37476_makalah Budidaya Ks.docx

  • Uploaded by: Muhamad Rizki Alfajar
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 37476_makalah Budidaya Ks.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 968
  • Pages: 6
MAKALAH BUDIDAYA KELAPA SAWIT

DISUSUN OLEH : NAMA

: MUHAMAD RIZKI ALFAJAR

NIM

: 011.17.001

JURUSAN

: TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT

DOSEN

: DADANG SUMARDI, MP.

FAKULTAS DIPLOMA JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAWIT INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG 2017/2018

PEMBAHASAN

Kelapa sawit ialah salah satu tumbuhan dari jenis palem paleman atau sering disebut palmae dalam taksonominya, kelapa sawit ini digolongkan ke dalam famili Arecaceae. Kelapa sawit juga disebut dengan elaeis. lebih lengkapnya, tanaman kelapa sawit biasanya disebut juga dengan Elaeis guinensis Jacq. Elaeis ini berasal dari kata Elaion, yang mana Elaion merupakan salah satu suku kata dari bahasa yunani. Dalam bahasa yunani Elaion berarti minyak. Sedangkan Guinensis berasal dari salah satu kata Guinea. Guinea merupakan salah satu kata dari bahasa Pantai Barat Afrika dan Jacq merupakan singkatan dari Jacquin yang merupakan botanis asal amerika yang mengembangkan kelapa sawit tersebut. Kelapa sawit (Elais) merupakan tumbuhan industri penghasil minyak, perkebunan kelapa sawit sangat menguntungkan bagi sebuah industri, sehingga banyak hutan-hutan di konversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit sendiri banyak tersebar di berbagai daerah seperti; sumatera, jawa, kalimantan dan Sulawesi. Kelapa sawit juga merupakan tanaman perkebunan yang memiliki fungsi ganda yaitu selain sebagai tanaman yang memiliki harga ekonomis yang tinggi juga sebagai media untuk melestarikan lingkungan, salah satunya adalah penyerapan emisi karbon dioksida (CO2). Seperti tumbuhan yang lainnya kelapa sawit memiliki danpak positif dan negative bagi lingkungan dan masyarakat.

1.Dampak positif perkebunan kelapa sawit : 1.Meningkatnya pembangunan daerah Dengan adanya pembukaan lahan baru untuk perkebunan kelapa sawit maka secara perlahan pembangunan di daerah tersebut akan semakin baik. Salah satunya adalah dibangunnya akses jalan dari perkebunan ke pusat kota yang juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Meskipun akses jalan yang kurang memadai namun sudah sangat cukup membantu warga sekitar. 2.Pendapatan perkapita daerah naik Hal ini karena Indonesia merupakan negara agraris sehingga semakin banyak pengusaha yang tertarik untuk mendirikan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang nantinya membutuhkan tenaga kerja inilah yang membuat perndapatan perkapita daerah tersebut semakin semakin baik. 3.Adanya fasilitas kesehatan Untuk menjaga kesehatan para pekerjanya perkebunan membangun fasilitas kesehatan,meskipun fasilits kesehatan tersebut masih dibawah standar tetapi sudah cukup berguna bagi warga sekitar daerah perkebunan kelapa sawit

1

2.Dampak negatif perkebunan kelapa sawit : 1.Menghilangkan keragaman hayati Pada umumnya, budidaya kelapa sawit dilakukan dengan sistem monokultur. Hal ini dapat memicu hilangnya keragaman hayati dan kerentanan alam seperti kualitas lahan menurun, terjadinya erosi, serta merebaknya hama dan penyakit tanaman. 2.Cara pembukaan lahan yang tidak sesuai Kebanyakan kegiatan pembukaan lahan kelapa sawit dilakukan dengan metode tebang habis (land clearing) agar menghemat biaya dan waktu. Akibatnya makhluk hidup yang tinggal di dalamnya pun menjadi terganggu. Dan aktivitas pembukaan kebun yang dikerjakan dengan membakar hutan menimbulkan polusi udara yang parah. Bahkan asap pencemaran ini bisa terbawa angin sampai ke negeri tetangga. 3.Kebutuhan air yang sangat banyak Kelapa sawit membutuhkan air dalam jumlah sangat banyak mencapai 12 liter/pohon. Proses pertumbuhan tanaman ini juga acapkali dirangsang memakai pestisida, zat fertilizer, dan bahan kimia lainnya. 4.Memunculkan hama baru Kebun sawit pun dapat mengakibatkan kemunculan hama baru. Penyebab utamanya tidak lain karena penerapan sistem lahan monokulturasi. 5.Timbulnya berbagai permasalahan Timbulnya konflik baik yang bersifat horisontal maupun vertikal. Misalnya konflik antar-pekerja daerah dengan para pendatang atau konflik antara pemilik kebun dengan pemerintah setempat. 6.Mengakibatkan bencana alam Di beberapa kasus sebelumnya, perkebunan sawit sering menjadi penyebab utama timbulnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang. Hal ini dikarenakan struktur tanah mengalami perubahan sehingga kondisinya menjadi labil. Solusi dari dampak negatif perkebunan kelapa sawit Dari berbagai dampak negatif tersebut tentunya para pengusaha dan pengembang perkebunan kelapa sawit juga harus memikirkan dan merealisasikan cara mengatasi permasalahan yang ada diperkebunan kelapa sawit. Untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit kita harus mempertimbangkan ulang pembukaan hutan, terutama pada hutanhutan yang berfungsi sebagai daerah resapan dan di masa mendatang diproyeksikan sebagai sumber air untuk infrastruktur pendukung pertanian seperti waduk.

2

Namun memang diperlukan sinergi supaya semua kebijakan tersebut dapat saling topang. Konservasi hutan dalam jangka panjang akan membantu konversi baliklahan sawit menjadi lahan pertanian jika pasokan air yang mencukupi darihutan yang terkonservasi dapat dijaga. Atau dalam konteks perkebunankelapa sawit itu sendiri, pasokan air yang mencukupi akan membantu pertumbuhan tanaman kelapa sawit dalam hal ketersediaan air dalam jangka panjang. Demikian juga penggunaan pupuk kimia harus mulai dikombinasi dengan pupuk organik berbasis bioteknologi yang memiliki kadar mikroba penyubur/pembenah tanah. Dan pengolahan limbah yang harus sesuai agar tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan di daerah lingkungan perkebunan kelapa sawit.Tak hanya itu limbah juga dapat menghasilkan biogas yang nantinya dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Oleh karena itu pemerintah tengah menyiapkan moratorium untuk lahan kelapa sawit dan lahan tambang setelah pemerintah resmi mengeluarkan aturan penundaan pemberian izin baru di lahan gambut mulai 13 Mei 2015. Hal ini tertuang dalam Instruksi Presiden No 8/2015 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut. Hal ini dilakukan agar pemanfaatan lahan di Indonesia tidak hanya untuk perkebunan sawit saja dan agar tidak menghilangkan keaneka ragaman hayati akibat pembukaan lahan yang terus menerus dilakukan.

3

PENUTUP

A.KESIMPULAN Pembangunan perkebunan dan pabrik kelapa sawit dengan cara pembukaan lahan yang tidak sesuai akan mengaibatkan pencemaran udara akibat polusi yang ditimbulkan oleh terbakarnya lahan hutan untuk perkebunan kelapa sawit serta menghilangkan tempat tinggal hewan yang ada di sekitar hutan tersebut. Perkebunan juga memiliki banyak dampak negatif dibandingkan dengan dampak positifnya sehingga banyak masyarakat yang tidak setuju apabila lahan yang ada disekitar mereka dijadikan sebagai perkebunan kelapa sawit. Terlebih jika pengelolaan perkebunan dan pabrik tersebut tidak baik tentunya akan mengakibatkan pencemaran lingkungan di lingungan sekitarnya. B.SARAN Diharapkan kepada pengelola dan pengusaha perkebunan kelapa sawit agar lebih diperhatikan kembali mengenai cara pembukaan lahan,pengolahan limbah,kesejahteraan karyawan serta jaminan kesehatan bagi seluruh karyawan perkebunan kelapa sawit. Dan bagi pemerintah agar di buat peraturan yang jelas tentang pembukaan lahan perkebunan serta kesejahteraan karyawan perkebunan.

DAFTAR PUSTAKA http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita-213-peran-strategis-kelapa-sawit.html http://wikiflorafauna.blogspot.co.id/2016/08/pengertian-jenis-dan-hasiltanaman.html http://klpswt.blogspot.co.id/2015/12/dampak-positif-dan-negatifperkebunan.html

4

Related Documents

Budidaya Patin.docx
June 2020 12
Budidaya Belut.docx
May 2020 22
Budidaya Belut
April 2020 22
Budidaya Sapi
April 2020 45
Budidaya Mangga
June 2020 12
Budidaya Artemia
May 2020 36

More Documents from "CHARLES SUGARA"