menghadap ke daratan menjadi vertikal, puncak gelombang kemudian menggulung ke depan, dan akhirnya menghunjam ke depan.

3. Surging Breaker Pecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangat curam. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang naik seperti akan menghunjam ke depan, tetapi kemudian dasar gelombang naik ke atas permukaan pantai sehingga gelombang jatuh dan menghilang.

4. Collapsing Breaker Pecahan ini adalah bentuk menengah antara pecahan tipe plunging dan surging. Tipe gelombang pecah di atas, dari urutan satu sampai tiga adalah tiga macam gelombang pecah yang umum mudah dikenal. Adapun tipe gelombang yang ke-empat, adalah tipe gelombang pecah transisi antara plunging breaker dan surging breaker. Tipe ini ditemukan oleh Galvin tahun 1968 yang mempelajari gelombang mempergunakan film berkecepatan tinggi (Komar, 1976).

Related Documents

Untitled
June 2020 0
Untitled
June 2020 0
Untitled
June 2020 0
Untitled
June 2020 0
Untitled
June 2020 0
Untitled
June 2020 0

More Documents from ""

Untitled Document.pdf
June 2020 5
Ea218436.pdf
August 2019 8
Pbei
August 2019 9
Jogi Metpen.docx
August 2019 13
52859_pertanyaan Klp 1
August 2019 12