210809

  • Uploaded by: BONIVASIUS BUDY
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 210809 as PDF for free.

More details

  • Words: 320
  • Pages: 1
www.obormedia.com

Jumat,

Bacaan I : Rut 1:1.3-6.14b-16.22 Mazmur : 146:5-10; R:2a Bacaan Injil : Mat 22:34-40

Pw St. Pius X, Paus

etika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan

K

21 Agustus 2009

dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Renungan

H

ukum yang terutama adalah cinta kasih. Ada banyak orang kelaparan. Bukan hanya lapar akan makanan. Bahaya kelaparan cinta kasih lebih mengerikan lagi. Manusia membutuhkan cinta kasih. Namun, bukan cinta kasih yang sekadar kewajiban atau basa basi, melainkan cinta kasih yang murah hati. Sayangnya cinta kasih semacam ini, kadang-kadang dalam keluarga pun tidak dialami dan ditemukan. Ada suami yang merasa tidak dicintai istrinya. Ada istri yang merasa tidak dicintai oleh suaminya. Ada anak-anak yang merasa tidak dicintai oleh ayah dan ibunya. Dan mereka yang haus dan lapar akan cinta kasih akan mencari-cari. Apa yang terjadi kalau mencari-cari tidak mendapatkan? Dalam hubungan dengan Tuhan, apakah kita juga merasakan cinta Tuhan? Bagaimana kalau Anda tidak bisa merasakan cinta Tuhan? Ibu Teresa dari Kalkuta selama hidupnya menulis bahwa ia tidak merasakan cinta Tuhan. Bagaimana mungkin dalam situasi demikian Ibu Teresa bisa tetap mencintai Tuhan? Bagaimana Ibu Teresa bisa mencintai Tuhan yang tersembunyi dan tidak bisa dirasakan? Mungkin kita masih harus belajar merasakan cinta bahkan ketika kita sendiri tidak merasa dicintai. Kita juga masih harus belajar mencintai orang-orang yang sulit dicintai.

Tuhan, ajarilah aku mencintai meskipun aku sendiri kadang tidak dicintai. Ajarilah aku mencintai orang-orang yang sulit aku cintai. Aku juga berdoa untuk mereka yang haus dan lapar akan cinta kasih. Amin.

www.obormedia.com

Related Documents


More Documents from "Butch D. de la Cruz"

150809
May 2020 18
160809
May 2020 17
260809
May 2020 19
280809
May 2020 16
200809
May 2020 51
130809
May 2020 13