1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor adalah suatu pertumbuhan jaringan yang abnormal yang tidak terkendalikan dan tidak berguna bagi tubuh. Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada rongga mulut, jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar mulut, lidah dan di dalam tulang rahang. Tumor ini terdiri dari sel-sel jaringan ikat muda yang berkolagen. Lesi ini jarang sekali ditemukan karena sangat sedikit kasus yang pernah terjadi. Namun jika tumor ini ditemukan, telah terjadi pembengkakan ataupun pembesaran pada tumor tersebut. Salah satu tumor jinak yang sering terjadi pada rongga mulut adalah fibroma. Tumor ini terjadi akibat reaksi hiperplastik dari jaringan penghubung terhadap suatu respon iritasi lokal atau trauma dengan pertumbuhan yang lambat, serta membentuk massa yang kuat. Pada keadaan tertentu, secara klinis fibroma diragukan karena terlihat seperti neoplasma. Fibroma dapat dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu, jika berlokasi pada attached gingiva, dikenal dengan peripheral fibroma dan jika berada pada non gingiva dikenal dengan irritation fibroma (traumatic fibroma).1 Irritation fibroma secara umum berlokasi pada submukosa terutama pada mukosa bukal yang merupakan respon trauma yang berasal dari gigi atau prothesa dan pertama kali dilaporkan pada tahun 1846 yang dikenal sebagai polip fibrous dan polypus. Tumor ini dapat terjadi pada seluruh usia tetapi biasanya terjadi pada usia muda dan anak-anak. Secara klinis akan tampak massa semi menonjol, kuat, berbatas jelas, tak bertangkai atau bertangkai, berwarna merah muda, tertutup oleh mukosa yang tampaknya normal atau kadang-kadang tertutup oleh mukosa yang berwarna keputih-putihan akibat hiperkeratosis yang umumnya terletak pada mukosa bukal disekitar garis oklusal, bibir dan lidah Keluhan baru muncul pada tingkat pertumbuhan yang lanjut. Hal ini menyebabkan penderita merasa tidak perlu pergi berobat karena tidak ada keluhan sehingga tumor dibiarkan tumbuh. Keluhan biasa muncul karena ketidak nyamanan pasien Penanganan lebih awal perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah ada keganasan, sehingga kita perlu untuk mengetahui tandatanda awal terjadinya penyakit ini.
2
1.1 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari Fibroma? 2. Bagaimana patofisiologi, menifestasi klinik, diagnosa, dan tatalaksana Fibroma? 1.2 Tujuan Untuk mengetahui penegakan diagnosis dan tatalaksana Fibroma 1.3 Manfaat 1. Memberikan informasi tentang kasus Fibroma. 2. Melatih pengambilan diagnosis dan tatalaksana pada kasus Fibroma