118 Degradasi Lahan.docx

  • Uploaded by: naufal
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View 118 Degradasi Lahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 678
  • Pages: 4
Nama

: FIRDA SAKINAH M>

NPM

: 1625010118

Kelas/semeter : Agroteknologi C/6 PENGARUH PEMBERIAN JENIS AMELIORAN PADA TANAH SALIN Degradasi lahan kian meningkat pesat dikarenakan kurangnya manajemen pengelolaan pada suatu lahan tersebut. Degradasi lahan yang terjadi pada lahan-lahan pertanian akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kegiatan pertanian. Karena produksi yang dihasilkan tanaman diperoleh dari lahan yang digunakan sebagai tempat budidaya. Apabila lahan tersebut rusak maka produksi tanaman akan turun bahkan tidak mampu berproduksi lagi. Salinitas merupakan proses alami yang terkait erat dengan bentang alam dan proses pembentukan tanah. Tanah salin adalah pelindian akan menaikkan pH tanah dengan nyata. Kenaikan pH ini tidak akan terjadi apabila garam-garam yang terdapat didalam tanah salin-sodik adalah garam Ca dan Mg. Hal ini sangat merugikan karena ion natrium menjadi aktif dan dapat mendispersi koloida mineral yang membentuk struktur tanah yang kuat dan kedap. Dengan demikian dapat terjdi keracunan natrium yang nyata. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memperbaiki tanah salin dengan melakukan reklamasi, misalnya penambahan amelioran seperti gypsum, abu sekam padi, pupuk kandang, dan pemilihan tanaman yang toleran. Dalam jurnal Pengaruh Metode Perbaikan Tanah Salin terhadap Serapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Benggala (Panicum maximum) menyebutkan bahwa pemberian amelioran jenis pupuk kandang + gypsum membantu tanaman dalam penyerapan unsur hara N dan P. Kadar N tanah dapat mengalami peningkatan karena adanya tambahan bahan organik di dalam tanah. Bahan organik yang sudah terdekomposisi akan mengalami proses mineralisasi N organik sehingga dapat meningkatkan ketersediaan N di dalam tanah. bahan organik yang terdapat dalam pupuk kandang mengalami proses mineralisasi N organik menjadi NH4+ dan NO3- sehingga nitrogen akan lebih banyak terbentuk dan tersedia di dalam tanah. Pupuk kandang sebagai sumber bahan organik dapat mengikat air lebih banyak, sehingga akar lebih mudah menyerap unsur hara. Hal tersebut memberikan pengaruh besar terhadap ketersediaan unsur hara di dalam tanah salin. Pemberian gypsum dapat menurunkan Na+ pada tanah salin memberikan dampak pada tersedianya unsur hara yang akan diserap oleh akar tanaman.

Bahan organik tanah dapat mengurangi fiksasi fosfor dengan mengganti ion fosfat oleh ion humat pada komplek jerapan, membentuk kompleks fosfo-humat, dan pelapisan seskuioksida oleh humus, sehingga penjerapan fosfor tidak terjadi. Penurunan fiksasi P mengakibatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman akan meningkat dan begitu sebaliknya. Selain amelioran jenis gypsum dan pupuk kandang adapun amelioran campuran biochar sepeti arang dan sekam padi dimana dalam jurnal Rasionalisasi Peran Biochar dan Humat Terhadap Ciri Fisik – Kimia Tanah menyebutkan bahwa Proporsi campuran humat atau arang lebih tinggi terbukti meningkatkan C-org, P-tersedia dan N-total lebih tinggi dibanding jika proporsi campuran kedua bahan sama. Campuran biochar dan humat bisa menambah muatan negatif tanah sehingga akan meningkatkan perannya dalam menjerap nutrisi tanaman. Proporsi humat yang lebih besar akan menambah kemampuan menukarkan ion lebih tinggi dibanding biochar. Dalam jurnal Efek Buffer Berbasis Asam Humat + Kation Pada Karakteristik Kimia Tanah Salin Dan Pertumbuhan Jagung Asam humat sebagai buffer terbuat dari campuran ekstrak asam humat, kompos, tanah liat dan kation K + atau NH 4 + dengan proporsi 30-40%, 40-50%, dan 1020%, 10%. secara signifikan meningkatkan pertukaran kation, berat kering biomassa, tinggi tanaman, klorofil, dan luas daun. Terjadi interaksi antara dosis dan jenis asam humat dalam mempengaruhi pertukaran kation tanah dan pertumbuhan tanaman. Kombinasi pengobatan terbaik adalah 20 g gambut asam humat + NH 4+ atau 30 g asam humat gambut + K + per 3 kg tanah salin.

Dari tabel diatas dapat dieketahui bahwa pemberian amelioran kombinasi gypsum + pupuk kandang berpengaruh pada serapan N dan P bagi tanaman. Sehingga pemberian amelioran jenis ini efektif pada tanah salin untuk meningkatkan hasil produksi tanaman pertanian. Karena pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan ketersediaan N pada tanah sehingga tanaman dapat memperoleh unsur hara yang terpenuhi pada tanah salin.

Mindari, W., Sasongko P. E, Khasanah U., dan Pujiono. 2018. “Rasionalisasi Peran Biochar dan Humat Terhadap Ciri Fisik – Kimia Tanah”. Mindari, W., N. Aini, and Z. Kusuma. 2014. Effects of humic acid-based buffer + cation on chemical characteristics of saline soils and maize growth.Journal of Degraded and Mining Lands Management. 2(1):259–68. Suharyani, F. Kusmiyati dan Karno. 2012. “PENGARUH METODE PERBAIKAN TANAH SALIN

TERHADAP

SERAPAN

BENGGALA (Panicum maximum”.

NITROGEN

DAN

FOSFOR

RUMPUT

Related Documents

118 Degradasi Lahan.docx
November 2019 24
118
November 2019 40
118
June 2020 27
118
September 2019 42
118
May 2020 31
118
November 2019 30

More Documents from ""