HEPATITIS Nama kelompok : Dimas fery liskiansayah Norindri Widyawati Putri lestari Yuvianur
NIM: 111711006 NIM: 111711022 NIM: 111711035 NIM: 111711037
Definisi
Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (FKAUI, 2006). infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis ,biokimia serta seluler khas.. menurut Smeltzer dan Bare (2002) hepatitis B adalah penyakit hati disebabkan virus hepatitis B, suatu virus menyebabkan peradangan hati akut/ menahun dapat berlanjut menjadi kanker hati.
Anatomi dan fisiologi
Hati salah satu organ tubuh terbesar dalam tubuh, terletak dibagian teratas rongga abdomen disebelah kanan dibawah diafragma dan hati secara luas dilindungi iga-iga, dua jenis hati peredaran darah yaitu arteri hepatica dan vena porta. arteri hepatica keluar dari aorta dan memberi 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95–100% masuk ke hati akan akhirnya keluar sebagai vena hepatica. Sedangkan vena porta terbentuk dari lienalis dan vena mensentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati darah ini mempunyai kejenuhan 70% darah ini membawa zat makanan kehati diabsorbsi mukosa dan usus halus
Klasifikasi hepatitis lima jenis virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E Virus hepatitis A (HAV) terdapat ditinja orang terinfeksisering ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi Virus hepatitis B (HBV) Ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi melalui transfusi atau produk darah
lanjut Virus hepatitis C (HCV) Sedangkan, sebagian besar virus hepatitis C (HCV) ditularkan melalui paparan darah Virus hepatitis D (HDV) Infeksi virus hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada mereka yang terinfeksi HBV Virus hepatitis E (HEV) Virus hepatitis E (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
Etiologi Hepatitis Penyebab hepatitis menurut Wening Sari (2008 )meliputi: 1. Obat-obatan, bahan kimia, dan racun 2. Reaksi trans fusi darah tidak terlindungi 3. Ditularkan melalui darah atau produk darah, saliva, semen, sekresi vagina
Manisfestasi klinis 3 tahapan meliputi: 1. Fase Pre Ikterik 2. Fase Ikterik 3. Fase penyembuhan
Patofisiologi Hepatitis
Inflamasi menyebar pada hepar (hepatitis) disebabkan infeksi virus oleh reaksi toksik obat obatan dan bahan kimia.Unit fungsional dasar hepar disebut lobul dan unit memiliki suplai darah sendiri. Seiring berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. gangguan suplai darah normal sel-sel hepar menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun digantikan sel-sel hepar baru yang sehat. oleh karenanya, sebagian besar klien mengalami hepatitis sembuh fungsi hepar normal (Baraderu, 2008).
Komplikasi hepatitis 1.
2. 3.
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia s Kerusakan jaringan paremkin hati meluas menyebabkan sirosishepatis Komplikasi serosis
Periksaan Diagnostik
Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan : merupakan batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan non virus. AST (SGOT atau ALT (SGPT) : awalnya meningkat. Dapat meningkat satu sampai dua minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan) Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali) Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit atipikal, dan sel plasma
Lanjut : Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat) Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati) Albumin serum : menurun Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fusngsi hati) Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan : merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala kinik
Lanjut:
Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati) Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm, prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler) Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan parenkim Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi.
Penatalaksanaan Medik Hepatitis
Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat Obat-obatan Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan bilirubin darah. Pemberian bila untuk menyelamatkan nyawa dimana ada reaksi imun yang berlebihan. Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati. Contoh obat : Asam glukoronat/ asam asetat, Becompion, kortikosteroid. Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan. Obat-obatan yang memetabolisme hati hendak nya dihindari.