Water For The Poor Toolkit - Sambungan Komunal - Fasilitator

  • Uploaded by: Environmental Services Program
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Water For The Poor Toolkit - Sambungan Komunal - Fasilitator as PDF for free.

More details

  • Words: 3,466
  • Pages: 20
WATER FOR THE PO OR TOOL KIT

PAKET PENJELASAN

LAYANAN SAMBUNGAN KOMUNAL PERANGKAT FASILITATOR

Tentang Bagian Ini Bagian Perangkat Fasilitator ini merupakan salah satu bagian dari Paket Penjelasan Layanan Sambungan Komunal. Bagian ini ditujukan bagi Fasilitator pengembangan Layanan Sambungan Komunal (LSK). Sangat disarankan sebelum membaca bagian ini, Fasilitator sebaiknya memahami dulu isi dari Bagian Uraian Umum. Beberapa penjelasan mendasar yang ada dalam bagian Uraian Umum tidak selalu diuraikan kembali dalam bagian ini. Bagian ini diawali dengan diagram TahapanPengembangan Layanan Sambungan Komunal. Urutan bahasan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan langkah-langkah di dalam diagram itu. Sebagai penutup, pembaca akan menemukan beberapa kendala yang mungkin akan dijumpai Fasilitator dalam mendukung pengembangan LSK berikut kemungkinan solusinya. Contoh-contoh materi presentasi dan dokumen yang ada dalam Perangkat Fasilitator dapat dilihat pada bagian Kumpulan Contoh. Walaupun lebih ditujukan untuk Fasilitator, ada baiknya bagian ini juga dibaca oleh pihak PDAM yang akan bekerjasama dengan Fasilitator. Sebaliknya Fasilitator juga ada baiknya membaca bagian Perangkat PDAM guna memahami peran dan dukungan yang dapat diharapkan dari pihak PDAM dalam pengembangan LSK.

DAFTAR ISI PENDAHULUAN................................................................... 1 TAHAPAN PENGEMBANGAN LAYANAN SAMBUNGAN KOMUNAL................................

3

Tahap 1: Penjajakan Awal............................................

5

Tahap 2: Pelibatan Pihak Pendukung............................

7

Tahap 3: Penyiapan Masyarakat...................................

8

Tahap 4a: Pembentukan Kelompok Pengelola...............

10

Tahap 4b: Pengembangan Rencana..............................

12

Tahap 5: Penandatangan Perjanjian Kerjasama Dengan Kelompok Pengelola.......................................

14

Tahap 6a: Pelatihan Masyarakat...................................

15

Tahap 6b: Konstruksi....................................................

16

PERAN FASILITATOR DALAM PENGOPERASIAN LAYANAN SAMBUNGAN KOMUNAL.................................

17

KENDALA DAN SOLUSI.....................................................

18

Sambungan Air untuk Semua atau Water for the Poor merupakan salah satu kegiatan Environmental Services Program (ESP) yang bertujuan untuk mendorong adanya perangkat alternatif yang dapat meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap layanan air minum PDAM. Alternatif akses pelayanan ini dapat dilakukan dengan 1) Layanan Sambungan Komunal dan 2) Kredit Mikro Sambungan Air.

Bagian Perangkat Fasilitator

PENDAHULUAN

Photo: Koleksi ESP

Layanan Sambungan Komunal (LSK) merupakan salah satu bentuk layanan sambungan langsung untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang berada di dalam kawasan yang sulit dilayani PDAM. LSK dikembangkan berdasarkan pola kemitraan antara PDAM dengan masyarakat penghuni kawasan itu. Untuk membantu masyarakat dalam pengembangan LSK diperlukan Fasilitator.

Layanan Sambungan Komunal

Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan LSK. Oleh karena itu, kemampuan Fasilitator dalam memberdayakan dan menyiapkan masyarakat merupakan hal yang sangat penting. Tugas itu tidak mudah karena Fasilitator perlu bekerjasama dengan masyarakat dengan kondisi sosial yang berbeda. Sama pentingnya adalah kemampuan Fasilitator untuk bekerjasama dengan PDAM dan Kontributor Dana. Bagian Perangkat Fasilitator ini secara umum akan menjelaskan tugas Fasilitator dalam tiap tahap pengembangan LSK.

Ketersediaan air minum dan kondisi lingkungan yang bersih akan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Photo: Gusril Bahar

Peran Fasilitator sangat penting dalam pengembangan LSK antara lain adalah untuk membantu sosialisasi LSK, meningkatkan kesadaran masyarakat, memfasilitasi proses pengambilan keputusan di antara masyarakat penghuni kawasan, menyiapkan Kelompok Pengelola, dan membantu dalam berhubungan dengan PDAM. Baik individu maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dapat berperan sebagai Fasilitator. Fasilitator harus berpengalaman dalam pemberdayaan masyarakat dan memiliki pemahaman tentang sistem layanan air minum.

2

TAHAPAN PENGEMBANGAN LAYANAN SAMBUNGAN KOMUNAL

Untuk membantu masyarakat dalam pengembangan Layanan Sambungan Komunal (LSK) diperlukanFasilitator. Diagram berikut menunjukkan peran dari Fasilitator pada tiap langkah pengembangan LSK. Peran Fasilitator tidak berakhir dengan selesainya konstruksi LSK tetapi masih tetap diperlukan mendampingi masyarakat pada tahap awal pengelolaan LSK.

3 1

Penjajakan Awal

Fasilitator perlu menilai apakah suatu kawasan bisa mendapatkan LSK. Antara lain menilai kondisi dan kesiapan masyarakat penghuni kawasan. Dan kemampuan PDAM menyediakan air minum ke LSK tersebut.

2

Penyiapan masyarakat

Fasilitator dapat menerapkan berbagai teknik sosialisasi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap LSK sekaligus meningkatkan pengetahuan mereka agar dapat terlibat dalam pengembangan LSK. Penjelasan mengenai LSK perlu disertai dengan informasi mengenai peran dan kewajiban yang harus dipenuhi masyarakat nantinya. Keterlibatan PDAM dalam penyiapan masyarakat akan meningkatkan keyakinan masyarakat atas komitmen PDAM dalam pengembangan LSK.

Inisiasi LSK

Pelibatan Pihak Pendukung

Fasilitator perlu mengenal pihak yang terlibat antara lain Kontributor Dana dan peran dari masing-masing pihak yang terlibat dan juga kesepakatan antara pihak yang terlibat. Misalnya ruang lingkup kegiatan, besaran dana yang disediakan kontributor dana, mekanisme pembiayaan, dan komitmen PDAM.

Infografik: E. Sunandar

4A 3

Pembentukan Kelompok Pengelola

Fasilitator harus membantu masyarakat dalam pembentukan Kelompok Pengelola LSK. Selain membantu penentuan tugas, struktur organisasi, dan kriteria anggota Kelompok Pengelola, Fasilitator juga perlu terlibat dalam penyusunan peraturan Kelompok Pengelola. Fasilitator dapat meminta masukan-masukan dari PDAM.

4B

Pengembangan Rencana

Fasilitator perlu membantu masyarakat dalam penyusunan rencana teknis dan rencana keuangan suatu LSK. Rencana teknis ini lebih menjamin LSK dapat berfungsi sesuai dengan rencana. Dalam rencana keuangan perlu dihitung mengenai harga air. Fasilitator dapat meminta masukan-masukan dari PDAM dan Kontributor Dana dalam pelaksanaan tahap ini.

5

Penandatanganan Perjanjian PDAM & Kelompok Pengelola

Setelah semua rencana diterima seluruh pihak terkait, PDAM dan Kelompok Pengelola akan menandatangani perjanjian kerjasama. Fasilitator perlu memastikan agar perjanjian kerjasama sesuai dengan peraturan yang berlaku termasuk hak dan kewajiban tiap pihak.

6A

Pelatihan Masyarakat

Pelatihan masyarakat dilakukan Fasilitator untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dan Kelompok Pengelola dalam mengoperasikan dan mengelola LSK. Materi pelatihan mencakup aspek teknis dan aspek administrasi. PDAM perlu dilibatkan sebagai narasumber.

6B

Konstruksi

Pada tahap ini, Fasilitator mendampingi masyarakat dan Kelompok Pengelola untuk memasikan agar LSK dibangun sesuai rencana yang disepakati. Keahlian dan pengalaman PDAM dapat dimanfaatkan untuk mendampingi Fasilitator.

Setelah tahap pengembangan selesai, pengelolaan LSK dilakukan oleh masyarakat sendiri.

Bagian Perangkat Fasilitator

LANGKAH 1:

PENJAJAKAN AWAL Penjajakan awal yang harus dilakukan Fasilitator adalah menilai kawasan MBR dimana LSK akan dikembangkan dan menilai kemampuan PDAM. Penjajakan terhadap karakteristik kawasan MBR antara lain mencakup : Aspek karakteristik masyarakat; menyangkut status sosial ekonomi, dan komitmen masyarakat dalam pengembangan LSK. LSK lebih diutamakan bagi golongan MBR dan mempunyai komitmen untuk mengembangkan layanan tersebut. Jika masyarakat penghuni suatu kawasan sulit bekerjasama atau tidak mempunyai komitmen terhadap keberadaan LSK, PDAM sebaiknya menunda pengembangan LSK di kawasan tersebut.

Aspek status lahan hunian; LSK dapat dikembangkan untuk melayani masyarakat yang berada di dalam kawasan yang status kepemilikan lahannya tidak jelas. PDAM perlu memperhatikan apakah penghuni kawasan penyewa atau penghuni tetap, karena hal ini akan mempengaruhi keberlanjutan LSK. Kemampuan PDAM dinilai dari jumlah, kualitas, dan tekanan air yang bisa didistribusikan ke LSK. Disamping itu juga kemauan dan komitmen PDAM untuk mengembangkan LSK. Contoh Surat Permohonan Con LSK dapat dilihat di bagian Kum Kumpulan Contoh, Materi Pro Proses (hal 52).

Photo: Siti Wahyuni

Dengan LSK, kondisi permukiman penduduk yang berada di atas permukaan laut, kini sudah bukan menjadi masalah lagi bagi PDAM untuk memberikan layanan air minum.

Layanan Sambungan Komunal

5

TAHAP 2:

PELIBATAN PIHAK PENDUKUNG Dari tahap Penjajakan Awal, Fasilitator dapat menentukan apakah pengembangan LSK di suatu kawasan akan membutuhkan dukungan pihak lain. Baik itu menyangkut persetujuan PDAM dan atau pemerintah setempat maupun Kontributor Dana. Kontributor Dana yang dapat membiayai sebagian atau seluruh pengembangan LSK. Beberapa pihak yang berpotensi menjadi Kontributor Dana adalah Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, lembaga donor atau perusahaan swasta.

pihak pendukung dan masyarakat untuk membuat suatu komitmen bersama. Lebih baik lagi jika komitmen itu diwujudkan dalam kesepakatan tertulis. Komitmen Kontributor Dana harus secara jelas menyebutkan lingkup dan mekanisme pembiayaan sebagaimana diuraikan di atas.

Pemetaan masalah dapat membantu Fasilitator dan masyarakat menemukan pemecahan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Termasuk penyediaan dana untuk pengembangan LSK.

Beberapa hal penting yang perlu diketahui oleh Fasilitator tentang Kontributor Dana adalah: • Identitas Kontributor Dana; mencakup nama organisasi, alamat kantor, dan status hukumnya (khususnya jika Kontributor Dana adalah pihak non pemerintah).

• Mekanisme pembiayaan; termasuk juga jadwal pembiayaan. Fasilitator sebaiknya mendorong pihak-

6

Photo: Winarko Hadi

• Lingkup pembiayaan; termasuk juga besaran dana yang direncanakan untuk pembiayaan fisik dan non-fisik pengembangan LSK.

Bagian Perangkat Fasilitator

TAHAP 3:

PENYIAPAN MASYARAKAT Pemerintah Daerah, dan Kontributor Dana untuk terlibat dalam kegiatan penyiapan masyarakat.

bil keputusan berdasarkan informasi dan pemahaman secara lengkap dan benar (informed decission). Berbagai kegiatan sosialisasi LSK dapat dilakukan oleh Fasilitator untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Akan lebih baik jika Fasilitator dapat mengajak wakil-wakil masyarakat, PDAM,

Teknik yang dapat diterapkan Fasilitator untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, antara lain: • Sosialisasi; yang dapat dilakukan di sela-sela kegiatan rutin kemasyarakatan misalnya pengajian, arisan, atau kegiatan lomba HUT

Photo: Ricky Pasha Barus

Ada satu aspek penting dalam pengembangan LSK, yaitu keinginan dan komitmen masyarakat untuk mengembangkan LSK. (lihat bagian Uraian Umum). Peran Fasilitator adalah menjelaskan peran dan tanggung jawab masyarakat dan konsekuensi dalam pengembangan LSK. Dengan demikian masyarakat dapat mengam-

Ketersediaan air minum akan sangat membantu kaum perempuan. Oleh karena itu di tahap penyiapan masyarakat, kaum perempuan sangat perlu dilibatkan agar mereka mengetahui informasi seputar LSK.

Layanan Sambungan Komunal

Beberapa pesan penting yang perlu diinformasikan kepada masyarakat antara lain adalah: • Manfaat penggunaan air PDAM, • Komponen LSK, mulai dari Meter Air Komunal sampai ke Meter Pelanggan LSK, • Peran dan kewajiban masyarakat; baik dalam perencanaan, konstruksi, dan pengelolaannya, • Langkah-langkah dalam pengembangan LSK, • Kerjasama dan bentuk kesepakatan dengan PDAM; termasuk juga konsekuensi dan sanksi dari pelanggaran kesepakatan, • Aspek teknis LSK, termasuk rancangan jaringan Pipa Distribusi Lingkungan, pola operasi pendistribusian air, berikut operasi dan pemeliharaan sistemnya, • Peran, tanggung jawab, dan bentuk Kelompok pengelola berikut mekanisme pembentukannya.

7

Photo: Winarko Hadi

• •



• •

Kemerdekaan RI, Diskusi kelompok, Kegiatan partisipatif; seperti lomba kebersihan, kerja bakti, survei penilaian kondisi sanitasi kawasan (dengan transect walk), dan penggambaran denah kawasan, Wawancara; sambil mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, Fasilitator dapat menjelaskan berbagai aspek tentang LSK dan prosedur pengembangannya, Pembagian flyer, Pemasangan spanduk dan poster.

Fasilitator dapat bekerjasama dengan PDAM, Seperti bahan-bahan presen8

tasi, leaflet, atau poster yang dimiliki PDAM, maupun melibatkan PDAM dalam penyiapan masyarakat. Kehadiran wakil PDAM akan meningkatkan keyakinan masyarakat akan komitmen layanan PDAM (lihat uraian langkah ini di bagian Perangkat PDAM). Di akhir tahap ini, masyarakat diharapkan sudah dapat terlibat aktif dalam pengembangan rencana LSK.

Penyebaran informasi mengenai LSK dapat dilakukan di rumah warga atau Balai Desa setempat. Tujuannya agar seluruh warga tahu dan mau terlibat dalam pengembangan dan pengoperasian LSK.

Contoh materi Konsep LSK Con dap dapat dilihat di bagian Kum Kumpulan Contoh, Materi Tra Training (hal 2). Bagian Perangkat Fasilitator

TAHAP 4a:

PEMBENTUKAN KELOMPOK PENGELOLA

Photo: Winarko Hadi

Pada tahap ini, Fasilitator membantu masyarakat membentuk Kelompok Penggelola LSK. Lingkup tugas, struktur organisasi, dan kriteria anggota Kelompok Pengelola akan ditentukan sepenuhnya oleh masyarakat. Walau demikian, Fasilitator dapat membantu masyarakat memberikan rambu-rambu sebagai berikut. • Tugas Kelompok Pengelola; yang antara lain adalah: o mengoperasikan dan memelihara LSK secara baik dan benar o mengelola administrasi manajemen dan keuangan LSK; termasuk menagih iuran pelanggan, mengatur penggunaan uang, dan membuat laporan pelaksanaan operasi dan lapo-

Ketika warga sudah tahu dan siap untuk mengembangkan LSK, maka tahap selanjutnya adalah membentuk suatu Kelompok Pengelola yang akan bertugas mengelola LSK dan berhubungan dengan PDAM.

Layanan Sambungan Komunal

ran keuangan bagi tiap pelanggan o mengupayakan ketepatan pembayaran tagihan PDAM o mewakili masyarakat pelanggan LSK untuk berurusan dengan dengan pihak-pihak luar

• Struktur organisasi Kelompok Pengelola; dapat terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara. Organisasi yang terlalu besar hanya akan menambah beban biaya operasi LSK. • Kriteria anggota Kelompok Pengelola; antara lain adalah: o Merupakan salah satu pelanggan LSK o Memiliki waktu untuk mengelola LSK o Dipilih dan disetujui oleh pelanggan LSK Fasilitator nantinya juga harus mendampingi masyarakat untuk menyusun peraturan bagi Kelompok Pengelola. Hal yang perlu dicantumkan dalam aturan kelompok antara lain : • Hak, tugas, dan tanggung jawab Kelompok Pengelola, • Batas hak atau kewenangan Kelompok Pengelola, • Harga air dan cara pembayaran, • Sanksi bagi Kelompok Pengelola yang melanggar peraturan. Jika diperlukan, Fasilitator dapat meminta bantuan PDAM dalam penyusunan peraturan bagi Kelompok Pengelola (lihat uraian langkah ini di bagian Perangkat PDAM). Masukan PDAM akan sangat bermanfaat mengingat pengalaman PDAM dalam mengelola layanan air minum. 9

TAHAP 4b:

PENGEMBANGAN RENCANA

Rencana teknis biasanya meliputi denah lokasi wilayah layanan LSK berikut rumah-rumah calon pelanggan, penempatan jaringan Pipa Distribusi Lingkungan dan pipa Sambungan Pelanggan, tipikal pemasangan pipa dan spesifikasi serta jumlah material yang digunakan. Bilamana diperlukan LSK dapat dilengkapi dengan Tangki Penampung dan Tangki Distribusi. Perlu dipahami bahwa perencanaan LSK tidak harus selalu selalu mengacu pada persyaratan teknis PDAM. Perencanaan LSK dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pada tahap ini PDAM perlu dilibatkan untuk memberi masukan kepada masyarakat agar LSK nantinya dapat berfungsi dengan baik dan mudah dirawat. (lihat uraian langkah ini di bagian Perangkat PDAM). Rencana keuangan LSK terdiri dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konstruksi LSK, rencana biaya pengoperasian, dan 10

sumber dana yang digunakan. Rencana keuangan juga harus mencakup rencana harga air dan sistem pembayarannya. Sejak awal, Fasiltator perlu memastikan kesanggupan penghuni kawasan untuk membayar pemakaian air dengan benar dan tepat waktu. Ada baiknya dalam penyusunan rencana keuangan ini, Fasilitator juga melibatkan PDAM dan wakil Kontributor Dana untuk memberi masukan. Con Contoh Pengembangan Rencana Teknis dapat diRen lihat di bagian Kumpulan liha Contoh, Rencana Teknis Con (hal 58). (h

Pembuatan rencana teknis sebaiknya dilakukan sendiri oleh warga karena merekalah yang paling mengetahui kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Fasilitator hanya membantu warga membuat rencana teknis dan Rencana Anggaran Biaya.

Photo: Winarko Hadi

Pada tahap ini, Fasilitator membantu masyarakat untuk menyusun rencana teknis maupun rencana keuangan LSK. Rencana teknis yang benar diharapkan akan lebih menjamin perpipaan distribusi lingkungan: • Tersambung dengan baik ke Meter Air Komunal. • Mendistribusikan air minum dengan lancar. • Melayani seluruh pelanggan LSK.

Bagian Perangkat Fasilitator

SPESIFIKASI RANCANGAN TEKNIS Rancangan teknis LSK disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tidak harus menggunakan standar teknis PDAM.

Sambungan Rumah Merupakan ruas pipa yang menyalurkan air bersih dari pipa distribusi lingkungan ke hunian pelanggan.

Meter Pelanggan Berfungsi untuk mengukur volume air yang digunakan oleh tiap hunian.

Meter Air Komunal Berfungsi untuk mengukur volume air yang disalurkan PDAM ke sistem Sambungan Komunal.

Pipa Distribusi Lingkungan Merupakan jaringan pipa yang berfungsi untuk mendistribusikan air PDAM ke lokasi-lokasi hunian pelanggan.

Pipa Distribusi PDAM

Ilustrasi: M. Taufik Sugandi

Merupakan jaringan pipa PDAM yang berfungsi untuk mendistribusikan air ke sistem LSK.

Layanan Sambungan Komunal

11

TAHAP 5:

PENANDATANGAN PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN KELOMPOK PENGELOLA Perjanjian kerjasama dilakukan antara PDAM dan masyarakat yang diwakili oleh ketua Kelompok Pengelola. Umumnya rancangan perjanjian kerjasama disiapkan oleh PDAM, walau tidak tertutup kemungkinan bagi Kelompok Pengelola untuk memberikan masukan. dampingi Fasilitator diharapkan dapat mendampingi Kelompok Pengelola dalam mem-pelajari rancangan perjanjian kerjasama, merumuskan masukan, serta membahas isi perjanjian kerjasama dengan pihak PDAM. Fasilitator perlu memastikan agar perjanjian kerjasama tersebut se-suai dengan peraturan yang berrlaku termasuk hak dan kewajiban an tiap pihak. Hak dan kewajiban tiap ap pihak perlu ditulis dengan jelas dan terperinci untuk menghindari permasalahan dikemudian hari. Dalam alam perjanjian kerjasama ini juga perlu u dicantumkan wilayah cakupan LSK dan K d an jumlah maksimal pelanggan. Selain in itu, perjanjian kerjasama juga perlu mencanencantumkan besarnya tarif, cara pembayaran, mbayaran, dan sanksi terhadap pelanggaran isi si perjanjian kerjasama sesuai dengan yang berlaku di PDAM. (lihat uraian langkah ini di bagian Perangkat PDAM). Contoh Kontrak antara PDAM dan Kelompok Pengelola dapat dilihat di bagian Kumpulan Contoh, Kontrak (hal 55). 12

Bagian Perangkat Fasilitator

TAHAP 6a:

PELATIHAN MASYARAKAT Fasilitator berperan untuk melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kemampuan masyarakat dan Kelompok Pengelola dalam mengoperasikan dan mengelola LSK. Materi pelatihan untuk Kelompok Pengelola antara lain : • Aspek teknis; khususnya cara memasang dan merawat perpipaan, memonitor kualitas air minum, dan membaca Meter Pelanggan. • Aspek administrasi; khususnya pembukuan sederhana, pembuatan tagihan dan laporan keuangan.

Sejak awal warga sudah dilatih untuk mengembangkan LSK, termasuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.

Contoh Materi Pelatihan Co Masyarakat dapat dilihat di Ma bagian Kumpulan Contoh, bag Materi Training (hal 9). Ma

Photo: Winarko Hadi

Selain pelatihan di dalam ruangan, pelatihan dapat dilakukan melalui prak-

tek-praktek langsung di lapangan. Fasilitator sebaiknya meminta PDAM untuk membantu pelatihan ini (lihat uraian mengenai tahap ini di bagian Perangkat PDAM). Keahlian dan pengalaman yang dimiliki PDAM akan sangat berguna bagi masyarakat pelanggan dan Kelompok Pengelola LSK.

Layanan Sambungan Komunal

13

TAHAP 6b:

KONSTRUKSI Konstruksi LSK dilakukan oleh tenaga ahli bersama-sama dengan masyarakat dan Kelompok Pengelola-nya. Pada tahap ini, Fasilitator bertugas sebagai penasehat atau pengawas untuk memastikan konstruksi LSK berjalan sesuai dengan rencana. Konstruksi LSK umumnya terdiri dari tahap-tahap berikut: • Persiapan konstruksi; yang meliputi pemahaman terhadap rencana teknis, pengadaan bahan dan alat, perekrutan tenaga kerja (yang sedapat mungkin adalah penghuni kawasan juga). • Pelaksanaan konstruksi; yang dilakukan sesuai rencana teknis yang telah disepakati. • Uji coba operasi; untuk memastikan LSK bisa beroperasi dengan baik dan benar.

genai langkah ini di bagian Perangkat PDAM). Keahlian dan pengalaman yang dimilikinya akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan konstruksi ini.

Con Contoh Surat Pernyataan Hibah Tanah dapat dilihat Hib bagian Kumpulan Condi b toh, Proses (hal 53). toh

Warga Jembatan Besi Jakarta, membangun konstruksi bak penampungan air secara gotong royong. Cara seperti ini dapat mengurangi biaya pembangunan konstruksi sehingga dapat mengurangi beban warga.

PDAM dapat dilibatkan sebagai penasehat konstruksi (lihat uraian men14

Photo: Somad

Agar konstruksi dapat berjalan sesuai rencana, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Fasilitator adalah: • Pendampingan selama konstruksi • Rapat mingguan; guna membahas kemajuan pelaksanaan konstruksi sekaligus memantapkan rencana pelaksanaan konstruksi di waktu selanjutnya. Berbagai kendala yang terjadi bisa dibahas untuk dicarikan solusi yang terbaik.

Bagian Perangkat Fasilitator

PERAN FASILITATOR DALAM PENGOPERASIAN LAYANAN SAMBUNGAN KOMUNAL

Photo: Lina Damayanti

Fasilitator masih perlu mendampingi Kelompok Pengelola selama masa awal pengoperasian LSK. Selain untuk memberi masukan ke Kelompok Pengelola, Fasilitator juga perlu memastikan agar PDAM, Kontributor Dana,

Kehadiran Fasilitator masih dibutuhkan dimasa-masa awal pengelolaan LSK. Tujuannya untuk memastikan bahwa Kelompok Pengelola dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan pengoperasian LSK berjalan sesuai rencana.

Layanan Sambungan Komunal

masyarakat pelanggan, dan Kelompok Pengelola, tetap menjalankan komitmen-komitmennya. PDAM harus dipastikan mengalirkan air minum ke LSK dengan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas yang memadai. Kontributor Dana perlu dipastikan agar memberikan seluruh bantuan dana sesuai komitmen sebelumnya. Masyarakat perlu dipastikan agar selama operasi LSK melakukan pembayaran sesuai tarif dan waktu yang disepakati. Sementara itu, Kelompok Pengelola

perlu dipastikan tetap menjalankan kewajiban-kewajibannya seperti : • Melakukan perawatan Pipa Distribusi Lingkungan; jika terjadi kerusakan, misalnya kebocoran pipa, Kelompok Pengelola perlu segera melakukan perbaikan. • Melakukan penagihan sesuai pemakaian air minum; jika terjadi ketidaksesuaian antara besar pemakaian dengan jumlah yang tertera di Meter Air Komunal, maka perlu dicari penyebabnya sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan segera. • Memastikan pelanggan membayar tepat waktu; jika pelanggan LSK menunggak pembayaran, Kelompok Pengelola berhak memberikan sanksi berupa denda yang besarnya sesuai dengan kesepakatan yang ada. Termasuk jika perlu pemutusan sambungan. • Membuat laporan keuangan; laporan keuangan harus dibuat dengan jelas dan transparan, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan pelanggan. Failitator juga perlu memastikan agar PDAM dapat menjalankan haknya untuk mengevaluasi operasi LSK. Juga melakukan kewajibannya untuk mengganti Meter Air Komunal yang rusak.

15

KENDALA DAN SOLUSI

Kendala teknis; • Keterbatasan produksi air untuk melayani pengembangan LSK. Solusinya, PDAM perlu meningkatkan kapasitas produksi. Keterbatasan air juga dapat terjadi akibat terus bertambahnya jumlah pelanggan LSK. Untuk mencegah ini, PDAM dapat mencantumkan volume maksimal yang dapat digunakan suatu LSK dalam perjanjian kerjasama (lihat Langkah 5: Penandatangan Perjanjian Kerjasama Dengan Kelompok Pengelola) dan juga melakukan evaluasi terhadap kondisi LSK secara berkala (lihat Peran PDAM Dalam Pengoperasian Layanan Sambungan Komunal). • Ketiadaan jaringan distribusi; PDAM tentu tidak bisa langsung mendukung pengembangan LSK di suatu kawasan yang berada di luar jangkauan jaringan distribusi. Solusinya, PDAM perlu memperluas jaringan pipa distribusi.

Kendala non-teknis; • Keterbatasan Sumber Daya Manusia; menyangkut kesanggupan staf PDAM dalam membantu 16

masyarakat dan Fasilitator dalam mengembangkan LSK. Solusinya, menunjuk staf atau membentuk tim khusus yang bertanggung jawab terhadap pengembangan LSK. Dan memberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan kapasitas staf PDAM.

Photo: Siti Wahyuni

Fasilitator perlu mengantisipasi beberapa potensi kendala yang dapat muncul saat pengembangan dan pengoperasian LSK. Potensi kendala yang perlu diantisipasi antara lain :

• Kesulitan pelibatan masyarakat; khususnya dalam menjalani langkah-langkah pengembangan LSK. Latar belakang masyarakat penghuni kawasan yang berbeda– beda dapat mempersulit Fasilitator untuk menemukan strategi sosialisasi yang tepat. Demikian juga kesulitan untuk menemukan waktu kegiatan yang dapat diikuti semua pihak. Ada baiknya waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan Penyiapan Masyarakat maupun

Selama ini PDAM tidak dapat memberikan pelayanan air bersih kepada warga karena kondisi tempat tinggal yang tidak memenuhi standar teknis PDAM. LSK memungkinkan PDAM memperluas layanannya, termasuk melayani warga di tempattempat seperti ini.

Bagian Perangkat Fasilitator

dan pengoperasian LSK. • Penyalahangunaan LSK; baik oleh masyarakat pelanggan maupun oleh Kelompok Pengelola. Hal ini bisa diantisipasi dengan pembuatan perjanjian kerjasama yang jelas mengenai larangan dan sanksinya, melakukan monitoring secara berkala dan menerapkan sanksi secara tegas. • Keengganan masyarakat; baik keengganan merawat komponen LSK maupun keengganan untuk membayar biaya berlangganan. Solusinya, komunikasi yang lebih intensif dengan pihak Kelompok Pengelola. Sejak awal, Fasilitator harus menjelaskan ke masyarakat bahwa pengembangan LSK bukan berarti memberikan legalisasi terhadap status lahan. Hal ini perlu dilakukan guna mencegah adanya anggapan bahwa LSK bisa melegalkan status tanah hunian.

Photo: Ricky Pasha Barus

Pelatihan Masyarakat dilakukan bersamaan dengan kegiatan rutin yang dilakukan masyarakat (lihat Langkah 3: Penyiapan Masyarakat dan Langkah 6a: Pelatihan Masyarakat). • Keterbatasan dana; baik dana untuk mempersiapkan masyarakat maupun untuk melaksanakan pembangunan LSK. Solusinya, Fasilitator dan masyarakat harus menghitung kebutuhan dana dengan teliti. Fasilitator juga perlu mengajak Kontributor Dana untuk turut memantau dan mengevaluasi pembangunan LSK. • Kurangnya koordinasi; khususnya dengan masyarakat penghuni kawasan baik dalam masa pengembangan LSK maupun saat operasi. Solusinya, Fasilitator, Kelompok Pengelola, dan PDAM, melakukan pertemuan berkala untuk bertukar informasi seputar pengembangan

Layanan Sambungan Komunal

17

Related Documents


More Documents from "Environmental Services Program"