www.obormedia.com
Rabu,
12 Agustus 2009
Sta. Radegundis dari Turingia; Sta. Yohana Fransiska de Chantal; St. Sabas dr Goth
Bacaan I : Ul 34:1-12 Mazmur : 66:1-3a.5.8.16-17 Bacaan Injil : Mat 18:15-20
pabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
“A
Renungan
Y
ang sering kita lakukan kalau ada saudara kita yang bersalah adalah bergosip tentang saudara kita ini. Kita membicarakan kesalahan dan kejelekannya di belakang dia. Bahkan, di depan dia, beberapa di antara kita tetap bermanis-manis. Kita sering beralasan tidak berani menegur karena takut yang bersangkutan merasa tersinggung dan marah kepada kita. Apakah kita mempunyai keberanian untuk menegakkan kebenaran? Apakah kita berani menegur teman yang salah, bukan membiarkannya, meskipun risikonya kita akan dibenci atau dimusuhi. Dalam menegur seseorang, hendaklah kita punya hati yang tulus, dan keinginan untuk membuat hidup orang lain menjadi lebih baik. Dalam menegur seseorang, hendaklah kita punya hati yang terbuka dan mau mendengar, karena apa yang dialami oleh orang lain, apa yang menjadi latar belakang dia melakukan sesuatu, tidak selalu kita ketahui. Sering kali terjadi, kita menjadi paham dan maklum atas apa yang dia lakukan setelah kita juga mendengar dan melihat dari kacamata orang tersebut. Dengan hati dan mata terbuka, maukah kita akan mencari kebenaran? Maukah hati kita dipenuhi dengan pengertian yang lebih dalam? Tuhan, ajarilah aku mencari kebenaran dengan hati yang terbuka, hati yang mau mendengarkan. Berilah aku keberanian untuk menegur dengan hormat dan penuh kasih sayang mereka yang bersalah. Anugerahilah aku kemurahan hati dan kerelaan untuk mengampuni orang-orang yang bersalah. Amin.
www.obormedia.com