PERATURAN PERUNDANGAN KESEHATAN LINGKUNGAN RANCANGAN PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PENGELOLAAN AIR BUANGAN (LIMBAH) DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN
Disusun Oleh :
Andika Rizki Khabibimuna 25010115130320 KL - 1
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2018
10. Air, adalah semua air yang terdapat di
A. PEMAHAMAN UMUM 1. Menteri, adalah menteri yang bertugas
dalam atau berasal dari sumber air baik
mengelola
yang terdapat di atas maupun di bawah
lingkungan
hidup
dan
pengendalian dampak lingkungan
permukaan tanah, termasuk air laut yang
2. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur
dimanfaatkan di darat 11. Sumber-sumber air, adalah tempat-
3. Daerah, adalah Kota Surabaya
tempat dan wadah air, baik yang terdapat di
4. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah
atas maupun di bawah permukaan tanah.,
Kota Surabaya yang terdiri dari Kepala
termasuk akuifer, mata air, sungai, rawa,
Daerah beserta Perangkat Daerah
danau dan waduk
5.
Kepala
Daerah,
adalah
Walikota
Surabaya
12. Air sungai, adalah semua air yang terdapat di dalam dan/ atau berasal dari
6. Dinas adalah Dinas Lingkungan Hidup
sungai
Kota Surabaya atau unit kerja di lingkungan
13. Sungai, adalah tempat-tempat dan
Pemerintah
bertugas
wadah-wadah serta jaringan pengaliran air
Daerah di
mulai dari mata air sampai muara dengan
Daerah
melaksanakan
yang
kewenangan
bidang lingkungan hidup
dibatasi
7. Kepala Dinas, adalah adalah Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau Pimpinan Instansi
yang
melaksanakan
mempunyai
kewenangan
tugas
daerah
di
bidang lingkungan hidup
adalah pegawai negeri sipil pada unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, yang bertanggung jawab melakukan pengawasan bidang
lingkungan
pengalirannya
oleh
kirinya garis
sepanjang sempadan
termasuk afvour 14. Pencemaran Air, adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan /atau komponen lain ke dalam air oleh
8. Pejabat Pengawas Lingkungan Daerah,
di
kanan
hidup
sesuai
ketentuan yang berlaku 9. Orang, adalah orang pribadi, atau sekelompok orang, atau badan
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya 15. Pengelolaan kualitas air, adalah upaya memelihara air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya
16. Pengendalian pencemaran air adalah
dibuang atau dilepas ke dalam sumber air
upaya pencegahan dan penanggulangan
dari suatu usaha atau kegiatan
pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air
24.Analisis mengenai dampak lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
17. Mutu air, adalah kondisi kualitas air
direncanakan pada lingkungan hidup yang
yang diukur dan atau diuji berdasarkan
diperlukan
parameter-parameter tertentu dan metode
keputusan tentang penyelenggaraan usaha
tertentu berdasarkan peraturan perundang-
dan/atau kegiatan .
undangan yang berlaku
bagi
B. Pengelolaan Pengendalian
yang
Surabaya
masih
layak
untuk
dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu
pengambilan
Kualitas
18. Kelas air, adalah peringkat kualitas air dinilai
proses
Air
Pencemaran
dan
Air
di
Pencemaran bergantung pada keadaan
19. Kriteria mutu air, adalah tolok ukur
alam,
mutu air untuk setiap kelas
dipengaruhi dan ditentukan oleh keadaan
20. Baku mutu air, adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur
pencemar
yang
ditenggang
keberadaannya di dalam air
medan
atau
jelasnya
geografis suatu wilayah. Surabaya sebagai kawasan
hilir
memiliki
banyak
permasalahan yang harus segera ditangani untuk mengurangi pencemaran air Sungai Brantas sehingga kualitas air tetap terjaga. Hal
21. Status mutu air, adalah tingkat kondisi
keadaan
ini
karena
air
sungai
Brantas
merupakan bahan baku kehidupan seluruh
mutu air pada sumber air dalam waktu tertentu 22. Air limbah, adalah sisa dari suatu hasil
warga Surabaya. Permasalahan lingkungan nasional yang berupa pence-
usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
maran dan perusakan lingkungan
23.Baku mutu air limbah, adalah ukuran
dalam perkembangannya terus terjadi,
batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan
bahkan cenderung semakin parah, terutama setelah era reformasi dan oto n o m i dae rah.2 Selain se bagai
penyedia bahan baku air (PDAM),
domestik, yakni limbah rumah tangga.
sungai Brantas juga dimanfaatkan
Salah satu permasalahan pem-
dalam bidang perikanan, olahraga,
bangunan di Surabaya adalah pen-
komunikasi dan rekreasi.
cemaran air dan tanah yang disebab-
Berdasarkan Buku Laporan Status
kan oleh industri dan kegiatan/usaha
Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)
serta limbah rumah tangga. Jumlah
Provi nsi Jawa Timur Tahun 2010
industri baik skala besar maupun
di sebu tkan bahwa Kota Su rabaya
kecil yang melakukan aktivitas juga
sebagai wilayah hilir terjadi penurunan
secara tidak langsung merupakan
kualitas air dari tahun ke tahun yang
penyumbang limbah yang berbahaya
diakibatkan dari pencemaran limbah
bagi keberlangsungan hidup. Menurut
dom e s t ik 50 % , 40% d ari li m bah
hasil riset Ecoton dan National Institute
industri dan 10% dari limbah per-
Minamata Disease menunjukkan bahwa
tanian, peternakan dan lainnya. Hal
air, lumpur, kerang, ikan, dan ekosistem
te rsebu t sesu ai deng an apa yang
Kali Surabaya telah terkontaminasi
disampaikan oleh Kepala Sub Bidang
merkuri, timbal, kadmium, tembaga
Komunikasi Dinas Lingkungan Hidup
dan besi dengan kadar yang melebihi
Provinsi Jawa Timur yakni, bahwa
ambang batas.3
kondisi air sungai Brantas sekarang
Berdasarkan hasil pemantauan
ini dal am status waspada karena
kualitas air kali yang ada di kota
pencemaran air sungai Brantas makin
Surabaya pada tahun 2015, status
hari makin mengkawatirkan terutama
mutu air kali Surabaya selama satu
yang menjadi faktornya adalah limbah
tahun pemant auan menu njukkan
13% berstatus memenuhi baku mutu, 87% berstatus cemar ringan.4 Status mutu air dinyatakan pada kondisi tercemar apabila mutu air tidak me- menuhi baku mutu air. Standar baku mutu air berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan dari penggunaan air tersebut. Baku mutu adalah ambang batas kadar maksimum suatu zat atau bahan yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi permasalahan pencemaran dan perusakan lingkungan, khususnya untuk menjaga kualitas sungai Brantas melalui peri z i nan dan pengawas a n y a ng dilakukan secara periodik. Namun,
yang menghasilkan limbah cair biasanya membuang limbah pada waktu tengah malam disaat petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya maupun masyarakat tidak melakukan pengawasan terhadap industri dan kegiatan/usaha tersebut. Adanya penurunan kualitas air tersebut tentunya menyebabkan pencemaran yang berdampak pada lingkungan, menurunnya tingkat kesehatan masyarakat maupun mak hluk hidup lainnya. Dampak negatif dari me nuru nnya kualita s lingk unga n hidup baik karena terjadinya pencemaran atau terkurasnya sumber daya alam adalah timbulnya ancaman atau dampak negatif terhadap kesehatan, menurunnya nilai este-ika, kerugian ekonomi dan terganggunya sistem alami.
pada kenyataannya tindakan preventi f yang dila kukan , tidak ban yak
C. Dasar Hukum
berdampak pada perbaikan kualitas
1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950
air di sungai Brantas. Justru dari
tentang Pembentukan Daerah Kota Besar
tahun ke tahun kualitas air sungai
Dalam
Brantas cenderung menurun.
Timur/Jawa Tengah/ Jawa Barat dan
Dinas Lingkungan Hidup berke-
Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
wajiban melakukan pengawasan dan
diubah dengan Undangundang Nomor 2
pengendalian lingkungan hidup guna
Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965
mewujudkan Surabaya yang bebas
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
dari perusakan dan pencemaran ling-
Nomor 3037)
kungan. Industri dan kegiatan/usaha
Lingkungan
Propinsi
Jawa
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974
10. Peraturan Daerah Kota Surabaya
tentang
Negara
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi
Tambahan
Dinas Kota Surabaya (Lembaran Daerah
Tahun
Pengairan 1974
(Lembaran
Nomor
65,
Lembaran Negara Nomor 3046)
Kota Surabaya Tahun 2001 Nomor 3).
3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992
11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
1982
Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan
(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37,
Lembaran Negara Nomor 3501)
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3225)
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
12. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
1982 tentang Irigasi (Lembaran Negara
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68,
Tahun
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258)
Lembaran Negara Nomor 3226)
5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Vertikal di Daerah (Lembaran Negara
Lembaran Negara Nomor 3839)
Tahun
6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun
Lembaran Negara Nomor 3373)
1991 tentang Sungai (Lembaran Negara
14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
Tahun
1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air
1991
Nomor
44,
Tambahan
tentang
1982
1988
Tata
Nomor
Nomor
Pengaturan
38,
19,
Air
Tambahan
Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3445)
(Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24,
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3409)
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
15. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun
Lingkungan (Lembaran Negara Tahun
1991 tentang Sungai (Lembaran Negara
1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Tahun
Negara Nomor 3888)
Lembaran Negara Nomor 3445)
8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran
Lingkungan
Negara Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Lembaran Negara Nomor 4161)
Nomor 49/PRT/1990 tentang Tata Cafa dan
9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Persyaratan Izin Penggunaan Air dan atau
Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang
sumber air
Baku Mutu Air Limbah Domestik
18. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
1991
Nomor
44,
614/KPTS/1991
Tambahan
tentang
Pelimpahan
Pelak-sanaan
26. Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Pemberian Izin Penggunaan air dan atau
Tingkat I Jawa Timur Nomor 15 Tahun
Sumber-sumber Air di Wilayah Kerja
1987 tentang Perizinan Penggunaan Air di
Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta
Jawa Timur junctis Nomor 10 Tahun 1991
kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
dan Nomor 11 Tahun 1995 dan Nomor 11
Jawa Timur
Tahun 1998
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
27. Peraturan Daerah Propinsi Daerah
Nomor 67/PRT/1993 tentang Panitia Tata
Tingkat I Jawa Timur Nomor 11 Tahun
Pengaturan Air Propinsi Daerah Tingkat I
1991 tentang Kawasan Lindung.
20.
Wewenang
Keputusan
Menteri
Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor
Kep-02/MENLH/1988
Pedoman
Penetapan
Baku
tentang Mutu
D.
ASAS,
PRINSIP,
KOMPONEN
PELAYANAN PUBLIK Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya
Lingkungan
sebagai pelaksana urusan pemerintahan di
21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
bidang lingkungan hidup bertugas untuk
Hidup Nomor Kep.51/MENLH/12/1995
melestarikan
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
meliputi pena-
Kegiatan Industri
taan, pemanfaatan, pengembangan,
22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
pemeliharaan, pemulihan pengawas-
Hidup Nomor Kep.52/MENLH/10/1995
an dan pengendalian lingkungan hidup.
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Struktur organisasi Dinas Lngkungan
Kegiatan Hotel
Hidup Kota Surabaya terbagi menjadi
23. Keputusan Menteri Negara Lingkungan
3 (tiga) bidang yang mempunyai tugas
Hidup Nomor Kep.58/MENLH/12/1995
melaksanakan sebagian tugas Dinas
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Lingkungan Hidup Kota Surabaya.
Kegiatan Runiah Sakit
3 (tiga) bidang tersebut antara lain:
24. Peraturan Daerah Propinsi Daerah
1. Bidang Penataan dan Peningkatan
Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1982
Kapasitas lingkungan Hidup, yang
tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
membawahi:
lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah
a. Seksi Pembinaan dan Peningkat-
Tingkat I Jawa Timur
an Kapasitas Lingkungan Hidup
25. Peraturan Daerah Propinsi Daerah
b. Seksi Pengawasan dan Penataan
Tingkat I Jawa Timur Nomor 15 Tahun
Hukum Lingkungan Hidup
1986 tentang Irigasi di Jawa Timur
2. Bidang Pengendalian Pencemaran
lingkungan
hidup
yang
dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
an. Hal ini merupakan upaya pence- gahan
yang membawahi:
terjadinya pencemaran dan/
a. Seksi Pencegahan dan Pengen-
atau perusakan lingkungan hidup
dalian Lingkungan Hidup
yakni dengan penerapan perizinan
b. Seksi Penanggulangan dan Pemu-
lingkungan, yang merupakan pene-
lihan Pencemaran Lingkungan
gakan hu kum admin istrasi untuk
Hidup
mewujudkan pembangunan berkelan-
3. Bid ang Tata Lin gkungan, yang
jutan atau kegiatan usaha yang ber-
membawahi:
wawasan lingkungan.9
a. Seksi Inventarisasi dan Penataan
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
kota Surabaya menerima dan menin-
b. Seksi Kajian Dampak Lingkung-
daklanjuti pengaduan yang disampaikan
an Hidup.
oleh masyarakat. Pengaduan dugaan
Ketiga bidang tersebut mempunyai
pe ncemaran dan /atau kerusaka n
tugas dan fungsi guna melakukan
sungai dapat disampaikan secara lisan
pencegahan dan pengawasan. Tindakan
maupun tertulis. Pengaduan secara
pencegahan pencemaran dan/atau
lisan dapat dilakukan dengan cara
keru sakan lingkungan oleh Dinas
mengadu lang sun g kepada Dinas
Ling kungan Hidup Ko ta Surabaya
Lingkungan Hidup Kota Surabaya
dilakukan melalui penerbitan izin
maupun melalui telepon. Sedangkan
lingkungan yang menjadi syarat untuk
peng a d uan secara te r tulis dapa t
memperoleh izin usaha/kegiatan.
disampaikan melalui surat, fax, pesan
Tujuan pengeluaran dan pengawas-
singkat maupun media. Setelah men-
an izin ialah untuk mengendalikan
dapatkan pengaduan dari masyarakat,
lingkungan secara baik serta mening-
Dinas Lingkungan Hidup Kota Sura-
katkan ketaatan pelaku usaha/kegiat-
baya melakukan rapat untuk pene-
an terhadap pencemaran dan/atau
laahan kasus, melakukan verifikasi
ke rusakan ling kung an. Berkaitan
lapangan, rekomendasi tindak lanjut
dengan penerbitan izin lingkungan
serta menyampaikan perkembangan
dan pengawasan pengelolaan ling -
dan hasil dari tindak lanjut verifikasi
kungan hidup, seorang pejabat dapat
yang telah dilakukan.
diancam pidana apabila yang ber-
Berdasarkan pada Perwali Sura-
sangkutan tidak menjalankan sesuai
baya No. 74 Tahun 2016 Tentang Izin
dengan peraturan perundang-undang-
Lingkungan, Izin yang telah dikeluar-
kan dapat dibatalkan apabila:
atau kegiatan yang wajib memiliki
a. Persyaratan yang diajukan dalam
AMDAL atau UKL-UPL wajib memiliki
permohonan izin mengandung cacat
izin lingkungan. Izin lingkungan sangat
hukum, kekeliruan, penyalahguna-
diperlukan guna perlindungan penge-
an, serta ketidakbenaran dan/atau
lolaan lingkungan hidup yang merupa-
pemalsuan data, dokumen, dan/
kan syarat agar setiap kegiatan/usaha
atau informasi;
dapat melakukan kegiatan/usahanya.
b. Pe nerbitannya tanpa memen uhi
Melalui perizinan, maka Dinas Ling-
sy a rat sebagai mana tercan t um
kungan Hidup Kota Surabaya memiliki
dalam keputusan komisi tentang
kewenangan dalam melakukan pe-
kelayakan lingkungan hidup atau
ngendalian dan pengawasan terhadap
rekomendasi UKL-UPL; atau
pelaku usaha yang telah memperoleh
c. Kewajiban yang ditetapkan dalam
izin usaha agar tetap taat pada aturan
dokumen AMDAL atau UKL-UPL
yang berlaku. Apabila didalam kegiat-
tidak dilaksanakan oleh penang-
an pengendalian dan pe ngawasan
gung jawab usaha dan/atau kegiat-
tersebut pemegang izin melakukan
an.
pelanggaran, maka Dinas Lingkungan
Berdasarkan pada Perwali terse-
Hidup dapat menerapkan sanksi admi-
but di atas, maka setiap usaha dan/
Nistratif.