2009 June Magelang Suara Merdeka Pendidikan Lingkungan Yang Menyegarkan
This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA
Overview
Download & View 2009 June Magelang Suara Merdeka Pendidikan Lingkungan Yang Menyegarkan as PDF for free.
More details
- Words: 386
- Pages: 1
SUARA MERDEKA
RABU 3 JUNI 2009
Nonton Bareng Film Dokumenter (1)
Pendidika n Lingkungan yang Meny egarkan ENTAH kenapa malam itu embusan angin dari Lereng Gunung Telomoyo dan Andong lumayan kencang. Angin pun menerpa Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dingin menusuk tulang membekukan bola mata. Meski demikian, pemuda dan masyarakat lain berdatangan ke nunah Kepala Desa. Di tempat itu sudah terpampang layar tancep, kemudian deretan kursi dan tratak. Ya, malam itu warga desa bersama Forum Mentari (Menjaga Andong Telomoyo Lestari) menggelar acara nonton bareng Film Dokumenter berj udul Para Pemandu dari Hulu. Film dokumenter itu berisi tentang proses Sekolah Lapangan (SL) yang dilakukan di Kawasan Sub-DAS Bolong di KabupatenMagelang. Enam desa yang terlibat dalam pembuatan film itu meliputi, Desa Seloprojo dan Jogoyasan (Kecamatan Ngablak) dan Desa Tirto, Kleteran, Citrosono dan
Tlogorejo (Kecamatan Grabag). Desa Selo Projo merupakan bagian tak terpisahkan dari film itu. Para aktomya adalah petard dan pemandu sekolah lingkungan. Lokasinya adalah rumah dan ladang mereka. Tentunya itu menjadi pengikat kedekatan antara film dan warga, sehingga mereka tak sabar ingin melihat bagaimana wajah dan halaman rumah mereka ada dalam frame. Pengambilan gambar hingga proses editing memakan waktu lama. Pembuatan film diprakarsai oleh Environmental Services Program (EPSUSAID) bersama Komunitas Film Dokumenter (Kofidoc). Ketika film itu diputar suasana mulai hening, ratusan warga ratusan pasang mata tak henti-hentinya memelototi layarlebaritu. Ketikamuncul suara kakek yang menyanyi uyonuyon Jawa, warga tertawa lepas bahkan sebagian terpingkal-pingkal. Suasana desa Seloprojo yang
terekam dalam kamera semakin menjadikan warga tak henti-hentinya tertawa. Wajah-wajah dalam film itu tak asing lagi bagi warga ketika muncul salah seorang dari mereka, komentar dan tawa menyeruak. Belajar Konservasi Acara nontong bareng itu menjadi sebuah hiburan sekaligus media pembelajaran tentang konservasi untuk melindungi mata air. Mereka sebenarnya tak hanya penonton tapi juga pemain yang sebenamya. Keseharian mereka tak lepas dari alam yang membentang luas diantara GunungTelomoyo dan Andong. Di situlah mereka menggantung mata pencaharian, mulai dari mencari rumput, bertani hingga mencari rencek untuk kayu bakar. Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan dialog. Malam tampil di depan forum adalah tuan rumah Kepala Desa Seloprojo, Sigit Widodo, Watershed Management (WSM)
SM/Sholahuddin al-Ahmed
LAYAR LEBAR: Film Para Pentandu dari Hulu diputar melalui layar lebar di Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. (72) Specialist Environmental Services Communications (POC) Specialist Program (ESP-USA1D) regional ESP Jateng/DIY, Yudi Wijanarko. Jateng/DIY dan Public Outreach and (Sholahuddin al-Ahmed-72)
RABU 3 JUNI 2009
Nonton Bareng Film Dokumenter (1)
Pendidika n Lingkungan yang Meny egarkan ENTAH kenapa malam itu embusan angin dari Lereng Gunung Telomoyo dan Andong lumayan kencang. Angin pun menerpa Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Dingin menusuk tulang membekukan bola mata. Meski demikian, pemuda dan masyarakat lain berdatangan ke nunah Kepala Desa. Di tempat itu sudah terpampang layar tancep, kemudian deretan kursi dan tratak. Ya, malam itu warga desa bersama Forum Mentari (Menjaga Andong Telomoyo Lestari) menggelar acara nonton bareng Film Dokumenter berj udul Para Pemandu dari Hulu. Film dokumenter itu berisi tentang proses Sekolah Lapangan (SL) yang dilakukan di Kawasan Sub-DAS Bolong di KabupatenMagelang. Enam desa yang terlibat dalam pembuatan film itu meliputi, Desa Seloprojo dan Jogoyasan (Kecamatan Ngablak) dan Desa Tirto, Kleteran, Citrosono dan
Tlogorejo (Kecamatan Grabag). Desa Selo Projo merupakan bagian tak terpisahkan dari film itu. Para aktomya adalah petard dan pemandu sekolah lingkungan. Lokasinya adalah rumah dan ladang mereka. Tentunya itu menjadi pengikat kedekatan antara film dan warga, sehingga mereka tak sabar ingin melihat bagaimana wajah dan halaman rumah mereka ada dalam frame. Pengambilan gambar hingga proses editing memakan waktu lama. Pembuatan film diprakarsai oleh Environmental Services Program (EPSUSAID) bersama Komunitas Film Dokumenter (Kofidoc). Ketika film itu diputar suasana mulai hening, ratusan warga ratusan pasang mata tak henti-hentinya memelototi layarlebaritu. Ketikamuncul suara kakek yang menyanyi uyonuyon Jawa, warga tertawa lepas bahkan sebagian terpingkal-pingkal. Suasana desa Seloprojo yang
terekam dalam kamera semakin menjadikan warga tak henti-hentinya tertawa. Wajah-wajah dalam film itu tak asing lagi bagi warga ketika muncul salah seorang dari mereka, komentar dan tawa menyeruak. Belajar Konservasi Acara nontong bareng itu menjadi sebuah hiburan sekaligus media pembelajaran tentang konservasi untuk melindungi mata air. Mereka sebenarnya tak hanya penonton tapi juga pemain yang sebenamya. Keseharian mereka tak lepas dari alam yang membentang luas diantara GunungTelomoyo dan Andong. Di situlah mereka menggantung mata pencaharian, mulai dari mencari rumput, bertani hingga mencari rencek untuk kayu bakar. Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan dialog. Malam tampil di depan forum adalah tuan rumah Kepala Desa Seloprojo, Sigit Widodo, Watershed Management (WSM)
SM/Sholahuddin al-Ahmed
LAYAR LEBAR: Film Para Pentandu dari Hulu diputar melalui layar lebar di Desa Seloprojo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. (72) Specialist Environmental Services Communications (POC) Specialist Program (ESP-USA1D) regional ESP Jateng/DIY, Yudi Wijanarko. Jateng/DIY dan Public Outreach and (Sholahuddin al-Ahmed-72)
Related Documents
Suara Merdeka
May 2020 10
