KELOMPOK 6 Abdul Hakam Asyafaq Adelia Muhlifa Saputri Nur Annisa Farizah Muhammad Fadlan Adam Adheya Putrindashafa Priscilla Ester N.S Rohadatul Aisy Ariestya Romadhan L.P Yedial Dwi Putra Tutor : dr. Sulistiawati, M.Med.ed
STUKTURISASI KONSEP Keluhan Utama : Otalgia Keluhan Penyerta : Tinnitus, Penurunan Pendengaran, dan Demam
Batuk Pilek
Diagnosis Banding : Otitis Media Akut Otitis Media Kronik Otitis Media Serosa Otitis Eksterna
Penegakkan Diagnosa
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan
LEARNING OBJECTIVE Mahasiswa mampu menjelaskan : 1. Anatomi dan Fisiologi Pendengaran 2. Etiopatogenesis : a) Otalgia b) Tinitus c) Gangguan Pendengaran 3. Definisi, etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, Dx dan DD, Tatalaksana : a)Otitis Eksterna b)Otitis Media Akut c)Otitis Media Kronik d)Otitis Media Subserosa 4. Perbandingan a)Otitis Eksterna b)Otitis Media Akut c)Otitis Media Kronik d)Otitis Media Subserosa
Anatomi dan Fisiologi Pendengaran
ETIOPATOGENESIS OTALGIA Otalgia adalah sakit pada telinga yang terjadi karena penyebab lokal atau penyebaran sekunder yaitu nyeri dari sumber selain telinga. a. Penyebab Lokal Penyebab lokal sendiri dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu yang berasal dari telinga luar seperti furuncle (bisul), otitis eksterna, herpes zoster, dan keganasan pada meatus akustikus eksternus. Sedangan untuk telinga tengah biasanya disebabkan oleh otitis media akut, obstruksi tuba, mastoiditis, dan tumor pada telinga tengah.
b. Penyebab Sekunder Telinga diinervasi oleh beberapa saraf, yaitu n. facialis, n glosofaringeal, n vagus, serta saraf servikal 1 dan 2. Disfungsi dari sendi temporomandibular merupakan penyebab tersering terjadinya otalgia, dimana jika terdapat disfungsi dari sendi ini, biasanya, dapat menimbulkan spasme pada otot-otot sekitar telinga.
ETIOPATOGENESIS TINITUS a.Tinitus Subjektif Tinitus subjektif disebut juga tinitus non vibratorik, yaitu suara yang muncul di telinga hanya dapat didengar oleh pasien.
b.Tinitus Objektif Tinitus objektif atau tinitus vibratorik, yaitu suara telinga yang dapat didengar oleh pasien dan juga oleh pemeriksa dengan menggunakan stetoskop saat melakukan auskultasi pada daerah sekitar telinga.
ETIOPATOGENESIS GANGGUAN PENDENGARAN a.Tuli Konduktif Tuli konduktif terjadi akibat adanya gangguan hantaran, biasanya gangguan terdapat pada telinga luar dan telinga dalam. Berikut adalah lima kemungkinan mekanis yang menyebabkan tuli konduktif, yaitu: Obstruksi saluran telinga luar Perforasi membran timpani Terputusnya rantai osikular Fiksasi rantai osikular Gangguan fungsi tuba eustachius
b.Tuli Sensorineural Tuli sensorineural atau sering juga disebut tuli perseptif terjadi akibat adanya gangguan pada bagian telinga dalam, yaitu koklea dan saraf VIII serta pusat pendengaran di otak.
OTITIS EKSTERNA Yang dimaksud dengan otitis eksterna ialah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur dan virus. Faktor yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun. Otitis Eksterna Sirkumsripta Oleh karena kulit di 1/3 luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka di tempat itu dapat terjadi infeksi pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel (bisul). Kuman penyebabnya biasanya Staphylococcus albus atau Staphylococcus aureus.
Manifestasi Klinis : Rasa nyeri hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan menyumbat liang telinga. Tatalaksana : Terapi tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk mengeluarkan nanahnya. Lokal diberikan antibiotic dalam bentuk salep, sepeti Poymixin B atau Bacitracin atau antiseptic (asam asetat 2-5% dalam alcohol). Kalau dinding furunkel tebal , dilakukan insisi , kemudian dipasang drain untuk mengalirkan nanahnya.
OTITIS EKSTERNA Otitis Eksterna Difus Biasanya mengenai kulit liang telinga 2/3 dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas .Kuman lain yang dapat sebaai penyebab ialah Staphylococcus albus, Escherichia coli dan sebagainya. Manifestasi Klinis : Nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang KGB regional membesar dan nyeri tekan , terdapat secret yang berbau. Sekret ini tidak mengandung lender seperti secret yang keluar dari kavum timpani pada otitis media. Tatalaksana : Membersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotic sistemik
OTITIS MEDIA
01/04/2019
“Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid”
01/04/2019
OTITIS MEDIA AKUT
Etiologi
Streptococcus pneumoniae Staphyloccus aureus Streptococcus β-hemolyticus grup A Haemophilus influenza : pada anak Pseudomonas aeruginosa Escherichia coli
Otitis Media Patogenesis
Gangguan tuba
Tekanan negatif telinga tengah
Etiologi: -Infeksi -Perubahan tekanan udara tiba-tiba -Alergi -Sumbatan (sekret, tumor)
Sembuh/ normal
Sembuh
Fungsi tuba tetap terganggu Infeksi (-)
Efusi
OME
Tuba tetap terganggu + ada infeksi
OMA
OME
OMSK
Otitis Media Akut Patogenesis
OTITIS MEDIA AKUT Stadium OMA: -Stadium oklusi tuba Eustachius -Stadium hiperemis (pre-supurasi) -Stadium supurasi -Stadium perforasi -Stadium resolusi
Stadium Oklusi Tuba Eustachius
Gambaran retraksi membran tympani Membran tympani berwarna normal/keruh pucat Susah dibedakan dengan otitis media serosa o/ virus/alergi
01/04/2019
Stadium Hiperemis (presupurasi) • Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran Tympani • Sekret yg dibentuk mungkin masih bersifat eksudat serus sehingga sukar dilihat
Stadium Supurasi Membran
tympani menonjol keluar Hancurnya sel epitel superfisial Terbentuknya eksudat porulen di cavum tympani Pasien tampak sangat sakit, nadi & suhu meningkat, nyeri telingga bertambah hebat
01/04/2019
Stadium Perforasi • Membran tympani ruptur • Keluar nanah dari telinga tengah • Pasien lebih tenang, suhu badan menurun, dapat tidur nyenyak
01/04/2019
Stadium Resolusi • Bila membran tympani tetap utuh, maka perlahan akan normal lagi • Bila terjadi perporasi maka sekret akan berkurang & mengering • Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan dan bila virulensi & daya tahan tubuh baik
Otitis Media Akut/ Supurasi Akut
Gejala Klinik
Tergantung stadium Usia Anak : Nyeri dalam telinga, suhu badan meningkat, riwayat batuk pilek Dewasa: otalgia dan gangguan pendengaran Bayi : Suhu 39,5 C, gelisah, sukar tidur, diare, kejang, anak memegang telinga (bila ruptur anak akan tertidur, suhu turun, sekret mengalir ke MAE)
Otitis Media Akut/ Supurasi Akut
Tatalaksana Stadium Oklusi ○ Tujuan: membuka tuba eustachius ○ Tetes hidung HCL efedrin 0,5% (<12thn), HCL efedrin 1% dalam larutan fisiologis (>12thn dan dewasa) ○ Antibiotik, jika penyebabnya kumana
Stadium Hiperemis ○ Antibiotik (penisilin/eritromisin) , tetes hidung,
analgesik, Minimal 7 hari ○ Pada anak, ampisillin diberikan dengan dosis 50-100 mg/kg BB perhari, dibagi dalam 4 dosis atau amoksisilin 40 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis atau eritromisin
01/04/2019
Stadium Supurasi Antibiotik Paresentesis Rujuk u/ miringotomi bila membran timpani
masih utuh
Stadium perforasi Obat cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari Antibiotik yang adekuat
01/04/2019
Stadium Resolusi Obat cuci telinga H2O2 3%, 3-5 hari + antibiotik adekuat s/d 3 minggu Biasanya sekret menghilang dan perforasi menutup sendiri dalam 7 hari
01/04/2019
LO 3 OMSK, dulu
perforata)
disebut juga OMP (otitis media
Definisi
: infeksi kronis telinga tengah dengan perforasi MT dan sekret yang keluar terus-menerus/ hilang timbul Faktor penyebab: terapi tidak adekuat, terlambat, virulensi tinggi, daya tahan tubuh kurang, higieni buruk
Jenis OMSK: - Tipe aman/ benigna - Tipe bahaya/ maligna
Berdasarkan sekret: Aktif dan Tenang
Otitis Media Supuratif Kronik
. Faktor Rhinogen :
Faktor eksogen
• • • •
• kebersihan MAE (meatus akustikus eksternus) yang jelek • “Sering mandi” di sungai (menyelam) • Kebiasaan korek-korek telinga
ISPA berulang Rhinitis akut / kronis Adenoiditis akut / kronis Sinusitis akut / kronis
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
Patogenesis
Gangguan tuba
Sembuh / normal
Tekanan Negatif telinga tengah
f. Tuba tetap terganggu
efusi
OME Infeksi (-)
Perubahan tekanan tiba tiba Alergi Infeksi Sumbatan : Sekret Tampon Tumor
Tuba tetap terganggu + ada infeksi
OMA
Sembuh
OME
OMSK/OMP
OMSK Gejala Klinik
Tipe aman - Radang pada mukosa -Perforasi sentral -Tidak ada kolesteatoma -Komplikasi berbahaya jarang
Tipe bahaya -Radang mukosa meluas ke tulang -Perforasi marginal/ atik -Kadang ada kolesteatoma -Sering ada komplikasi berbahaya -Lanjut: abses, fistel retroaurikuler, polip dan jaringan granulasi (liang telinga luar)
OMSK Tipe Benigna
Perforasi sentral Aktif Cairan (lendir / nanah) produktif dari telinga tengah Perforasi sentral
Pus
OMSK tipe Berbahaya Aktif Cairan produktif Polip atau jar.granulasi liang telinga Abses atau fistula
Sub Aktif Cairan sedikit menyertai :
/
di
polip
perforasi atik / marginal Kolesteatom di kavum timpani
Perforasi atik + polip
OMSK Tipe Berbahaya Perforasi marginal atau atik Beberapa tanda lain :
Perforasi Atik
Polip / jaringan granulasi Abses atau fistula Terlihat kolesteatom Bayangan Ro kolesteatom Aroma kolesteatom
Fistula aktif
Perforasi marginal
Diagnosis: -
Gejala klinik Otoskopi Tes garpu tala, audiometri Pemeriksaan penunjang: rontgen atau CT scan mastoid
Alur Penatalaksanaan OMSK Tipe Benigna OMSK Benigna Aktif / Sub aktif
Toilet teratur H2O2/ obat tetes - antibiotika awal - kultur sekret - ganti antibiotika
Tenang observasi
Tetap aktif konsul Sp THT
Otitis Media Supuratif Kronik Terapi Tipe aman: - H2O2 3% 3-5 hari (sampai sekret berkurang) - Antibiotik + kortikosteroid (tetes telinga) - Antibiotik oral (ampisilin, eritromisin, bila resisten asam klavulanat) -
-
Observasi perforasi ada ≥ 2 bulan timpanoplasti Obati sumber infeksi (adenoidektomi, tonsilektomi)
Alur Penatalaksanaan OMSK Tipe Berbahaya OMSK Maligna Aktif / Sub aktif
• Toilet teratur • H2O2/ obat tetes • Antibiotika (kultur sekret )
Konsul ke dokter THT di RS terdekat operasi
Otitis Media Supuratif Kronik Terapi
Tipe bahaya: Mastoidektomi dengan/ tidak dengan timpanoplasti. Insisi abses. Medikamentosa sebelum pembedahan.
= keadaan terdapatnya secret yang non purulen di telinga tangah, sedangkan membran timpani utuh.
Tipe dan patofisio : ›Otitis media serosa
terutama terjadi akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh arah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik. ›Sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam mukosa telinga tengah, tuba Eustachius dan rongga mastoid.
Otitis Media Serosa Akut
Adalah keadaan terbentuknya secret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba. Etiologi : sumbatan tuba (barotraumas), virus (ISPA), alergi dan idiopatik. Gejala: › Pendengaran yang berkurang. › rasa tersumbat pada telinga , perasaan seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi kepala berubah. Rasa sedikit nyeri › Pada otoskopi terlihat membrane timpani retraksi. Kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani. Tuli konduksi dapat dibuktikan dengan garputala.
OMSA
• Pengobatan : obat vasokonstriktor local (tetes hidung), antihistamin, serta perasat Valsava, bila tidak ada tanda-tanda infeksi di jalan napas atas. Setelah 1-2 minggu, bila gejala masih menetap, dilakukan miringotomi dan bila masih belum sembuh maka dilakukan miringotomi serta pemasangan pipa ventilasi (Grommet).
Otitis Media Serosa Kronik Secret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada telinga tengah yang berlangsung lama dan sering terjadi pada anak-anak, Gejala : Perasaan tuli lebih menonjol, Pada otoskopi terlihat membrane timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau keabu-abuan. Pengobatan : mengeluarkan secret dengan miringotomi dan memasang pipa ventilasi (Grommet). Pada kasus yang masih baru pemberian dekongestan hidung serta kombinasi antihistamin-dekongestan per oral kadang bisa berhasil. Pengobatan medikamentosa selama 3 bulan, bila tidak berhasil baru dilakukan tindakan operasi. B.
TERIMA KASIH
01/04/2019