HIDROPNEUMOTHORAX DEXTRA KELOMPOK 6 : Sucitra
C014172049
Yulianti
C014172051
Miftahul fajri
C014172053
Fahmi Maulana Ibrahim
C014172092
Eric Untari
C014172032
Residen Pembimbing : dr. Armita Dewi Supervisor Pembimbing : dr. Harry Akta, Sp.P
DEPARTEMEN PULMONOLOGI – FK UNHAS 2018
IDENTITAS PASIEN
Nama Jenis Kelamin Tanggal lahir Umur Agama Rumah Sakit MR Tanggal masuk
: Tn. SB : Laki-laki : 20-12-1979 : 38 tahun : Islam : IC Lt 2 RSWS : 763782 : 30 November 2018
ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG •
Keluhan Utama : Sesak Napas
•
Anamnesis Terpimpin :
Sesak napas dialami sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, memberat 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak terus-menerus, sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan memberat jika pasien tidur terlentang. Nyeri dada dirasakan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul seperti tertekan pada seluruh dada. Riwayat batuk darah berwarna merah segar dialami sejak 2 minggu lalu setelah meminum aspilet dan berhenti saat pasien sudah masuk dirawat di infection center. Demam tidak ada, keringat malam tidak ada, mual dan muntah tidak ada. BAB dan BAK lancar.
ANAMNESIS RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • Riwayat dirawat di RSWS pada bulan November 2018 dilontara 1 dan didiagnosis dengan suspek TB paru, namun belum diperiksa dahaknya.
• Riwayat terapi OAT tidak ada • Riwayat asma tidak ada • Riwayat hipertensi tidak ada
• Riwayat DM tidak ada • Riwayat alcohol tidak ada • Riwayat mendapat pengobatan jantung • Riwayat merokok ada selama 20 tahun biasanya 1 bungkus / hari. Sudah berhenti merokok sejak 3 tahun yang lalu. • Riwayat keluarga dengan batuk lama dan berobat 6 bulan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS 01
03
KEADAAN UMUM Status Generalisasi : Sakit Sedang/ Gizi Cukup/Composmentis Tinggi badan :156 cm Berat Badan : 56 kg IMT =23kg/m2(gizi baik)
KEPALA • Bentuk kepala : Normocephal • Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Edema palpebral (-/-) • Mulut : Sianosis (-), kering (-), Tonsil T1 – T1, hiperemis tidak ada
02
04
TANDA-TANDA VITAL Tekanan Darah: 140/90 mmHg Nadi : 88 kali/menit, regular Pernapasan : 24 kali/menit Sp O2: 98% dengan oksigen 4 liter/menit Suhu : 36.3oC
LEHER • • • •
Kelenjar getah bening: Tidak ada pembesaran DVS : R+3 cm H2O Pembuluh darah : Dalam batas normal Kaku kuduk : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIS JANTUNG I : Ictus cordis tidak terlihat P : Thrill tidak teraba P: Kanan atas : sulit dinilai Kiri atas : ICS II dextra linea parasternalis Kanan bawah : sulit dinilai Kiri bawah : ICS V linea midclavicularis sinistra A: Bunyi jantung I/II murni regular, bising tidak ada
ABDOMEN
I : Datar, ikut gerak napas A: Peristaltik ada kesan normal P : Hepar dan lien tidak teraba P : Timpani
EKSTREMITAS Pitting edema : Tidak ada Akral hangat Palmar eritam (-) Clubbing finger (-)
THORAKS I : Pergerakan dinding dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal saat statis dan dinamis P : Vocal fremitus melemah pada hemithorax dextra setinggi ICS III P :redup pada hemithorax dextra setinggi ICS III A : bunyi nafas vesicular, menurun pada hemi thoraks dextra setinggi ICS III
LABORATORIUM Darah Rutin
LABORATORIUM 30/11/2018
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI SPUTUM (04/12/2018)
RADIOLOGI (03/12/2018) FOTO THORAX PA/lateral (03 Desember 2018) -Tampak hiperlusen avascular pada lapangan paru kanan disertai Perselubungan homogen pada hemithorax kanan yang menutupi sinus, diafragma dan batas kanan jantung yang membentuk air fluid level setinggi costae III anterior dextra. -Tampak penebalan fissure minor -Cor: sulit dievaluasi kesan membesar, pinggang jantung cekung, apex terangkat(LVE), aorta dilatasi -Tulang-tulang intak -Jaringan lunak sekitar kesan baik Kesan : -Hydropneumothorax dextra - Pleuritis dextra - Cardiomegaly disertai dilatation aorta
RADIOLOGI Foto MSCT Thorax dengan kontras (07 Desember 2018) -hiperlusen avaskuler disertai densitas cairan yang memberikan gambaran air fluid level pada hemithorax kanan d isertai kolaps paru -lesi patologik hipo/hiperdens pada paru kanan sulit dievaluasi -trachea pada midline -kedua main broncus baik -tidak tampak pembesaran KGB paratrachea, subcarina, dan peribronchial bilateral -Cor: membesar, aorta kalsifikasi, pembuluh darah besar lainnya dalam batas normal -Tampak densitas cairan bebas pada fissure mayor kiri -Hepar dan lien dalam batas normal -Tulang-tulang intak Kesan : - Hydropneumothorax dextra - Cardiomegaly disertai atherosclerosis aortae -Encapsulated effusion sinistra
DAFTAR MASALAH Hidropneumothorax dextra Masalah 1
S: • Sesak napas dialami sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, memberat 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak terus-menerus, sesak tidak dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan memberat jika pasien tidur terlentang O : TD : 140/90 mmHg | N:88kali/menit | P: 24kali/menit | S: 36.5oC | SpO2: 98% dengan bantuan oksigen 3L/menit Thorax: Thorax: I : Pergerakan dinding dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal saat statis dan dinamis P : Vocal fremitus melemah pada hemithorax dextra setinggi ICS III P :redup pada hemithorax dextra setinggi ICS III A : bunyi nafas vesicular, menurun pada hemi thoraks dextra setinggi ICS III Radiologi: - Chest X-Ray: Hidropneumothoraks sinistra MSCT Scan: Hydropneumothorax dextra, Cardiomegaly disertai atherosclerosis aortae, Encapsulated effusion sinistra
Rencana Diagnostik
Rencana Terapi
Analisa - oksigen cairan 3liter per pleura menit via Smear nasal kanus BTA dan MO cairan - Pemasanga pleura n WSD sitologi cairan pleura
Edukasi - edukasi tiup balon - Berhenti merokok
DAFTAR MASALAH Pleuritis dextra Masalah 1
S: • Nyeri dada dirasakan sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan hilang timbul seperti tertekan pada seluruh dada. Riwayat batuk darah berwarna merah segar dialami sejak 2 minggu lalu setelah meminum aspilet dan berhenti o O : TD : 140/90 mmHg | N:88kali/menit | P: 24kali/menit | S: 36.5 C | SpO2: 98% dengan bantuan oksigen 3L/menit Thorax: - inspeksi: Pergerakan dinding dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal saat statis dan dinamis - palpasi: Vocal fremitus melemah pada hemithorax dextra - perkusi: redup pada hemithorax dextra - auskultasi: bunyi napas vesikuler, menurun pada hemithorax dextra Radiologi: - Chest X-Ray: Pleuritis dextra
Rencana Diagnostik
Rencana Terapi
Edukasi
Analisa - oksigen cairan 3liter per - Berhenti pleura menit via merokok Smear nasal kanus BTA dan MO cairan - Pemasanga pleura n WSD sitologi cairan pleura
DAFTAR MASALAH Peningkatan Enzim Transaminase Masalah 1
S:O: SGOT/SGPT : 55 U/L / 62 U/L
Rencana Diagnostik
Rencana Terapi Curcuma 1 tab/ 24 jam/oral
Edukasi
TIMELINE
30/12/2018 Rawat inap di RSWS dengan suspek TB paru kasus baru
3/12/2018 Hasil laboatorium SGPT/SGOT : 121/79 Foto Thoraks AP Hydropneumothoraks
4/12/2018 Pemeriksaan Mikrobiologi Sputum BTA 3x : Negatif Jamur : Spora dan hypa
7/12/2018 Pemeriksaan Laboratorium Hipoalbuminemia Hasil pemeriksaan MSCT Thoraks Hydropneumothoraks dextra, ecapsu lated effusion sinistra
5/12/2018 Hail TCM M Tb Deteksi M Tb : Tidak terdeteksi
11/12/2018 Pemasangan WSD pada Hemithoraks dextra, Hasil Foto Radiologi control post pemasangan WSD : Pneumothoraks dextra, cardiomegaly disertai dilatation et atherosclerosis, terpasang chest t ube pada hemithoraks dextra
FOLLOW UP tanggal 10/12/2018
subjektif Pasien masih sesak terutama saat berbaring terlentang. Sesak sedikit berkurang jika pasien dalam posisi duduk. Batuk sesekali, batuk disertai dengan lendir berwarna putih. Nafsu makan menurun.
objektif Tekanan darah : 120/80 mmHg nadi : 75x/menit pernapasan : 28x / menit suhu : 36,6’C Saturasi : 98 %
assessment Hidropneumothorax dextra Pleuritis dextra Gangguan enzim transaminase
planning Pemasangan alat bantu oksigen 5 liter/menit Codein 10 mg/8 jam/oral Curcuma 1 tab/ 24 jam/oral Paracetamol 500mg/8 jam/oral
Pemasangan WSD
tanggal 11/12/2018
subjektif Pasien masih sesak terutama saat berbaring terlentang. Sesak sedikit berkurang jika pasien dalam posisi duduk. Batuk sesekali, batuk disertai dengan lendir berwarna putih. Nafsu makan menurun.
objektif Tekanan darah : 120/80 mmHg nadi : 75x/menit pernapasan : 28x / menit suhu : 36,6’C Saturasi : 98 %
assessment Hidropneumothorax dextra on WSD hari ke 1 Pleuritis dextra Gangguan enzim transaminase
planning Pemasangan alat bantu oksigen 2 liter/menit
Codein 10 mg/8 jam/oral Curcuma 1 tab/ 8 jam/oral Paracetamol 500 mg/8 jam/oral
RADIOLOGI (11/12/2018) FOTO THORAX PA/lateral (03 Desember 2018) -Terpasang Chest tube pada hemithoraks kanan dengan tip tidak tervisualisasi -Tampak hiperlusen avascular pada hemithoraks kanan disertai pleural white line . -Tampak penebalan fissure minor -Cor: sulit dievaluasi kesan membesar, aorta dilatasi dan kalsifikasi -Tulang-tulang intak -Jaringan lunak sekitar kesan baik Kesan : -Pneumothorax dextra -Cardiomegaly disertai dilatation aorta - terpasang chest tube pada hemithoraks dextra
tanggal 12/12/2018
subjektif Sesak berkurang. Batuk masih ada sesekali, batuk disertai dengan lendir berwarna putih. Nafsu makan menurun.
objektif Tekanan darah : 110/80 mmHg nadi : 76x/menit pernapasan : 28x / menit suhu : 36,5’C Saturasi : 98 % Menunggu hasil WSD
assessment Hidropneumothorax dextra on WSD hari ke 2 Pleuritis dextra Gangguan enzim transaminase
planning Pemasangan alat bantu oksigen 2 liter/menit Codein 10 mg/8 jam/oral Curcuma 1 tab/ 24 jam/oral Paracetamol 500 mg/8 jam/oral Cek serologi Analisa BTA cairan pleura
tanggal 13/12/2018
subjektif Sesak napas berkurang. Batuk sesekali, batuk disertai dengan lendir berwarna putih. Nafsu makan menurun.
objektif Tekanan darah : 110/70 mmHg nadi : 84x/menit pernapasan : 23x / menit suhu : 36,7C Saturasi : 98 % WSD : Undulasi :ada (4 cm) Bubble : ada, jika batuk Warna : merah kehitaman Volume = 200 cc
assessment Hidropneumothorax dextra ec suspek iatrogenik on WSD hari ke 3 Pleuritis dextra
Hydropneumothorax Hydropneumothoraks dimana terdapat udara dan cairan di dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru. 1 Penyebab hydropneumothorax ini umumnya akibat trauma, pembedahan atau riwayat terikini thoracosintesis untuk mengeluark an cairan pleura sehingga dapat menyebabkan masuknya udara ke ruang pleura. Selain itu, hal ini terjadi apabila terdapat fistula b ronchopleural yaitu hubungan yang abnormal dan tidak biasa antara cabang-cabang bronchus dan ruang pleura yang sering diseb abkan oleh tumor, pembedahan atau infeksi, yang dapat memproduksi udara dan juga cairan di ruang pleura.2 ANAMNESIS
•
PEMERIKSAAN FISIK
THORAX I : Pergerakan dinding dada asimetris, hemithorax kanan tertinggal saat statis dan dinamis P : Vocal fremitus melemah pada hemithorax Sesak Napas dextra setinggi ICS III P :redup pada hemithorax dextra setinggi ICS III A : bunyi nafas vesicular, menurun pada hemi thoraks dextra setinggi ICS III, ronkhi dan wheezing tidak ada
LABORATORIUM
Wbc: 17.7000 Neutrofil : 11,5 5% Limfosit 2.56: 10,6%
RADIOLOGI -Tampak hiperlusen avascular pada lapangan paru kanan disertai Perselubungan homogen pada hemithorax kanan yang menutupi sinus, diafragma dan batas kanan jantung yang membentuk air fluid level setinggi costae III anterior dextra. -Tampak penebalan fissure minor -Cor: sulit dievaluasi kesan membesar, pinggang jantung cekung, apex terangkat(LVE), aorta dilatasi -Tulang-tulang intak -Jaringan lunak sekitar kesan baik
Klasifikasi Pneumothorax/Hidropneumothorax • Traumatik (iatrogenik dan non-iatrogenik) • Spontan Spontan Primer
Spontan Sekunder
-
-
-
Terjadi tanpa riwayat penyakit paru sebelumnya ataupun trauma Dapat terjadi pada individu yang sehat
Terjadi berkaitan dengan kelainan paru atau riwayat penyakit paru sebelumnya (PPOK dan TB paru)
Gejala Klinis
• Gejalanya biasanya berupa nyeri dada yang tajam dan timbul secara tiba-tiba
• Ada sesak napas dan dada terasa sempit. • Batuk iritatif yang disebabkan perangsangan ujungujung saraf baik di permukaan pleura maupun di dinding bronkus yang kolaps. • Denyut jantung yang cepat. • Warna kulit biasa menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen
Patomekans ime
• Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyebab tersering pneumothoraks spontan sekunder. Rupturnya kavitas ke dlam rongga pleura. Kuman Mycobacterium tuberculosis menginvasi pleura dan menyebabkan nekrosis likuifaktif yang kemudian pecah ke rongga pleura. Fistula bronchopleural menyebabkan pneumothoraks. Respon inflamasi akan menutup fistula itu tetapi juga menyebabkan pengumpulan cairan.
Tatalaksan a
• Pemasangan selang dada yang kemudian dihubungkan ke water sealed drainage untuk tujuan evakuasi udara dan cairan dan pengembangan paru. • Edukasi
- Pemasangan selang dada dijaga untuk tidak batuk secara kuat agar tidak timbul komplikasi emfisema pada pasien. Paru yang mengembang tiba-tiba dapat menyebabkan perasaan sesak dan batuk, namun akan hilang dengan berjalannya waktu.